12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh Diri

Dianggap sembrono oleh Sekutu dan patriotik oleh Jepang

Pertarungan antara pasukan Sekutu dan Jepang terjadi di Front Pasifik selama Perang Dunia II. Kisah ini pasti sudah tidak asing lagi, terutama serangan dari pilot Kamikaze. Pilot Jepang ini melakukan misi bunuh diri dengan menabrakkan pesawat mereka ke kapal Sekutu. Antara 3.000-4.000 pilot terlibat dalam misi ini, tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang mencapai target, dan kebanyakan tenggelam. 

Sejak Perang Dunia II, para pilot Kamikaze digambarkan dengan berbagai kisah, dari yang positif hingga negatif. Namun, kenyataannya sedikit lebih rumit dari yang dipikirkan banyak orang. Yuk, kita ulas lebih mendalam tentang para pilot Kamikaze Jepang ini. 

1. Jepang berada di titik terendah dalam pertempuran

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriJepang kalah dalam pertempuran Midway (Wikimedia Commons)

Pada beberapa tahun terakhir Perang Dunia II, segalanya tidak berjalan sesuai keinginan Jepang. CMH Online mengatakan bahwa Jepang kalah dalam segi militer dibandingkan dengan pasukan Sekutu. Angkatan udara mereka tidak seperti dulu lagi, dan mereka kehilangan banyak pilot andal selama perang. Belum lagi, pilot Amerika mendapatkan pelatihan dan pendanaan terbaik, serta pesawat yang digunakan oleh pasukan Sekutu sangat kuat. Menurut sebuah wawancara dengan mantan pilot Kamikaze Atsushi Takatsuka, militer Jepang mengalami banyak kekalahan dalam pertempuran. 

Para pemimpin militer mulai meningkatkan perekrutan mereka, terutama merekrut para mahasiswa, tetapi hal itu tidak cukup. Diskusi dimulai sekitar musim gugur tahun 1943 tentang taktik baru, tetapi ketika Jepang tidak dapat menghentikan pawai pasukan Sekutu melintasi Pasifik pada tahun 1944, mereka pun mencari siasat lain.

Mereka memasukkan unit Tokkotai 'serangan khusus'. Unit ini ditugaskan untuk melakukan misi bunuh diri, yang mencerminkan betapa putus asanya Jepang. Militer Jepang berusaha mengatasi hambatan mereka dengan segala cara, mendarat di satu pertahanan terakhir untuk melawan Sekutu yang akan mereka gunakan hingga tahap terakhir perang.

2. Pilot Kamikaze bukanlah satu-satunya yang melakukan misi bunuh diri

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriMisi bunuh diri kapal selam Jepang Kaiten (veteransbreakfastclub.org)

Pilot Kamikaze menjadi salah satu unit militer Jepang yang lebih dikenal. Mereka salah satu unit di bawah payung pasukan 'Serangan Khusus'. Awalnya, pilot Kamikaze bukanlah misi bunuh diri, tetapi kelompok kecil yang ditugaskan untuk menghancurkan markas musuh dengan taktik tabrak lari.

Ada juga pasukan Serangan Khusus resmi lain, yakni Kaiten—misi torpedo bunuh diri berawak. Satu orang akan duduk di dalam torpedo dan mengarahkannya ke sisi kapal musuh, meledak saat bersentuhan. Dalam nada yang sama, ada juga kapal bunuh diri dan kapal selam kecil yang melayani tujuan serupa.

Pada akhir perang, mereka dijadikan misi bunuh diri. Terkadang, prajurit akan mengenakan perlengkapan selam dan bersembunyi di lepas pantai, dipersenjatai dengan bahan peledak di batang bambu untuk menghancurkan kapal yang melewati mereka. Ada juga tentara yang mengikatkan bom ke tubuhnya dan bersembunyi di lubang untuk meledakkan tank yang melewati mereka.

3. Memiliki pesawat khusunya sendiri

https://www.youtube.com/embed/6XbQg4FNGAg

Pasukan Serangan Khusus diciptakan dengan tujuan menciptakan efek paling merusak dengan biaya rendah, baik dari segi materi maupun orang. Jadi pasukan ini memiliki kendaraan yang dirancang untuk misi ini. Perahu-perahu kecil bunuh diri, yang dimaksudkan untuk menenggelamkan kapal-kapal di lepas pantai, hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Hanya satu orang yang menavigasinya, dan itu hanya berjalan di atas motor Toyota tua.

Pilot Kamikaze sendiri mendapatkan pesawat khusus, yang disebut "Ohka." Ini adalah pesawat layang kecil dengan beberapa bahan peledak yang dimasukkan ke dalamnya. Pesawat ini terhubung ke bagian bawah pesawat yang lebih besar, jadi tidak perlu lepas landas sendiri. Beberapa bagian pesawat ini bahkan terbuat dari kayu, bukan logam. Pesawat ini memang tidak dirancang kuat, cepat, atau bahkan bermanuver. 

Konon, tidak semua pesawat dibuat khusus untuk misi bunuh diri. The Guardian menyebutkan bahwa, pada akhir perang, keputusasaan Jepang semakin buruk sehingga mereka menggunakan pesawat tua juga, peralatan radio dan senjata dilucuti dan diisi dengan bahan peledak.

4. Pilot Kamikaze melakukan pelatihan yang berbeda

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriSeorang instruktur melatih pilot kamikaze muda di Jepang sekitar tahun 1944. (Carl Mydans/The LIFE Picture Collection)

Salah satu mitos yang beredar seputar pilot Kamikaze adalah bahwa mereka tidak terlatih, dan Jepang hanya membutuhkan seseorang untuk menerbangkan pesawat untuk menabrak kapal. Atshushi Takatsuka mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa militer mulai menugaskan pilot Kamikaze yang hanya menyelesaikan sebagian pelatihan saja, terutama ketika Jepang terdesak di tahun 1945. 

Pilot Kamikaze memang mendapat pelatihan yang berbeda dan lebih praktis. Mereka belajar bagaimana menghadapi masalah seperti gravitasi, dan karena mereka melakukan pengeboman ke kapal lain, mereka harus mampu menangani uji coba semacam itu. Mengutip National News, terkadang dalam pelatihan tersebut mereka harus bisa terbang menukik ke tanah, lalu berbelok dengan cepat ke atas. 

5. Menjadi pilot Kamikaze adalah sukarela, tapi tidak selalu

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriPilot kamikaze Jepang sedang memerhatikan seorang komandan yang memberikan instruksi. Sekitar tahun 1944-1945. (Keystone)

Meskipun Jepang sangat membutuhkan banyak prajurit, tetapi mereka tidak memaksa semua orang untuk menjadi pilot Kamikaze. Sebenarnya ada kuesioner tentang perekrutan sebagai pilot Kamikaze. Formulir itu bertuliskan tiga pertanyaan — "Saya sangat ingin bergabung," "Saya ingin bergabung," dan "Saya tidak ingin bergabung."

Mereka dibawa ke sebuah ruangan dan diberi waktu lima menit untuk memutuskan apakah mereka akan menjadi sukarelawan, menolak, atau membiarkan komandan mereka yang memutuskan.

Pilot kadang-kadang ditempatkan dalam kelompok besar dan diminta untuk menjadi sukarelawan. Tetapi, terkadang ketiga pilihan itu hanyalah formalitas, karena kebanyakan dari mereka akan dipilih menjadi pilot. 

6. Beberapa pilot Kamikaze sangat bersemangat dengan tugas mereka

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriSeorang pilot kamikaze Jepang mengikat hachimaki sebagai kehormatan sebelum misi bunuh dirinya. (Keystone)

Osamu Yamada mengatakan kepada BBC, ketika ada panggilan untuk pilot Kamikaze, dia bergabung dengan sukarela. Ideologi para pilot Kamikaze adalah cinta tanah air dan bersedia mati untuk membelanya.

The Guardian berbicara dengan Hisao Horiyama, yang memiliki ideologi sama. Kaisar Hirohito secara pribadi mengunjungi unitnya. Sejak saat itu, Horiyama merasa tidak punya pilihan selain mengorbankan diri dan untuk membuktikan dirinya kepada ayahnya.

Sebagian besar pilot Kamikaze masih muda, usianya 17 atau 18 tahun. Menjadi sukarelawan untuk menjadi pilot Kamikaze tidak hanya memberi mereka penghargaan anumerta tetapi juga membuat mereka merasa diakui.

Baca Juga: Kisah Perempuan Tangguh dalam Melawan Stigma Masyarakat, Ada Pilot!

7. Mayoritas pilot Kamikaze tidak siap untuk meninggal

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriPilot Kamikaze foto bersama sebelum terbang dalam misi mematikan mereka. (Keystone)

Pilot Kamikaze digambarkan sebagai orang yang hiper-patriotik dan sembrono, rela meninggal tanpa berpikir dua kali. Tapi, mayoritas pilot tidak berpikir seperti itu. Takehiko Ena menceritakan kepada The Guardian. Dia menjadi mahasiswa ketika itu, dan saat mendengar rekrutan tersebut, dia merasa sangat takut.

Keiichi Kuwahara memiliki kisah serupa. Kuwahara baru berusia 17 tahun ketika dia direkrut. Dia tidak merasakan semangat patriotik itu. Dia hanya memikirkan keluarganya, tentang nasib ibu dan saudara perempuannya yang sangat bergantung pada dirinya, karena dia menjadi tulang punggung keluarga. Itu sebabnya dia belum siap untuk meninggal.

Namun, mereka berdua merasa lega karena nyawanya masih diselamatkan. Mesin Kuwahara tidak berfungsi, mengharuskannya untuk kembali, dan Ena tidak jadi ditugaskan karena perang telah berakhir. 

8. Pilot Kamikaze dan kenyataan tentang kematian

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriPara siswi menyemangati pilot Kamikaze dengan mengibarkan bunga sakura sebelum pilot lepas landas untuk terakhir kalinya (Wikipedia Image)

Semua pilot Kamikaze harus berhadapan dengan kenyataan bahwa mereka akan meninggal. Ada yang rela, ada yang tidak. Beberapa hari dan jam terakhir, mereka tampak muram. Beberapa akan mengubur seikat rambut mereka di belakang kuil. Terkadang, mereka mendapat izin mengunjungi keluarga mereka untuk terakhir kalinya.

Kemudian, pada hari misi, beberapa menit terakhir mereka dihabiskan dengan tujuan ke kapal musuh, dengan instruksi untuk mengirim satu pesan kode terakhir. Di pihak penerima, jika sinyal panjang itu berakhir dengan keheningan, maka misinya berhasil.

Sejak saat itu, pilot Kamikaze dikaitkan dengan bunga sakura Jepang, untuk alasan yang sangat mengharukan. Di satu sisi, bunga sakura menandakan tentang kehidupan, sederhana dan indah tetapi tidak kekal. 

9. Pilot Kamikaze pasca-perang

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriNamoro Shigomitso menandatangani atas nama kaisar Jepang dan pemerintah kekaisaran Jepang di A.S.S. Missouri, 2 September 1945. (Dok. U.S. Army)

Periode pasca-perang tidak berjalan baik untuk pilot. Sekutu menduduki Jepang selama tujuh tahun setelah berakhirnya perang, dan mereka berniat merusak reputasi pilot Kamikaze dengan mengatakan bahwa mereka bukanlah pahlawan tetapi fanatik gila yang sangat sembrono. Dilansir laman Kamikaze Images, publik pun tidak lagi mempedulikan mereka dan bahkan menghina mereka.

Akibatnya, mereka kesulitan mencari pekerjaan atau bahkan melamar ke sekolah. Sebuah stigma muncul tentang mereka, yaitu "Sindrom Serangan Khusus", atau terobsesi untuk meninggal dengan terhormat.

Sayangnya, asumsi itu belum benar-benar hilang. Beberapa generasi muda di Jepang, yang tumbuh dengan konstitusi pasifis–menilai mereka sebagai orang bodoh. Bahkan, kata kamikaze dijadikan slang untuk 'sembrono dan gila'.

10. Pilot Kamikaze disamakan dengan serangan teroris

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriWorld Trade Center di New York dalam tabrakan pesawat yang dibajak pada 11 September 2001. (REUTERS)

Pada periode pasca-perang di Jepang, pilot Kamikaze menerima perlakuan dan stigma buruk dari masyarakat. Tetapi dalam waktu tertentu, ada pandangan yang lebih buruk tentang mereka yakni serangan teroris, terutama pascaserangan 11 September di World Trade Center. Sebuah berita yang dirilis dari Stanford menggambarkan serangan itu sebagai "pesawat kamikaze di satu sisi dan pesawat yang dibajak di sisi lain."

Atshushi Takatsuka bersikeras bahwa itu bukanlah hal yang sama. Teroris cenderung menargetkan warga sipil. Sementara Pilot Kamikaze (dan semua pasukan Serangan Khusus) hanya dikirim setelah target militer. Pilot hanya melakukan apa yang ditugaskan dalam perang, dan mereka sendiri pun tidak punya banyak pilihan.

11. Nasionalisme dan kepahlawanan pilot Kamikaze

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriPatung pilot Kamikaze di Jepang. (japanball.com)

Selama perang, Jepang memastikan bahwa pilot Kamikaze dipandang secara luas sebagai pahlawan. Awalnya, angkatan udara pernah mendapat penolakan dari Akademi Angkatan Laut Kekaisaran, tetapi akhirnya menjadi karier yang layak dan dihormati. Propaganda ini juga menembus iklan, dengan poster bertuliskan "Move Forward, One Hundred Million! You Are Fireballs." Itu semua adalah taktik ideologis untuk mengharumkan pilot Kamikaze.

Setelah perang, sentimen itu benar-benar runtuh. Itu sebabnya pada tahun 1952, kaum nasionalis ingin menulis ulang tentang stigma buruk pilot Kamikaze yang ditinggalkan Sekutu.

Mereka meyakinkan bahwa aksi pilot tidak memalukan dan bukan kejahatan. Pandangan ini diserukan pada tahun 1970-an, 80-an, dan 90-an. Pandangan positif ini diingat Jepang hingga hari ini. Faktanya, orang Jepang mengingat pilot Kamikaze dengan berlinangan air mata. 

12. Kisah memilukan

12 Fakta Pilot Kamikaze Jepang, Terkenal dengan Misi Bunuh DiriAnggota Skuadron Shinbu ke-72. Tiga dari lima pilot baru berusia 17 tahun dan dua lainnya berusia 18 dan 19 tahun. Foto itu diambil sehari sebelum misi mereka. (Wikimedia Commons)

Kisah pilot Kamikaze adalah sesuatu yang tragis. Dokumen dan gambar telah dikumpulkan pada tahun-tahun sejak perang untuk mengenang para pilot. Ada foto yang menunjukkan sekelompok pilot muda berdiri bersama dan tersenyum, pilot saat memeluk anak anjing. Bahkan dengan kematian di depan mata, mereka berhasil terlihat ceria.

Ada pula beberapa surat yang ditujukan kepada orang-orang terkasih. Seorang pilot menulis tentang turunnya hujan yang telah menunda misinya. Pilot lain menulis surat untuk orangtuanya, meminta maaf karena belum bisa menjadi anak yang terbaik. Ada juga yang menulis kepada tunangannya, berharap agar bisa menikah dengannya di kehidupan berikutnya. 

Itulah deretan kisah tentang pilot Kamikaze yang bisa dibilang sangat menyayat hati. Tak disangka, sejarah berhasil merekam perjuangan pilot Kamikaze dari berbagai sudut pandang.

Baca Juga: Kisah Ajeng Tresna, Pilot Pesawat Tempur Perempuan Pertama Indonesia

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya