Mengenal Istilah Karbon Biru, Dapat Ditemui di Daerah Pesisir dan Laut

Karbon baik yang dapat melindungi ekosistem

Kata karbon identik dengan Karbon dioksida (CO2) yang sering menjadi pembicaraan terkait masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Namun, terdapat istilah lain terkait karbon yaitu karbon biru atau blue carbon. Karbon biru atau blue carbon ini merupakan istilah untuk karbon yang ditangkap atau diserap oleh ekosistem laut dan pesisir. Istilah karbon biru ini tentu tidak sama dengan Karbon dioksida. Selain itu, karbon biru juga memiliki karakteristik yang berlawanan dengan Karbon dioksida (CO2). Istilah karbon biru ini tentu sangat menarik untuk dipelajari. Apa itu karbon biru? Bagaimana karakteristik karbon biru? Yuk, simak fakta-fakta terkait karbon biru berikut ini!

1. Mengapa disebut karbon biru?

Mengenal Istilah Karbon Biru, Dapat Ditemui di Daerah Pesisir dan Lautilustrasi lautan (Pexels/Belle Co)

Karbon biru atau blue carbon merupakan istilah untuk karbon yang diserap secara alami oleh ekosistem laut dan pesisir pantai.

Karbon biru bukan merupakan senyawa seperti Karbon dioksida (CO2), melainkan merupakan istilah dalam proses penyerapan karbon di atmosfer.

Dilansir laman Conservation International, proses penyerapan tersebut dinamai dengan karbon biru karena penyerapan karbonnya dilakukan oleh ekosistem laut yang identik dengan warna biru. Oleh sebab itu, proses tersebut dinamai dengan istilah karbon biru atau blue carbon.

2. Bagaimana karakteristik karbon biru?

Mengenal Istilah Karbon Biru, Dapat Ditemui di Daerah Pesisir dan Lautilustrasi hutan (Pixabay/Joshua Woroniecki)

Karbon biru atau blue carbon memiliki karakteristik yang berlawanan dengan karbon dioksida (CO2).

Dilansir laman NOAA Climate, karbon biru merupakan Karbon dioksida (CO2) yang telah diserap dan larut secara alami di lautan.

Selain itu, dilansir laman National Ocean Service, penelitian terkini juga menunjukkan bahwa istilah karbon biru yang dilakukan oleh ekosistem laut dan pesisir juga memiliki kekuatan untuk menyerap Karbon dioksida (CO2) hingga 10 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan tropis.

3. Siapa yang menghasilkan karbon biru?

Mengenal Istilah Karbon Biru, Dapat Ditemui di Daerah Pesisir dan Lautilustrasi tumbuhan mangrove (Pixabay/Quang Nguyen Vinh)

Karbon biru menyerap, menyimpan, dan melarutkan Karbon dioksida (CO2) secara alami oleh ekosistem laut. Pertanyaannya, siapakah ekosistem laut yang melakukan hal tersebut? Apakah ikan di lautan juga membantu melakukan hal tersebut?

Dilansir laman CarbonBetter, karbon biru dihasilkan oleh ekosistem laut dan pesisir seperti tumbuhan mangrove, rawa pasang surut, dan rumput laut.

Tumbuhan mangrove, rawa pasang surut, dan rumput laut menciptakan habitat karbon biru yang banyak ditemukan di wilayah pesisir dan laut.

Habitat tumbuhan pesisir dan laut tersebut menyerap karbon 35 kali lebih cepat daripada pohon tropis dan menyerap 10% karbon di laut setiap tahunnya. Menakjubkan sekali bukan?

4. Manfaat karbon biru bagi lingkungan

Mengenal Istilah Karbon Biru, Dapat Ditemui di Daerah Pesisir dan Lautilustrasi lingkungan (Pexels/Zachary Caraway)

Dilansir laman TraceX, ekosistem karbon biru seperti hutan mangrove, rumput laut, dan rawa pasang surut memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Ekosistem tersebut dapat menyerap, menyimpan, dan melarutkan Karbon dioksida (CO2) secara alami.

Selain itu, fakta bahwa karbon biru dapat menyerap Karbon dioksida (CO2) lebih cepat dan lebih besar daripada hutan tropis juga menunjukkan bahwa karbon biru ini sangat penting bagi lingkungan.

Dilansir laman Reef Resilience Network, kekuatannya dalam menyerap, menyimpan, dan melarutkan Karbon dioksida juga membantu peningkatan kualitas air, mendukung perikanan yang sehat, dan memberikan pelindungan bagi ekosistem pesisir.

5. Apa yang terjadi apabila karbon biru dihilangkan dan dirusak?

Mengenal Istilah Karbon Biru, Dapat Ditemui di Daerah Pesisir dan Lautilustrasi kerusakan lingkungan (Pexels/7 Inchs)

Habitat karbon biru memiliki peran yang sangat penting bagi lingkungan. Mereka menyerap, menyimpan, dan melarutkan Karbon dioksida (CO2) yang berada di atmosfer.

Dilansir laman EcoWatch, apabila karbon biru dihilangkan atau dirusak, Karbon dioksida (CO2) yang masih disimpan oleh habitat karbon biru dapat terlepas ke atmosfer.

Selain itu, hilangnya habitat karbon biru juga membuat Karbon dioksida (CO2) menumpuk di atmosfer yang berujung pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Dilansir laman Reef Resilience Network, kerusakan habitat karbon biru ini dapat disebabkan oleh eksploitasi sumber daya laut dan pesisir yang berlebihan, kegiatan rekreasi yang merusak, reklamasi lahan, konservasi menjadi kolam budidaya, dan polusi yang berada di sekitar ekosistem laut.

 

Itulah beberapa fakta terkait istilah karbon biru. Karbon biru merupakan karbon yang memiliki habitat di daerah pesisir dan lautan. Karbon biru ini dapat menyerap, menyimpan, dan melarutkan Karbon dioksida (CO2) yang ada di atmosfer. Karbon biru ini sangat penting bagi ekosistem karena dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan dan membantu mengurangi adanya pemanasan global. Oleh sebab itu, manusia diharapkan dapat menjaga keberlangsungan ekosistem laut dan pesisir agar habitat karbon biru dapat senantiasa terjaga dan lestari.

Baca Juga: Pertamina-Fairatmos Kerja Sama, Kembangkan Proyek Karbon Berbasis Alam

Alifya Putri Photo Verified Writer Alifya Putri

Bibliophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya