Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
print.kompas.com
print.kompas.com

Netizen dikejutkan dengan fenomena unik yang terjadi di Tebet Barat dalam, Jakarta Selatan pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017. Hujan turun membasahi hanya satu rumah saja, sementara sekitarnya benar-benar kering. Menurut Muzakir, pemilik rumah, hujan tersebut berlangsung selama 6 jam. Kejadian hujan lokal kecil ini diunggah dalam bentuk video dari akun Twitter @febicil dan dengan cepat menjadi viral. Kok bisa? Apakah ini murni kejadian supranatural, ataukan bisa dijelaskan secara ilmiah?

Fenomena ini menimbulkan perdebatan netizen, karena ada yang menganggapnya fenomena supranatural.

Default Image IDN

Nyatanya ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Dilansir dari kompas.com, ada beberapa pihak yang turut menjelaskan kejadian ini. Misalnya Halimurrahman selaku Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN dan Hary Tirto Djatmiko selaku Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hujan lokal kecil mungkin terjadi dengan kondisi tertentu.

Default Image IDN

Hary menjelaskan bahwa ada kemungkinan hujan lokal tersebut terjadi jika suhu, udara, kelembaban, arah angin serta kecepatan anginnya memenuhi syarat. Jika ada awan jenuh di sekitar tempat tersebut, akan sangat memungkinkan turun hujan lokal kecil. Meskipun Hary beranggapan bahwa videonya perlu mencakup area yang lebih luas dan langit keseluruhan sehingga benar-benar dipastikan bahwa hujan tersebut hanya mengguyur satu rumah.

Hujan lokal bisa terjadi di luas area sekitar 500 meter, tapi juga masih terbilang relatif.

Default Image IDN

Halimurrahman mengatakan bahwa hujan lokal bisa bervariasi mulai rintik sampai deras. Semuanya tergantung kondisi lingkungan di sekitar area hujan tersebut. Namun, melihat dari lama waktunya, hujan ini seperti ditimbulkan oleh awan Kumulonimbus (Cb). Namun ternyata ada penjelasan tambahan terkait faktor pendukung terjadinya. Mengingat ini bukan kejadian pertama kali di dunia.

Hujan lokal kecil ini besar kemungkinan akibat kemarau panjang yang diperkirakan baru akan berakhir Bulan September mendatang.

Default Image IDN

Mulyadi Rahadi Prabowo, selaku Deputi Klimatologi BMKG mengungkap bahwa data monitoring BMKG 20 Agustus lalu menunjukkan Pulau Jawa gak mendapatkan hujan selama 21-30 hari berturut-turut. Karenanya sangat memungkinkan terbentuk sekumpulan awan kecil, kemudian mengalami kondensasi, pengembunan dan akhirnya hujan lokal kecil ini.

Jadi, tenang saja, kalau fenomena langka ini terjadi di sekitarmu. Bukan jin atau hal supranatural lainnya, ternyata ada penjelasan ilmiahnya. Setidaknya ini akan melegakan berbagai kekhawatiran netizen.

Editorial Team