Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenal

Kisahnya kompleks dan patut dikasihani...

Kamu tahu Stockholm Syndrome (Sindrom Stockholm)? Kondisi psikologis saat korban sandera mengembangkan perasaan berupa empati atau seksual terhadap penyanderanya. Gejala-gejala Stockholm Syndrome meliputi aspek:

  • Kognitif: kebingungan, ingatan kabur, delusi, dan kilas balik yang sering kambub.
  • Emosional: ketakutan, ketidakberdayaan, keputusasaan, agresi, depresi, rasa bersalah, ketergantungan pada penyandera, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
  • Sosial: kegelisahan, cepat marah, paranoid, dan merasa diasingkan.

Sebutan Stockholm Syndrome muncul dari kejadian perampokan bank Kreditbanken di Stockholm, ibukota Swedia pada 1973. Setelah lepas dari penyanderaan selama 6 hari oleh para penjahat, para sandera malah bekerja sama mengumpulkan uang untuk membebaskan para perampok!

Para psikolog menganggap Stockholm Syndrome sebagai gangguan pada mekanisme bertahan di lingkungan yang tak bersahabat. Masalahnya, setelah diselamatkan, pengidap Stockholm Syndrome malah tidak bisa membedakan konsep benar dan salah, bahkan "merindukan" saat-saat ia disandera.

Beberapa kasus Stockholm Syndrome yang berjalan selama bertahun-tahun membuat pengidapnya merasa dunia luar lah yang jahat. Inilah beberapa contoh kasus Stockholm Syndrome paling terkenal di dunia. Jangan sampai kamu terjebak dalam keadaan seperti ini!

1. Shawn Hornbeck

Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenaldailyjournals.com

Saat tengah bersepeda ke rumah teman pada 6 Oktober 2002, remaja berusia 11 tahun dari Missouri, Amerika Serikat (AS), Shawn Hornbeck, ditabrak oleh Michael John Devlin dan kemudian dibawa kabur. Selama 4 setengah tahun, dari polisi, pemadam kebakaran, hingga sukarelawan tidak berhasil menemukan Shawn.

Pada 12 Januari 2007, barulah Shawn yang sudah remaja juga ditemukan di apartemen Michael saat polisi tengah mencari remaja berusia 13 tahun yang juga hilang, Ben Ownby. Berkilah bahwa Shawn dan Ben adalah anaknya, Michael ditangkap dan didakwa dengan 78 pasal penculikan dan pelecehan anak serta divonis hukuman penjara seumur hidup.

Namun, setelah diselamatkan, Shawn mengaku bahwa Michael memang memperlakukan Shawn layaknya anak. Ia bebas ke mana-mana dan melakukan apa saja, di bawah pengawasan Michael. Lalu, kenapa Shawn tidak kabur? Shawn terlalu takut dan diancam oleh Michael. Batasan psikologis tersebutlah yang membuat Shawn terkungkung!

2. Patty Hearst

Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenalvanityfair.com

Kejadian satu ini melibatkan Patty Hearst, cucu dari William Randolph Hearst yang adalah pendiri salah satu perusahaan swasta terbesar di AS, Hearst Communication. Pada pagi 4 Februari 1974, Patty yang berusia 19 tahun diculik dari apartemennya di Berkeley, California oleh kelompok teroris Symbionese Liberation Army (SLA).

Motifnya adalah SLA ingin menyatakan perang dengan pemerintah AS dan cucu Hearst, sebagai konglomerat politik, ekonomi, dan media, adalah target yang pas untuk menegaskan keseriusan mereka! Selama kasus tersebut berlangsung, nama Patty Hearst terus menghiasi tajuk utama berita TV.

Namun, pada April 1974, keadaan berbalik. Patty Hearst malah bergabung dengan SLA! Patty bahkan membantu SLA merampok bank dan ikut dalam baku tembak antara SLA dan kepolisian Los Angeles.

Patty akhirnya ditangkap di San Francisco pada 18 September 1975 dan dipenjara selama 7 tahun. Dalam nota pembelaannya, Patty Hearst mengaku dicuci otak. Setelah menjalani hukuman selama 2 tahun, masa tahanan Patty diringankan sebelum akhirnya diberi grasi oleh presiden ke-42 AS, Bill Clinton.

3. Mary McElroy

Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenalpendergastkc.org

Pada 27 Mei 1933 malam hari, gadis berusia 25 tahun bernama Mary Elroy diculik di rumahnya oleh 4 pria bersenjata: George and Walter McGee, Clarence Click, and Clarence Stevens. Mary Elroy sendiri adalah putri pengelola kota Kansas, Henry F. McElroy. Mereka menyandera Mary di sebuah lumbung tua dan menyekapnya di ruang bawah tanah.

Mengingat posisi orangtua Mary, para penyandera meminta tebusan 30.000 dolar AS. Pada 29 Mei 1933, uang tebusan tersebut diberikan dan Mary dibebaskan di lapangan golf Millburn. Kurang dari sebulan kemudian, 3 dari 4 penyandera Mary (kecuali Stevens) berhasil diringkus dan Walter McGee, yang dianggap dalang utama, dijatuhi hukuman mati.

Di luar dugaan, Mary malah bersimpati dan bersaksi untuk meringankan hukuman mereka, mengaku bahwa ia diurus dengan baik oleh para penyanderanya. Malah, ia mengunjungi ketiga penculiknya dan keluarga mereka. Akhirnya, hukuman Walter diperingan hingga penjara seumur hidup. Sementara, Click sudah bebas sejak 1938.

Seluruh rentetan kejadian tersebut ternyata mempengaruhi psikologi Mary. Namun, saat ayahnya meninggal pada 1939, psikologis Mary benar-benar runtuh. Pada 1940, Mary yang berusia 32 tahun menembak dirinya sendiri dan meninggalkan pesan:

"Kiranya, empat orang yang menculik saya adalah empat orang di dunia yang tidak menganggap saya bodoh. Saya sudah menanggung hukuman mati mereka, jadi tolong berikan mereka kesempatan hidup."

Baca Juga: Mengenal 5 Tipe Impostor Syndrome, Apa Kamu Termasuk di Salah Satunya?

4. Elizabeth Smart

Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenaleonline.com

Pada 5 Juni 2002 dini haru, gadis berusa 14 tahun bernama Elizabeth Smart diculik dari rumahnya di Salt Lake City, Utah, oleh Brian David Mitchell dan "istrinya", Wanda Barzee Mitchell. Selama 9 bulan penahanannya, Elizabeth terus diperkosa, dianiaya, dan diancam oleh Brian jika kabur. Elizabeth pun tidak punya pilihan lain selain patuh.

Saking lamanya, Elizabeth kemudian terbiasa. Ia bahkan menemani Brian dan Wanda berbelanja serta pergi ke mana-mana. Saat ditanyai polisi, Elizabeth tidak meminta pertolongan atau mengakui identitas dirinya sebagai "orang hilang". Sempat akan berpindah ke California, Elizabeth meyakinkan Brian untuk tetap di Utah.

Wajah Brian, Wanda, dan Elizabeth menjadi terkenal karena terus beredar di siaran TV. Saksi mata kemudian melaporkan keberadaan Brian, Wanda, dan Elizabeth di Sandy, Utah. Brian dan Wanda kemudian diringkus dan divonis hukuman masing-masing seumur hidup dan 15 tahun penjara. 

5. Colleen Stan

Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenallistelist.com

Pada 1977, seorang gadis berusia 20 tahun di California, Colleen Stan, diculik oleh Cameron Hooker dan istrinya, Janice, saat menumpang. Cameron kemudian memperkosa dan menyiksa Colleen dengan bantuan Janice. Lebih parah lagi, Cameron membuat sebuah "peti mati" yang akan menjadi tempat tinggal Coleen selama disandera.

Nama Colleen diganti dengan inisial "K" dan ia dipaksa dikontrak menjadi budak seks dengan ancaman akan dibunuh jika tidak patuh. Di satu titik, Cameron pernah menyerahkan sebuah pistol dan menyuruh Colleen menembak dirinya. Patuh, Colleen menarik pelatuk pistol yang tak berpeluru tersebut. Ternyata, hanya tes!

Pada 1981, Cameron memulangkan Colleen selama sehari ke rumahnya dan Colleen tidak bercerita apa-apa mengenai penculikan tersebut! Saat Cameron kembali, Colleen dengan rela ikut pergi dan melanjutkan "pelayanannya" selama tiga tahun.

Akhirnya, pada 1984, Janice lah yang melepaskan Colleen dan membantunya melarikan diri. Setahun kemudian, Janice melaporkan Cameron ke polisi dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas dasar pelecehan seksual, penganiayaan, dan penculikkan. Kisah Colleen Stan pun disadur menjadi film, seri TV, hingga buku.

6. Natascha Kampusch

Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenalmetro.co.uk

Saat tengah pergi sekolah pada 2 Maret 1998, seorang gadis berusia 10 tahun bernama Natascha Kampusch diculik di Wina, Austria, dan ditahan oleh seorang pria bernama Wolfgang Přiklopil. Tadinya tidak diizinkan keluar, Wolfgang kemudian mengizinkan Natascha keluar ke mana-mana asalkan ia berjanji tidak kabur dan tetap bungkam.

Wolfgang memberikan Natascha kesempatan untuk belajar, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga di rumahnya. Meskipun hidup layaknya orang biasa lainnya, Natascha kerap dipukuli dan diperkosa jika ia melakukan kesalahan. Wolfgang mengancam Natascha bahwa pintu dan jendela rumah telah dipasangi peledak, jadi kabur sama dengan mati. Bahkan, berat badan Natascha pun turun drastis!

Kesempatan kabur pun datang pada 23 Agustus 2006. Saat tengah membersihkan mobil dengan vacuum cleaner, perhatian Wolfgang teralihkan telepon. Karena kerasnya suara vacuum cleaner, Natascha bisa kabur diam-diam. Dilaporkan ke polisi, Wolfgang memutuskan untuk bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta di stasiun Wien Nord.

Anehnya, ketika Natascha diberitahu tentang kematian Wolfgang, dia menangis berjam-jam. Bertahun-tahun setelah melarikan diri, dia masih menyimpan foto Wolfgang di dompetnya. Bahkan, sekarang Natascha, berusia 32 tahun, telah menebus rumah tempat ia ditahan.

Jatuh Cinta pada Penjahat, 6 Kasus Stockholm Syndrome Paling Terkenalpixabay.com/Meelimello

Dari kasus-kasus di atas, bisa disimpulkan satu hal: tadinya sandera enggan untuk diculik, namun, dikarenakan paksaan, tekanan, dan aniaya fisik serta seksual secara konstan, mereka mengalami gangguan psikologis yang membuatnya patuh. Hal ini kerap disangkal oleh para penyintas penyanderaan yang ternyata mengidap Stockholm Syndrome.

Itulah enam kasus Stockholm Syndrome yang terkenal di dunia. Lewat kekerasan fisik, seksual, dan manipulasi psikologis, para penyandera mampu mengubah sanderanya agar bisa mengembangkan "ketergantungan" kepada mereka dan memperkecil niat mereka untuk kabur.

Meskipun mereka menunjukkan empati, mereka pun mengakui kalau perbuatan sang penyandera salah dan adalah tindak kriminal yang perlu diganjar hukuman. Berkaca dari kejadian-kejadian di atas, Stockholm Syndrome berpotensi menggerogoti kesehatan mental korban penculikan jika tidak ditangani dengan benar.

Baca Juga: Sering Melanda Perempuan, Ini 7 Fakta Disney Princess Syndrome

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya