5 Cendekiawan Islam yang Paling Berpengaruh Setelah Masa Sahabat Nabi

Cendekiawan Islam ini sangat inspiratif lho!

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, pemikiran, dan teknologi, tentu tidak terlepas dari adanya peran besar para cendekiawan Islam. Lebih dari itu, ternyata ada beberapa cendekiawan Islam yang diakui dan dihormati di dunia barat.

Lantas, siapakah sajakah cendekiawan Islam yang telah memberikan pengaruh besar itu? Berikut lima cendekiawan Islam yang paling berpengaruh setelah masa sahabat nabi;

1. Al Khawarizmi (780-850 M)

5 Cendekiawan Islam yang Paling Berpengaruh Setelah Masa Sahabat NabiMvslim.com

Al Khawarizmi ialah seorang ilmuwan muslim yang bergerak dalam bidang matematika dan astronomi. Berkat dirinya, ilmu hitung bisa berkembang pesat dengan konsep-konsepnya yang sangat bermanfaat bagi manusia saat ini.

Dilansir dari britannica.com, peran besar Al Khawarizmi ialah dengan memperkenalkan numerik Hindu-Arab dan konsep aljabar ke dalam matematika eropa. Sumbangsihnya bagi ilmu pengetahuan luar biasa bukan?

2. Ibnu Haitham (965-1040 M)

5 Cendekiawan Islam yang Paling Berpengaruh Setelah Masa Sahabat NabiFamousinventors.org

Ibnu Haitham atau di dunia barat dikenal dengan Alhazen, seorang sarjana muslim yang karya dan pemikirannya diakui di dunia barat. Alhazen juga dikenal karena perannya yang begitu penting di dunia fisika, khususnya dalam bidang optik.

Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Ibn Al-Haytham: Father of Modern Optics, bahwa Ibnu Haitham berhasil menciptakan kamera obscura atau kamera lubang jarum setelah melakukan beberapa penelitian di bidang optik. Tentu berkat Alhazen, kita semua bisa mengabadikan semua momen indah dalam kehidupan kita.

Baca Juga: 7 Ilmuwan Muslim yang Lahir Saat Masjid Jadi Pusat Kegiatan Masyarakat

3. Ibnu Sina (980-1037 M)

5 Cendekiawan Islam yang Paling Berpengaruh Setelah Masa Sahabat NabiSayakademi.com

Ibnu Sina ialah seorang dokter dan filsuf muslim paling terkemuka di zamannya dan pengaruhnya sangat besar dalam dunia pengobatan Islam di Eropa dan bertahan selama berabad-abad. Kiprahnya begitu mulus, di usia 18 tahun, dia sudah berhasil menjadi dokter yang begitu masyhur.

Dikutip dari artikel ilmiah yang berjudul Ibn Sina (Avicenna): The Prince Of Physicians, bahwa Ibnu Sina telah menulis karya paling berpengaruh di dunia medis, yakni Al-Qanun fi Al-Thibb. Buku inilah yang menjadi ensiklopedia medis di masanya yang memuat tentang terapi medis dan 760 jenis obat.

4. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)

5 Cendekiawan Islam yang Paling Berpengaruh Setelah Masa Sahabat NabiMaroniteseminary.org

Dilansir britannica.com, Ibnu Rusyd atau lebih dikenal di Cordoba dengan nama Averroës, merupakan filsuf muslim yang berpengaruh dalam mengintegrasikan tradisi Islam dengan pemikiran Yunani kuno. Karyanya banyak mempengaruhi perkembangan filsafat Eropa.

Selain itu, Ibnu Rusyd juga dikenal sebagai hakim yang bijaksana di Cordoba. Hal ini terlihat dari karyanya yang berbicara hukum dengan judul The Decisive Treatise on the Agreement Between Religious Law and Philosophy (Faṣl al-Maqāl).

5. Ibnu Khaldun (1332-1406 M)

5 Cendekiawan Islam yang Paling Berpengaruh Setelah Masa Sahabat NabiThoughtco.com

Ibnu Khaldun merupakan seorang sejarawan dan sosiolog muslim yang diakui dunia. Luasnya ilmu Ibnu Khaldu tercermin dalam karyanya yang fenomenal dan dikaji hingga saat ini, yakni Mukaddimah Ibn Khaldun.

Karyanya yang bernama Mukkadimah Ibn Khaldun memberikan cara pandang baru untuk menganalisis sejarah. Karyanya pun bahkan mendapatkan pujian dari sejarawan Inggris abad ke-20, Arnold Toynbee.

Itulah lima cendekiawan Islam yang berpengaruh besar setelah masa sahabat Nabi Muhammad SAW. Menurut kamu, mana di antara cendekiawan di atas yang paling menginspirasi?

Baca Juga: 5 Fakta Ar-Razi, Ilmuwan Muslim yang Berjasa di Bidang Medis

Ahmad Rifai Yusuf Photo Verified Writer Ahmad Rifai Yusuf

Tajam menganalisa, senyap menulis, dan bergerak menyebar.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya