Dari Bocah Sederhana Hingga Jadi Presiden, Ini 11 Fakta Vladimir Putin

2. Pendidikan Vladimir Putin

telegraph.co.uk

Menurut Biografi Kremlin resminya, pendidikan Putin bisa dibilang mengalami keterlambatan, dan ia juga malas belajar. Mengutip tabloid Rusia, Komsomolskaya Pravda, ABC News melaporkan bahwa Putin tidak peduli dengan pelajaran sekolah, sering bercanda di kelas, dan melawan guru olahraga di beberapa momen tertentu. Namun, ia unggul dalam pelajaran sejarah dan bahasa Jerman.

Setiap guru pasti memiliki penilaian tersendiri terhadap murid-muridnya, bahkan beberapa guru bisa menyadari potensi dan kinerja yang dimiliki siswanya, dan ini terjadi pada Putin. Di kelas enam, seorang guru mendekatinya dari hati ke hati, membantunya memanfaatkan potensinya itu. Alhasil, nilai-nilai Putin meningkat secara signifikan.

Menurut The LA Times, selama duduk di sekolah menengah, Putin berubah 180 derajat dibandingkan saat ia masih di sekolah dasar. Setelah diterima di sebuah sekolah favorit, ia membuktikan bahwa ia adalah siswa yang luar biasa, tidak lagi angkuh. Dari sana dia masuk ke sekolah hukum bergabung dengan KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti).  

3. Bekerja sebagai mata-mata

mirror.co.uk

Seperti yang diungkapkan LA Times, sejak kelas sembilan Putin memang ingin bergabung dengan KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) atau dalam bahasa Indonesia berarti Komite Keamanan Negara. Belakangan Putin mengakui bahwa keinginannya terinspirasi pada kisah-kisah romantis tentang mata-mata, dan bukannya pemahaman konkret tentang organisasi itu sendiri.

Impian masa kecilnya itu membawanya ke markas KGB di Leningrad untuk mendaftarkan diri. Awalnya, pejabat menyarankannya untuk masuk ke sekolah hukum. Putin menuruti, mendapatkan gelar sarjana hukum pada tahun 1975. Badan intelijen menawarkan Putin sebuah jabatan, yang dengan senang hati dia terima. Dia pun masuk ke sekolah mata-mata, di mana dia mengasah keterampilan bahasa Jerman dan berlatih judo untuk mendapatkan sabuk hitam.

Pada 1985, Putin ditugaskan ke Jerman Timur sebagai intelijen. Menurut Atlantic, Putin mungkin bertugas mengumpulkan rahasia terkait teknologi atau meminta pejabat tinggi pemerintah sebagai bagian dari misi yang disebut Operasi Luch. Pada 2017, Putin mengklaim bahwa ia pernah bekerja dengan intelijen ilegal. Dengan kata lain, pekerjaannya itu melibatkan spionase samaran tanpa perlindungan diplomatik.

4. Jatuhnya Tembok Berlin

nypost.com

Kebangkitan Putin terjadi pada November 1989 dengan jatuhnya Tembok Berlin. Tetapi begitu kebebasan sudah di depan mata, banyak masyarakat yang justru mengalihkan perhatian dan agresi mereka kepada para pejabat Soviet yang telah lama meredam kebebasan mereka. Khawatir adanya pergolakan hebat, Putin mencari dukungan dari para pejabat Moskow. Tetapi alih-alih mendapatkan pertolongan, Putin mendapat jawaban yang tidak enak, "Kita tidak bisa melakukan apa pun tanpa perintah dari Moskow."

5. Manifesto yang dikeluarkan Putin

telegraph.co.uk

Selama masa tugas pertamanya sebagai perdana menteri Rusia, Putin menciptakan sistem yang didasarkan pada semangat nasionalistik dan sikap tunduk kepada institusi yang berkuasa. Visi itu tertuang dalam dokumen tahun 1999 berjudul "Russia at the Turn of the Millennium." Atau yang biasanya disebut sebagai "The Millennium Manifesto," dokumen tersebut menyajikan pembacaan Putin tentang prospek Rusia di masa lalu dan masa depan.

Seperti yang dirangkum Atlantic, perdana menteri mengaitkan sejarah pergolakan politik Rusia dengan populasi yang terpecah. Warga Denizens terpikat dengan konsep-konsep seperti kebebasan berbicara dan individualitas. Agar Rusia mengambil tempat di jajaran negara-negara besar, warga negara perlu bersatu di bawah pemerintahan pusat yang kuat. Dua hari setelah meluncurkan manifestonya tentang nasib Rusia, Vladimir Putin menjadi presiden.

Kontributor News Corp Australia, Charles Firth, berpendapat bahwa manifesto militer tahun 1997 yang disebut "Foundations of Geopolitics" menginformasikan rencana Putin untuk mencapai dominasi internasional. Teks itu juga menyerukan infiltrasi institusi Barat, merebut tanah Ukraina, mempromosikan Brexit, dan bahkan membantu Jerman dan Prancis menjadi kekuatan Eropa Barat.

Baca Juga: Putin Sepakati Aturan yang Labeli Jurnalis sebagai 'Agen Asing'

6. Jabatannya sebagai presiden

telegraph.co.uk

Sepuluh tahun jatuhnya Tembok Berlin dan pendakian Putin ke kepresidenan Rusia. Selama banyak periode intervensi itu, Putin tidak terlalu dikenal. Dan saat dia dikenal, dia membangkitkan sedikit kepercayaan di antara para pakar politik. Menurut The Atlantic, bahkan ketika Boris Yeltsin mempromosikan Putin menjadi perdana menteri pada tahun 1999, para analis sebagian besar setuju.

Dilansir dari History Channel, setelah sebentar menjadi wakil walikota Leningrad, Putin bekerja di bawah Presiden Boris Yeltsin antara tahun 1998 dan 1999. Dia menjadi penghubung antara Kremlin dan kantor pemerintahan  yang lebih rendah, menjadi kepala keamanan untuk sementara waktu, lalu menjadi perdana menteri. Lima bulan kemudian, Yeltsin mengundurkan diri dan menunjuk Putin untuk menjadi presiden.

Namun, seperti yang dilaporkan Washington Post, presiden muda itu memenangkan suara rakyat dengan melancarkan perang agresif melawan pemberontak Chechnya dan menggembar-gemborkan dirinya sebagai orang yang tangguh.

7. Master Judo

Newsweek mencatat bahwa Putin menganggap judo itu sebagai filosofi yang mengajarkannya cara mengontrol diri, menambah pengalaman, melihat kekuatan dan kelemahan lawan, dan berjuang untuk hasil terbaik. Etos itulah yang menentukan dirinya dalam mengambil keputusan politik dan pendekatannya terhadap konflik geopolitik. Menurut wakil menteri keuangan Rusia Sergei Aleksashenko, pengambilalihan Crimea Rusia 2014 digambarkan seperti filosofi judo dari Vladimir Putin. 

Newsweek mengungkapkan, daripada terlibat dalam pertempuran berdarah, Putin mendukung etnis Rusia di militer Ukraina, sebagian besar untuk mencegah perang. Nikolai Petrov berpendapat bahwa Putin menerapkan sanksi ekonomi pada pengusaha Rusia untuk mengkonsolidasikan kekuasaan. 

8. Pengetahuan adalah kekuatan

dailystar.co.uk

Putin memanfaatkan informasi dan pengetahuannya sebagai perisai dan senjata. Seperti yang dijelaskan Wired, informasi dan pengetahuannya yang tak terbatas memberi Putin tekad yang kuat dalam pelatihan KGB-nya.

Selain itu, runtuhnya Uni Soviet bertepatan dengan peningkatan akses internet dan kemandirian intelektual. Sebagai presiden ia mencoba untuk mengembalikan Rusia ke negara pra-pengetahuan. Awalnya Putin membatasi fokusnya untuk mengendalikan televisi dan surat kabar, dan tidak menyadari potensi transformatif dari internet.

Pada 2011, warga Arab yang mengecam pemerintah sebagai tanggapan terhadap dokumen-dokumen berbahaya yang dirilis oleh Wikileaks. Situs media sosial seperti Facebook dan Twitter memicu pemberontakan. Pemerintah Tunisia digulingkan. Di Rusia, tuduhan kecurangan pemilu memicu kerusuhan pemilihan.

Tetapi tidak seperti Moskow pada tahun 1989, Putin menolak untuk tetap diam. Pada 2012, Kremlin mulai membasmi situs web yang tidak diinginkan dan mengendalikan internet setelah blogger dan jurnalis yang mengkritik rezim. 

9. Presiden yang tidak dapat ditebak

money.com

Meskipun berkuasa di Rusia selama lebih dari 20 tahun, Putin masih sulit ditebak oleh para pakar, tidak seperti presiden lain. Apakah itu karena ia mantan seorang mata-mata Soviet? Putin pun tidak suka dengan transparansi politik.

Kontributor New York Times dan koresponden lama Rusia, Steven Myers, menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengamati cara kerja Kremlin dan memberi asumsi mengapa Putin begitu sulit ditembus. Saat diwawancarai, Putin menjawab pertanyaan kontroversial dengan hati-hati.

Putin juga membatasi teknologi. Dalam artikel Time tahun 2014, Simon Shuster berpendapat bahwa keengganan mantan mata-mata tersebut dalam menggunakan teknologi modern membuatnya sangat sulit untuk dilacak. Dia tidak menggunakan ponsel. Dia memiliki komputer tetapi tidak menggunakan internet. Dia menerima berita yang disampaikan langsung oleh pejabat intelijen melalui folder dan dokumen kertas.

10. Kehidupan pribadi dan keluarga yang sangat tertutup

nbcnews.com

Diketahui bahwa Putin menikah dengan mantan pramugari Lyudmila Putina. Seperti yang ditunjukkan oleh MSN, meskipun pernikahannya berakhir pada 2013 - tidak ada potret keluarga resmi yang pernah dirilis. Putina (mengubah nama keluarganya menjadi Ochreetnaya). 

Putin juga memiliki dua anak perempuan yang sama-sama tidak dapat diakses, Yekaterina dan Mariya. Hidup mereka sangat tertutup dan tersembunyi. Wartawan nyaris tidak tahu seperti apa penampilan mereka, apalagi kegiatan dan pekerjaan mereka.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sebagian kerahasiaan itu perlahan terungkapkan. Yekaterina adalah seorang akademisi di Universitas Negeri Moskow, di mana ia mengambil jurusan matematika dan mekanik. Sementara Mariya sudah menikah, dan hanya itulah yang diketahui oleh pers tentang mereka.

11. Masa kepresidenan Vladimir Putin

nbcnews.com

Vladimir Putin dilahirkan lima bulan sebelum kematian Joseph Stalin. Dia menyaksikan keruntuhan Komunisme secara langsung dan mewarisi kepresidenan pertamanya dari pemimpin terakhir Uni Soviet.

Pada tahun 2014, wartawan Rusia bertanya langsung kepada presiden apakah ia bermaksud mengubah konstitusi untuk menjadikan pemerintahannya permanen. Menurut CBS, Putin menjawab kalau hal itu "tidak baik dan merugikan negara," dan lebih lanjut menambahkan, "Saya tidak membutuhkannya juga."

The Independent mencatat bahwa konstitusi Rusia melarang presiden menjabat lebih dari dua periode berturut-turut. Putin menjadi presiden tiga masa dengan mengambil istirahat di antaranya menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya. Secara teori, dia bisa menggunakan taktik itu tanpa batas. Saat ini, Putin belum memutuskan apakah dia akan meninggalkan kursi kepresidenan.

Jadi, seberapa banyak kamu tahu tentang Vladimir Putin sebelumnya? 

Baca Juga: Tepat Berusia 67 Tahun, Vladimir Putin Daki Gunung Siberia