Spesies Dinosaurus Baru Berkepala Pipih Ditemukan di Transylvania!

Bagaimana bisa ada di situ?

Siapa di sini yang suka dinosaurus? Makhluk yang berarti "Kadal raksasa" ini memang sering digambarkan sebagai hewan yang buas dan siap menerjang apa pun yang menghalanginya.

Pada November 2022 kemarin, dunia kembali dikejutkan dengan temuan jenis dinosaurus baru. Ditemukan di daerah Rumania, dinosaurus ini ternyata memiliki deskripsi yang berbeda dari dinosaurus yang selama ini kita kenal. Contohnya? Dinosaurus ini memiliki kepala pipih!

Alam masih melindungi fosil tersebut

Dimuat dalam Journal of Vertebrate Paleontology pada 23 November 2022, para peneliti Eropa menemukan spesies dinosaurus baru di Basin Haţeg, Transylvania, Rumania. Mereka menamai dinosaurus tersebut Transylvanosaurus platycephalus, yang secara harafiah berarti "Dinosaurus berkepala pipih dari Transylvania".

Para peneliti menemukan fosil T. platycephalus setelah meneliti fosil kepala dinosaurus yang ditemukan pada 2007. Menurut para peneliti, tulang T. platycephalus tetap terjaga selama puluhan juta tahun karena terlindung sedimen dari dasar sungai tempat di mana fosil tersebut ditemukan.

"Jika saja T. platycephalus mati dan tergeletak begitu saja, cuaca dan penggalian bisa saja menghancurkan semua tulangnya. Kita tak mungkin mempelajarinya jika hal tersebut terjadi," kata salah satu peneliti dari Universität Tübingen, Felix J. Augustin, dalam pernyataan resmi.

Basin Haţeg memang menjadi salah satu situs penemuan fosil dinosaurus paling sering. Dengan temuan pertama pada 1900, Basin Haţeg telah menjadi rumah dari 10 fosil dinosaurus.

Baca Juga: 7 Hewan Modern yang Tampak Seperti Dinosaurus, Seberapa Mirip?

Fisik T. platycephalus yang beda

Ditemukan di Rumania Barat, T. platycephalus memiliki ukuran tubuh sepanjang 2 meter dengan kepala yang "terbentang luas" dan "bagian frontal yang sangat lebar". Para peneliti Eropa mengatakan bahwa ukuran tubuh dinosaurus berkepala pipih ini cukup kerdil dibanding dengan dinosaurus lainnya 70 juta tahun lalu, atau pada Zaman Kapur.

Pada zaman tersebut, Basin Haţeg adalah kepulauan tropis, dan dinosaurus yang tinggal di kepulauan tersebut berukuran lebih kecil dibanding kerabatnya di tempat lain. Menurut para peneliti, inilah kondisi "Island rule", di mana hewan besar yang terisolasi di kepulauan mengalami gangguan pertumbuhan sehingga jadi kecil.

Sebagai contoh, dinosaurus spesies Sauropoda, jenis dinosaurus terbesar yang pernah ada, hanya tumbuh hingga 6 meter saja di kepulauan tersebut. Ukuran ini cukup kecil dibanding Sauropoda yang tumbuh 15 sampai 20 meter di lokasi lainnya. Sementara perlu dicari tahu, salah satu hipotesis penyebabnya adalah kurangnya pasokan makanan.

"Hampir semua hewan terestrial di pulau ini berukuran cukup kecil, kecuali Pterosaurus yang memiliki ukuran tubuh besar. Kemungkinan besar penyebabnya adalah karena mereka bisa terbang dan tak terdampak kelangkaan pasokan makanan di pulau tersebut," papar Augustin kepada CNN.

Spesies Dinosaurus Baru Berkepala Pipih Ditemukan di Transylvania!potongan tulang tengkorak T. platycephalus (Dok. Felix J. Augustin, Dylan Bastiaans, Mihai D. Dumbravă & Zoltán Csiki-Sava)

Para peneliti Eropa mencatat bahwa dari fosil yang ditemukan, semuanya tak lebih panjang dari 12cm. Namun, ini sudah cukup menyingkapkan informasi tentang T. platycephalus, seperti berjalan dengan dua kaki, memiliki ekor tebal nan berbahaya, dan sudah jago berenang sedari lahir.

Selain itu, para peneliti juga membuka kemungkinan meneliti otak Transylvanosaurus. Menurut Augustin, langkah selanjutnya dari penelitian tersebut adalah membandingkan proprosi otak dan mata Transylvanosaurus dengan dinosaurus lainnya.

"Kita bisa melihat impresi dan proporsi bagian otak, terutama bagian olfaktori dan serebrum yang bertanggung jawab atas beberapa fungsi, dari indra hingga daya ingat," tulis Augustin.

Mengapa bisa ada di situ? Rahasia alam!

Transylvanosaurus adalah bagian keluarga dinosaurus herbivora Rhabdodontidae yang cukup umum mengembara Bumi di Zaman Kapur Akhir. Meski begitu, kepala T. platycephalus lebih lebar dibanding spesies Rhabdodontidae lainnya. Namun, yang menarik adalah lokasi penemuan fosil T. platycephalus di Transylvania.

Kerabat terdekat T. platycephalus ditemukan di Prancis. Menurut para peneliti, fluktuasi laut dan insiden tektonik dulu menciptakan jembatan darat antara kepulauan Eropa (yang masa tersebut masih beriklim tropis) sehingga para dinosaurus bisa menyeberang ke arah barat, dan beberapa kembali ke Transylvania.

Meski begitu, ini semua baru hipotesis. Penyebab pasti mengapa Transylvanosaurus bisa ada di Eropa Timur masih belum bisa dipastikan oleh penelitian tersebut.

"Kami masih kekurangan data untuk menjawab pertanyaan tersebut," tandas Augustin.

Transylvanosaurus diduga hidup berdampingan dengan dinosaurus kerdil, buaya, kura-kura, dan Pterosaurus lainnya. Menurut para peneliti, penelitian ini sekaligus membantah asumsi umum mengenai kurangnya keberagaman fauna Zaman Kapur Akhir di benua Eropa.

Baca Juga: 8 Mitos Dinosaurus Ini Ternyata Tidak Benar, Tak Sesuai Kisah Populer!

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya