8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme 

Benarkah hipnosis dapat merubah kepribadian seseorang?

Kita semua pasti tahu kan tentang hipnotis, kita melihatnya di film atau televisi, seseorang yang dihipnotis biasanya tidak sadarkan diri, lalu mereka diminta untuk mengikuti instruksi yang diberikan kepada orang yang menghipnotis.

Akan tetapi, hipnotisme dipandang oleh banyak profesional psikiatri sebagai bentuk terapi yang kredibel dalam standar perawatan psikiatri. Hipnosis bukanlah ilusi. Namun, meski bisa membantu orang, teknik ini juga dapat membahayakan, dan dalam beberapa kasus, hipnotis adalah bentuk pengendalian pikiran.

1. Apa itu hipnotisme?

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme ilustrasi lukisan hipnotis (commons.wikimedia.org/Richard Bergh)

Hipnotisme sangat erat kaitannya dengan latihan meditasi, seperti pada latihan pernapasan untuk menempatkan seseorang dalam keadaan relaksasi dan sugesti tertinggi. Pengobatan psikiatri ini dilakukan oleh seorang profesional tepercaya dan berlisensi.

Pada saat inilah seseorang akan merasa terpesona dengan proses hipnosis, yang membuat mereka lebih fokus dan tingkat konsentrasinya menjadi lebih tinggi.

Perbedaan utama antara hipnosis dan meditasi adalah bahwa hipnosis menggunakan kekuatan sugesti. Sementara meditasi, tujuannya adalah mencapai keadaan tenang agar lebih selaras dengan diri sendiri dan dunia sekitar. Dengan hipnosis, komponen verbal yang lebih besar bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. 

2. Sejarah hipnotisme 

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme ilustrasi lukisan pelajaran menghipnotis (commons.wikimedia.org/André Brouillet)

Tahukah kamu bahwa hipnotisme itu masuk dalam daftar anestesi di tahun 1800-an? Hipnosis digunakan untuk mematikan rasa sakit dan mencegah pasien mengalami syok yang fatal. Nah, hal ini ternyata bekerja dengan cukup baik, lho.

Ahli bedah Skotlandia bernama James Esdaile berhasil melakukan sekitar 3.000 prosedur operasi di India menggunakan hipnosis. Dilansir Huffington Post, tingkat kematian dalam operasi mencapai 50 persen sebelum teknik hipnosis diterapkan. Namun, ketika Dr. Esdaile mulai menggunakan hipnosis untuk membuat pasiennya mati rasa, angka kematian hanya mencapai 5 persen saja.

3. Bagaimana seseorang bisa atau tidak bisa di hipnosis?

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme ilustrasi lukisan hipnosis di Schrenck-Notzing's (commons.wikimedia.org/

Beberapa orang bisa dihipnotis, tapi ada pula yang tidak bisa. Hipnosis dan keefektifannya masih misterius bagi ahli saraf dan profesional psikiatri. Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan pada tahun 2012 yang berjudul Fungsional Brain Basis of Hypnotizability mencoba mempelajari mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap hipnosis daripada yang lain.

Menurut penelitian itu, apa yang membuat seseorang bisa terhipnotis daripada yang lain bergantung pada fungsi dan konektivitas otak. Menurut makalah tersebut, orang yang lebih mudah terhipnotis memiliki hubungan otak yang lebih kuat antara korteks prefrontal dorsolateral kiri atau "kontrol eksekutif" otak, dan bagian otak yang dikhususkan untuk memproses informasi. Psychology Today juga menulis bahwa selain memiliki sifat hipnotis ini, seseorang juga harus mau dan terbuka terhadap gagasan hipnotisme.

4. Hipnosis juga memiliki batasan tertentu 

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme ilustrasi jam bandul (pixabay.com/Gerd Altmann)

Mampu menghipnotis seseorang tidak berarti dapat membuat mereka melakukan apapun yang diminta. Orang yang menghipnotis hanya dapat memberikan saran kepada orang yang terhipnotis tentang hal-hal yang secara realistis dapat mereka lakukan sendiri. Misalnya, kamu tidak bisa menghipnotis orang untuk menerbangkan pesawat jika dia tidak bisa menerbangkan pesawat sebelumnya. Pasien yang terhipnotis bukanlah boneka. Mereka masih mempertahankan tingkat kesadarannya.

Namun, hipnosis bisa membawa perubahan yang nyata bagi seseorang, seperti membantu seseorang berhenti merokok. Hipnosis juga dapat mengubah kebiasaan buruk atau untuk mengurangi rasa sakit, kecemasan, atau sensasi fisik yang tidak nyaman lainnya. Itu karena semua sensasi fisik sebetulnya ada dalam pikiran manusia.

5. Ingatan palsu

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme (unsplash.com/Sivani Bandaru)

Hipnotisme tidak sama dengan pengendalian pikiran karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukannya. Namun, hipnosis dapat memiliki efek yang sangat unik, seperti dapat menanamkan atau memunculkan ingatan palsu. Banyak dokter yang bahkan menggunakan hipnosis agar pasiennya dapat mengingat trauma masa lalu, meskipun hal ini sangatlah kontroversial.

Dr. Joseph Green, seorang profesor psikologi di Ohio State, menulis sebuah penelitian untuk melihat bagaimana ingatan palsu terbentuk selama hipnosis. Jadi, 48 siswa dipilih untuk berpartisipasi. 32 sudah diberitahu sebelum menjalani hipnosis tentang percobaan menanamkan ingatan palsu, sementara sisanya tidak diberitahu.

Setelah berada di bawah pengaruh hipnosis, setiap siswa diminta untuk mengingat suatu malam ketika mereka tidur nyenyak dan ditanya apakah mereka mendengar suara keras pada jam 4 pagi. Setelah hipnosis, banyak siswa yang keliru, mereka mengingat bahwa pernah mendengar suara seperti itu, 28 persen dari mereka yang telah diberitahukan tentang bahaya ingatan palsu mengingat kembali suara itu, dan begitu pula 44 persen dari mereka yang tidak diberitahu.

Jadi, menurut penelitian ini, memperingatkan seseorang tentang ingatan palsu sebelum hipnosis membantu mencegah kebingungan ini, tetapi risikonya tetap ada.

6. Penelitian keterkaitan antara pikiran dan tubuh dengan teknik hipnosis 

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme ilustrasi otak manusia (unsplash.com/Milad Fakurian)

Ahli saraf dan psikiater masih mencari tahu seluk beluk hipnotisme. Karena hipnosis dapat mematikan rasa sakit, jelas ada semacam hubungan antara pikiran dan tubuh yang perlu dieksplorasi. Untuk mengujinya, para ilmuwan melakukan eksperimen dengan subjek yang dihipnotis dan memetakan hasilnya di otak.

Di akhir tahun 90-an, dalam sebuah percobaan, Pierre Rainville dari University of Montreal meminta peserta untuk meletakkan tangan mereka di air bersuhu 46 derajat Celcius. Beberapa subjek diberi tahu bahwa airnya akan sangat panas, sementara yang lain diberi tahu bahwa mereka akan merasakan sedikit rasa sakit.

Ketika subjek yang terhipnotis meletakkan tangan mereka sebentar di dalam air, otak mereka dipindai untuk melihat apakah ada semacam peristiwa fisik internal yang terjadi pada saat bersamaan. Mereka yang telah diberi tahu bahwa rasa sakitnya akan berkurang intensitasnya menunjukkan aktivitas yang lebih sedikit di otak mereka, khususnya, di korteks cingulate anterior, yang berhubungan dengan pemrosesan rasa sakit.

Dalam studi lain, peserta yang terhipnotis diberi tahu bahwa warna-warna cerah yang mereka lihat pada lukisan tertentu hanyalah nuansa abu-abu yang berbeda. Dengan demikian, pemindaian otak mereka menunjukkan aktivitas yang berubah di wilayah otak yang berhubungan dengan pemrosesan warna.

7. Bahaya hipnotisme bagi segelintir orang 

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme hipnotis (commons.wikimedia.org/James Coates)

Sama seperti beberapa orang yang tidak dapat dihipnotis, beberapa orang memang sebaiknya tidak menjalani hipnoterapi. Karena hipnosis adalah semacam permainan mental, mereka yang memiliki gangguan mental atau kejiwaan tidak boleh dihipnotis.

Melansir laman Cleveland Clinic, hipnoterapi kemungkinan tidak sesuai bagi orang yang memiliki gejala psikotik, seperti halusinasi dan delusi, atau seseorang yang menggunakan narkoba atau alkohol. Karena hipnosis mengubah otak dan keadaan pikiran seseorang, mereka yang memiliki gangguan suasana hati atau masalah yang melekat pada kehidupan sebenernya dapat terluka oleh proses tersebut.

8. Hypnobirthing 

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Andrea Bertozzini)

Karena hipnosis dapat memengaruhi cara seseorang mengalami rasa sakit, tidak heran jika hal ini juga diterapkan dalam persalinan. Beberapa perempuan ingin membuat pengalaman melahirkan mereka tidak terlalu menegangkan dan traumatis, seperti melahirkan di air, melahirkan di rumah, dll. Itu sebabnya, ada perempuan yang beralih ke hypnobirthing untuk memudahkan persalinan.

Seorang perempuan yang ingin melahirkan dengan hipnosis, biasanya akan disugesti untuk menghilangkan rasa takut dan rasa sakit dengan dipupuk rasa percaya diri dengan kelahiran yang aman, lembut, dan nyaman. Tidak hanya menenangkan pikiran, tetapi perempuan yang telah menjalani hypnobirthing merasa bahwa pengalaman melahirkan mereka jauh tidak menyakitkan dan sulit.

9. Self control atau pengendalian diri 

8 Fakta Menarik tentang Hipnotisme ilustrasi meditasi (pixabay.com/Shahariar Lenin)

Mengapa sih hypnobirthing berhasil bagi banyak perempuan? Ya, karena ini adalah bentuk pengendalian diri. Seseorang sebenarnya bisa melakukannya sendiri, atau yang biasa disebut self-hypnosis. Self-hypnosis dilakukan dengan pernapasan dalam dan latihan visualisasi. Kamu bisa kok belajar menggunakan hipnosis sebagai mekanisme untuk mengatasi kecemasan, rasa sakit, dan kecanduan. Seberapa baik kerjanya tergantung pada berbagai faktor, seperti kemauan dan kemampuan menghipnotis diri sendiri.

Jadi, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan, semua tergantung kepada niat dan kemauan diri. Menurutmu seberapa penting hipnosis bagi pengendalian diri dan hal positif lainnya?

Baca Juga: 5 Khasiat Terapi Air Hangat untuk Kesehatan, Menakjubkan!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya