Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bambu dan Kelebihannya sebagai Bahan Alternatif yang Ramah Lingkungan

ilustrasi bambu (Pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)
ilustrasi bambu (Pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Isu-isu seputar produk ramah lingkungan terus mengemuka di kalangan masyarakat. Ajakan untuk mengurangi penggunaan plastik masih berjalan dan beralih ke bahan lain yang lebih ramah lingkungan. Dari beberapa opsi yang ada, bambu menjadi salah satu bahan alternatif yang bisa dimanfaatkan lantaran memiliki berbagai kelebihan.

Bambu merupakan sejenis rumput asli daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Setidaknya, ada lebih dari 1.000 jenis bambu dan telah digunakan untuk berbagai alasan, seperti konstruksi, makanan, dan obat-obatan. Bambu dianggap sebagai sumber daya yang sangat berkelanjutan karena memiliki sejumlah kelebihan. Penasaran apa saja? Check this out!

1. Bambu merupakan tanaman dengan pertumbuhan tercepat di bumi

ilustrasi bambu (Pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bambu (Pexels.com/Pixabay)

Bambu mampu tumbuh secara sempurna dalam waktu yang terbilang singkat. Dilansir dari Green Matters, bambu dapat tumbuh hingga ukuran penuh alias maksimal hanya dalam waktu 3 sampai 4 bulan. Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan pohon-pohon lainnya yang membutuhkan waktu hingga 30 tahun lamanya untuk tumbuh sempurna.

Oleh sebab itu, bambu bisa menjadi bahan alternatif yang sangat berkelanjutan karena sifatnya yang memperbarui secara alami, ditambah pengelolaannya yang tidak memerlukan pestisida dan bahan kimia lain. Ini berarti pertumbuhan bambu berlangsung alami tanpa merusak lingkungan sekitar. Pertumbuhan bambu ini juga tidak membutuhkan air dalam jumlah yang berlebihan.

2. Memiliki keunggulan berupa kuat dan tahan lama

ilustrasi bambu (Pexels.com/Emre Orkun KESKIN)
ilustrasi bambu (Pexels.com/Emre Orkun KESKIN)

Julukan ‘’baja hijau’’ yang disematkan kepada bambu bukan tanpa alasan. Bambu merupakan salah satu bahan dengan fisik kuat sehingga sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Hal ini ditambah dengan sifatnya yang tahan rayap, menjadikan bambu sebagai pilihan yang lebih awet daripada kebanyakan produk kayu lainnya.

Interesting Engineering, dalam sebuah tulisan di laman artikelnya, menyebutkan bahwa bambu memiliki kekuatan tarik sekitar 5.000 kali lebih kuat dari baja. Ini menjadikan bambu sebagai bahan yang baik dan lebih ramah lingkungan. Memiliki fisik yang kokoh dan umur panjang, bambu juga cukup fleksibel lantaran ringan dan mudah dibawa ke mana-mana.

3. Dicap aman dan higienis untuk dijadikan bahan utama

ilustrasi bambu (Unsplash.com/Eric BARBEAU)
ilustrasi bambu (Unsplash.com/Eric BARBEAU)

Penggunaan bambu sebagai bahan utama sebuah produk memiliki dampak yang cukup minimalis. Karena pertumbuhannya yang tidak memerlukan zat kimia serta pestisida, bambu mengandung bio-agen alami yang dikenal sebagai Kun Bambu yang bertindak sebagai zat anti-bakteri. Zat ini dinilai efektif untuk menghambat dan mencegah lebih dari 70% bakteri.

Dilansir dari Bare Vida, dengan adanya sistem proteksi ini, bambu dapat menjadi bahan yang sempurna untuk produk higienis alami seperti sedotan bambu dan peralatan makan lantaran mampu menjaganya tetap steril dan segar. Jika dibandingkan dengan rayon dan poliester, bambu memiliki dampak yang jauh lebih kecil terhadap lingkungan sekitar.

4. Merupakan sumber daya terbarukan yang takkan hilang

ilustrasi bambu (Pexels.com/Valeriia Miller)
ilustrasi bambu (Pexels.com/Valeriia Miller)

Dengan kemampuannya yang mampu tumbuh dalam waktu cepat, bambu menjadi salah satu sumber daya terbarukan. Bambu tidak perlu ditanam kembali setelah dipanen karena bambu beregenerasi dari sistem akarnya, sebagaimana dilansir dari The Minimalist Vegan. Hal ini memungkinkan tidak perlu pembukaan lahan baru yang yang mengurangi penggundulan hutan dan erosi tanah.

Nyaris identik seperti tanaman kaktus, bambu dapat tumbuh subur di berbagai iklim dan jenis tanah. Dalam beberapa kondisi, bambu bahkan bisa tumbuh di wilayah terjal, seperti lereng bukit dan lahan basah sekali pun. Kemampuan ini menjadikan bambu sebagai salah satu tanaman paling serbaguna di dunia.

5. Penyerap karbon dan menjaga keanekaragaman hayati

ilustrasi bambu (Pexels.com/Tanguy Sauvin)
ilustrasi bambu (Pexels.com/Tanguy Sauvin)

Bambu memiliki kemampuan yang vital dalam berlangsungnya proses kehidupan di Bumi. Bagaimana tidak, bambu mampu melepaskan 35% lebih banyak oksigen daripada kebanyakan spesies pohon dan dapat menyerap hingga 12% karbon dioksida di atmosfer. Oleh sebab itu, bambu dikenal sebagai penyerap karbon.

Bambu juga dapat melindungi keanekaragaman hayati dan spesies yang terancam punah dengan menciptakan rumah bagi berbagai jenis hewan. Bambu menyelamatkan dan melindungi spesies yang hidup di hutan itu dengan menyediakan rumah dan makanan. Kelebihan ini sangat penting dalam membantu menangani perubahan iklim yang terus marak terjadi.

 

Dengan isu perubahan iklim yang terus berkembang, urgensi mengenai penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan semakin digalakkan. Bambu, bahan alami yang memiliki sejumlah kelebihan dan keunggulan, dapat digunakan menjadi berbagai jenis produk pengganti plastik dan barang-barang lainnya yang menyumbang emisi gas rumah kaca.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alvin Pratama
EditorAlvin Pratama
Follow Us