5 Fakta Situs Mohenjo-daro, Sempat Terkubur Akibat Banjir Besar

Ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO

Mohenjo-daro merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di provinsi Sindh, Pakistan. Mohenjo-daro dulunya merupakan sebuah kota yang berasal dari peradaban Mesopotamia, Mesir kuno, dan Yunani kuno. Mohenjo-daro dibangun pada ribuan tahun yang lalu. Situs ini merupakan salah satu pusat administratif pada peradaban Lembah Indus kuno.

Saat ini, Mohenjo-daro menjadi salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Situs Mohenjo-daro juga menampilkan banyak wawasan dan pengetahuan terkait kebudayaan serta sejarah India kuno. Untuk mengetahui lebih banyak informasi terkait Mohenjo-daro, yuk, simak lima fakta berikut!

1. Mohenjo-daro dibangun pada tahun 2.600 sebelum Masehi

5 Fakta Situs Mohenjo-daro, Sempat Terkubur Akibat Banjir Besarilustrasi Mohenjo-daro di Sind, Pakistan (Wikimedia Commons/Comrogues)

Mohenjo-daro merupakan salah satu situs sejarah yang terletak di provinsi Sind, Pakistan. Tempat ini dulunya merupakan salah satu pusat administratif di peradaban Lembah Indus. Mohenjo-daro menjadi pusat administratif kuno di peradaban Lembah Indus sejak tahun 2.600 hingga 1.900 sebelum Masehi.

Dilansir laman Harappa, Mohenjo-daro dibangun pada tahun 2.600 sebelum Masehi. Tempat ini dibangun oleh masyarakat suku Harappa, yaitu masyarakat pada peradaban Lembah Indus. Dikutip dari laman Wonderopolis, situs ini dinyatakan sebagai kota peradaban tertua di sub-benua India.

Baca Juga: 5 Ancaman Terbesar yang Mengintai Hutan Amazon, Bakal Gundul?

2. Sering dijuluki sebagai “gundukan kematian”

5 Fakta Situs Mohenjo-daro, Sempat Terkubur Akibat Banjir Besarilustrasi penemuan kerangka manusia di Mohenjo-daro (Wikimedia Commons/Soban)

Dilansir laman HSC Projects, Mohenjo-daro sering disebut sebagai “sundukan kematian” atau “The mound of dead”. Hal tersebut disebabkan pada saat penemuan kembali Mohenjo-daro oleh arkeolog, tempat ini penuh dengan tulang dan kerangka manusia.

Pada saat ditemukan kembali, arkeolong langsung melakukan penyelidikan dan penelitian di Mohenjo-daro untuk mengetahui asal-usulnya. Selama dilakukan penyelidikan, para arkeolog menemukan gundukan yang terdiri dari beberapa tulang dan kerangka manusia. Dari situlah asal mula Mohenjo-daro mendapat julukan sebagai “gundukan kematian”.

3. Mohenjo-daro dibangun menggunakan material dasar berupa batu bata

5 Fakta Situs Mohenjo-daro, Sempat Terkubur Akibat Banjir Besarilustrasi Mohenjo-daro di Sind, Pakistan (Wikimedia Commons/Saqib Qayyum)

Dilansir laman National Geographic, Mohenjo-daro memiliki luas hingga 100 hektar yang terdiri dari blok-blok dan gundukan. Ukurannya yang luas tersebut menjadikan Mohenjo-daro sebagai kota terbesar di peradaban Lembah Indus.

Dilansir laman Britannica, setiap blok pada Mohenjo-daro disusun secara beraturan serta memiliki ukuran sekitar 384 meter dari utara ke selatan (lebar) dan 228 meter dari timur ke barat (panjang). Blok-blok tersebut disusun dan dibangun dengan material dasar berupa batu bata. Selain itu, blok di bagian tengah dibangun dengan ketinggian 6 hingga 12 meter. Blok tersebut dibangun dengan menggunakan batu bata lumpur dan dibentengi atau disekelilingi oleh menara berbentuk persegi. Tidak hanya terdiri dari blok-blok, terdapat pula beberapa patung dan ukiran yang berada di Mohenjo-daro.

4. Mohenjo-daro memiliki banyak sumur hingga terdapat tempat pemandian besar

5 Fakta Situs Mohenjo-daro, Sempat Terkubur Akibat Banjir Besarilustrasi tempat pemandian besar di Mohenjo-daro (Wikimedia Commons)

Seperti kebanyakan peradaban kuno, peradaban Lembah Indus juga berpusat di sekitar sungai. Sungai khususnya air menjadi komponen krusial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kuno. Oleh sebab itu, untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh air, masyarakat Harappa membangun banyak sumur di Mohenjo-daro. Sumur-sumur ini digunakan oleh masyarakat untuk mengakses air bersih.

Selain itu, laman Field Study of the World menjelaskan bahwa Mohenjo-daro memiliki tempat pemandian besar. Tempat pemandian tersebut merupakan bangunan terbesar yang berada di Mohenjo-daro. Pemandian ini dibangun dengan cukup dalam dan terdapat salah satu sisi pemandian yang berbetuk miring. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah air masuk ke pemandian. Pemandian ini terbuat dari lapisan material yang kedap air. Pemandian besar tersebut juga selalu dijaga kebersihannya oleh masyarakat setempat, serta air yang digunakan untuk kolam pemandian ini merupakan air bersih sehingga masyarakat Harappa tidak khawatir apabila ingin menggunakan pemandian ini.

5. Mohenjo-daro sempat hancur akibat peristiwa banjir besar

5 Fakta Situs Mohenjo-daro, Sempat Terkubur Akibat Banjir Besarilustrasi Mohenjo-daro di Sind, Pakistan (Wikimedia Commons/Gaffar772)

Dilansir laman GeeksforGeeks, Mohenjo-daro sempat mengalami peristiwa banjir besar. Beberapa sejarahwan percaya bahwa peristiwa tersebut menyebabkan hilangnya peradaban Lembah Indus. Selain itu, adanya konflik politik antara Mohenjo-daro dengan Mesopotamia pada saat itu juga membuat ekonomi peradaban Lembah Indus melemah. Sejak saat itulah, Mohenjo-daro hilang dari permukaan bumi.

Hingga pada akhirnya, Mohenjo-daro ditemukan kembali oleh R. D. Banerji, yaitu seorang petugas survei arkeologi asal India pada tahun 1922. Laman Penn Museum memaparkan, dilakukan penggalian secara besar-besaran pada tahun 1922-1931 untuk dapat melihat kembali wujud dari Mohenjo-daro. Selama penggalian tersebut, ditemukan gundukan yang berisi 37 kerangka dan tulang manusia. Penemuan kerangka manusia tersebut membuka inforamasi bagi para arkeolog terkait peradaban Indus.

Situs Mohenjo-daro dulunya merupakan pusat kota atau pusat administratif dari peradaban Lembah Indus yang dibangun pada tahun 2.600 sebelum Masehi. Mohenjo-daro terdiri dari beberapa bangunan berupa blok, sumur, hingga tempat pemandian yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari masyarakat Harappa. Melemahnya ekonomi serta terjadinya peristiwa banjir besar membuat Mohenjo-daro hilang terkubur dengan tanah. Hingga pada akhirnya Mohenjo-daro ditemukan kembali pada tahun 1922 dan menjadi situs sejarah yang membuka pemahanan terkait peradaban Indus hingga saat ini.

Baca Juga: 5 Tempat Bersejarah di Kaltim yang Wajib Dikunjungi

Alifya Putri Photo Verified Writer Alifya Putri

Bibliophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya