Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menggunakan alat ukur multi meter(wikimediacommons.com)

Pengukuran kuat arus listrik adalah langkah penting dalam memastikan keamanan dan performa sistem kelistrikan. Arus listrik yang mengalir di suatu rangkaian bisa bervariasi, dan jika dibiarkan tanpa pemantauan, ini bisa menyebabkan panas berlebih, kerusakan perangkat, atau bahkan kebakaran. Oleh karena itu, alat ukur arus listrik menjadi komponen penting, baik dalam industri maupun di lingkungan rumah tangga. 

Salah satu alat ukur yang umum digunakan adalah multimeter analog, yang bisa menjadi pilihan untuk pengukuran sederhana dan ekonomis, terutama bagi pemula yang ingin memahami dasar-dasar kelistrikan.

1. Apa itu Alat Ukur Kuat Arus Listrik?

Ilustrasi service laptop (freepik.com)

Alat ukur kuat arus listrik adalah perangkat untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kuat arus diukur dalam satuan ampere (A), dan alat ini berfungsi untuk memastikan bahwa arus yang melewati komponen berada pada tingkat yang aman. Tanpa pengukuran yang tepat, arus yang melebihi kapasitas suatu komponen dapat menyebabkan masalah pada rangkaian. Ada dua jenis utama aliran arus yang perlu diperhatikan, yaitu arus AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current). Masing-masing membutuhkan pendekatan pengukuran yang berbeda.

Jenis Aliran Arus

  • Arus AC (Alternating Current): Jenis arus ini mengalir dalam dua arah, bolak-balik, sehingga lebih dinamis. Arus AC umum digunakan dalam jaringan listrik rumah dan industri. Arus ini mengalami perubahan arah secara periodik, sehingga alat pengukurnya harus mampu mendeteksi variasi ini.
  • Arus DC (Direct Current): Sementara itu, arus DC mengalir dalam satu arah, umumnya ditemukan pada perangkat elektronik yang menggunakan baterai. Karena alirannya konstan, pengukuran arus DC biasanya lebih stabil dan sederhana.

2. Jenis-Jenis Alat Ukur Kuat Arus

Terdapat berbagai jenis alat ukur kuat arus listrik, tergantung pada kebutuhan dan lingkungan penggunaannya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Amperemeter AC dan DC

Amperemeter adalah alat standar untuk mengukur arus. Alat ini dibedakan antara yang digunakan untuk arus AC dan DC. Amperemeter dihubungkan secara seri dalam rangkaian listrik untuk mengukur arus. Pada amperemeter DC, alat ini mengukur arus dalam satu arah, sedangkan pada amperemeter AC, alat ini dilengkapi komponen tambahan untuk menangani arus yang berubah arah.

Amperemeter DC lebih sederhana karena tidak memerlukan komponen yang mengakomodasi perubahan arah arus. Sedangkan amperemeter AC umumnya lebih kompleks dan dirancang untuk mendeteksi variasi arus yang terus berubah.

  • Tang Ampere (Clamp Meter)

Tang ampere, atau dikenal juga sebagai clamp meter, adalah alat ukur kuat arus yang bekerja tanpa memutus rangkaian. Alat ini sangat praktis, terutama untuk penggunaan di lapangan, karena pengguna cukup menjepitkan tang ampere pada kabel arus. Tang ampere bekerja dengan mendeteksi medan magnet di sekitar kabel yang terinduksi oleh arus listrik, memungkinkan pengukuran tanpa menyentuh langsung kabel yang dialiri arus. Alat ini ideal untuk pengukuran di lingkungan yang rawan atau berisiko.

  • Multimeter sebagai Alat Ukur Multi-Fungsi

Multimeter adalah alat serbaguna yang dapat mengukur arus, tegangan, dan hambatan dalam satu perangkat. Multimeter sangat cocok digunakan oleh teknisi atau hobiis elektronik yang membutuhkan alat serbaguna. Dengan pengaturan skala dan mode pengukuran, multimeter dapat beralih dari mengukur arus AC dan DC ke tegangan atau hambatan sesuai kebutuhan.

3. Perbandingan Alat Ukur Analog dan Digital

Ilustrasi memegang alat ukur (pexels.com/kindel media)

Pemilihan antara alat ukur analog dan digital menjadi pertimbangan penting, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Keunggulan dan Kelemahan

Alat Analog

Alat ukur analog umumnya lebih sederhana, dengan harga yang lebih terjangkau dan desain yang mudah dipahami. Namun, alat ini memiliki akurasi yang lebih rendah dibandingkan alat digital dan lebih rentan terhadap kesalahan pembacaan, terutama dalam pengukuran yang membutuhkan presisi tinggi.

Alat Digital

Alat ukur digital menawarkan akurasi tinggi dan hasil pengukuran yang lebih mudah dibaca. Tampilan layar digital meminimalisir kesalahan pembacaan, dan beberapa model bahkan dilengkapi fitur tambahan seperti data logging. Kekurangannya, alat digital biasanya lebih mahal dan desainnya lebih kompleks, yang mungkin menantang bagi pengguna pemula.

4. Perbedaan Penggunaan

Petugas PLN memeriksa meteran listrik pelanggan rumah tangga (RT). (dok. PLN).

Alat ukur analog umumnya digunakan pada pengukuran arus yang tidak membutuhkan tingkat presisi tinggi, seperti dalam pemeliharaan sederhana atau pembelajaran dasar kelistrikan. Sementara itu, alat ukur digital sangat disarankan untuk keperluan yang membutuhkan akurasi tinggi, seperti analisis pada komponen elektronik sensitif. Meski alat digital lebih akurat, pengguna pemula mungkin menghadapi kesulitan dalam pengaturannya, sehingga alat analog tetap menjadi pilihan bagi mereka yang baru belajar.

Cara Menggunakan Alat Ukur Kuat Arus Listrik

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan menjaga keselamatan, berikut langkah-langkah aman dalam menggunakan alat ukur kuat arus listrik:

Langkah-Langkah Penggunaan yang Aman

  • Hubungkan Alat secara Seri: Alat ukur arus harus dihubungkan secara seri dengan rangkaian, agar arus mengalir melalui alat tersebut.
  • Pilih Skala Pengukuran yang Sesuai: Sebelum memulai, pilih skala pengukuran yang sesuai pada alat. Memilih skala yang terlalu rendah dapat merusak alat, sedangkan skala yang terlalu tinggi dapat mengurangi akurasi pembacaan.
  • Pastikan Polaritas yang Benar: Pada arus DC, perhatikan kutub positif dan negatif saat menghubungkan alat, untuk menghindari kesalahan pembacaan.
  • Baca Hasil Pengukuran dengan Teliti: Pada alat analog, pastikan untuk membaca jarum penunjuk dengan sudut yang tepat. Pada alat digital, baca hasil dengan teliti sesuai angka yang muncul di layar.

Alat ukur kuat arus listrik memainkan peran penting dalam memantau dan menjaga stabilitas suatu sistem kelistrikan. Memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman akan perbedaan alat analog serta digital dapat membantu meningkatkan akurasi dan keamanan dalam pengukuran. Selalu ikuti langkah-langkah aman dan pastikan pemahaman dasar kelistrikan sebelum memulai pengukuran. (WEB/TAMA) 

Editorial Team