5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi Baru

Kepunahan justru menandai awal dari berbagai hal!

Sejak awal kehidupan di Bumi terjadi, berbagai peristiwa kepunahan besar menghantam Bumi. Fase kepunahan ini terjadi jika tiga perempat spesies dikatakan punah dalam kurun waktu 2,8 juta tahun.

Bahkan, selama 10.000 terakhir, Bumi sedang mengalami "fase kepunahan" besar-besaran juga! Tidak selalu buruk, fase-fase kepunahan membawa arus kehidupan baru ke muka Bumi. Inilah 5 fase kepunahan besar-besaran yang membentuk muka Bumi sejak jutaan tahun lalu!

1. Ordovisium-Silur: 440 juta tahun lalu

5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi Barumakhluk laut zaman Ordovisium-Silur (pinterest.com)

Fase kepunahan massal pertama terjadi saat organisme seperti karang dan brakiopoda bercangkang menguasai perairan dangkal dunia. Kehidupan baru mulai menyebar dan terlihat pertama kali pada 3,7 miliar tahun lalu. Tetapi, 440 juta tahun lalu, suhu laut berubah dan membunuh sebagian besar makhluk laut!

Pada akhir periode Ordovisium, terjadi periode glasial massal yang menutupi benua super Gondwana. Ini menyebabkan persentase air di Bumi tinggi dan menurunkan permukaan laut, sehingga menghilangkan habitat spesies, menghancurkan rantai makanan, dan menurunkan angka reproduksi.

Apa yang memicunya? Tidak diketahui! Salah satu faktor adalah pembentukan Pegunungan Appalachian di Amerika Utara yang menghilangkan gas karbon dioksida dari atmosfer. Teori alternatif adalah ada larutan logam beracun yang memusnahkan kehidupan laut di masa itu.

Bahkan, teori dari luar Bumi pun juga datang. Salah satunya adalah ledakan sinar gamma dari supernova yang membuat lubang ozon yang besar. Ini menyebabkan radiasi ultraviolet bebas masuk dan membunuh kehidupan. Atau, apakah disebabkan aktivitas vulkanisme dahsyat? Tidak ada yang tahu!

2. Devonian Akhir: ~ 365 juta tahun lalu

5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi BaruDunkleosteus memangsa ikan-ikan di masa Devonian Akhir. (bbc.com)

Periode Devonian adalah masa naik-turunnya spesies laut prasejarah. Sementara banyak hewan ada di darat, lebih banyak lagi yang tinggal di laut. Namun, munculnya pohon dan bunga kemungkinan adalah faktor penyebab kepunahan massal kedua di Bumi!

Akar tanaman mengubah struktur geologi. Tanah yang dihancurkan tanaman mengalir ke laut, sehingga alga berkembang biak besar-besaran. Hasilnya, "zona mati" raksasa, di mana oksigen air dikonsumsi oleh alga. Ini "mencekik" kehidupan laut dan merusak rantai makanan laut. Yang tidak mampu beradaptasi? Kalah dengan seleksi alam.

Tentu, teori ini diperdebatkan. Beberapa ilmuwan mengatakan letusan gunung berapi adalah faktor utama penurunan kadar oksigen laut!

3. Perm–Trias: 253 juta tahun lalu

5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi Baruilustrasi periode kepunahan massal Perm-Trias (sci-news.com)

Peristiwa kepunahan ini adalah yang terbesar di Bumi karena memusnahkan 90 persen spesies Bumi! Faktor utama dari peristiwa ini adalah aktivitas vulkanisme yang merajalela. Pada akhir periode Perm, gunung api besar di Siberia meletus dan melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Hasilnya, efek rumah kaca yang mengubah Bumi.

Pola cuaca berubah, permukaan laut naik, dan hujan asam melanda Bumi. Karbon dioksida larut ke laut dan membunuh kehidupan laut. Saat ini, dunia menjadi saksi benua super lain yaitu Pangaea yang menyebabkan kurangnya pergerakan laut dunia. Hal ini menyebabkan akumulasi karbon dioksida di laut dan mengurangi tingkat oksigen!

Salah satu yang terkena dampak buruknya adalah terumbu karang. Faktanya, butuh 14 juta tahun bagi terumbu karang di Bumi untuk kembali ke keadaannya seperti sedia kala!

Baca Juga: 15 Hewan Terkenal yang Dikira Punah, padahal Masih Ada

4. Trias–Jura: 201 juta tahun lalu

5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi Baruilustrasi masa Trias-Jura (newscientist.com)

Periode Trias menjadi saksi munculnya beragam makhluk, terutama dinosaurus yang menjajaki dunia. Namun, gunung berapi pun juga sering meletus. Para ilmuwan masih berdiskusi mengapa kepunahan massal keempat ini terjadi. Kemungkinan besar adalah aktivitas vulkanik di wilayah yang sekarang adalah Samudra Atlantik.

Serupa dengan insiden Perm-Trias, gunung berapi melepaskan karbon dioksida, menyebabkan perubahan iklim global, dan mematikan kehidupan di Bumi. Dengan temperatur meningkat, es mencair, dan permukaan laut naik, spesies besar di laut dan darat pun punah!

Salah satu teori alternatif mengenai kepunahan massal di periode Trias-Jura ini adalah metana. Peningkatan kadar karbon dioksida melepaskan metana yang kemudian terperangkap di ibun abadi/permafrost.

5. K-Pg: 66 juta tahun lalu

5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi Baruilustrasi periode kepunahan K-Pg (smithsonianmag.com)

Peristiwa kepunahan massal Kapur-Paleogen atau K-Pg adalah "hari musnahnya dinosaurus". Di tempat yang sekarang adalah Yucatán, Meksiko, sebuah asteroid selebar 13 kilometer menabrak Bumi dengan kecepatan 72.000 km/jam!

Hasilnya adalah kawah selebar 180 kilometer, sedalam 19 kilometer bernama Chicxulub. Namun, efek tabrakan asteroid tersebut adalah membumihanguskan apa pun dalam radius 1.450 kilometer dan mengakhiri dominasi 180 juta tahun dinosaurus di Bumi! Langit pun hitam mencekam karena puing dan debu yang terlempar ke atmosfer.

Tanaman pun tak bisa berfotosintesis, sehingga mati dan punah secara massal. Konsekuensinya, rantai makanan dinosaurus pun putus! Suhu global anjlok, dan musim dingin panjang pun terjadi. Para ilmuwan memprakirakan sebagian besar makhluk punah hanya dalam beberapa bulan setelah tumbukan ini.

Banyak spesies yang terbang, menggali ke bawah tanah, atau menyelam ke laut untuk bertahan. Salah satu contoh konkretnya adalah burung masa modern yang adalah keturunan asli dinosaurus. Lebih dari 10.000 spesies dinosaurus punah di masa K-Pg tersebut!

Bagaimana dengan saat ini?

5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi Barutelegraph.co.uk

Masalahnya, kita pun sedang mengalami fase tersebut dan lebih cepat dari sebelumnya. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), sejak 1970an, populasi hewan vertebrata berkurang hingga 68 persen dan lebih dari 35.000 spesies terancam punah.

Sejak awal Revolusi Industri pada 1760, manusia adalah faktor pendorong krisis lingkungan Bumi! Dari emisi gas rumah kaca, lapisan ozon yang menipis, penebangan hutan liar, hingga perdagangan hewan ilegal, manusia bisa jadi adalah salah satu faktor utama dari periode kepunahan selanjutnya.

Beberapa berpendapat kepunahan spesies sudah alami. Jawabannya adalah benar. Toh, periode kepunahan sebelumnya terjadi tanpa ada manusia. Namun, melihat zaman sekarang, manusia bisa jadi memiliki andil! Faktanya, beberapa spesies yang punah seharusnya bisa hidup 800-10.000 tahun jika tak ada manusia.

Manusia bisa hentikan periode kepunahan?

5 Masa Kepunahan Besar yang Membentuk Muka Bumi Barugoogle picture

Tentu saja bisa. Jika manusia adalah faktornya, maka ia pun juga bisa mencegahnya. Dan, itulah yang sekarang sedang dilakukan. Dari penandatanganan Perjanjian Paris pada 2016 hingga berbagai usaha untuk melestarikan hutan dan satwa langka, manusia juga tengah berusaha untuk "berdamai dengan alam".

Berbekal ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia juga memantau spesies agar terhindar dari perburuan dan tetap terjaga populasinya. Selain itu, manusia juga tengah meneliti opsi kloning untuk membudidayakan berbagai satwa yang terancam punah.

Lalu, apa bagian kita? Tentu kita bisa melakukan hal-hal terkecil untuk melestarikan dunia, dari hemat listrik dan air hingga membersihkan lingkungan tempat kita tinggal. Yakinlah kalau tindakan menjaga lingkungan terkecil sekali pun, bisa membuat Bumi jadi tempat yang lebih baik!

Baca Juga: Ini 18 Hewan Sangat Terancam Punah di Dunia, 5 Berasal dari Sumatera

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya