Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20

Ada yang sampai bunuh diri karena tidak tahan dengan panasnya

Gelombang panas menjadi lebih buruk, lebih lama, dan lebih mematikan setiap tahunnya. Gizmodo mengatakan bahwa gelombang panas semakin sering terjadi di abad ke-21.

Namun, gelombang panas bukanlah hal baru, dan pada pergantian abad ke-20, gelombang panas besar menyerang daerah-daerah di timur laut AS, Australia, dan Inggris, menyebabkan ribuan orang tewas.

Jadi, mari kita lihat kembali bagaimana gelombang panas dahsyat ini menelan banyak nyawa, dan mengapa sejarah melupakan salah satu peristiwa cuaca terburuk di zaman tersebut.

1. Gelombang panas terjadi pada 13 Agustus 1896 selama 10 hari

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Potret toko-toko di Broadway, New York, tahun 1896, yang diterbitkan dalam Ian Jeffrey:An American Journey. (commons.wikimedia.org/William England)

Di bulan Agustus tahun 1896, suhu mengalami kenaikan, profesor sejarah Amerika di Ankara, Universitas Bilkent Turki, dan penulis buku "Hot Time in the Old Town" bernama Ed Kohn mengatakan kepada NPR bahwa bulan itu tidak ada angin, kelembapan naik sekitar 90 persen, dan suhu di jalanan kota New York mencapai 32 derajat Celsius. Perlu diingat, itu hanya di jalanan — suhu di dalam bangunan atau ruangan jauh lebih tinggi. 

Banyak dokumentasi yang menyatakan bahwa gelombang panas yang terjadi pada 13 Agustus ini terjadi selama 10 hari, dan melanda seluruh timur laut Amerika Serikat, serta menjadi salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah AS.

2. Kondisi kehidupan di abad ke-20 

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Potret di dermaga, New York tahun 1859 dalam Ian Jeffrey:An American Journey. (commons.wikimedia.org/William England)

Pada 1890-an, Library of Congress mengatakan bahwa masuknya orang ke kota-kota Amerika, baik dari luar negeri maupun dari pedesaan AS dalam 20 tahun sebelum pergantian abad, membuat populasi perkotaan meningkat sekitar 15 juta orang.

History mengungkapkan bahwa pada tahun 1900, 80.000 bangunan rumah petak telah didirikan, dan ada 2,3 juta orang yang tinggal di dalamnya. Tidak ada saluran air dalam ruangan dan minimnya ventilasi, ditambah lagi, saat itu belum ada pendingin ruangan. Inilah sebabnya mengapa gelombang panas di abad ke-20 sangat mematikan. 

3. Banyak orang yang tewas akibat gelombang panas ini

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Seekor kuda disiram air ketika terjadi gelombang panas di New York City. (commons.wikimedia.org/The Library of Congress)

Mereka yang terdampak parah dalam peristiwa gelombang panas adalah para pekerja luar ruangan, seperti pekerja kereta api, pandai besi, dan lain sebagainya. The New England Historical Society melaporkan bahwa banyak pekerja yang tewas karena gelombang panas ini. Banyak pula warga yang pingsan.

Pada tahun 1936, The New York Times menggambarkan sebuah kejadian di mana sejumlah kuda jatuh dan mati, dan penunggangnya sekarat di samping mereka. Dalam empat hari, 1.258 kuda mati, dan karena pejabat kota kewalahan menangani mayat-mayat itu, mereka menumpuk di jalanan. Pada saat gelombang panas ini terjadi, lebih dari 1.300 orang tewas di New York City saja.

4. Pengalaman Theodore Roosevelt dalam mengatasi gelombang panas 

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Theodore Roosevelt saat menjadi komisaris polisi di New York. (commons.wikimedia.org/Library of Congress)

Selama gelombang panas yang berlangsung 10 hari, suhu di dalam sebuah rumah petak akan mencapai sekitar 48 derajat Celsius. Akibatnya, banyak yang tewas dan kamar mayat penuh. Sayangnya, pejabat kota New York tidak bergerak cepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Komisaris pekerjaan umum memerintahkan karyawannya untuk bekerja di malam hari karena cuaca dianggap lebih sejuk. Sementara itu, Theodore Roosevelt, yang saat itu menjabat sebagai seorang komisaris polisi membagikan balok es seberat 4 kilogram untuk penduduk kota. Namun, ada saja oknum yang bermain curang di sini, itu mengapa Theodore Roosevelt menulis banyak surat tentang korupsi tersebut.

5. Charles W. Morse dikenal sebagai raja es

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20potret Charles W. Morse (commons.wikimedia.org/Library of Congress)

Mengutip laman Untapped Cities, Charles W. Morse dikenal luas sebagai Raja Es di New York. Meningkatnya suhu tahun 1890-an, membuat Morse mengimpor es dari Maine, dan pada tahun 1895, perusahaannya yang kecil berkembang menjadi Perusahaan Es Konsolidasi besar.

Ketika permintaan akan es meningkat selama gelombang panas tahun 1896, Morse menggandakan harganya. Harga yang melambung tinggi ini membuat sebagian besar kelas pekerja tidak mampu membeli es.

Baca Juga: Lakukan 7 Hal Ini Saat Gelombang Panas Berlangsung, Stay Safe!

6. Australia menghadapi gelombang panas juga

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20ilustrasi cuaca panas (pxhere.com)

Australia menjadi salah satu negara yang terkena dampak gelombang panas yang parah pada tahun 1896. Banyak warga yang sekarat karena panas, rumah sakit yang penuh dengan pasien, seluruh tanaman layu dan mati, terjadi kebakaran hutan, dan tumpukan jerami juga dilalap api.

ABC News melaporkan bahwa jumlah korban tewas adalah 435 orang, dan suhu naik menjadi sekitar 48 derajat Celcius pada bulan Januari selama 24 hari. Meskipun begitu, suhu tersebut diperdebatkan karena proses pengambilan dan pencatatan suhu tidak distandarisasi sampai beberapa tahun setelah gelombang panas terjadi.

7. Gelombang panas terjadi lagi di tahun 1911

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Para warga berkumpul di taman saat gelombang panas terjadi tahun 1910. (commons.wikimedia.org/Library of Congress)

Pada 4 Juli 1911, suhu di area yang sama — di timur laut AS mencapai antara 39 sampai 41 derajat Celsius selama 10 hari. Suhu di beberapa tempat seperti Hartford, Connecticut mencapai 44 derajat Celsius, sementara Cumberland, Rhode Island tercatat 54 derajat Celsius, dan di Woodbury mencapai hingga 60 derajat Celsius.

8. Kasus kematian dan frustasi akibat gelombang panas menjadi berita utama

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Seorang pria tertidur di taman akibat gelombang panas ekstrem tahun 1910. (commons.wikimedia.org/Library of Congress)

Gelombang panas yang menyiksa membuat seorang laki-laki di Kota New York menenggak strychnine dalam jumlah yang mematikan, ada pula seorang laki-laki di Roxbury, Massachusetts yang bunuh diri karena frustasi dengan cuaca panas yang sangat ekstrem. Kasus bunuh diri dilaporkan terjadi di semua kota besar yang terkena dampak gelombang panas.

Panasnya bahkan membuat rel kereta api bengkok, menyebabkan kereta api tergelincir. Ratusan orang tewas dalam upaya mencari bantuan. Ada pula warga yang telanjang dan berlarian di jalanan, saling menyerang dengan pisau.

9. Ini yang terjadi pada tubuh manusia saat terserang gelombang panas

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Ilustrasi seorang laki-laki yang kepanasan akibat terik matahari. (pexels.com/Mary Taylor)

Kasus bunuh diri akibat gelombang panas terdengar seperti adegan dalam film, ya. Apa mungkin gelombang panas memiliki efek yang begitu kuat pada pikiran manusia? Dikutip laman Slate, ternyata ini sangat mungkin terjadi.

Menurut sebuah studi tahun 2011 dari Rumah Sakit Presbyterian Kesehatan Texas, kehilangan hanya 1 persen dari massa tubuh dapat mengubah cara kerja otak kita. Itu sebabnya, panas dan dehidrasi dapat menyebabkan halusinasi, delirium, dan perilaku kekerasan, diperparah lagi jika seseorang memiliki riwayat penyakit mental.

Jika dehidrasi dan panas berlebih berubah menjadi serangan panas, hal itu dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen. Mereka yang menderita heat stroke juga mungkin mengalami kesulitan berbicara selama sisa hidup mereka.

Scientific American menjelaskan bahwa kelelahan akibat panas hanya dapat diatasi dengan hidrasi elektrolit, pergi ke tempat yang lebih dingin, dan beristirahat. Namun, gelombang panas yang terjadi pada pergantian abad ke-20 begitu parah dan mematikan karena kurangnya sumber daya yang memadai.

10. Gelombang panas juga menyerang Inggris dan Eropa utara

Ribuan Tewas, 10 Fakta Gelombang Panas Mematikan Abad ke-20Anak-anak menjilati balok es saat gelombang panas 1912. (commons.wikimedia.org/George Grantham Bain Collection)

Sekali lagi, bukan hanya AS yang menderita gelombang panas di tahun 1911. Pada Juli 1911, gelombang panas terjadi selama 20 hari tanpa adanya hujan sama sekali. Penelitian yang dipublikasikan di Annales de Demographie Historique menemukan banyak laporan surat kabar dari Inggris, bersama dengan negara-negara lain di Eropa Utara dan Tengah, dengan adanya kematian tinggi yang tidak normal karena gelombang panas. 

Pada akhirnya, gelombang panas ini terlupakan sejarah karena tidak ada kerusakan pada properti, hanya kematian yang lambat dan menyesakkan dari suhu tinggi yang tak terlihat dan tak kenal ampun.

Baca Juga: Yunani: Gelombang Panas Terburuk di 30 Tahun Terakhir

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya