9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!

Ada hujan meteor dan konjungsi juga

Wah, kita sudah memasuki bulan November 2022! Tak terasa, sudah 11 bulan kita berjalan di 2022. Tinggal 1 bulan lagi, kita akan segera membuka lembaran baru.

Bulan baru, fenomena langit baru juga. Jika kamu terlewat fenomena langit bulan Oktober 2022, maka November juga memiliki fenomena langit yang tak kalah seru. Inilah beberapa fenomena langit November 2022, ada gerhana bulan total, lo!

1. Konjungsi Saturnus dan Bulan pada 2 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!foto Saturnus (solarsystem.nasa.gov)

Pada 2 November, Bulan dan Saturnus akan membentuk formasi konjungsi, dengan Bulan melintas di arah selatan Saturnus. Berlangsung di konstelasi Capricornus, In the Sky mencatat Bulan akan berada di magnitudo -12,1, sementara sang Planet Bercincin akan berada di magnitudo 0,4.

Konjungsi Bulan-Saturnus akan terlihat sejak Matahari terbenam (pukul 18.00 waktu setempat), sekitar 77° di cakrawala tenggara. Fenomena ini mencapai titik tertingginya pada 18.30 waktu setempat di cakrawala selatan. Jangan lewatkan karena momen tak terlihat lagi mulai 00.04 (3 November).

Sementara bisa dilihat dengan mata telanjang, situs tersebut menyarankan untuk menggunakan teleskop untuk melihat Saturnus dengan kemegahan cincin dan satelit alaminya.

2. Jupiter menyapa Bulan pada 5 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!Salah satu citra Jupiter yang diambil oleh pesawat antariksa Juno (Dok. NASA)

Setelah Saturnus, giliran Jupiter yang bertemu dengan Bulan. Melintas di arah selatan Jupiter, Bulan berkonjungsi dengan Jupiter pada 5 November di konstelasi Pisces. Saat itu, Bulan akan berada di magnitudo -12,5, sementara Jupiter di magnitudo -2,8.

Fenomena ini bisa terlihat mulai pukul 18.00 waktu setempat, 46° di atas cakrawala timur. Konjungsi Bulan-Jupiter akan mencapai titik tertinggi pada pukul 20.52 waktu setempat di cakrawala utara, dan bisa dilihat hingga pukul 02.21 keesokan harinya saat tenggelam di cakrawala barat.

Seperti fenomena sebelumnya, fenomena ini sebenarnya bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, jika ingin melihat planet terbesar di Tata Surya ini lengkap dengan satelit alaminya, In the Sky menyarankan untuk menggunakan teleskop.

3. Gerhana Bulan total pada 8 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!gerhana Bulan total (esa.int)

Perhatian! Pada 8 November mendatang, daerah benua Asia, Oseania, Amerika, dan Eropa Utara bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan total. Ini adalah gerhana bulan total ke-2 pada tahun ini setelah 16 Mei 2022 silam.

Di Indonesia, fenomena ini berlangsung pada 16.10 hingga 19.49 waktu setempat. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berikut tahap terjadinya gerhana bulan total:

  • 16.10 (Awal Sebagian/U1): Bulan mulai masuk ke umbra Bumi, terjadi gerhana bulan parsial. (Dominan terlihat di Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Tanimbar)
  • 17.17 (Awal Total/U2): Bulan masuk sepenuhnya ke umbra Bumi, terjadi gerhana bulan total. (Dominan terlihat di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, NTT dan NTB, Bali, Kalimantan, dan Kapuas Hulu)
  • 18.00 (Puncak Gerhana): terlihat di seluruh bagian Indonesia (kecuali Aceh, Sumatra Utara dan Barat, serta Bengkulu.
  • 18.42: Bulan mulai meninggalkan umbra Bumi, akhir dari gerhana bulan total.
  • 19.49: Bulan meninggalkan umbra Bumi, akhir dari gerhana bulan parsial.
  • 20.56: Bulan meninggalkan penumbra Bumi. 

Meski begitu, In the Sky memperingatkan bahwa fenomena gerhana bulan total akan sulit terlihat di beberapa daerah Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan Bulan hanya naik sedikit saat gerhana, dan terlihat di ketinggian 14° saat berakhir.

4. Bulan bertemu Mars pada 11 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!ilustrasi konjungsi Bulan dan Mars (space.com)

Kembali ke fenomena konjungsi, kali ini Bulan akan bertemu dengan Planet Merah, Mars, pada 11 November. Saat itu, Bulan akan melintas di arah utara Mars. Berlangsung di konstelasi Taurus, Bulan akan berada di magnitudo -12,5, sementara Mars ada di -1,5.

Konjungsi Bulan-Mars akan terlihat pada 20.54 waktu setempat, dengan ketinggian 7° di cakrawala timur laut. Pada 02.07 waktu setempat keesokan harinya, konjungsi ini mencapai titik tertingginya di cakrawala utara. Jangan lewatkan karena sekitar pukul 05.10, konjungsi ini sudah tenggelam di cakrawala barat laut.

Sementara fenomena ini bisa terlihat dengan mata telanjang, Mars terlihat bak bintang merah kecil di langit. Untuk melihat Planet Merah ini, gunakan teleskop, ya!

Baca Juga: Kenapa Bulan Berubah Merah saat Gerhana? Ini Penjelasannya

5. Hujan meteor Taurid utara mencapai puncaknya pada 12 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!ilustrasi hujan meteor (wired.com)

Pada 20 Oktober–10 Desember, hujan meteor Taurid Utara menghiasi langit malam. Seperti namanya, fenomena ini terjadi di langit konstelasi Taurus. Nah, puncak hujan meteor ini dijadwalkan In the Sky turun pada 12 November mendatang. Konon, sumber hujan meteor ini berasal dari asteroid 2004 TG10.

Hujan meteor Taurid utara akan turun mulai 18.30 waktu setempat dan memuncak pada tengah malam. Saat itu, puncak hujan meteor Taurid utara ini akan turun dengan intensitas 4–5 meteor per jam.

Penampakan Bulan di langit bisa menjadi tantangan yang mengaburkan hujan meteor. Jadi, pastikan kamu benar-benar memperhatikan langit malam. Selain itu, pastikan langit malam cerah bebas polusi cahaya, tidak ada rintangan, dan bidang pandang luas.

6. Puncak hujan meteor Leonid pada 18 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/Austin Schmid)

Pada 6 November–30 November, hujan meteor Leonid juga menghiasi langit malam. Hujan meteor di konstelasi Leo ini mencapai puncaknya pada 18 November. Diketahui In the Sky, hujan meteor ini berasal dari komet 55P/Tempel-Tuttle.

Hujan meteor ini berlangsung mulai pukul 00.20 waktu setempat. Cukup deras, hujan meteor Leonid akan turun dengan intensitas 12–15 meteor per jam. Jadi, pastikan bidang pandangmu luas dan tanpa rintangan, serta langit cerah tanpa polusi.

7. Puncak hujan meteor α-Monocerotid pada 21 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!hujan meteor (independent.co.uk)

Hujan meteor α-Monocerotid akan akan turun cukup singkat, yaitu 15–25 November. In the Sky mencatat bahwa hujan meteor ini berasal dari komet C/1917 F1 (Mellish). Berlangsung di langit konstelasi Canis Minor, hujan meteor ini mencapai puncak intensitasnya pada 21 November mendatang.

Hujan meteor ini akan bermula pada 21.39 waktu setempat di cakrawala timur, dan mencapai titik derasnya pada 04.00 dini hari waktu setempat. Jadi, persiapkan alarm, pastikan langit cerah tanpa polusi, dan pastinya, bidang pandang luas tanpa rintangan, ya!

8. Hujan meteor Orionid November mencapai puncaknya pada 28 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!ilustrasi hujan meteor (pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Selanjutnya, hujan meteor Orionid akan turun pada 13 November–6 Desember. Seperti namanya, hujan meteor ini berlangsung di langit konstelasi Orion. Hujan meteor ini dijadwalkan akan mencapai puncak intensitasnya pada 28 November.

Hujan meteor ini mulai pada pukul 19.35 waktu setempat mulai dari cakrawala timur. Paling menakjubkan bila hujan meteor ini ditonton pada pukul 02.00 dini hari. Perhatikan langitnya baik-baik, karena hujan meteor ini diprakirakan turun cukup minim, yaitu 2 sampai 3 meteor per jam saja.

Karena hujan meteor ini minim, meskipun sudah berada di puncak kederasannya, pastikan kamu tak melewatkannya. Selain bidang pandang yang luas tanpa halangan, pastikan langit cerah tanpa polusi cahaya, dan matamu sudah beradaptasi dengan langit malam.

9. Saturnus menyapa Bulan lagi pada 29 November

9 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total!ilustrasi konjungsi Bulan dan Saturnus (space.com)

Tidak, kamu tidak salah baca. Menutup November 2022, Bulan akan kembali bertemu Saturnus pada 29 November mendatang. Saat itu, Bulan lagi-lagi melintas di arah selatan Saturnus. Terjadi di langit konstelasi Capricornus, Bulan akan berada di magnitudo -11,6, sementara Saturnus di 0,5.

Fenomena konjungsi ini akan mulai terlihat sejak pukul 18.10 waktu setempat, tepatnya dari cakrawala barat daya. Segera siapkan teleskop karena fenomena langit ini berlangsung hanya sampai pukul 23.00 waktu setempat sebelum tenggelam.

Konjungsi Bulan-Saturnus bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, untuk melihat kemegahan Saturnus dengan cincinnya, gunakan teleskop.

Itulah beberapa fenomena langit yang akan menemanimu pada November 2022. Jangan sampai terlewatkan, ya! Kalau pun terlewat, jangan berkecil hati. Masih ada bulan Desember.

Baca Juga: Urutan 8 Planet dengan Rotasi Paling Cepat di Tata Surya

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya