7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-beda

Terdiri dari lapisan bagian dalam dan bagian luar

Matahari merupakan sebuah bintang yang terdapat di tata surya kita. Matahari-lah yang membuat planet-planet di tata surya kita dapat berjalan dengan semestinya. Matahari dengan gravitasinya membantu planet untuk tetap berada pada lintasannya. Tidak hanya itu, matahari juga membantu menyinari dan menghangatkan planet-planet lain yang ada di sekitarnya.

Sama halnya dengan bumi dan planet-planet yang berada di luar angkasa, matahari juga memiliki struktur lapisan, lho. Struktur lapisan matahari terdiri dari struktur bagian dalam dan struktur bagian luar. Kira-kira ada apa saja ya? Yuk, simak artikel di bawah.

1. Inti Matahari (Core)

7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-bedailustrasi inti matahari (Wikimedia.org/Kelvinsong)

Lapisan inti matahari (core) merupakan struktur lapisan matahari bagian dalam dan terletak paling dalam di matahari. Inti matahari ini merupakan tempat terjadinya reaksi fusi nuklir. Reaksi fusi nuklir yang terjadi di inti matahari akan menghasilkan foton yang berguna untuk memanaskan lapisan-lapisannya. Dilansir laman National Geographic, inti matahari ini memiliki ukuran seribu kali lebih besar dari ukuran bumi dan memiliki kepadatan yang sepuluh kali lebih padat dari timbal.

Tidak hanya memiliki ukuran dan kepadatan yang besar, inti matahari juga sangat panas. Temperatur pada inti matahari dapat melebihi 15,7 juta derajat celcius. Panas sekali bukan?

2. Zona Radiasi (Radiative Zone)

7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-bedailustrasi matahari (Pixabay/Gerd Altmann)

Lapisan yang berikutnya ada zona radiasi (radiative zone). Zona radiasi merupakan struktur lapisan matahari bagian dalam yang berada tepat di atas inti matahari. Zona radiasi memiliki suhu yang lebih kecil jika dibandingkan dengan suhu di inti matahari. Suhu yang dimiliki zona radiasi adalah sekitar 2 juta hingga 4 juta derajat celcius. Inti matahari menghasilkan foton. Foton yang dihasilkan oleh inti matahari akan dibawa keluar melalui zona radiasi.

Dilansir laman Wondrium Daily, zona radiasi memiliki kepadatan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan foton mengalami berbagai macam tumbukan dan bergerak keluar dengan kecepatan yang lambat. Sebuah foton untuk sampai di puncak zona radiasi dapat membutuhkan waktu sekitar 10.000 tahun atau bahkan lebih.

3. Zona Konveksi (Convection Zone)

7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-bedailustrasi zona konveksi (Wikimedia.org/ESO)

Lapisan berikutnya adalah zona konveksi (convection zone). Zona konveksi merupakan struktur lapisan matahari bagian dalam yang berada tepat di atas zona radiasi. Zona konveksi ini merupakan bagian terluar dari struktur lapisan matahari bagian dalam. Dilansir laman NASA, zona konveksi ini memiliki suhu sekitar 2 juta derajat celcius. Suhu yang cukup rendah ini berguna untuk ion-ion berat seperti karbon, nitrogen, oksigen, kalsium, dan besi untuk dapat menahan beberapa elektron yang dimilikinya.

Hal itu membuat ion-ion tersebut dapat merangkap panas dan membuat material pada zona konveksi mulai mendidih atau “berkonveksi”. Material yang mendidih ini akan menghasilkan gas yang memiliki energi. Gas inilah yang akan ditransfer oleh zona konveksi kepada lapisan selanjutnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menakjubkan dari Matahari, Bintang Merah Raksasa!

4. Lapisan Fotosfer (Photosphere)

7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-bedailustrasi kromosfer (Pixabay/Wiki Images)

Lapisan keempat pada matahari merupakan lapisan fotosfer (photosphere). Lapisan fotosfer merupakan struktur lapisan matahari bagian luar. Lapisan fotosfer juga disebut sebagai bola cahaya. Lapisan fotosfer ini bukan merupakan lapisan padat, melainkan lapisan gas yang tebalnya sekitar 500 kilometer. Dilansir laman UCAR, lapisan fotosfer memiliki suhu sekitar 5.500 derajat celcius.

Penurunan suhu yang terjadi pada lapisan fotosfer ini disebabkan oleh kenaikan tinggi letak lapisan. Suhu pada lapisan fotosfer juga menjadi suhu “terdingin” yang ada pada lapisan matahari. Selain memiliki suhu yang rendah, fenomena sunspots atau bintik matahari, api matahari, dan tonjolan matahari juga terjadi di lapisan ini.

5. Lapisan Kromosfer (Chromosphere)

7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-bedailustrasi kromosfer (Wikimedia.org/Luc Viatour)

Lapisan selanjutnya adalah lapisan kromosfer (chromosphere), yaitu lapisan struktur bagian luar matahari atau bagian atmosfer matahari. Lapisan kromosfer merupakan lapisan plasma tipis berwarna merah cerah yang memiliki luas setidaknya 2.000 kilometer. Dilansir laman UCAR, suhu pada kromosfer bervariasi. Pada bagian bawah kromosfer, suhu turun dari 6.000 derajat celcius menjadi 4.000 derajat celcius.

Namun, pada bagian atas kromosfer memiliki suhu antara 14.000 derajat celcius hingga lebih dari 1 juta derajat celcius. Kenaikan suhu ini terjadi akibat pergerakan energi yang dipelintir oleh medan magnet sehingga energinya menjadi eksplosif (panas). Lapisan kromosfer tertutupi oleh lapisan fotosfer sehingga hanya dapat dilihat melalui teleskop pada satelit atau pada saat terjadinya fenomena gerhana matahari.

6. Daerah Transisi (The Transition Region)

7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-bedailustrasi lapisan transisi (Wikimedia.org/NASA)

Lapisan selanjutnya setelah kromosfer adalah daerah transisi (the transition region). Daerah transisi masuk ke dalam struktur lapisan matahari bagian luar sekaligus sebagai pemisah antara lapisan kromosfer yang memiliki suhu lebih rendah dengan lapisan korona yang memiliki suhu lebih tinggi.

Dilansir laman NASA, panas yang dihasilkan oleh lapisan korona turun dan mengalir ke bawah lalu membentuk lapisan tipis yang disebut sebagai daerah transisi. Daerah transisi ini terbentuk oleh panas yang dihasilkan oleh lapisan korona. Daerah transisi memiliki suhu yang dapat berubah-ubah. Daerah transisi memiliki suhu antara 20.000 derajat celcius hingga 1.000.000 derajat celcius.

7. Lapisan Korona (Corona)

7 Struktur Lapisan Matahari, Memiliki Karakteristik yang Berbeda-bedailustrasi lapisan korona (Wikimedia.org/NASA)

Lapisan yang terakhir yaitu lapisan korona. Lapisan ini merupakan struktur lapisan matahari bagian luar sekaligus lapisan yang terletak di paling luar matahari. Dilansir laman National Geographic, lapisan korona merupakan lapisan tipis yang berada di paling luar matahari dan dapat meluas hingga jutaan kilometer ke luar angkasa.

Lapisan korona ini memiliki gas yang terbakar dengan suhu mencapai 1 juta derajat celcius dan dapat bergerak antara 145 kilometer hingga 400 kilometer per detik. Gerakan dari partikel gas di lapisan korona inilah yang disebut dengan angin surya atau angin matahari. Menakjubkan bukan?

Itulah 7 struktur lapisan matahari. Lapisan-lapisan tersebut terdiri dari lapisan bagian dalam dan lapisan bagian luar. Struktur lapisan matahari, baik lapisan bagian dalam maupun lapisan bagian luar tentu memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda-beda. Walaupun memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda-beda, lapisan matahari tetap memiliki tujuan yang sama yaitu agar matahari dapat tetap menyala dan menjadi bintang di tata surya kita.

Baca Juga: 5 Fakta Quasar, Memiliki Cahaya yang Lebih Terang dari Matahari 

Alifya Putri Photo Verified Writer Alifya Putri

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya