5 Fakta Pakaian Antariksa, Tameng Astronot Ketika di Luar Angkasa

Sebagai pelindung astronot ketika berada di luar angkasa

Astronot menggunakan baju khusus astronot yang digunakan pada saat berkunjung ke luar angkasa. Baju astronot ini sering dikenal dengan sebutan space suit atau pakaian antariksa. Space suit merupakan pakaian yang digunakan untuk melindungi astronot ketika berkunjung ke luar angkasa. Pakaian ini juga yang membantu astronot untuk dapat bernafas di luar angkasa. Hal tersebutlah yang membuat space suit istimewa dan berbeda dari pakaian lainnya. Ingin tahu fakta menarik lain terkait space suit? Yuk, simak fakta-fakta berikut!

1. Mengapa astronot memerlukan pakaian antariksa?

5 Fakta Pakaian Antariksa, Tameng Astronot Ketika di Luar Angkasailustrasi pakaian antariksa (Unsplash/NASA)

Di luar angkasa khususnya di sekitar orbit bumi, suhunya dapat mencapai minus 20 derajat Celcius. Ketika berada di dekat sinar matahari, suhunya dapat mencapai 250 derajat Celcius. Pakaian antariksa berguna untuk melindungi astronot dari suhu ekstrem tersebut.

Selain itu, dilansir laman NASA, space suit atau pakaian antariksa juga sebagai pemasok oksigen untuk astronot agar dapat bernapas di luar angkasa. Pakaian juga berisi air yang dapat diminum oleh astronot selama berjalan dan bergerak di luar angkasa.

Penutup kepala pada pakaian antariksa juga berguna untuk melindungi astronot dari debu atau benda-benda lain di luar angkasa dan sinar matahari yang cukup terik. Menarik sekali bukan?

2. Berat pakaian antariksa mencapai 82 kg

5 Fakta Pakaian Antariksa, Tameng Astronot Ketika di Luar Angkasailustrasi pakaian antariksa (Pixabay/Futuregirl)

Space suit terdiri dari banyak sekali komponen. Tidak hanya baju, space suit atau pakaian antariksa juga terdiri dari pelindung kepala dan juga tabung oksigen. Oleh sebab itu, space suit memiliki ukuran yang sangat berat.

Dilansir laman JAXA, space suit atau pakaian luar angkasa yang terdiri dari baju astronot, pelindung kepala, dan tas atau tabung oksigen memiliki berat hingga 82 kg ketika berada di bumi.

Namun, ketika astronot sampai ke luar angkasa, berat baju tersebut menyusut sebanyak 14 kg. Sehingga ketika di luar angkasa, berat space suit menjadi sekitar 68 kg. Berat sekali ya!

Baca Juga: Inilah Astronot yang akan Mengelilingi Bulan dalam Misi Artemis 2

3. Banyak pakaian antariksa menggunakan warna putih sebagai warna dasar

5 Fakta Pakaian Antariksa, Tameng Astronot Ketika di Luar Angkasailustrasi pakaian antariksa (Pixabay/WikiImages)

Mengapa hampir semua pakaian antariksa atau space suit hanya berwarna putih? Apakah astronot tidak diperbolehkan untuk memakai baju berwarna lain selain putih?

Dilansir laman Medium, pakaian antariksa atau space suit dibuat berwarna putih dengan tujuan untuk menghindari penyerapan sinar matahari yang ada di luar angkasa. Pakaian antariksa yang berwarna putih membuat pakai tersebut dapat memantulkan sinar matahari sehingga tidak mengganggu atau melukai astronot yang memakainya.

Apabila pakaian antariksa dibuat menggunakan warna hitam atau warna gelap lainnya, dikhawatirkan pakaian tersebut akan menyerap sinar matahari, sehingga dapat mengganggu atau melukai astronot yang sedang memakainya.

Selain itu, pakaian antariksa atau space suit dibuat berwarna putih agar mempermudah para rekan astronot dalam memantau astronot lain yang sedang berada di luar angkasa gelap.

4. Apa yang terjadi apabila astronot pergi ke luar angkasa tanpa pakaian antariksa?

5 Fakta Pakaian Antariksa, Tameng Astronot Ketika di Luar Angkasailustrasi pakaian antariksa (Pixabay/NASA-Imagery)

Astronot tidak dapat pergi ke luar angkasa tanpa pakaian antariksa. Dilansir laman Interesting Engineering, tanpa pakaian antariksa, astronot hanya dapat bertahan sekitar 15 detik saja.

Selama 15 detik tersebut, astronot akan mengalami antara dua hal. Dua hal tersebut dapat berupa pendidihan darah atau dapat juga berupa pembekuan darah karena tekanan udara yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali

Setelah hal tersebut terjadi, tubuh astronot sudah tidak dapat menahan dan astronot hanya dapat mengembang dan mati dalam waktu 15 detik karena cairan yang mendidih atau membeku.

Itulah mengapa astronot harus memakai pakaian antariksa ketiga sedang berpergian ke luar angkasa.

5. Harga pakaian antariksa dapat mencapai 22 juta dollar amerika atau sekitar 340 miliar rupiah

5 Fakta Pakaian Antariksa, Tameng Astronot Ketika di Luar Angkasailustrasi pakaian antariksa (Pixabay/WikiImages)

Pakaian antariksa yang memiliki banyak sekali komponen yang berguna untuk melindungi astronot ketika berada di luar angkasa, tentu memerlukan biaya produksi yang tidak sedikit.

Dilansir laman Space Store, pada tahun 1974, ketika NASA mengirim astronot mereka ke luar angkasa, NASA mengungkapkan bahwa biaya pakaian antariksa yang dipakai antara 15 juta – 22 juta dollar amerika atau sekitar 340 miliar rupiah.

Sedangkan, saat ini, biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu pakaian antariksa diperkirakan mencapai 1 miliar dollar amerika atau sekitar 15 triliun rupiah. Mahal sekali bukan?

Pakaian antariksa berguna untuk melindungi astronot ketika berada di luar angkasa. Pakaian ini dirancang sedemikian rupa agar astronot dapat dengan leluasa berpergian dan bergerak di luar angkasa. Komponennya yang banyak dan kompleks membuat biaya yang dikeluarkan untuk membuat pakaian ini sangat mahal. Walaupun begitu, pakaian antariksa merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi astronot ketika berpergian ke luar angkasa.

Baca Juga: 5 Fakta Mengagumkan Pakaian Astronot, Memiliki Bobot yang Berat!

Alifya Putri Photo Verified Writer Alifya Putri

Bibliophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya