Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnya

Karakter bad lebih baik dari good? Kenapa?

"Nice guys finish last."

Mungkin, kamu pernah mendengar istilah tersebut? Pernyataan ini memperingatkan kalau dalam memikat lawan jenis, yang baik-baik umumnya kalah dengan bad atau badung. Dan, mungkin, saat ini kamu mengalami flashback ketika kamu sudah mencoba sebaik mungkin untuk jadi malaikat, eh, gebetan malah tertarik sama yang berkarakter iblis?

Apakah memang pada dasarnya semua orang ingin berpasangan dengan yang badung agar hubungan lebih seru? Nyatanya, fenomena ini sebenarnya dapat dijelaskan dari sisi psikologis. Yuk, duduk manis, dan simak alasan mengapa yang baik sering kalah, sementara yang badung terus menang!

1. Sifat badung macam apa yang disukai?

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi: dark triad dan laki-laki (pixabay.com/Sammy-Sander)

Pada 2013, sebuah penelitian di Inggris bertajuk "The Dark Triad personality: Attractiveness to women" ingin mencari tahu apakah kepribadian badung adalah strategi para laki-laki untuk memikat perempuan. Melibatkan 128 partisipan mahasiswi, para peneliti menggunakan tiga sifat badung utama atau dark triad (DT), yaitu:

  • Narsisisme: dominasi, rasa selalu benar/egosentris, dan menjunjung diri terlalu tinggi

  • Psikopati: tidak berperasaan, kurang empati, dan perilaku antisosial yang tidak menentu

  • Machiavellinisme: bermuka dua, tidak tulus, ekstraversi, manipulatif, koersif, dan oportunistis

Para partisipan kemudian diminta untuk menilai daya tarik DT dan kontrol. Untuk menghilangkan bias, faktor seperti kekayaan dan latar belakang edukasi tidak dipakai.

2. Nyatanya, sifat badung memang terlihat atraktif!

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi: seorang perempuan mengejar laki-laki badung (thetalko.com)

Hasilnya, kebanyakan mahasiswi menilai kepribadian DT lebih menarik. Dengan begitu, hasil ini mendukung hipotesis sebelumnya bahwa laki-laki dengan sifat badung diuntungkan dari segi keberhasilan seksual. Mengapa begitu? Para peneliti memaparkan dua penjelasan utama, yaitu:

  • Seleksi seksual: dalam hubungan jangka pendek, perempuan cenderung tertarik dengan karakter badung yang percaya diri, mau menang sendiri, atau nekat mengambil risiko

  • Konflik seksual: laki-laki dengan sifat badung terlihat lebih meyakinkan

Akan tetapi, para peneliti mencatat bahwa meski mayoritas menilai sifat DT lebih menarik, hal ini bukan berarti mereka mau berhubungan seks atau berumah tangga dengan mereka. Apalagi, partisipan yang terlibat adalah mahasiswi yang lebih sering terlibat dalam hubungan jangka pendek.

3. Tampang yang menarik mengalahkan kebadungan

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta IlmiahnyaTakaoka Yuka (tvguidetime.com)

Mungkin, kamu pernah mendengar kasus Cameron Herrin yang menabrak ibu dan anak hingga meninggal dunia di Florida pada 2018 lalu? Atau, kasus Takaoka Yuka (高岡由佳) yang menusuk pacarnya karena terlalu cinta pada 2019?

Intinya, mereka telah melakukan kasus yang seharusnya membuat orang-orang merasa takut, benci, hingga jijik. Tak disangka, kaum adam membela Takaoka, sementara kaum hawa membela Cameron!

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta IlmiahnyaCameron Herrin (trendsmap.com)

Memang, baik Takaoka dan Cameron memiliki tampang yang memikat hati. Apakah ini berarti tampang mengalahkan kebejatan moral?

Dilansir Psychology Today, meskipun kejahatan yang dilakukan berat, penjahat yang memiliki tampang yang menarik cenderung meluluhkan hati sehingga menyebabkan perpecahan opini. Jadi, bukan kejahatan mereka yang membuat mereka rupawan, melainkan rupa mereka yang menutupi kejahatannya.

4. Badung ke orang lain, baik ke pasangan

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi pasangan mesra (pexels.com/Анна Хазова)

Penjelasan kedua adalah mereka yang terlihat berperilaku badung hingga jahat sebenarnya berlaku baik ke segelintir orang. Sebagai contoh, sejahat-jahatnya Adolf Hitler, dia pasti akan berperilaku mesra dengan istrinya, Eva Braun.

Dengan kata lain, jika pribadi-pribadi badung ini memang terlihat badung oleh orang sekitarnya, tetapi berlaku baik pada pasangan mereka. Oleh karena itu, tidak peduli apa pun tingkah pribadi-pribadi badung ini terhadap orang lain, para pasangan mereka akan tetap menganggap mereka baik.

Baca Juga: 8 Fakta Psikologis Unik di Balik Rasa Cemburu, Bikin Kamu jadi Berbeda

5. Orang lain yang berkata "badung"

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi: mengetahui sesuatu dari orang lain (totalsororitymove.com)

Selain kemanisan yang ditunjukkan eksklusif pada pasangan, informasi sikap badung biasanya datang dari orang lain. Sementara kita tidak mengalaminya sendiri, maka kita pastinya tetap menganggap kalau pasangan badung kita sebenarnya adalah orang yang baik.

Akan tetapi, jika benar begitu, maka tampilan baik ini hanya bertahan hingga pasangan yang badung tersebut menunjukkan sifat aslinya. Dengan kata lain, tidak ada orang yang ingin bersama dengan pribadi badung atau jahat, melainkan butuh waktu bagi mereka untuk melihat belang dari pasangan badungnya tersebut.

6. Keyakinan untuk bisa mengubah seseorang

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi laki-laki frustrasi (pexels.com/Andrew Neel)

"Emang, dia jahat. Tapi, aku yakin bisa mengubah dia,"

Tidak jarang, kita sudah keburu terperangkap dengan pasangan yang badung atau jahat. Di saat itu, muncullah sebuah angan-angan bahwa kita bisa menjadi "juru selamat moral" sang pasangan yang badung.

Dalam kasus ini, bukan pribadi badung yang menarik, melainkan kesempatan yang ditawarkannya untuk membuktikan kalau "Cinta mengalahkan segalanya", termasuk karakter badung.

7. Respons negatif yang justru mengundang

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Tidak jarang, beberapa orang jatuh cinta justru pada orang-orang yang menghina mereka. Beberapa orang bersaksi bagaimana komentar-komentar negatif ini ternyata ampuh untuk menarik pasangan. Mengapa bisa begitu?

Sebenarnya, mekanisme komentar negatif ini tidak ada hubungannya dengan kepribadian badung. Dikarenakan jarang memberikan komentar positif, maka komentar positif dari pribadi ini dinilai lebih berharga. Dengan kata lain, satu pujian dari pribadi ini lebih berharga dari ribuan pujian dari orang lain.

Namun, perlu dicatat, bahwa respons positif dari pribadi ini yang diharapkan, bukan komentar negatifnya. Dalam jangka panjang, strategi respons negatif justru tidak menguntungkan sang pribadi karena pada dasarnya, hubungan yang harmonis didasari oleh cinta dan saling menghormati.

8. Masih ada harapan untuk si baik dan setia

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi: memberi kejutan pada pasangan (pixabay.com/chermitove)

Meskipun "finish last", toh, pada akhirnya yang baik-baik pasti akan finish juga! Kalau rupa bisa menutupi kejahatan, maka ada kebajikan juga bisa menutupi rupa. Kebaikan dan kesetiaan seseorang mendongkrak penampilan fisik, tidak kalah dibandingkan dengan mereka yang badung.

Dimuat dalam jurnal Personality and Individual Differences pada 2014, sebuah penelitian di China bertajuk "Personality manipulations: Do they modulate facial attractiveness ratings?" menemukan bahwa perilaku positif juga membuat penampilan seseorang jadi lebih rupawan.

Sikap Bandel Bikin Kamu Terpesona? Ini 8 Fakta Ilmiahnyailustrasi kemarahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Namun, tidak jarang kebaikan kita menjauhkan orang-orang yang kita sukai. Muncullah pertanyaan bahwa apakah "terlalu baik" malah menjauhkan pasangan dan menurunkan penampilan seseorang?

Tidak jarang, orang-orang menunjukkan reaksi negatif terhadap perilaku baik yang ekstrem. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa kebaikan yang ditunjukkan ke orang lain menandakan absensi komitmen pada keluarga atau teman. Selain itu, seseorang bisa merasa rendah diri dengan kebaikan yang diterima, sehingga menjauh.

Jadi, apakah kamu harus menjadi badung bak iblis atau baik bak malaikat untuk menarik orang lain? Jadilah dirimu sendiri, dan bijaksana dalam berbuat baik serta tetap cerdik dalam bersikap badung. Toh, kalau terlalu baik atau terlalu badung, yang ada kamu malah tidak mendapatkan apa-apa!

Baca Juga: 23 Bias Kognitif yang Pengaruhi Proses Pengambilan Keputusaan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya