11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel Perdamaian

Sosoknya kontroversial karena dituduh melakukan kejahatan perang

Henry Kissinger adalah menteri luar negeri Amerika Serikat dari tahun 1973 hingga 1977, di bawah presiden Richard Nixon dan Gerald Ford. Dia terkenal karena membentuk kebijakan di Vietnam, Timur Tengah, dan terutama China, membuka jalan bagi Richard Nixon untuk menjalin hubungan dengan negara itu pada tahun 1972.

Dalam beberapa hal, kehidupan Kissinger adalah kisah imigran yang aspiratif. American Dream kelahiran Jerman yang mencapai kesuksesan di Amerika melalui kecerdasan dan kerja keras. Namun, penduduk asli Jerman ini mewarnai sejarah hidupnya dengan sangat kontroversial. Inilah kisah hidup Henry Kissinger yang jarang terungkap.

1. Henry Kissinger tumbuh di bawah kekejaman Nazi

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel PerdamaianKristallnacht, November, toko-toko Yahudi yang dihancurkan. (commons.wikimedia.org/German Federal Archive)

Henry Kissinger lahir sebagai Heinz Kissinger pada 27 Mei 1923. Dia menghabiskan masa kecilnya di Furth, sebuah kota di pinggiran Nuremberg, kota terbesar kedua di Bavaria. Kissinger adalah putra Louis dan Paula Kissinger, pasangan Yahudi yang sangat religius.

Saat Hitler menjadi kanselir, ia mengubah Jerman menjadi kediktatoran dengan menindas populasi Yahudi. Keluarga Kissinger menjadi di antara banyaknya orang Yahudi yang meninggalkan negara itu, meninggalkan Furth pada tahun 1938. Untungnya, Kissingers meninggalkan Jerman sebelum Kristallnacht. 

Kissinger tiba di AS pada usia 15 tahun, menetap di New York's Washington Heights, yang dihuni banyak imigran Jerman hingga memiliki sebutan 'Reich Keempat'. Selama tahun-tahun awal ini, Kissinger bekerja di sebuah pabrik dan berencana menjadi seorang akuntan.

2. Melawan Nazi dengan menjadi petugas intelijen

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel Perdamaianpotret Henry Kissinger (kiri) dengan Fritz Kraemer pada tahun 1945 (discover.hubpages.com)

Dikutip laman The New Yorker, Henry Kissinger direkrut menjadi Angkatan Darat A.S. pada tahun 1942. Dia direkrut karena fasih berbicara bahasa Jerman, memiliki pengetahuan tentang budaya Jerman, dan memiliki warisan Yahudi, yang meyakinkan Amerika bahwa dia anti-Nazi. Kissinger melayani di divisi infanteri ke-84, ia pun dianugerahi Bintang Perunggu atas bantuannya dalam memecah sel tidur Gestapo.

Selama pengalaman militernya, Kissinger bertemu Fritz Kraemer, sesama Jerman-Amerika. Kraemer adalah seorang pria yang menentang Komunis dan Nazi. Namun, Kraemer memutuskan hubungan dengan Kissinger pada 1970-an karena menganggapnya egois dan sombong.

3. Henry Kissinger mengusung realpolitik

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel Perdamaianpotret mantan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger (kiri) mengobrol dengan mantan Kanselir Jerman Barat Helmut Schmidt (kanan) saat mereka menghadiri simposium di Universitas Georgetown pada 2 April 1987. Di tengah adalah Heinz Ruhnau, ketua Lufthansa Airlines. (dok. UPI Files/Vince Mannino)

Henry Kissinger dikutip oleh banyak sumber, termasuk Foreign Affairs, adalah tokoh 'realpolitik' abad ke-20. Realpolitik adalah cara pandang seseorang melalui "hierarki kekuasaan." Perspektif ini membuat Kissinger mengenali dan memanipulasi kekuatan sekutu Amerika, serta musuh-musuhnya. Alih-alih menolak lawan dengan cara McCarthyisme, Kissinger justru mengakui kekuatan saingan dan bekerja sama dengannya.

Namun, Kissinger juga pilih-pilih. Negara-negara di Afrika yang memiliki sedikit kekayaan dan kekuasaan, tidak diliriknya karena tidak dapat menawarkan apa pun kepada Amerika. Realpolitik bisa dibilang permainan catur diplomatik, bukan kemanusiaan.

4. Henry Kissinger dianggap sebagai master manipulator

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel Perdamaian(Kiri ke Kanan) Jiang Zemin, Henry Kissinger, dan David Rockefeller bertemu pada konferensi Asia Society 1995 di New York. (dok. Asia Society/Elsa Ruiz)

Henry Kissinger memiliki cara yang luar biasa untuk menarik hati seseorang. Rupanya, Kissinger menggunakan metode ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri, ia menyanjung orang-orang penting seperti Leonid Brezhnev dan Mao Tse-Tung, yang dia sebut sebagai "pemimpin terbesar dalam sejarah abad ke-20." Kissinger paham betul bahwa setiap orang—terutama diktator, menghargai sanjungan.

Kissinger memperkuat manipulasinya dengan membangun kepercayaan melalui 'ego dan kinerja' terutama dengan Richard Nixon. Kissinger bahkan mempertahankan keterampilan interpersonal ini di usia tuanya.

5. Henry Kissinger menyetujui pemboman Kamboja selama Perang Vietnam

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel PerdamaianPresiden Nixon saat menunjuk di sepanjang perbatasan Kamboja dalam pidatonya untuk mengumumkan serangan Kamboja. (commons.wikimedia.org/National Archives and Records Administration)

Setelah memegang berbagai posisi di pemerintahan dan menerbitkan buku-buku berpengaruh seperti "Nuclear Weapons and Foreign Policy", Henry Kissinger menjadi kepala Dewan Keamanan Nasional pada tahun 1969, tahun di mana gerakan anti-Perang Vietnam mewarnai aksi protes di Amerika, seperti yang dilaporkan History.

Kissinger meminta Pentagon untuk menguraikan strategi pengeboman di Indochina, bekas jajahan Prancis yang meliputi Vietnam, Laos, dan Kamboja. Diputuskan bahwa Kamboja adalah target terbaik untuk armada pembom B-52 Amerika, ini karena wilayah tersebut menjadi tuan rumah bagi jalur besar Ho Chi Minh, yang digunakan Viet Cong untuk memindahkan pejuang dan persenjataan ke Vietnam Selatan.

Kampanye berikutnya dijuluki Operasi Menu—dilakukan dengan sangat rahasia, karena Kissinger tahu bahwa Kongres akan menentang pengeboman negara netral. Menurut laporan Pentagon, Henry A. Kissinger menyetujui 3.875 serangan bom Kamboja pada tahun 1969 dan 1970, serta menyembunyikannya dari surat kabar. Pada akhirnya, AS menjatuhkan 500.000 ton bom di Kamboja antara tahun 1969 sampai 1973, menewaskan minimal 100.000 warga sipil.

6. Henry Kissinger mengawasi detente dengan Uni Soviet

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel PerdamaianMantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger (kiri) bersulang dengan Presiden Richard Nixon dan para pemimpin Rusia setelah penandatanganan perjanjian di Kremlin pada 3 Juli 1974. (dok. UPI File))

Prinsip yang menentukan hubungan Richard Nixon dan Henry Kissinger adalah mengejar detente dengan Uni Soviet. Saat Nixon menjabat pada tahun 1969, dia ingin mencapai 'perdamaian dengan kehormatan' di Vietnam, detente dengan Uni Soviet, dan pembukaan hubungan dengan China, yang telah menyimpang dari Uni Soviet selama perpecahan Sino-Soviet, ungkap National Cold War Exhibition.

Diplomasi dengan Uni Soviet adalah masalah yang sangat rumit, tetapi Nixon memiliki reputasi yang kuat sebagai anti-Komunis dan negosiator yang handal. Kissinger membantu Nixon dengan menegosiasikan Pembatasan Senjata Strategis (SALT), yakni Perjanjian tentang Sistem Rudal Anti-Balistik dan Perjanjian Interim dan Protokol tentang Pembatasan Senjata Serangan Strategis. Ini ditandatangani oleh Nixon dan Sekretaris Jenderal Leonid Brezhnev pada 26 Mei 1972.

Baca Juga: 7 Ilmuwan Perempuan Dunia Ini Mestinya Dapat Hadiah Nobel

7. Henry Kissinger diam-diam ke China untuk mencairkan hubungan AS dengan China

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel Perdamaianpotret Henry Kissinger dan Zhou Enlai (dok. White House Photo)

Mengutip laman The Independent, daya tarik Kissinger kepada para pemimpin dunia kemungkinan karena keberhasilannya mengoordinasikan pertemuan antara Presiden Richard Nixon dan Ketua Mao Tse-Tung.

Pada tahun 1971, Kissinger meninggalkan Islamabad, Pakistan, dan bersembunyi selama beberapa hari, seolah-olah sedang sakit. Namun, dia sebenarnya terbang ke Beijing untuk pertemuan rahasia dengan Partai Komunis China. China dan AS adalah musuh ideologis dan tidak memiliki hubungan formal, tetapi Nixon berniat mengurangi ketegangan AS dengan China.

University of Southern California melaporkan bahwa Kissinger berbicara dengan Perdana Menteri Zhou Enlai. Pertemuan itu sukses. Kissinger menyarankan agar Nixon dapat berkunjung pada musim semi 1972, tetapi kunjungan presiden terjadi lebih awal pada 21-28 Februari, dan digambarkan Nixon sebagai kunjungan yang mengubah dunia.

8. Henry Kissinger mendukung Pakistan melawan Bangladesh

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel PerdamaianPada bulan Desember 1971, pasukan Pakistan dan India bentrok di Khulna, di tempat yang sekarang disebut Bangladesh. Dalam foto ini, tentara India berjalan melewati tank India yang hancur. (brookings.edu/CORBIS/Dave Kennerly)

Menurut Gary Bass, penulis buku "The Blood Telegram: Nixon, Kissinger, and a Forgotten Genocide", orang India dan Bangladesh pada usia tertentu mengingat Henry Kissinger sebagai orang yang sangat kejam dan berhati dingin. Ini karena Kissinger dan Richard Nixon mendukung kampanye Pakistan melawan Pakistan Timur, yang menjadi Bangladesh pada tahun 1971.

Pakistan melakukan upaya pahit untuk mencegah hal ini dengan membunuh 200.000 hingga 3 juta orang Bengali, lapor New Yorker. Lebih lanjut 10 juta pengungsi melarikan diri ke India.

9. Henry Kissinger mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel Perdamaianpotret Henry Kissinger (kiri) dan Le Duc Tho (dok. AP Photo/Michel Lipchitz)

Pada tahun 1973, Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada Henry Kissinger dan Le Duc Tho untuk negosiasi Kesepakatan Perdamaian Paris, yang mengamankan gencatan senjata di Vietnam, penarikan semua pasukan AS di sana, dan pembongkaran semua pangkalan AS dalam waktu 60 hari. Namun, Tho menolak hadiah itu karena dia tidak ingin dikaitkan dengan Kissinger, tulis Time

Banyak yang terkejut dengan penghargaan Kissinger, termasuk dua anggota komite Nobel yang mengundurkan diri karena ketidaksetujuannya. Sebuah sindiran datang dari Tom Lehrer yang mengatakan, "Satir politik menjadi usang ketika Henry Kissinger dianugerahi hadiah Nobel perdamaian."

10. Henry Kissinger mengawasi hubungan baru antara AS dan Timur Tengah

11 Fakta Henry Kissinger, Eks Menlu AS Pemenang Nobel PerdamaianRaja Faisal bertemu dengan mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger di Riyadh pada 19 Maret 1975 (dok. AP Photo)

Perang Yom Kippur pecah pada Oktober 1973 ketika Mesir dan Suriah menyerang Israel di dua front selama hari suci Yom Kippur. Pertempuran mahal ini berhenti pada tanggal 26 Oktober, menyusul resolusi gencatan senjata dari PBB.

Henry Kissinger masuk pada titik ini dan mengubah dinamika Timur Tengah, menjadi negosiator terkemuka antara Israel, Mesir, dan aktor utama lainnya di kawasan ini. Intervensi Kissinger dikenal sebagai 'diplomasi pesawat ulang-alik' karena dia 'berpindah-pindah' untuk menengahi kesepakatan dan mencapai perdamaian, sebagaimana yang dijelaskan Yale Review of International Studies.

Dalam negosiasi, Kissinger memiliki fleksibilitas yang mampu menenangkan orang Israel dan Arab. Akan tetapi, ketika ia berhasil merundingkan perbatasan dan zona penyangga antara Mesir dan Israel, Kissinger mengabaikan bagian Timur Tengah lainnya, yaitu Palestina.

11. Christopher Hitchens tidak menyukai Henry Kissinger

https://www.youtube.com/embed/DnN4f5EdbcU

Sebuah artikel Politico meminta 10 sejarawan untuk meringkas karier Henry Kissinger, dan tanggapannya sangat kritis. Namun, kritik paling tajam datang dari Christopher Hitchens, intelektual publik yang dihormati dan penulis "The Trial of Henry Kissinger." Hitchens berpendapat bahwa Kissinger harus dituntut untuk kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pelanggaran terhadap hukum, termasuk konspirasi untuk melakukan pembunuhan, penculikan, dan penyiksaan.

Menurut Universitas George Washington, hakim di Chili, Argentina, dan Prancis menanggapi tuduhan yang memberatkan ini dengan memanggil Kissinger untuk diinterogasi. Sebagai tanggapan, Kissinger memfitnah Hitchens dalam sebuah wawancara radio, menuduhnya menyangkal Holocaust.

Hitchens menanggapinya dengan berkata, "Tuan Kissinger akan mendengarkan pengacara saya, yang akan memberi tahu dia dua hal yang sudah dia ketahui - apa yang dia katakan salah, jahat, dan memfitnah, dan jika dia mengatakannya lagi, kami akan menuntutnya di pengadilan."

Sebuah survei dari para sarjana AS menempatkan Kissinger sebagai menteri luar negeri paling efektif dalam 50 tahun terakhir. Namun banyak kritikus, termasuk Bernie Sanders dan Christopher Hitchens, menggambarkan Kissinger sebagai penjahat perang.

Meskipun begitu, Kissinger mampu mengamankan detente dengan Uni Soviet, mempromosikan kerja sama atau digambarkan Nixon sebagai 'era negosiasi'. Sayangnya, dia membuang kekuatan yang lebih kecil demi kekuatan yang lebih besar, seperti mendukung Pakistan melawan Bangladesh.

Baca Juga: Ini Peringatan Peraih Nobel Paul Krugman soal Cryptocurrency

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya