Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada Pesawat

Harus ditanggulangi sebelum lepas landas

Sudah setahun lebih dunia berjuang untuk bangkit dari penyakit virus corona baru (COVID-19). Di Indonesia sendiri, sudah mendekati setahun sejak COVID-19 pertama kali terdeteksi di dalam negeri pada Maret 2020. Seluruh sektor usaha, terutama hiburan, amat terdampak oleh pandemi yang bermula dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

Mungkin kita pernah melihat berbagai posting di internet mengenai betapa berjamur atau berdebunya kursi bioskop karena ditutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat. Tentu saja, saat kita kembali nonton, ternyata kursi-kursi ini sudah bersih dan terjaga kualitasnya.

Hal tersebut menunjukkan pentingnya maintenance dalam industri ini. Dalam kasus penerbangan, bukan hanya kenyamanan, melainkan juga maintenance dapat memastikan keselamatan awak kabin, pilot, dan penumpang dari bahaya. Dari kabin hingga mesin, pesawat harus dalam kondisi mint sebelum diizinkan terbang.

Salah satu hal yang dihindari adalah korosi. Korosi sendiri disebabkan oleh proses elektrokimia pada material logam pada bagian mesin atau bodi pesawat sehingga rusak atau hancur secara bertahap. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja pesawat secara keseluruhan.

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatPengunjung mengamati pesawat Garuda Indonesia bercorak khusus dengan visual masker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/12/2020) (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Melansir situs USA Today pada Juli 2020, Federal Aviation Administration (FAA) di AS mengeluarkan surat perintah kelaikan udara (airworthiness directive/AD) darurat untuk sekitar 2.000 pesawat Boeing 737 karena sudah hampir 5 bulan tidak dikeluarkan, akibat menurunnya permintaan lepas landas di masa pandemik virus corona.

Surat perintah tersebut dikeluarkan saat ditemukan kebocoran check valve, katup pada pipa mesin pesawat untuk mengatur arus gas dan cairan di mesin agar mencegah arus balik atau back flow. FAA mengatakan bahwa beberapa pesawat mengalami "korosi check valve tingkat 5" dan berisiko mengalami gagal mesin ganda.

Parahnya, jika hal tersebut terjadi, maka pesawat bisa mati di tengah jalan dan harus mendarat darurat. Hal tersebut bisa membahayakan seluruh individu! Oleh karena itu, jika saat diperiksa ditemukan kerusakan sekecil apapun, maka harus dibetulkan atau diganti agar tetap layak laik udara.

Selain proses kimiawi, korosi dapat disebabkan oleh temperatur tinggi dan proses mekanis pada pesawat. Mengetahui korosi pada pesawat sendiri penting agar kamu pun tahu seberapa parah kerusakan atau pendeknya usia pesawat. Tergantung dari bahan logam dan lokasi korosinya, inilah 10 jenis korosi yang harus diantisipasi pada pesawat!

1. Korosi permukaan/surface

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi permukaan/surface. dviaviation.com

Korosi yang paling umum di pesawat ini dikarenakan interaksi langsung antara logam dan elemen oksigen (O2) di udara.

Beberapa tanda awal dari korosi permukaan adalah serbuk putih keabu-abuan pada permukaan material campuran aluminium dan cat pada sayap atau badan pesawat yang mengelupas. Faktor-faktor seperti pengecatan yang tidak optimal, asap, asam, polutan, dan kelembaban udara dapat mempercepat proses korosi permukaan.

Kalau tidak diatasi segera, korosi permukaan bisa menyebabkan keretakan pada kulit pesawat.

2. Korosi lubang/pitting

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi lubang/pitting. abfad.co.uk

Korosi lubang terjadi karena adanya titik-titik kecil pada permukaan bahan pesawat yang terlindung oleh endapan serbuk tebal, sehingga membentuk lubang. Korosi jenis ini biasa terjadi pada logam dengan permukaan alami yang mudah teroksidasi dan disebabkan karena proses mekanis atau pengaruh suhu tinggi.

Salah satu yang paling berbahaya, korosi lubang susah dideteksi, diprediksi, atau dicegah. Korosi lubang sekecil apapun dapat menyebabkan gagal mesin. Kemudian, korosi lubang juga lebih sering menyerang secara terkonsentrasi pada satu permukaan logam. Jika terserang, permukaan logam tersebut biasanya menunjukkan gejala:

  • Kerusakan bersifat lokal
  • Lapisan pelindung permukaan rusak
  • Permukaan logam berubah tidak beraturan

3. Korosi serbuk/filiform

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi serbuk/filiform pada media aluminium. commons.wikimedia.org

Korosi satu ini menyerang lapisan campuran aluminium. Korosi serbuk ditandai oleh titik berkarat menyerupai garis halus ditemukan di bawah cat pesawat yang dapat menggelembung dan mengelupas. Dapat dengan mudah terlihat, korosi serbuk lebih susah diperbaiki dan pencegahan amat disarankan.

Korosi serbuk biasanya terjadi di bagian paku keling/rivet atau permukaan fastener pada pesawat. Sering terjadi pada pesawat, korosi ini biasanya disebabkan karena permukaan campuran aluminium tidak dipersiapkan dengan baik sebelum dilapisi cat polyurethane.

4. Korosi biologis/biological

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi biologis/biological. eticed.com

Seperti namanya, korosi biologis disebabkan oleh bermukimnya mikroorganisme seperti bakteri, jamur, atau ganggang pada material pesawat karena terpapar cairan yang terkontaminasi, biasanya bahan bakar pesawat atau avtur.

Korosi satu ini biasanya disebabkan karena faktor cuaca yang panas dan udara yang lembap. Kondisi tersebut menyebabkan interaksi elektrokimia antara mikroorganisme dan kelembapan serta permukaan material pesawat, sehingga menyebabkan korosi. Mikroorganisme biasanya akan "memakan" plastik dan karet pada sistem bahan bakar atau menyebabkan karat pada logam karena metabolisme asam.

Mikroorganisme tersebut sering disalahartikan sebagai "ganggang" karena penampilan mereka yang membentuk lapisan gel berwarna hitam/cokelat/hijau tua. Selain mencegah pembekuan, fuel system icing inhibitor (FSII) juga mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada sistem bahan bakar pesawat.

5. Korosi celahan/crevice atau deposit

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi celahan/crevice. steelfabservices.com.au

Dikenal juga sebagai korosi sel konsentrasi, korosi celahan terjadi karena ada cairan, kelembaban, atau polutan terperangkap di antara dua permukaan yang dengan bahan berbeda, misalnya di bawah cat atau sambungan yang tidak terkunci dengan benar.

Korosi ini adalah salah satu yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan korosi lubang. Tergantung dari perpaduan material, korosi celahan terbagi menjadi empat:

  • Ion
  • Logam
  • Oksigen
  • Sel konsentrasi aktif-pasif.

Korosi ini sering terjadi pada sambungan kulit pesawat terbang atau pada rivet di perut pesawat yang ternoda oli. Korosi celahan biasanya bersifat lokal dan terjadi karena inhibitor atau oksigen pada celah habis atau karena penumpukan jenis ion agresif di celah pesawat.

Baca Juga: Kenapa Pesawat Bisa Hilang Kontak Tiba-tiba? Ini Faktanya

6. Korosi pengelupasan/exfoliation

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi pengelupasan/exfoliation. dviaviation.com

Sesuai namanya, korosi pengelupasan terjadi karena kerusakan lapisan pesawat sehingga bagian logam pesawat tidak terlindungi dan ikut terkelupas. Dikarenakan volume korosi jauh lebih besar dibandingkan bahan logam, maka lapisan dan material logam pada pesawat pun ikut mengelupas.

Bersifat intergranular, korosi pengelupasan terjadi pada bahan paduan aluminium pada pesawat. Kalau sudah parah, korosi pengelupasan bisa terlihat dengan mata telanjang; kalau masih ringan, harus dilihat menggunakan mikroskop. Korosi eksfoliasi dapat dicegah melalui:

  • Penggunaan lapisan pelindung
  • Memilih paduan aluminium yang lebih tahan lama
  • Menggunakan panas untuk mengontrol distribusi endapan

7. Korosi fret/fretting

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi fret/fretting. dviaviation.com

Korosi fret terjadi karena gesekan antara dua permukaan bertekanan tinggi yang biasanya tidak mengalami gesekan. Hal tersebut mengalami keausan karena pelindung alami logam luntur dan akhirnya mengaburkan partikel logam pada permukaan. Selain itu, karena tidak biasa bergesekan, abrasi lokal sangat mungkin terjadi pada korosi fret.

Gejala awal korosi fret ditandai dari perubahan warna permukaan pesawat. Jika sudah parah, maka fretting dapat menyebabkan retak atau lubang. Uap air dapat memperparah korosi fret.

Kemudian, bila bidang dua material yang saling bergesekan kecil dan tajam, maka dapat membentuk lekukan dalam pada permukaan yang bergesekan. Oleh karena itu, korosi fret juga dapat disebut fake brinelling atau brinelling palsu.  

8. Korosi galvanis/galvanic

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi galvanis/galvanic pada besi dan baut stainless steel yang tidak terdampak. commons.wikimedia.org

Dikenal juga sebagai "korosi bimetalik", korosi galvanis terjadi karena proses elektrolisis cairan antara dua logam yang berlainan. Dengan kata lain, satu logam lebih rentan korosi dibandingkan pasangannya, sekalipun bersentuhan melalui elektrolit.

Saat direndam dengan larutan konduktif dan disambungkan secara elektrik, satu logam sebagai katoda terlindungi, sementara pasangannya yang bertindak sebagai anoda rentan korosi. Oleh karena itu, saat dipadukan, korosi galvanis dapat menyerang anoda.

Sebagai contoh, bila membandingkan kecepatan korosi aluminium dan besi karbon saat dicelupkan ke air asin, maka besi karbon lebih tahan. Korosi galvanis dapat dicegah dengan:

  • Memilih material dengan potensi korosi yang serupa
  • Memutuskan sambungan elektrik dengan mengisolasi kedua logam satu sama lain
  • Menerapkan pelapis ke kedua bahan
  • Menambahkan inhibitor korosi pada bahan
  • Menjaga jarak antara anoda ke katoda
  • Memasang anoda pelindung

9. Korosi intergranular

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatKorosi intergranular. steelfabservices.com.au

Bersifat lokal, korosi intergranular biasanya butiran partikel pada material paduan logam dan logam pada pesawat terbang. Hal ini disebabkan oleh elektrolit dan perbedaan komposisi kimia pada partikel logam.

Selain itu, korosi intergranular juga dapat terjadi karena ditemukannya kristalit pada material pesawat. Hal ini menyebabkan bagian eksternal pesawat lebih rentan korosi daripada bagian internalnya. Untungnya, korosi intergranular karena kristalit hanya menyerang sebagian kecil bidang pada pesawat.

Bahan logam atau paduan logam yang tidak terawat lalu terkena paparan korosif di kemudian hari amat rentan pada korosi intergranular. Selain itu, perbedaan struktur pada material adalah salah satu alasan utama terjadinya korosi ini. Amat sulit dideteksi dan jarang ditemukan, biasanya korosi intergranular baru terlihat saat sudah fatal.

Karena mengikis kadar kromium, material pada pesawat menjadi rentan pada korosi, meskipun sebelumnya tahan. Untuk stainless steel dan aluminium, korosi ini dapat dicegah dengan menambahkan kadar kromium.

10. Korosi tegangan/stress

Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatRetak pada korosi tegangan/stress. corrosion-doctors.org

Selain exfoliation, korosi tegangan adalah salah satu turunan dari korosi intergranular, dan sering terjadi pada bagian pesawat yang kerap menahan tekanan seperti roda pesawat atau poros engkol pada mesin.

Umumnya, korosi tegangan terlihat seperti retakan memanjang nan tipis seperti rambut pada material pesawat. Tidak aneh jika roda atau poros engkol pada mesin pesawat sudah keburu rusak oleh korosi tegangan. Hal tersebut dikarenakan retakan tersebut amat sulit dibedakan.

Beberapa faktor mekanis dan lingkungan yang menyebabkan korosi tegangan pada pesawat adalah:

  • Baut yang runcing
  • Bushing
  • Cyclic loading (terjadinya tegangan atau regangan yang berulang atau berfluktuasi ke lokasi pada komponen struktur tertentu)
  • Proses produksi pesawat
  • Air asin yang memecah baja dan paduan logam tertentu
  • Kelembapan udara pada paduan magnesium
  • Larutan asam metil alkohol-hidroklorat pada titanium.

Untuk mencegah korosi ini, dapat dilakukan:

  • Memberi lapisan pelindung
  • Shot-peening (proses pengerjaan dingin dengan berulang kali menembakkan butiran baja diameter kecil untuk menciptakan tegangan) permukaan logam
  • Memakai suhu tinggi untuk menghilangkan tegangan
Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada PesawatIlustrasi pesawat (Pesawat) (IDN Times/Arief Rahmat)

Itulah 10 jenis korosi yang umum ditemukan pada pesawat terbang. Jika ditemukan korosi sekecil apapun, maka pesawat tersebut harus diperbaiki atau diganti. Kalau tidak, maka pesawat bisa mengalami kerusakan di tengah jalan dan nyawa taruhannya!

Menjaga kondisi pesawat agar tetap prima sebelum terbang amat penting untuk memastikan keselamatan para penumpang dan awak pesawat, serta memperkecil kemungkinan kecelakaan pesawat di tengah perjalanan.

Baca Juga: 8 Hal Ini Berpotensi Menyelamatkan saat Kecelakaan Pesawat

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya