Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman Dulu

Jadi ikon olahraga di zamannya

Digelar pada 776 SM di Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade jadi ajang pembuktian kekuatan dan ketangkasan manusia. Dengan berbagai cabang olahraga (cabor), para atlet Olimpiade menunjukkan kualitas jasmani mereka yang melebihi manusia pada umumnya. Pemenangnya akan mendapatkan ketenaran dan popularitas luar biasa!

Dalam perjalanan sejarah, ketenaran atlet olahraga pun silih berganti. Namun, ada yang namanya tetap terpatri sebagai ikon olahraga. Para penggiat olahraga, inilah nama 7 bintang olahraga yang sempat tenar di masanya. Tidak kalah populer dengan bintang olahraga masa kini, lho!

1. Theagenes dari Thasos: Dijuluki "Anak Herkules"

Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman Dulupatung Theagenes dari Thasos (flickr.com/Cumhur Yuce)

Theagenes (Θεαγένης) adalah petinju dari Pulau Thasos. Selama 22 bertinju, Theagenes konon memenangkan 1.300 pertarungan! Nama Theagenes naik daun pada Olimpade ke-75 tahun 480 SM di mana ia menjadi juara cabor tinju dan pankration.

Kemudian, ia memenangkan 21 kejuaraan di Pertandingan Pithia, Nemea, dan Isthmia. Selain tinju, konon Theagenes adalah seorang pelari jarak jauh dan pernah menang di kompetisi di kota Argos. Bagi para penduduk Thesos, Theagenes adalah anak dari Herkules!

Naasnya, seseorang dendam terhadap Theagenes dan merusak patungnya di Thesos. Patung tersebut jatuh dan membunuh Theagenes! Diamuk massa, patung tersebut dibuang ke laut sebelum akhirnya diangkat lagi setelah mendengar ramalan buruk tentang patung Theagenes.

2. Leonidas dari Rhodes: Pelari tercepat di zamannya

Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman Duluilustrasi pelari di vas yang ditemukan di Rhodes (wikimedia.org)

Bukan raja Sparta, Leonidas (Λεωνίδας) adalah atlet lari dari Rhodes dan pemenang empat ajang Olimpiade berturut-turut pada 164 - 152 SM. Leonidas terkenal juga karena ketangkasannya dalam lomba lari Stadion, Diaulos, dan Hoplitodromos, perlombaan lari dan ajang kekuatan di mana pelari membawa helm, baju zirah, dan perisai yang berat!

Total, pelari yang dijuluki Triastes ini memenangkan 12 ajang Olimpiade dan terakhir ia memenangkannya pada usia 36 tahun! Prestasi ini tak terkalahkan dalam sejarah Olimpiade kuno. Di zaman modern, perenang Amerika, Michael Phelps, mengalahkan rekor Leonidas dengan 23 medali emas.

3. Gaius Appuleius Diocles: Atlet paling mahal di masanya

Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman Duluilustrasi Gaius Appuleius Diocles (sbnation.com)

Berapa pun bayaran yang diterima oleh atlet modern mungkin kecil jika dibandingkan dengan Gaius Appuleius Diocles, pembalap kereta Romawi di abad ke-2 M. Selama 24 tahun kiprahnya, Gaius berpartisipasi dalam 4.257 balapan, menang 1.462 kali dan finis di tempat ke-2 861 kali.

Meskipun banyak pembalap kereta yang lebih baik, Gaius dapat dibilang beruntung karena menang di ajang yang berhadiah fantastis. Dengan raihan hadiah 36 juta sestertius yang setara 2,6 ton emas atau US$15 miliar (Rp213,5 triliun), Gaius bisa saja memberi makan seluruh penduduk Roma selama setahun penuh!

Baca Juga: One Shot One Kill, 8 Penembak Jitu Legendaris yang Tercatat Sejarah

4. Diagoras dari Rhodes: Keluarga petinju turun- temurun

Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman DuluDamagetos dan Akousílaos menggendong Diagoras setelah menang Olimpiade (wikimedia.org)

Datang dari Rhodes, Diagoras (Διαγόρας) adalah petinju ulung yang membentuk keluarga petinju paling terkenal di Yunani Kuno! Kisah kemenangan Diagoras diceritakan dalam karya "Olympian Odes VII" oleh seorang penyair bernama Pindar (Πίνδαρος).

Dengan titel Periodonikes, Diagoras memenangkan dua pertandingan tinju di pertandingan Olimpiade, empat kali di Isthmian, dua kali di Nemea, dan sekali di Pythia. Tidak kalah tenar, tiga putra Diagoras juga tidak kalah tangguh!

Damagetos, Akousílaos, dan Dorieús sama-sama jawara di cabor tinju dan pankration. Konon, setelah memenangkan pertandingan Olimpiade, Damagetos dan Akousilaos menggendong Diagoras di pundak mereka, sebuah pemandangan historis yang diabadikan hingga saat ini!

5. Chionis dari Sparta: Pelari dan pelompat ulung

Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman Duluunsplash.com/Steven Lelham

Chionis (Χίονις) adalah atlet trek dan lapangan serba bisa dari Sparta. Ia menyapu bersih dua pertandingan pada Olimpiade ke-29 sampai ke-31 pada 664, 660, dan 656 SM. Mengambil spesialisasi untuk balapan Stadion dan Diaulos, rekor tiga kemenangan berturut-turut Chionis tidak terpecahkan selama hampir 200 tahun!

Selain lari, Chionis juga adalah atlet lompat tiga kali yang ulung dengan catatan rekor 15,85 meter! Rekor lompat tiga kali milik Chionis baru dipecahkan pada Olimpiade Musim Panas 1936 di Berlin oleh Naoto Tajima dari Jepang dengan torehan lompatan sejauh 16,22 meter.

6. Arrichion dari Phigalia: Mempertahankan gelarnya sampai titik darah penghabisan

Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman Dulupankration (jiujitsutimes.com)

Dikenal sebagai "atlet pankration paling legendaris", Arrichion (Αρριχίων) adalah atlet dari Phigalia yang karirnya berakhir juga dengan tragis! Ia memenangkan dua gelar Olimpiade di cabor pankration di Olimpiade ke-52 (572 SM) dan 53 (568 SM). Jadi, ia ingin mempertahankan gelarnya di Olimpiade ke-54 pada 564 SM.

Konon, Arrichion dicekik dan ia terpaksa mencederai pergelangan kaki lawannya. Pertandingan tersebut dimenangkan Arrichion. Namun, ia wafat karena sesak napas. Secara anumerta, Arrichion dianugerahi penghargaan pankration ke-3 kalinya berturut-turut dan jadi legenda di Phigalia!

7. Milo dari Croton: Akhir hidup tragis dari pegulat yang suka pamer

Gagah Perkasa dan Tangguh, 7 Bintang Olahraga Zaman DuluMilo dari Croton terjebak di batang pohon dan dimakan serigala, Joseph-Benoît Suvée (1763). (wikimedia.org)

Milo (Μίλων) adalah pegulat dari Croton yang terkenal karena kekuatan dan nafsu makannya yang luar biasa! Ia memenangkan gelar Olimpiade enam kali berturut-turut antara 536 - 520 SM. Selain itu, Milo juga merebut 27 gelar di Pertandingan Nemea, Pythia, dan Isthmia.

Nafsu makan Milo mengalahkan sumo masa kini! Ia dapat melahap 18 kilogram daging dan roti serta minum 8 liter wine sekali teguk! Selain olahraga, Milo juga memimpin para penduduk Croton melawan penduduk Sybaris pada 510 SM. Menurut legenda, Milo juga menyelamatkan filsuf Pythagoras dari kematian.

Namun, Milo justru wafat secara tragis karena kesombongannya. Konon, saat ia sudah tua, Milo ingin membuktikan kalau ia tetap kuat dengan membelah sebuah pohon. Namun, tangannya malah tersangkut dan ia dimakan oleh komplotan serigala!

Itulah 7 atlet olahraga yang menikmati ketenaran di masanya. Tekad dan kerja keras mereka patut jadi inspirasi! Karena prestasi dan kebiasaan mereka yang tak biasa, nama mereka pun terpatri dalam sejarah olahraga sebagai para legenda. Dari 7 nama tersebut, mana yang pernah kamu dengar?

Baca Juga: 9 Skandal Doping Besar yang Ubah Wajah Olahraga Dunia

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya