Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tiba

Bak petir menyambar, nyawa mereka direnggut pembencinya

Di sisi seorang pemimpin, selalu ada pro dan kontra. Tak jarang mereka yang kontra dengan sang pemimpin mencari cara untuk menumbangkannya, entah dengan kudeta atau... dibunuh.

Salah satu figur publik terkenal sepanjang sejarah, Julius Caesar, adalah salah satu pemimpin Kerajaan Romawi terkenal yang hendak menobatkan dirinya sebagai "Dictator perpetuo" atau raja seumur hidup.

Takut Senat Romawi akan kehilangan kuasanya, akhirnya salah satu anggota senat dan sahabat Caesar, Marcus Junius Brutus, berkomplot dengan anggota senat lainnya dan membunuh Caesar pada hari raya Idus Martii.

Selain Caesar, inilah 7 kasus-kasus pembunuhan figur publik paling mencengangkan dalam sejarah.

1. Abraham Lincoln

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibaUnsplash/Library of Congress

Kamu tahu Abraham Lincoln? Tidak tahu? Tidak apa-apa. Sekadar penjelasan, Abraham Lincoln adalah presiden ke-16 Amerika Serikat. Seringkali, ia menginspirasi kita bahwa kegagalan bukanlah akhir. Ia gagal berkali-kali dalam dunia politik sampai akhirnya duduk di Gedung Putih pada 1861.

Lincoln juga dikenal sebagai salah satu presiden terbaik AS. Ia menyatukan AS setelah melewati Perang Saudara antara Amerika bagian utara (Uni) dan bagian selatan (Konfederasi). Selain itu, ia juga membasmi perbudakan dan mereformasi perekonomian AS. Benar-benar seorang panutan saat itu.

Lalu, mengapa ia dibunuh?

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibabritannica.com

Setelah memerintah selama 4 tahun, Lincoln dibunuh pada pertengahan April 1865 oleh John Wilkes Booth di Ford's Theater di ibukota AS, Washington D.C. Saat itu, Booth menyelinap ke dalam ruang teater Lincoln dan keluarga lalu menembaknya di kepala dengan pistol derringer .

Ia kemudian melompat ke arah panggung Ford's Theater dan meneriakkan "Sic semper tyrannis" yang artinya "Begitulah akhir dari sang tiran". Setelahnya ia pun mengatakan, "Negeri Selatan (Konfederasi) telah merdeka!"

Menjadi buronan dengan imbalan 100.000 dolar AS (setara dengan 1,67 juta dolar AS masa kini), proses pencarian Booth adalah yang terbesar di sejarah AS hingga saat ini. Akhirnya, Booth dan komplotannya ditemukan di Virginia. Dalam sebuah baku tembak antara Booth dan otoritas setempat di Virginia, akhirnya ia tertembak dan mati.

Seorang mata-mata Konfederasi dan seorang aktor dari Maryland, Booth membenci Lincoln karena membela Uni dan membasmi perbudakan. Dalam buku catatan kecil yang ditemukan pada jasad Booth, ia menuliskan,

"Negeri kita direpotkan olehnya (Lincoln), dan Tuhan mengutusku sebagai alat murkanya."

2. Franz Ferdinand

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibathoughtco.com

Franz Ferdinand adalah adipati utama (archduke) dari Austria dan "seharusnya" penerus takhta kerajaan Austria - Hungaria saat itu. Dibandingkan dengan Lincoln, ia bukan pemimpin yang dicintai rakyatnya.

Saat mengunjungi Sarajevo, ibukota Bosnia dan Herzegovina, pada 1914 bersama istrinya, Sophie Chotek, Ferdinand dan istri tiba-tiba ditembak. Sang adipati utama ditembak pada leher, sedangkan sang istri menderita luka tembak di perut. Satu jam kemudian, mereka menghembuskan napas terakhir.

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibahistory.com

Pelakunya ialah Gavrilo Princip, seorang anggota gerakan kemerdekaan Yugoslavia yang dikenal sebagai Young Bosnia dan seorang pembunuh untuk The Black Hand, perkumpulan rahasia yang dibentuk oleh angkatan militer Serbia.

Oleh karena itu, kerajaan Austria - Hungaria yakin betul bahwa Serbia adalah dalangnya dan mengeluarkan ultimatum untuk angkatan militer Serbia. Saat mereka menolaknya, Austria - Hungaria langsung menduduki Serbia.

Kematian Franz Ferdinand secara tidak langsung menyebabkan efek domino menuju satu peristiwa yang besar: Perang Dunia I.

3. Mahatma Gandhi

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibaindiatvnews.com

Salah satu tokoh figur panutan dunia, Mahatma Gandhi terkenal dengan gerakan pasifisnya untuk menentang kolonialisme Britania Raya terhadap India. Oleh karena itu, ia juga memaklumkan puasa panjang sebagai gerakan protes hingga akhirnya Britania Raya hengkang dari India pada 1947.

Akan tetapi, Kemaharajaan India - Britania terpecah menjadi dua: India yang dikuasai oleh penganut Hindu dan Pakistan yang mayoritas adalah umat Islam.

Meskipun menganut Hindu, Gandhi juga dikenal sebagai pihak yang juga merangkul warga dari seluruh agama di India, terlepas dari pandangan orang India saat itu. Oleh karena itu, ia tidak setuju bila melihat India terpecah karena perpecahan agama.

Siapa sangka, pahamnya yang universal malah membuatnya terbunuh?

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibaindiatoday.in

Pada 1948, saat Gandhi tengah berangkat dari Rumah Birla untuk mengikuti upacara keagamaan, tiba-tiba seorang penganut Hindu bernama Nathuram Godse menembakkan tiga peluru ke arah dada Gandhi, membunuhnya seketika.

Godse tidak melarikan diri. Ia kemudian ditangkap. Dan, saat diadili, ia tidak menyatakan rasa bersalahnya atas pembunuhan tersebut. Malah, ia mengatakan bahwa "jika bukan dia, siapa yang akan melakukannya?" Godse menyalahkan Gandhi atas perpecahan agama antara India dan Pakistan dan menyebutnya "memonopoli kebenaran".

Ia kemudian dinyatakan bersalah dan dieksekusi mati pada 1949.

Alih-alih didukung, ternyata Godse salah. Jutaan masyarakat India berduka atas kematian Gandhi. Tidak peduli agama mereka apa, mereka ikut mengantarkan Gandhi pada sebuah prosesi arak-arakan dari Rumah Birla (tempat ia dibunuh) ke Raj Ghat.

Hari ulang tahun Gandhi pada 2 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional.

Baca Juga: 7 Dinosaurus Terbesar Sepanjang Sejarah, Ada yang Tingginya 21 Meter

4. Martin Luther King Jr.

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibabritannica.com

Jika orang Afrika di AS punya pahlawan, pastinya ia adalah Martin Luther King Jr. (MLK). Terkenal sebagai seorang pria religius dan akan pidatonya pada 1963 di Lincoln Memorial, MLK berusaha untuk memperjuangkan hak asasi dan menentang rasisme dan segregasi terhadap masyarakat kulit hitam di AS.

Sama seperti Gandhi, MLK adalah pribadi pasifis dan memilih jalan perdamaian untuk mencapai tujuan bersama.

Berdiri di depan patung Lincoln dan di hadapan 250.000 orang, pidato MLK pada 1963 begitu mengguncang hati, baik warga kulit hitam dan putih di AS, agar "bergandengan tangan" melawan segregasi, diskriminasi, dan rasisme terhadap warga Afrika Amerika.

"Aku memiliki mimpi, suatu saat keempat anakku akan hidup di negeri di mana mereka dilihat bukan dari warna kulitnya, melainkan dari sifat dan karakternya," seru MLK.

Pada 1964, MLK kemudian memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian untuk usaha memerangi rasisme melalui jalan damai.

https://www.youtube.com/embed/3P_s3ChZlRY

Tentu saja, sebagai tokoh kulit hitam, lawan MLK tidak lain dan tidak bukan adalah warga AS berkulit putih, yang kebanyakan menentangnya berasal dari daerah selatan AS. Hingga akhirnya salah satu dari mereka membunuh MLK.

Pada 1968, saat itu, MLK pergi ke Washington D.C untuk menggelar Kampanye Warga Miskin untuk mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi bagi warga miskin di AS. Tetapi, MLK tidak sempat untuk mewujudkannya.

Saat sedang berdiri di balkon kamarnya, MLK ditembak mati oleh James Earl Ray pada April 1968 di Lorraine Motel, Memphis, Tennessee. Ray kemudian dipenjara seumur hidup hingga akhirnya meninggal dunia. Bagi beberapa orang, Ray hanyalah kaki tangan pemerintah AS untuk membungkan MLK untuk selamanya.

Namun, yang terpenting, kematian MLK tidak sia-sia. Beberapa hari setelah kematiannya, Kongres AS mengesahkan UU HAM 1968 yang juga menyejahterakan kaum kulit hitam di AS.

5. John F. Kennedy & Robert F. Kennedy

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibabusinessinsider.sg

John Fitzgerald Kennedy (JFK) adalah presiden ke-35 AS yang memerintah selama dua tahun (1961 - 1963). Ia terkenal karena upayanya untuk menggulingkan Fidel Castro, pemimpin Kuba saat itu. JFK juga adalah pemimpin AS di puncak Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.

Sang presiden terkenal akan pernyataannya dalam pidatonya pada 1961 saat ia dilantik menjadi presiden AS,

"Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu bisa berikan kepada negaramu."

Oh ya, ia juga terkenal akan skandalnya dengan aktris AS yang terkenal "panas" saat itu, Marilyn Monroe.

Lima tahun sebelum wafatnya MLK, tepatnya pada 22 November 1963, JFK ditembak mati di Dallas, Texas. Tembakan tersebut datang dari jarak jauh dan ditembakkan oleh Lee Harvey Oswald, seorang penganut paham Marxisme sekaligus mantan anggota angkatan laut AS yang membelot ke Uni Soviet.

Oswald sendiri ditembak mati oleh Jack Ruby dua hari setelahnya. Setelah diinvestigasi, tim penelusuran pembunuhan JFK, Komisi Warren, menyatakan bahwa Oswald bergerak sendiri.

https://www.youtube.com/embed/jdwVUBlK-Y0

Untuk meneruskan jejak saudaranya, Robert Francis Kennedy (RFK), mencalonkan diri sebagai calon presiden pada 1968. Sebagai senator yang mewakili New York, RFK terkenal di kalangan warga miskin, Afrika - Amerika, Hispanik, Katolik, dan pemilih berusia muda.

Setelah memenangkan pemilihan di California, naasnya, RFK tidak dapat melanjutkan jejak JFK karena harus ikut ditembak hingga mati.

Saat tengah meninggalkan Ambassador Hotel di California, RFK dengan gegabah tidak mengikuti instruksi pengawalnya, sehingga ia berakhir di tangan seorang warga Palestina, Sirhan Bishara Sirhan. Motifnya? RFK secara vokal mendukung Israel.

Sirhan dinyatakan bersalah dan "seharusnya" dihukum mati. Namun, akhirnya hukumannya diringankan menjadi penjara seumur hidup.

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibamcall.com

6. John Lennon

https://www.youtube.com/embed/YkgkThdzX-8

"Imagine no possessions...
I wonder if you can."

Terkenal dengan lagunya yang berjudul "Imagine" yang dirilis pada 1971 dan sebagai vokalis band asal Inggris The Beatles, John Lennon harus melihat akhir hidupnya secara tragis pada 8 Desember 1980 setelah punggungnya tertembus empat timah panas di depan kediamannya di The Dakota, New York, AS.

Pelakunya ialah Mark David Chapman, seorang penjaga keamanan. Sebenarnya, Chapman adalah penggemar The Beatles. Sebagai seseorang yang religius, ia hanya marah pada Lennon dengan gaya hidupnya yang tidak percaya Tuhan dan pernyataannya bahwa "The Beatles lebih terkenal daripada Yesus". Sejak saat itu, ia membencinya.

Selain itu, Chapman mengatakan bahwa Lennon adalah individu yang "munafik". Apa yang ia katakan lewat Imagine tidak berbanding lurus dengan kehidupannya yang mewah. Oleh sebab itu, kebenciannya memuncak pada 1980.

Saat menjalani persidangan, sebenarnya tim Chapman ingin mengatakan bahwa Chapman memiliki kondisi psikologis. Akan tetapi, akhirnya Chapman mengaku bersalah dan menjalani hukuman 20 tahun penjara hingga seumur hidup.

Pada Agustus 2020, Chapman akan disidang untuk pembebasan bersyarat untuk kali ke-10.

7. Malcolm X

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibaInstagram.com/official. malcolm.x

Selain MLK, tokoh yang paling berpengaruh pada sejarah kaum Afrika - Amerika adalah Malcolm X. Ia terkenal akan perjuangan kerasnya untuk mewujudkan kesejahteraan kaum kulit hitam di Amerika. Saking kerasnya, beberapa orang kulit putih menganggap Malcolm X mengajarkan supremasi kulit hitam.

Saat ia dipenjara pada 1946 hingga 1952, Malcolm Little memeluk agama Islam dan bergabung dengan Nation of Islam (NIS), kelompok politik agama yang memperjuangkan hak warga kulit hitam di Amerika. Ia baru mengubah namanya menjadi Malcolm X. Dari 1950an hingga 1960an, Malcolm X adalah salah satu tokoh berkulit hitam dominan. Saking dominannya, beberapa kali ia harus diawasi oleh FBI.

Bedanya dengan MLK, Malcolm X tidak percaya dengan jalan tanpa kekerasan. Alih-alih begitu, ia menganggap bahwa pemisah antara kaum kulit hitam dan kulit putih di AS itu perlu. Selain itu, ia mengatakan bahwa kaum Afrika - Amerika takkan bisa berkembang bersama kaum kulit putih.

Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tibanytimes.com

Akan tetapi, semua berubah saat Malcolm X hengkang dari NIS pada 1964 karena melihat bahwa organisasi tersebut telah kehilangan arahnya. Sejak saat itu, para anggota NIS mulai membenci dan mengincar nyawa Malcolm X.

Bukan sekali atau dua kali, Malcolm harus melindungi nyawanya sendiri dari berbagai ancaman yang berasal dari NIS. Akhirnya, NIS berhasil membunuh Malcolm X pada 1965.

Saat berpidato di Audubon Ballroom, New York, Malcolm X dan pengawalnya berusaha menenangkan sebuah pertengkaran yang terjadi di tengah acara. Tanpa disangka, tiga anggota NIS (Talmadge Hayer, Norman Butler, dan Thomas Johnson) maju dan menembak Malcolm X dengan shotgun dan handgun hingga wafat.

Saat diautopsi, Malcolm X memiliki 21 luka tembak di sekujur tubuhnya. Sekarang, ketiga pembunuh tersebut sudah dinyatakan bebas bersyarat dan sepenuhnya meninggalkan ajaran NIS.

Itulah kasus-kasus pembunuhan figur publik yang paling mencengangkan sepanjang sejarah. Seperti yang kamu baca, rata-rata pembunuhan terjadi dikarenakan kebencian yang memuncak sehingga akal sehat pun ditinggalkan.

Apapun alasannya, hal ini bukanlah perbuatan terpuji!

Baca Juga: Jangan ditiru! 5 Pengkhianat Paling Terkenal dalam Sejarah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya