Berakhir Penyesalan, 12 Sejarah Rusia yang Penuh Kekeliruan

Keputusannya salah dan keliru

Rusia pernah menjadi kekaisaran besar yang menguasai seperenam daratan dunia, Rusia masih menjadi negara terbesar di Bumi dalam hal geografis. Kekuatan politik dan militernya terkenal sejak abad ke-9. Rusia memiliki pengaruh besar pada sejarah dunia, dan menghasilkan beberapa karya seni terbesar yang dikenal manusia.

Namun, peristiwa sejarah Rusia sering kali diwarnai dengan kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan pemimpinnya sendiri. Nah, berikut adalah sekilas dari berbagai momen dalam sejarah Rusia yang berjalan salah. 

1. Dikuasi oleh Golden Horde sebelum akhirnya terbentuk Rusia

https://www.youtube.com/embed/lfe1wEQzSzM

Seperti yang dicatat oleh BBC, pada abad ke-9 Rusia belum ada. Daerah itu diperintah oleh sekumpulan pangeran yang menguasai wilayah mereka sendiri, yang dikenal sebagai Rus Kiev (Kievan Rus). Jadi, bagaimana Rusia menjadi sebuah negara? Seperti yang dijelaskan Russia Beyond, mereka ditaklukkan oleh kerajaan daratan terbesar dalam sejarah manusia: Kekaisaran Mongol. 

Didirikan oleh Genghis Khan, Kekaisaran Mongol pernah menguasai lebih dari 9,27 juta mil persegi. Mereka menginvasi kerajaan Rusia pada awal abad ke-13. Ketika Kekaisaran Mongol hancur, hanya tersisa sebuah kekhanan Mongol-Turki bernama Gerombolan Emas (Golden Horde) yang menguasai Rusia. Mereka meminta para pangeran untuk mengirim upeti dan menerima otoritas mereka.

Para pangeran Rusia membenci perlakuan ini. Dan selama abad berikutnya, Ivan, pangeran Moskow, akhirnya mengalahkan bangsa Mongol, dan mendapatkan gelar Pangeran Agung atau menjadi Tsar pertama Rusia, lalu memimpin langsung ke pembentukan negara Rusia bersatu. 

2. Kebijakan Oprichnina 

https://www.youtube.com/embed/LviZ2_XLwGY

Ivan diisukan sebagai seorang sosiopat, dan mendapat julukan "Ivan The Terrible", tetapi dia cukup pintar dan mampu dinobatkan sebagai Tsar Rusia pertama pada tahun 1547. Tapi seperti yang dicatat oleh STSTW Media, semuanya berjalan salah. Setelah beberapa kekalahan militer dan depresi ekonomi yang parah dan diperburuk oleh kekeringan serta kelaparan, Ivan pun melarikan diri. Boyar-nya memintanya untuk kembali, tetapi Ivan meminta persyaratan bahwa wilayah di sekitar Moskow harus dijadikan domain pribadinya, di luar hukum reguler negara. Maka lahirlah kebijakan oprichnina.

Seperti yang dilaporkan Encyclopedia.com, Ivan dapat melakukan apa pun yang diinginkannya di oprichnina. Dia membentuk pasukan pribadi yang membawa kepala anjing untuk melambangkan pengabdian mereka kepada Ivan, mereka menjarah kota dan mengeksekusi ribuan orang atas nama Ivan. 

3. Penjualan Alaska

https://www.youtube.com/embed/OY9E2lo2jpQ

Negara bagian ke-49, Alaska, baru bergabung dengan Union pada tahun 1959, tetapi Amerika Serikat telah memiliki Alaska sejak 1867, ketika Amerika membeli Alaska dari Kekaisaran Rusia seharga 7,2 juta US dolar (sekitar 127 juta US dolar hari ini). Seperti yang dilaporkan The New York Times, saat ini banyak orang Rusia yang menyesal atas penjualan Alaska. Karena Alaska dianggap sebagai salah satu bagian paling berharga dan sangat penting secara strategis. 

Namun, Alaska dijual karena Rusia kalah dalam Perang Krimea melawan Inggris Raya beserta sekutu yang lain. Mereka khawatir jika Inggris akan merebut Alaska. Rusia pun akhirnya menjual Alaska kepada Amerika. Sekarang, Rusia justru berharap memiliki sumber daya alam Alaska. 

4. Pernikahan Tsar Nicholas II 

https://www.youtube.com/embed/g_JFNH_PDgo

Tsar Nicholas II adalah tsar terakhir Rusia. Dia naik takhta pada akhir abad ke-19, Rusia pun diguncang dengan masalah ekonomi, militer yang ketinggalan zaman, dan penduduk yang cenderung tidak suka dengan pemerintahannya. Sayangnya, Nicholas juga membuat beberapa kesalahan. 

Seperti dilansir Esquire, Nicholas butuh perjuangan untuk menikahi Alexandra Feodorovna. Sebab, nenek Feodorovna yang merupakan Ratu Victoria dari Inggris, meminta Alexandra untuk menikah dengan Keluarga Kerajaan Inggris. Sementara itu, ayah Nicholas juga tidak ingin Romanov (Nicholas II) ini menikahi wanita itu. Tetapi pasangan itu bersikeras untuk menikah atas nama cinta. 

Sayangnya, seperti yang dicatat oleh Russia Beyond, Alexandra memiliki cacat genetik berupa hemofilia. Saat putranya Alexei lahir pada tahun 1904, bocah itu mengidap penyakit tersebut. Alexei pun diisolasi, itu sebabnya ia tidak pernah terkenal di Rusia. Grigori Rasputin adalah seorang biarawan yang dianggap mampu menyembuhkan bocah itu. Namun, ada desas-desus bahwa Alexandra dan Rasputin berselingkuh. Hal ini pun memperburuk situasi politik yang memang sudah tidak stabil, yang akhirnya mengarah pada revolusi 1917 dan jatuhnya keluarga kekaisaran. 

5. Kekaisaran yang berakhir dengan kegagalan

https://www.youtube.com/embed/fKQlBGu1sFU

Memang benar pada tahun 1917, Rusia berada dalam kondisi yang buruk. Salah urus Perang Dunia I dan keterlibatan istrinya dengan "biarawan gila" Rasputin telah menimbulkan kekacauan di kekaisaran, dan Nicholas menjadi raja yang lemah dan menyerah di bawah tekanan.

Seperti yang ditulis sejarawan Richard Pipes, Nicholas diberi tahu oleh para jenderalnya bahwa kerusuhan yang melanda negara akan segera mencapai pasukan di garis depan, yang mengarah pada pemberontakan, dan keputusannya untuk turun tahkta dipengaruhi oleh keyakinan ini. Dia mengira bahwa turun tahkta akan menyelamatkan pemerintah — dan dia berasumsi bahwa dia bisa memberikan mahkota kepada putranya Alexei atau saudaranya, Grand Duke Michael. 

Seperti yang dilansir The New York Times, hingga tahun 1913, revolusi di Rusia menjadi hal yang mustahil bahkan bagi seorang Vladimir Lenin. Jika tsar berhasil bertahan sampai akhir Perang Dunia I, atau jika tentara Kekaisaran telah melakukan perlawanan terkoordinasi terhadap serangan Bolshevik di Moskow, kekaisaran itu mungkin akan selamat. Nicholas mengira bahwa keputusannya menyelamatkan situasi — tetapi faktanya, dia justru memperburuk keadaan. 

Baca Juga: 5 Danau Terindah Rusia yang Wajib Dikunjungi, Seru!

6. Bangkitnya Joseph Stalin 

https://www.youtube.com/embed/_aF_sRXVdoU

Joseph Stalin adalah salah satu tiran paling berdarah dingin dalam sejarah. Selama tiga dekade memerintah Uni Soviet, dia menyebabkan jutaan kematian dan menumbuhkan suasana teror dan paranoia. Tetapi ketika Bolshevik menggulingkan tsar dan menguasai Kekaisaran Rusia, Stalin bukanlah tokoh yang penting.

Seperti yang dicatat The Washington Post, Vladimir Lenin adalah orang yang merumuskan kebijakan dan filosofi politik, yang memungkinkan terjadinya revolusi, ia juga mendapat banyak pujian atas keberhasilan revolusi. Sementara Stalin adalah pemain utama dalam gerakan Bolshevik, tetapi menjelang revolusi, ia merampok bank dan melatih kelompok paramiliter. 

Tapi seperti catatan Daily History, popularitas Lenin terancam karena Leon Trotsky, jadi dia meminta Joseph Stalin untuk membangun basis dukungan Lenin dan merusak citra Trotsky. Sayangnya, Stalin justru membentuk basis dukungannya sendiri, membangun kelompok di dalam partai untuk setia kepadanya. Lenin pun khawatir tentang pengaruh Stalin yang semakin besar — ​​tetapi ia menderita stroke pada tahun 1922, yang akhirnya membuka jalan bagi Stalin untuk merebut kendali menggunakan basis kekuatan yang berasal dari kesalahan Lenin sendiri. 

7. Joseph Stalin salah menilai Hitler

https://www.youtube.com/embed/tkfGHFWGrag

Joseph Stalin memang sangat brilian dalam hal merebut kekuasaan dan mengeksekusi warganya sendiri. Joseph Stalin pun sangat percaya diri ketika dia menandatangani pakta non-agresi (Molotov–Ribbentrop) dengan Nazi pada tahun 1939 — tetapi sayangnya, dia tidak siap saat Hitler meluncurkan Operasi Barbarossa pada tahun 1942. Seperti yang dicatat oleh Majalah Smithsonian, hampir lima juta tentara Jerman menginvasi Rusia dalam operasi tersebut. Rusia hampir runtuh di bawah tekanan, dan akhirnya puluhan juta orang menjadi korban. 

Kesalahan Stalin diperparah oleh reaksinya. Seperti dilansir BBC News, Stalin sebenarnya sudah diperingatkan banyak orang bahwa Jerman berencana untuk menyerang — namun Stalin tidak melakukan persiapan apa pun, ia yakin bahwa kesepakatannya dengan Hitler akan berlaku. Akibatnya, Uni Soviet nyaris runtuh. Akhirnya, Hitler meregangkan pasukannya, Stalin berhasil memperkuat pasukannya, dan keadaan berbalik. Tetapi jika Stalin memberi perhatian lebih, hal itu mungkin bisa dihindari sejak awal. 

8. Kesalahan fatal dalam bencana Chernobyl  

https://www.youtube.com/embed/uvpS2lUHZD8

Zona Pengecualian Chernobyl menjadi radioaktif berbahaya selama 20.000 tahun. Ada banyak keputusan yang menyebabkan kesalahan besar terjadi di reaktor nuklir di sana, tetapi seperti dilansir The Express, penyebab utamanya adalah uang. Chernobyl dikenal sebagai reaktor RBMK. Desain ini dipilih karena dapat menghasilkan daya dalam jumlah besar dengan harga yang relatif murah — tetapi reaktor ini memiliki kelemahan yang diabaikan oleh pemerintah. Lebih buruk lagi, Soviet melapisi batang boron untuk menghentikan reaksi berantai dengan grafit — yang justru mempercepat reaksi berantai. 

Dan seperti yang dicatat Control Magazine, pembangkit listrik itu beroperasi dengan sangat buruk. Para pekerja tidak dilatih, hanya memiliki sedikit keahlian, dan mengoperasikan pembangkit listrik secara manual tanpa pengaman. Bencana terjadi pada malam hari di tengah pergantian shift — yang membuatnya semakin kacau. Seperti yang dilaporkan oleh Institut Teknologi Massachusetts, pemerintah awalnya menyangkal bencana ini, dan menolak untuk melakukan evakuasi selama beberapa hari.

9. Perang di Afghanistan 

https://www.youtube.com/embed/FDQLHFBp4aM

Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada tahun 1979, namun menghabiskan sembilan tahun untuk keluar dari masalah tersebut. Awalnya, pemerintah komunis merebut kekuasaan di Afghanistan dalam kudeta pada tahun 1978 — hal ini sangat tidak stabil. Ketika Sekretaris Jenderal Afghanistan Nur Mohammad Taraki dibunuh oleh wakilnya, Hafizullah Amin, Soviet terkejut.

Seperti yang dilaporkan Russia Beyond, saat situasi memburuk, Amin meminta dukungan militer kepada Uni Soviet. Perdana Menteri Soviet Leonid Brezhnev memerintahkan tentara Rusia untuk menyerang dan menginvasi Afghanistan — mereka tidak mempercayai Amin, dan justru mengeksekusinya. 

Sembilan tahun kemudian, Soviet tertatih-tatih untuk keluar dari Afghanistan. Seperti yang dilaporkan The Washington Post, perang tersebut menewaskan satu juta warga sipil dan puluhan ribu tentara Soviet — sekaligus menginspirasi kebangkitan Fundamentalis Islam di negara itu. Dan perang ini dianggap menghancurkan ekonomi Soviet, yang menyebabkan keruntuhannya hanya beberapa tahun kemudian. 

10. Perestroika 

https://www.youtube.com/embed/zadkWw702_M

Mikhail Gorbachev menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet pada tahun 1985. Akan tetapi, perekonomian merosot dan Uni Soviet memiliki perselisihan internal yang diperburuk oleh kekejaman pemerintah. Gorbachev menyimpulkan bahwa Uni Soviet perlu revolusi. 

Sebagaimana dicatat oleh History, mereka pun menciptakan perestroika, rencana ambisius untuk memodernisasi dan mereformasi pemerintahan komunis Uni Soviet. Yang bertujuan untuk mereformasi kapitalis dan menghidupkan kembali perekonomian. Pada kenyataannya, rencana itu justru menyebabkan runtuhnya Uni Soviet menjadi 15 negara terpisah. 

Seperti yang dilaporkan Bloomberg, seluruh upaya itu larut dalam kekacauan. Politisi merampok pemerintah, nilai mata uang anjlok, dan negara klien Rusia meminta kebebasan. Kebebasan yang diberikan kepada rakyat Rusia ini tidak disertai dengan kebijakan yang koheren. Encyclopedia.com mencatat bahwa Gorbachev dihalangi oleh anggota Partai Komunis yang lebih konservatif dan membenci visinya — orang-orang ini pada akhirnya melakukan upaya kudeta paling tidak kompeten di dunia, yang mempercepat keruntuhan Uni Soviet. 

11. Pemerintahan di bawah Mikhail Gorbachev 

https://www.youtube.com/embed/zadkWw702_M

Pada tahun 1991, langkah Mikhail Gorbachev untuk membuka masyarakat Soviet (di bawah program yang dikenal sebagai perestroika) jelas gagal. Kekacauan ekonomi menyebabkan Uni Soviet siap berpisah menjadi negara-negara merdeka. Hal ini membuat petinggi Partai Komunis lama tidak berdaya. Seperti yang dijelaskan oleh History, mereka pun menangkap Gorbachev dan mengendalikan media, khususnya TV negara. 

Seperti yang dijelaskan oleh History, mereka memiliki kendali atas televisi. Sementara itu, Boris Yeltsin mengorganisir pemogokan dan mengecam kudeta tersebut. Gorbachev kembali berkuasa, tetapi beberapa bulan kemudian, Gorbachev mengundurkan diri, dan tak lama kemudian Uni Soviet sendiri akhirnya pecah. 

12. Kejatuhan Uni Soviet

https://www.youtube.com/embed/lxMWSmKieuc

Untuk sebuah negara yang pernah digambarkan sebagai "tirai besi", Uni Soviet runtuh dengan cukup cepat. Uni Soviet bubar pada era demokrasi baru dalam sejarah Rusia. Partai Komunis jatuh dari kekuasaan. Sebaliknya, Boris Yeltsin mengubah kursi kepresidenan menjadi tsardom baru. Seperti yang dilaporkan The Guardian, Yeltsin belum terpilih dalam pemilihan umum. Tetapi, dia tetap berkuasa karena didukung oleh para pialang kekuasaan — keluarga Oligarch — yang hanya mencari keuntungan semata.

Seperti yang dijelaskan oleh The Atlantic, Yeltsin dihadapkan pada badan legislatif yang tidak kooperatif dan rakyat yang tidak mendukungnya pada tahun 1993. Yeltsin pun memanfaatkan krisis untuk menerobos konstitusi baru yang membuatnya menjadi seorang otokrat. Dia kemudian memilih Vladimir Putin untuk menjadi penggantinya. Alih-alih menjadi negara demokratis yang bebas, Putin justru memimpin Rusia kurang lebih selama dua dekade — dan terus berlanjut. 

Sejarah Rusia adalah kisah yang penuh dengan tragedi. Tetapi, negara ini menempati peringkat 112 dalam harapan hidup dan menjadi ekonomi terbesar ke-11 di dunia karena Vodkanya. Jadi, 12 momen keliru yang diperbuat Rusia di atas seharusnya menjadi pembelajaran, ya. 

Baca Juga: 7 Fakta tentang Leo Tolstoy, Sang Sastrawan Besar dari Rusia

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya