5 Fakta Ubur-ubur Jelatang Laut Hitam, Raksasa yang Tidak Berbahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ubur-ubur jelatang laut hitam atau yang memiliki nama latin Chrysaora achlyos merupakan salah satu spesies ubur-ubur yang dapat ditemukan di Lautan Pasifik sekitar Amerika Utara. Seperti ubur-ubur pada umumnya, ubur-ubur ini memiliki bell atau kepala dan kaki atau tentakelnya. Ubur-ubur ini memiliki tubuh yang berwarna campuran merah dan jingga. Walaupun memiliki tubuh berwarna campuran merah dan jingga, ubur-ubur ini seringkali disebut sebagai ubur-ubur hitam, lho. Kira-kira ubur-ubur ini memiliki fakta menarik lain apa saja ya? Simak di bawah ini.
1. Memiliki panjang tubuh yang mencapai 8 meter
Ubur-ubur jelatang laut hitam atau ubur-ubur hitam ini ternyata merupakan ubur-ubur raksasa, lho. Dilansir laman Monterey Bay Aquarium, ubur-ubur hitam memiliki kaki atau tentakel yang panjangnya mencapai 8 meter. Tidak hanya itu saja, ubur-ubur ini juga memiliki ukuran kepala yang diameternya mencapai 0,9 meter. Ukuran tubuh yang panjang dan besar ini membuat ubur-ubur jelatang laut hitam dinobatkan sebagai hewan invertebrata terbesar yang ada di abad ke-20. Menarik sekali bukan?
2. Sengatan ubur-ubur jelatang laut hitam tidak berbahaya bagi manusia
Seperti ubur-ubur pada umumnya, ubur-ubur jelatang laut hitam juga memiliki sengatan di tubuhnya. Ubur-ubur jelatang laut hitam seringkali menyengat benda lain yang menurutnya berbahaya. Namun, sengatan ubur-ubur jelatang ternyata tidak berbahaya, lho. Dilansir laman ThoughtCo, walaupun sengatan ubur-ubur jelatang laut hitam menyakitkan, sengatan ubur-ubur jelatang laut hitam ini tidak mematikan bagi manusia, kecuali bagi mereka yang memang memiliki alergi. Orang yang terkena sengatan dapat mengoleskan obat pereda nyeri pada area yang sakit untuk mengurangi nyeri akibat sengatan ubur-ubur.
3. Ubur-ubur jelatang laut hitam tidak memiliki sistem pencernaan
Editor’s picks
Seperti ubur-ubur pada umumnya, ubur-ubur jelatang laut hitam juga tidak memiliki sistem pencernaan. Dilansir laman Critter Squad Wildlife Defenders, ubur-ubur jelatang laut hitam tidak memiliki sistem pencernaan, otak, hati, dan sistem pernapasan. Untuk mencerna makanan yang masuk ke tubuh, ubur-ubur jelatang laut hitam akan menelan makanan, lalu makanan itu akan terperangkap di rongga gastrovaskular, dan nutrisi dari makanannya akan diserap gastrodermis yang dimiliki oleh ubur-ubur.
4. Ubur-ubur jelatang laut hitam kadang menjadi alat transportasi bagi makhluk air lain yang ada di sekitarnya
Walaupun memiliki tubuh yang besar, ubur-ubur jelatang laut hitam tidak berbahaya bagi beberapa makhluk air, salah satunya larva dan kepiting. Dilansir laman Scuba, ubur-ubur jelatang laut hitam seringkali dijadikan sebagai alat transportasi untuk hewan air lainnya seperti kepiting dan larva. Beberapa kepiting dan larva menggunakan ubur-ubur jelatang laut hitam sebagai alat transportasi. Kepiting dan larva akan menempel pada bagian bell atau kepala ubur-ubur sampai ke dasar laut maupun pantai. Menarik sekali ya!
5. Perubahan ekosistem laut mempengaruhi kemunculan ubur-ubur jelatang laut hitam
Ubur-ubur jelatang laut hitam dapat muncul dan dapat pula hilang akibat ekosistem laut yang berubah-berubah. Ekosistem laut yang berubah-berubah ini juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia, seperti membuang sampah dan limbah di lautan yang berdampak pada kehidupan makhluk laut salah satunya ubur-ubur jelatang laut hitam. Dilansir laman Aquarium of The Pacific, ubur-ubur jelatang laut hitam raksasa tiba-tiba muncul dengan populasi yang sangat banyak di San Diego pada tahun 1989. Kemudian, ubur-ubur itu menghilang secara misterius dan muncul kembali sepuluh tahun kemudia. Kemunculan dan hilangnya ubur-ubur ini disebabkan oleh perubahan ekosistem laut. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk selalu menjaga lingkungan ya!
Itulah fakta-fakta terkait ubur-ubur jelatang laut hitam. Ubur-ubur jelatang laut hitam memiliki ukuran yang besar hingga dinobatkan sebagai hewan invertebrata terbesar pada abad ke-20. Walaupun memiliki ukuran yang besar, ubur-ubur ini tidak berbahaya baik bagi manusia maupun bagi hewan air yang ada di sekitarnya. Kemunculan dan ketidakmunculan ubur-ubur jelatang laut hitam sangat dipengaruhi oleh perubahan ekosistem laut. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk selalu menjaga lingkungan ya!
Baca Juga: Fakta Ubur-ubur Kristal, Tidak Hanya Menawan tetapi Juga Mengerikan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.