10 Manfaat Ganja yang Akan Membuat Kamu Kaget
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ganja atau mariyuana adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, atau lebih dikenal sebagai obat psikotropika karena adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol). Zat tersebut dapat membuat pemakainya mengalami rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab.
Ganja di Indonesia merupakan tanaman unik dan kontroversial. Di sisi lain ganja dapat digunakan untuk keperluan medis tapi di sisi satunya ganja dilarang karena dapat mengakibatkan euforia. Di Indonesia peredaran ganja dilarang keras. Siapapun yang menjual atau memakai akan dikenakan pidana.
Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja termasuk dalam dalam golongan I (satu) dan hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembagan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Penggunaan ganja untuk ilmu pengetahuan dalam bidang medis sudah banyak di kembangkan. Berikut adalah 10 hal yang perlu kamu ketahui tentang manfaat ganja dalam dunia medis seperti yang dilansir oleh DW.com.
1. Ganja ternyata mampu mencegah serangan Epilepsi
Peneliti Virginia Commonwealth University dalam publikasi di jurnal ilmiah, Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics tahun 2013 telah menemukan senyawa Cannabinoids dalam tanaman ganja untuk mengatasi epilepsi. Senyawa tersebut bekerja dengan mengikat sel otak yang bertanggungjawab mengatur rangsangan dan rasa tenang pada manusia.
2. Ganja dapat meringankan penyakit Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit yang memicu pembesaran bola mata, kemudian menekan saraf mata dan menyebabkan gangguan penglihatan.National Eye Institute di Amerika Serikat telah menyarankan penggunaan ganja untuk mengurangi gejala Glaukoma dengan cara menghisapnya sehingga dapat meringankan tekanan pada saraf mata.
3. Ganja dapat mengatasi Alzheimer
Studi yang dipublikasikan di The Journal of Alzheimer’s Disease mengungkapkan dosis kecil senyawa Tetrahydrocannabinol dalam tanaman ganja. Ternyata senyawa tersebut senyawa dapat memperlambat pembentukan plak amiloid yang membunuh sel otak dan bertanggungjawab atas penyakit Alzheimer.
4. Ganja dapat membunuh kanker
Studi yang dipublikasikan di situs pemerintah Amerika cancer.org mengungkap senyawa Cannabinoids mampu membunuh sel Kanker dan memblokir sejumlah pembuluh darah yang dibutuhkan Tumor untuk tumbuh. Cannabinoids antara lain efektif mengobati penyakit kanker usus, kanker payudara dan kanker hati.
5. Ganja dapat meredam efek kemoterapi
Editor’s picks
Berbagai studi mengungkap ganja sangat efektif meredakan dampak samping kemoterapi, yakni rasa mual, muntah dan hilang nafsu makan. Badan Pengawas Obat AS Food and Drug Administration sejak beberapa tahun telah mengizinkan terapi obat-obatan berbasis Cannabinoid untuk pasien kanker yang menjalani Kemoterapi.
6. Ganja dapat meredakan penyakit Autoimun
Autoimun adalah penyakit radang. Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh manusia membunuh sel-sel sehat ketibang memerangi penyakit. Peneliti dari University of South Carolina tahun 2014 menemukan senyawa THC di dalam ganja mampu mengubah molekul dalam DNA yang bertanggungjawab mempercepat proses peradangan.
7. Ganja mampu melindungi otak
Peneliti dari University of Nottingham berhasil membuktikan bahwa ganja mampu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan serangan stroke. Studi tersebut menyebut ganja membatasi area di dalam otak yang terkena dampak stroke. Kendati belum diuji klinis, temuan tersebut memperkuat teori lain bahwa mariyuana juga mampu meminimalisir kerusakan akibat trauma atau geger otak.
8. Ganja dapat menghambat Sklerosis Ganda
Sklerosis Ganda adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang merusak lapisan lemak pelindung saraf manusia. Akibatnya saraf mengeras dan menyebabkan kejang-kejang yang memicu rasa sakit luar biasa. Sebuah studi yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal tahun lalu menyebut Cannabis dapat meringankan gejala kejang pada pasien Sklerosis Ganda.
9. Ganja dapat meringankan Rasa Sakit
Peneliti University of California menemukan Cannabis efektif meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf.
10. Ganja dapat meringankan efek samping Hepatitis C
Studi yang diterbitkan di European Journal of Gastroenterology and Hepatology, mengungkap lebih dari 86% pasien mampu menuntaskan terapi Hepatitis C dengan mengkonsumsi ganja. Cannabis diyakini mampu meredam efek samping terapi Hepatitis C.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.