12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kuno

Seberapa banyak sih kamu tahu tentang sejarah ini

Mesopotamia kuno bukan sekedar tempat kuno, tetapi tempat kelahiran peradaban, yang terletak di sistem sungai Tigris dan Eufrat atau sekarang Kuwait, Turki, Suriah, dan Irak, menurut History. Wilayah ini memperkenalkan keajaiban arsitektur yang sangat besar, dan filosofi hukum utama. Namun, Mesopotamia kuno juga menyimpan mimpi buruk tentang penguasa yang kejam, bencana apokaliptik, dan penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Bagi kamu yang ingin menjelajahi sisi gelap peradaban awal, poin-poin di bawah ini akan mengulasnya. Berikut adalah beberapa tragedi yang terjadi di Mesopotamia kuno. 

1. Kerajaan Ur

https://www.youtube.com/embed/Z4uuoHc6k9w

Menurut History, bangsa Sumeria merupakan bangsa pertama yang menempati Mesopotamia, ia dianggap sebagai bangsa yang menemukan kereta roda dua pertama di dunia, sistem penulisan pertama, batu bata yang diproduksi secara massal, fondasi matematika, metalurgi, dan penemuan lainnya yang mengubah dunia. Sumeria juga merupakan tempat di mana kota-kota pertama di Bumi kemungkinan dibangun, menurut Ancient History Encyclopedia

Ibukota Sumeria adalah Ur. Keluarga kerajaan Ur mengurus dengan penuh pengabdian dan kepatuhan sehingga ketika para raja meninggal, para anggota pengadilan kerajaan juga dipaksa untuk mengorbankan nyawanya - seorang antropolog Dr. Janet Monge, membandingkannya dengan "pembunuhan massal."

Beberapa ahli berpendapat bahwa para penjaga dan pelayan yang dibunuh atas nama raja yang telah meninggal ini dibunuh dengan meminum racun. Tapi ada bukti lain bahwa para korban ditikam di kepalanya dengan paku. Mayat kerajaan ini dikuburkan secara rumit, contoh terbesarnya adalah "Great Death Pit."

2. Pengadilan di Babilonia

https://www.youtube.com/embed/uxwuZDrwjfw

National Geographic menyebut Babilonia sebagai "permata dunia kuno". Kota ini terletak 60 mil selatan Baghdad saat ini, Babilonia mengambil alih Ur sebagai kota paling kuat di Mesopotamia selatan selama milenium kedua SM. Yang ditaklukkan oleh beberapa penguasa terbesar sejarah, termasuk Alexander The Great. Raja pertama Babilonia berasal dari klan nomaden yang dikenal sebagai orang Amori, yang populer adalah Hammurabi.

Hammurabi identik atau dikenal sebagai "lex talionis," hukum keadilan retributif, menurut History. Penn State University mengamati bahwa hakim Babilonia menerapkan hukuman berat, termasuk memotong tangan, memotong hidung, dan merobek hati.

Tingkat retribusi yang dihadapi pelaku tergantung pada status sosial penjahat. Seorang dokter yang membunuh seorang pasien kaya raya mungkin akan mendapatkan hukuman seperti tangan yang dipotong, tetapi jika yang meninggal adalah seorang budak, dokter hanya berutang kompensasi uang. 

3. Jatuhnya Kota Mashkan-shapir

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunoterturiumdigital.forumeiros.com

Sebagaimana dijelaskan New York Times, Mashkan-shapir atau kota kuno Irak ini pernah menyaingi Babilonia. Terletak 90 mil tenggara Baghdad modern, Mashkan-shapir dikendalikan oleh negara-kota Lasara tetapi muncul sebagai lokasi yang strategis secara militer dan pusat perdagangan manufaktur yang ramai. Masa kejayaan ekonominya dimulai sekitar 2050 SM dan berlangsung sekitar tiga abad. Tapi Mashkan-shapir kalah bersaing dengan Babilonia dan menjadi kota yang hilang. 

Salah satu kontributor matinya kota Mashkan-shapir adalah sistem irigasinya. Sebagaimana diuraikan dalam The Triangle of Trade: In the Cradle of Civilization, air irigasi yang tersisa di ladang menguap, menghasilkan residu asin yang meracuni tanaman.

Kota ini jatuh ke tangan Babilonia di abad ke-18 SM. Kaisar Babilonia Hammurabi wafat pada tahun 1750 SM, menghasut pemberontakan di seluruh wilayah, menurut UPI. Tanggul dan bendungan hancur, dan kota-kota, termasuk Mashkan-shapir, dibakar. 

4. Anak-anak di Mesopotamia Kuno dikorbankan dalam ritual

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunonhm.ac.uk

Dilansir dari Greenhaven Encyclopedia of Ancient Mesopotamia, bayi yang terlahir dengan anggota tubuh yang tidak lengkap, kembar siam, dan anak-anak interseks dianggap kutukan di Mesopotamia Kuno dan mereka akan dibuang ke sungai. Menurut Encyclopedia of Death and Human Experience, bayi-bayi Babilonia yang terlahir dengan kelainan dianggap sebagai keturunan penyihir dan dibiarkan mati di pinggir jalan.

Anak-anak dan remaja juga dikorbankan dalam sebuah ritual. Live Science melaporkan bahwa pada tahun 2014, para arkeolog mendapati penemuan mengerikan di Basur Höyük di Turki tenggara: sebuah makam Zaman Perunggu yang berisi delapan anak remaja yang terkubur dengan dikelilingi ornamen dan tampak seperti pengorbanan manusia. Tubuh-tubuh ini dimakamkan antara 3100 dan 2800 SM, menurut Natural History Museum. Usia mereka berkisar antara 11 hingga 20 tahun. Dr Brenna Hassett, yang memimpin penggalian situs tersebut, berteori bahwa pengorbanan seperti itu dimaksudkan sebagai upaya mengendalikan populasi. 

5. Kekaisaran Akkadia di Mesopotamia Kuno runtuh karena kekeringan panjang

https://www.youtube.com/embed/Fa2-IGF8E5Y

Sebelum Akkadia datang, dunia tidak memiliki kerajaan. Kekaisaran Akkadia memerintah selama seratus tahun, yang dimulai dengan Sargon dari Akkad sekitar 4.300 tahun yang lalu. The Ancient History Encyclopedia mencatat bahwa kaum Akkadia menciptakan birokrasi pemerintah berskala besar pertama yang berhasil. Di bawah pemerintahan mereka, jalan dibangun dan Mesopotamia mengalami kemajuan dalam perdagangan dan irigasi. Tetapi setelah satu abad dalam kesuksesan, nasib buruk menimpa mereka.

Menurut Newsweek, Kekaisaran Akkadia membentang melintasi wilayah dengan iklim yang berbeda. Seiring waktu, populasi di selatan Akkadia menjadi bergantung pada pertanian di utara, namun kekeringan melumpuhkan petani utara. Kelaparan dan pertempuran terjadi saat para petani menuju ke selatan untuk meminta bantuan, tapi berakhir dengan perlawanan sengit. Orang selatan membangun tembok untuk mencegah migran dari kerajaan mereka sendiri.

Menurut beberapa ahli, konflik yang disebabkan oleh kekeringan ini memicu kejatuhan Akkadia, tetapi teorinya mengungkapkan bahwa perlawanan ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Sebuah studi 2019 yang diterbitkan dalam PNAS menunjukkan bahwa keruntuhan Akkadia bertepatan dengan kekeringan yang berlangsung selama 290 tahun. 

Baca Juga: Terdengar Asing, 8 "Kingmaker" Ini Justru Membentuk Alur Sejarah Dunia

6.Ashurnasirpal II, salah satu raja terkejam di Mesopotamia Kuno

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunowikipedia.org

Kekaisaran Asyur menjadi pemerintahan tertinggi di Timur Tengah dari sekitar 900 hingga 612 SM, seperti dikutip dari Vice. Raja-raja Asyur (Asiria) memerintah dengan banyaknya pembantaian dan penyiksaan yang dilakukan secara sewenang-wenang. Salah satunya adalah Ashurnasirpal II, yang kakeknya adalah, Adad-Nirari II, mengantarkan kebangkitan Kekaisaran Asyur, menurut Ancient History Encyclopedia. Ashurnasirpal mewarisi kerajaan yang stabil, serta membentuk pasukan yang sangat jahat.

Menurut Britannica, orang-orang yang dipenjara dalam berbagai konflik ini dipaksa untuk membangkitkan kembali kota Calah yang hancur (Nimrud saat ini di Irak). Yang akan menjadi situs istana besar Ashurnasirpal yang terkenal, menurut Live Science. 

7. Perang saudara antara Ashurbanipal dan Sin-shar-ishkun

https://www.youtube.com/embed/7pa54hWROpQ

Ashurbanipal adalah seorang raja Asiria yang memerintah sekitar 631 dan 627 SM. Relief dari masa pemerintahannya mengandung beberapa gambar paling mengerikan yang pernah dibuat, menurut Guardian. Menurut Der Spiegel, Ashurbanipal sering melakukan pembunuhan yang kejam. 

Sebagaimana dijelaskan oleh Ancient History Encyclopedia, dia juga dapat membaca tulisan kuno Sumeria dan Akkadia. Dia mendirikan sebuah perpustakaan yang mengesankan, yang memuat epos Gilgamesh dari Babilonia. Perpustakaan itu terkubur di bawah puing-puing istana Ashurbanipal, yang terbakar selama runtuhnya Kekaisaran Asyur.

Keruntuhan itu dimulai dengan perang saudara antara Ashurbanipal dan saudara kembarnya, Sin-shar-ishkun. Sin-shar-ishkun melakukan pemberontakan dan melarikan diri ke Babilonia, tempat di mana Ashurbanipal mengepung selama empat tahun. Karena takut dengan kekalahannya dan hukuman yang akan diterimanya, Sin-shar-ishkun, bunuh diri dengan membakar dirinya sendiri. 

8. Tentara Asyur yang bekerja di bawah tekanan

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunobbc.com

The Ancient History Encyclopedia menggambarkan pasukan Asyur yang memiliki kekuatan tempur paling dominan pada zamannya. Mereka memiliki senjata yang bagus, dan taktik pertempuran yang lebih baik daripada pesaing mereka. Tentara mereka dipekerjakan untuk membantai seluruh kota, dan menyiksa para pemberontak hingga tewas. Akibatnya tentara Asyur dibenci secara luas.

Mengutip penelitian oleh Dr. Walid Abdul-Hamid dari Queen Mary College London dan Profesor Jamie Hacker Hughes dari Universitas Anglia Ruskin, BBC melaporkan bahwa tentara Asyur menderita stres pascatrauma. Gejala-gejala ini tidak bisa dicegah dibawah rejimen selama tiga tahun. Mereka juga ditugaskan selama satu tahun untuk proyek-proyek pembangunan seperti membuat jalan dan jembatan, diikuti oleh perang selama setahun dan kemudian setahun kembali dengan keluarga mereka sebelum mereka mengulangi siklus tersebut.

9. Lelang pengantin di Mesopotamia Kuno

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunofineartamerica.com

Di Mesopotamia kuno, pernikahan adalah kontrak hukum antara ayah seorang gadis dan si calon laki-laki, atau lebih umum, antara dua keluarga, sebagai dasar dari sebuah komunitas, menurut Ancient History Encyclopedia. Ada juga lelang pengantin, yang digambarkan oleh sejarawan Herodotus sebagai acara tahunan di desa, pelelangan pengantin itu dilakukan dengan cara mengumpulkan semua wanita dalam satu ruangan, di mana mereka dikelilingi oleh penawar pria.

Para wanita yang dianggap paling cantik akan dijual terlebih dahulu kepada pria terkaya, sementara rakyat jelata, menerima wanita yang seadanya bersama dengan kompensasi uang. Setelah dipaksa menikah, wanita juga dipaksa untuk setia di bawah hukuman mati. Di bawah Kode Hammurabi yang dilembagakan oleh orang-orang Babilonia, seorang istri yang melakukan perzinahan akan ditenggelamkan ke sungai bersama selingkuhannya. Jika seorang suami memilih untuk menyelamatkan nyawa istrinya, selingkuhannya itu akan diselamatkan juga. 

10. Balas dendam Nebukadnezar II atas pengkhiantan Zedekia

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunocommons.wikimedia.org

Menurut Ancient History Encyclopedia, Nebukadnezar II adalah raja terbesar Babilonia kuno. Raja terbesar Babilonia ini dikenal karena keburukannya pada awal abad keenam SM. Seperti yang diceritakan oleh Jewish Virtual Library, pada tahun 597 SM Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem, ibu kota Kerajaan Yehuda. Dari sana ia mengangkat Zedekia sebagai raja baru Yehuda.

Menurut Britannica, pemerintahan selama sembilan tahun oleh Zedekia berakhir setelah ia mulai merencanakan pemberontakan, menimbulkan kemarahan Nebukadnezar. Raja Babilonia mengeksekusi putranya Zedekia, di depan matanya sendiri. Setelah itu Zedekia dibawa ke Babilonia. Dia menjadi tahanan di sana. 

Pembalasannya belum selesai, Nebukadnezar meruntuhkan Yerusalem dengan membakar kuilnya. Sesuai dengan tradisi Mesopotamia, ia juga mendeportasi ribuan orang Yahudi ke Babilonia, suatu peristiwa yang dijuluki Pengungsi Babilonia.

11. Di Mesopotamia Kuno, penyakit yang diderita seseorang dianggap sebagai tulah

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunoancient-origins.es

Di Mesopotamia kuno, para dokter hampir tidak tahu bagaimana cara tubuh manusia bekerja, dan memiliki pengetahuan yang lebih sedikit tentang penyakit yang membunuh manusia. Hal ini terjadi karena "tabu agama," jelas Ancient History Encyclopedia. Norma agama melarang para dokter membedah mayat manusia. Yang ironis, jika seorang dokter gagal menyembuhkan suatu penyakit, tangan mereka akan diamputasi sebagai hukuman.

Penyakit dianggap sebagai pembalasan ilahi karena kesalahan manusia. Ketika seseorang jatuh sakit, tindakan pertama dokter adalah menentukan dosa apa yang dilakukan pasien, agar dokter dapat menemukan cara untuk menenangkan dewa yang marah, yang sama sekali tidak menjamin. Ini salah satu hal yang menghancurkan populasi Mesopotamia.

Seperti yang dijelaskan dalam Daily Life in Ancient Mesopotamia, TBC memusnahkan kawasan itu sekitar milenium kedua SM. Banyak orang yang juga terserang wabah pneumonia dan bubonik, tipus, dan cacar. Selatan yang padat penduduknya mengalami penderitaan yang lebih parah.

12. Para Dewa

12 Peristiwa dan Tragedi yang Pernah Terjadi di Mesopotamia Kunocommons.wikimedia.org

Institut Oriental Universitas Chicago mengamati bahwa Mesopotamia kuno ada di antara peradaban paling awal untuk memiliki raja dewa. Penguasa Mesopotamia pertama yang menyatakan dirinya sebagai raja-dewa adalah Naram-Sin dari Akkadia, yang memerintah Kekaisaran Akkadia sekitar tahun 2300 SM. Itu masuk akal, mengingat bahwa Mesopotamia percaya bahwa manusia diciptakan sebagai pekerja untuk para dewa demi menjaga ketertiban dan menahan kekacauan, menurut Ancient History Encyclopedia. Pola pikir itu mungkin juga menjelaskan pandangan orang Sumeria tentang perbudakan.

Penn State University menulis bahwa raja-raja mengerahkan gerombolan pria untuk menjarah negara-negara kota tetangga di negara pegunungan itu untuk mendapatkan budak, yang dipaksa dalam pembangunan kekaisaran.

Setiap zaman atau setiap peradaban, selalu menyimpan kisah dan sejarah uniknya tersendiri. Mungkin dari sana kita jadi tahu atau bahkan mengambil pelajaran, ya. 

Baca Juga: 10 Cerita Sejarah Seperti Kebetulan Ini Susah Dipercaya, padahal Nyata

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya