13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!

Penganut animisme di seluruh dunia punya hewan suci

Sejak zaman prasejarah, hewan sebenarnya sudah diberkahi dengan sifat-sifat ketuhanan oleh banyak suku dan peradaban di dunia. Animisme—kepercayaan bahwa hewan, angin, pohon, air, dan benda-benda di dunia lainnya, menyimpan esensi spiritual—adalah sistem kepercayaan sejak zaman purba yang dominan di sebagian besar sejarah manusia. Oleh karena itu, kita pasti pernah mendengar banyak hewan yang dianggap suci dan bahkan menjadi cerita rakyat dan legenda.

Begitu pentingnya hewan-hewan ini dengan berbagai kebudayaan, pasti kita tahu bahwa orang Mesir kuno sangat menyukai kucing. Lalu ada pula sebagian penduduk asli Amerika Utara yang sangat menghormati bison. Namun seiring berjalannya waktu, orang-orang Barat yang menganut agama monoteistik (kepercayaan pada satu Tuhan) menaklukkan suku-suku yang menganut tradisi animisme ini di berbagai belahan dunia.

Apalagi, istilah pemujaan hewan diciptakan Barat untuk merendahkan mereka yang memuja dewa-dewa yang berwujud binatang. Selain itu, orang Barat (khususnya orang Kristen) terkadang menganggap manusia jauh lebih unggul dari hewan. Jadi tidak masalah jika manusia (khususnya orang Kristen) memperlakukan hewan dengan buruk.

Nah, penasaran, kan? Mari kita jelajahi berbagai peran hewan yang dianggap suci atau dewa bagi beberapa kepercayaan di dunia.

1. Kucing

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!kucing (unsplash.com/Youhana Nassif)

Orang Mesir Kuno terkenal karena memuja kucing, dan kucing diberikan status sebagai dewa. Orang Mesir Kuno memelihara kucing dan ingin bersama mereka bahkan hingga ke akhirat. Kucing biasanya akan dijadikan mumi bersama mendiang majikannya.

Namun, mumifikasi kucing sebenarnya dilakukan untuk menghormati binatang lucu tersebut. Pasalnya, orang Mesir Kuno sangat mengagumi kelenturan dan kekuatan kucing, dan dianggap sebagai Dewi Sekhmet—dewi berwujud singa yang bertugas sebagai pelindung dan pejuang. Kucing dianggap seperti Dewi Sekhmet karena kucing mampu memburu hama seperti ular dan hewan pengerat. Oleh karena itu, membunuh kucing tidak diperbolehkan, mengingat statusnya yang setara dewa, kecuali sudah mati dan dimumifikasi, tulis History.

Di zaman modern seperti saat ini, kucing juga dianggap sakral, lho. Dalam Islam, kucing dianggap suci dan dihormati. Kucing diperbolehkan memasuki masjid dan rumah. Bahkan Nabi Muhammad SAW dikisahkan sangat menyukai kucing. Seperti halnya sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Hurairah, yang disebut sebagai “Bapak Anak Kucing” karena kecintaannya yang mendalam terhadap kucing.

Ada pula cerita di mana Nabi Muhammad SAW tidak mau membangunkan kucingnya yang sedang tidur di jubahnya. Kucing Nabi Muhammad SAW ini bernama Muezza. Nabi Muhammad SAW malah menggunting jubahnya agar kucing kesayangannya bisa tertidur dengan pulas.

2. Monyet atau kera

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!seekor induk monyet dan anaknya (unsplash.com/Lewis Roberts)

Monyet mendapat tempat khusus dalam banyak agama dan cerita rakyat. Dalam agama Buddha, mereka digambarkan secara negatif atau positif. Salah satunya dalam buku abad ke-16 berjudul Journey to the West. Buku ini mengikuti seorang biksu yang memiliki pendamping seorang Raja Kera. Kera ini diberkahi dengan kekuatan supernatural dan kera ini juga mendapatkan penghormatan dari Sang Buddha.

Monyet atau kera juga muncul dalam agama Hindu. Dipuja oleh orang-orang di India dan Bali, serta direpresentasikan sebagai Hanoman, atau Dewa Kera. Namun, monyet tidak menonjol dalam agama-agama Ibrahim (Abraham), lantaran umat Kristen sangat menentang filsafat pagan. Itu sebabnya, mereka suka meremehkan hewan seperti monyet dan kera. Umat Kristen beranggapan bahwa monyet yang mirip manusia, membuat monyet tampak jahat bagi sebagian orang Kristen.

Namun, beberapa budaya di dunia menyertakan monyet dalam banyak cerita dan adat istiadatnya. Salah satu contohnya datang dari Amazon, di mana masyarakat Guaja atau Awa menganggap monyet sebagai keluarga. Suku Guaja merasa dekat dengan banyak spesies monyet, terutama monyet howler atau alouatta. Beberapa dari mereka juga memelihara banyak monyet di rumahnya.

Perempuan suku Guaja bahkan membesarkan anak monyet yang tidak memiliki induknya. Jadi, karena suku Guaja merupakan penganut animisme, mereka menganggap bahwa membunuh hewan untuk dijadikan makanan atau pakaian merupakan suatu bentuk kanibalisme.

3. Gajah

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!Patung Dewa Ganesha dalam festival Ganesh Chaturthi di India (unsplash.com/Billeasy)

Gajah adalah bagian penting dari agama Hindu. Representasi gajah terlihat dengan kehadiran Ganesha (Ganesa)—dewa berkepala gajah. Namanya memiliki arti sebagai 'Penguasa Rakyat' dan Ganesha dianggap sebagai dewa kecerdasan. 

Ganesha memiliki perut yang buncit dan seekor tikus bandicoot besar dari India sebagai alat transportasinya. Ini melambangkan tekadnya untuk mengatasi segala tantangan. Untuk menghormati Ganesha, ada festival Hindu bernama Ganesh Chaturthi yang diadakan selama 10 hari.

Belalai yang dimiliki Ganesha dipercaya dapat mengendus kebaikan atau kejahatan. Telinganya yang besar membuatnya dapat mendengar dengan baik. Matanya mampu meramalkan masa depan dan bisa membedakan kebenaran atau kebohongan, sebagaimana yang diungkapkan PBS.

Umat ​​​​Buddha juga menganggap bahwa gajah itu suci, khususnya gajah putih yang sangat langka. Gajah semacam ini dihormati di Thailand dan merupakan bagian dari harta raja. Selain itu, gajah juga mendapat tempat dalam peperangan, karena di Asia, gajah sering kali ditunggangi dalam pertempuran.

Di zaman modern, Asia Tenggara sedang dihadapi dengan masalah deforestasi. Tentunya hal ini membuat manusia dan gajah saling bersenggolan. Gajah sering memasuki wilayah yang banyak dihuni manusia, karena hutan atau habitat mereka menyusut antara tahun 1880 hingga 2013.

Hal ini membuat kawanan gajah menyerbu lahan pertanian warga sekitar untuk mendapatkan makanan. Itulah mengapa gajah jadi lebih agresif. Di samping itu, para petani juga mengalami kerugian akibat lahan pertaniannya dirusak. Meskipun gajah masih dianggap suci di India, ekspansi manusia memperumit hubungan warga India dengan hewan yang dikagumi tersebut.

4. Anjing

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!relief Dewa Anubis (commons.wikimedia.org/Metropolitan Museum of Art)

Anjing mempunyai tempat istimewa sebagai sahabat terbaik umat manusia, tapi anjing juga mempunyai peran keagamaan dalam beberapa kebudayaan kuno, lho. Dalam mitologi Yunani, ada dewa pengobatan bernama Asklepios yang memiliki seekor anjing di sisinya. Nah, gambaran ini kemudian ditiru oleh orang Romawi dengan nama Dewa Aesculapius.

Hubungan anjing dengan penyembuhan atau pengobatan kemungkinan berasal dari pengamatan orang Yunani Kuno, yang melihat anjing menjilati lukanya sebagai bentuk penyembuhan. Pengamatan tersebut kemudian diterapkan pada praktik medis abad ke-4 SM. Orang Yunani Kuno membangun tempat perlindungan medis di kota Epidaurus. Orang yang sedang sakit akan datang ke tempat perlindungan medis ini agar diobati dengan cara dijilati oleh anjing.

Sebuah pusat di Inggris Romawi Kuno mempunyai tujuan serupa. Pada saat itu, mereka merayakan Dewa Nodons (dewa penyembuhan Celtic), yang diasosiasikan dengan anjing. Di Lydney di Gloucestershire, Inggris, ditemukan persembahan berupa patung anjing yang sengaja ditinggalkan oleh orang yang sakit dengan harapan akan disembuhkan.

Berbeda dengan orang Yunani dan Romawi Kuno, orang Mesir Kuno justru mengasosiasikan anjing dengan praktik penguburan dan perawatan orang mati. Ada Dewa Anubis berwujud seekor serigala yang digambarkan dalam seni makam dan benda-benda untuk penguburan. Sebagai dewa kematian, Anubis memimpin perjalanan orang yang sudah mati. Dipercaya bahwa hubungan serigala dengan kematian berasal dari penampakan hewan yang berkeliaran di kuburan pada masa Mesir Kuno untuk memakan sisa-sisa tulang belulang manusia, seperti yang dijelaskan Rosicrucian Egyptian Museum.

5. Ular

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!seekor ular (unsplash.com/Jan Kopřiva)

Beberapa bukti tertua mengenai ritual ular berasal dari 70.000 tahun yang lalu di Botswana, di Afrika bagian selatan. Pada 2006, batu berbentuk ular ditemukan di sebuah gua. Temuan ini menunjukkan signifikansi keagamaan awal terkait ular, seperti yang dilaporkan Scientific American.

Sementara itu, di zaman Yunani Kuno, ular berperan sebagai penjaga dalam mitologi mereka. Ular dianggap sebagai keturunan Gaia (Ibu Pertiwi) dan makhluk yang dianggap terhubung ke Bumi karena ular merayap melintasi wilayahnya. Berdasarkan buku The Meaning of the Snake in the Ancient Greek World (2020), yang ditulis Diana Rodríguez Pérez, mengungkapkan bahwa ular penjaga dalam mitologi Yunani Kuno berasal dari zaman kuno. Saat itu, ular yang tidak berbahaya atau tidak berbisa biasanya masuk ke perapian rumah warga untuk menghangatkan tubuh. Nah, hal inilah yang menginspirasi orang-orang Yunani Kuno.

Di Amerika modern, ada ritual yang melibatkan ular di wilayah Appalachian. Ritual ini memiliki keyakinan bahwa dewa Kristen akan melindungi orang yang beriman dari bisa ular. Meskipun dalam agama Kristen ular sangat dibenci, tapi ada tradisi dari beberapa umat Kristen yang menganut paham animisme.

Quetzalcoatl, contohnya, yang merupakan dewa berwujud ular derik berbulu dari suku Aztec. Dewa ini dianggap sebagai simbol kematian dan regenerasi. Selain itu, dalam budaya suku Hopi—suku asli Amerika, Tarian Ular merupakan ritual penting di akhir bulan Agustus. Di mana ular sangat berperan penting dalam menyambut musim, sebagaimana yang ditulis Britannica.

6. Sapi

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!seorang wanita dan seekor sapi (unsplash.com/EqualStock)

Meskipun sapi sangat terkenal sebagai hewan yang suci di India, tapi sapi sudah dilibatkan dalam praktik spiritual sejak zaman prasejarah, lho. Lebih dari 30.000 tahun yang lalu, gambar sapi auroch ditemukan di gua-gua di Spanyol dan Prancis. Auroch merupakan spesies sapi besar yang telah punah.

Penemuan gambar auroch ini menunjukkan bahwa hewan tersebut penting bagi para pemburu di wilayah itu. Dengan meningkatnya pertanian dan peternakan pada saat itu, bisa dibilang sapi sangat penting bagi bangsa Yunani dan Minoa Kuno. Mesir Kuno juga menghormati hewan sejenis sapi, yakni Banteng Apis yang disembah pada Periode Dinasti Awal. Mitologi Celtic juga menghadirkan banteng, lantaran ada kisah Cattle Raid of Cooley, dengan mengisahkan perang di Irlandia yang melibatkan Banteng Coklat—banteng yang dianggap memiliki kekuatan magis.

Dalam agama Hindu, sapi adalah dewa dan harus dilindungi serta dihormati. Namun, di India Kuno, sapi adalah bagian dari agama orang India. Pada milenium ke-2 hingga ke-7 SM, para penggembala yang mendiami wilayah di India menyadari pentingnya ternak untuk kelangsungan hidup mereka. Itu sebabnya, sapi dikorbankan dan dimakan dalam sebuah ritual. Namun seiring berjalannya waktu, sapi penghasil susu harus dilindungi dari bahaya. Dalam teks agama Hindu, Mahabharata, dan kode etik, Manusmṛiti, penyembelihan sapi sangat dilarang.

Baca Juga: 7 Hewan Pemangsa Serigala, Sama-sama Predator Puncak

7. Harimau

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!Patung Dewi Bonobibi dan harimau di Sunderbans, Benggala Barat, India (commons.wikimedia.org/Pinakpani)

Umat ​​​​Hindu memiliki ketertarikan khusus terhadap harimau yang ada di hutan India. Dalam agama ini, ada Baghdev atau juga disebut Waghoba, yang berarti dewa harimau. Berabad-abad yang lalu, masyarakat adat di India Barat dan Tengah mendewakan macan tutul dan harimau. Hal ini bahkan masih bertahan hingga zaman modern.

Menurut studi etnografi tahun 2016 yang bertajuk, Tigers Are Our Brothers, masyarakat Mishmi di perbatasan India terkenal karena menentang keras perburuan harimau. Sayangnya, meskipun harimau dihormati, tapi keberadaan harimau sering kali mengancam penduduk desa. Di Sundarbans, hutan bakau di perbatasan India dan Bangladesh, misalnya, masyarakat setempat sering kali diserang harimau.

Dewi Bonbibi merupakan dewi pelindung yang dapat mengusir harimau. Jadi membunuh harimau dianggap sebagai pilihan terakhir bagi sebagian orang, jika memang mereka merasa terncam dengan keberadaan harimau. Meski begitu, harimau masih dilindungi dalam budaya dan agama di Asia Tenggara.

8. Elang

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!seekor elang (unsplash.com/Richard Lee)

Di Amerika, elang adalah simbol patriotik. Bagi beberapa suku asli Amerika, elang mempunyai arti penting sebagai simbol keberanian dan kekuatan. Bulu elang dianggap sebagai suatu kehormatan. Elang merupakan simbol Semangat Agung, jadi bulu elang juga digunakan untuk menghiasi Sacred Pipe (pipa suci)—pipa yang digunakan dalam ritual kebudayaan suku asli Amerika.

Pada zaman kuno, memuja elang merupakan sebuah ritual yang suci. Orang-orang Yunani Kuno bahkan menggunakan elang sebagai lambang Zeus. Para Druid (kasta pendeta Keltik) bahkan menyamakan Elang seperti dewa.

Dalam mitologi Romawi, elang adalah utusan Jupiter. Jadi saat kaisar baru ditahbiskan, seekor elang dikirim sebagai simbol kekuatan Jupiter. Dengan melakukan ritual ini, mereka percaya bahwa burung elang akan memastikan kedudukan kaisar di antara para dewa dengan membawa rohnya ke surga.

Elang sering kali dikaitkan dengan kekuatan, dan ini ada benang merahnya di antara budaya yang berbeda. Suku Aztec, misalnya, mereka percaya bahwa dewa elang melambangkan langit dan sinar matahari serta memberikan kekuatan kepada para pejuang. Di Persia (Iran modern), elang melambangkan kekalahan Persia atas Media.

9. Gagak

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!seekor burung gagak (unsplash.com/Toru Wa)

Dalam puisi kelam Edgar Allen Poe yang berjudul The Raven, burung gagak dikaitkan dengan pertanda buruk, tetapi ini bukanlah persepsi universal. Pasalnya, masyarakat Skandinavia memandang burung gagak dari segi positif. Hal ini dibuktikan dengan bendera pertama Denmark pada abad ke-11 yang bergambar burung gagak.

Memang benar, dalam cerita bangsa Viking, Odin dibantu oleh burung gagak cerdik bernama Muninn dan Huginn, yang satu melambangkan ingatan dan satunya lagi melambangkan pikiran. Belum lama ini, undang-undang tahun 1967 di Denmark melarang perburuan burung gagak. Beberapa orang Denmark mengaitkan kebijakan ini sebagai bentuk penghormatan bagi burung gagak.

Namun, budaya lain memiliki beragam penafsiran, seperti Jepang yang mengasosiasikan burung gagak dengan kasih sayang keluarga, dan penafsiran serupa juga terjadi di Tiongkok. Kembali ke Yunani Kuno, Dewa Apollo menganggap gagak suci dan bangsa Galia juga menghormati burung ini. Namun, kadang-kadang,  gagak digambarkan sebagai penipu. Hal ini dipercaya oleh penduduk asli Haida di Kanada. Mereka memiliki legenda yang mengatakan bahwa burung gagak menciptakan keteraturan di alam semesta, lalu membuat kekacauan di kemudian hari.

10. Bison

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!dua bison di Yellowstone (unsplash.com/Yannick Menard)

Bagi sebagian penduduk asli Amerika, buffalo (bison Amerika) adalah sumber kehidupan mereka, lantaran tulangnya bisa dibuat sebagai perkakas, kulitnya dijadikan pakaian, dagingnya bisa di makan, dan mereka bahkan membuat sabun dari lemak hewan tersebut. Itu sebabnya ada ritual bison untuk menghormati hewan yang mereka anggap seperti saudara sendiri. Bagi para penjajah Eropa, bison juga merupakan simbol penaklukan wilayah dan penduduk asli Amerika. Columbus Delano, sekretaris dalam negeri di tahun 1873, berkata, "Saya tidak akan menyesali punahnya bison dari dataran barat kita, yang tentunya berdampak pada orang Indian."

Namun, meski penaklukan Eropa mengubah sejarah bison, tidak dapat disangkal bahwa hewan tersebut dulunya adalah hewan suci bagi banyak penduduk asli Amerika. Penduduk dataran Indian percaya bahwa bison bersembunyi di dalam bumi, dan mereka akan muncul di musim semi.

Dengan keyakinan tersebut, penduduk asli Amerika akhirnya melakukan ritual agar Roh Agung tidak menyembunyikan hewan tersebut, sebagaimana yang dijelaskan Smithsonian Magazine. Hingga saat ini, bison masih dihormati. Selain itu, bison putih yang langka sangat disakralkan karena dianggap sebagai awal dari lingkaran spiritual kehidupan.

11. Koyote

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!seekor koyote (unsplash.com/Philipp Pilz)

Koyote atau serigala prairi menjadi mitologi suku Indian Amerika Utara. Koyote digambarkan sebagai pesulap, penipu, pecinta, dan pencipta. Serta hewan yang sudah ada sebelum manusia hidup di bumi.

Dalam banyak cerita, koyote adalah hewan yang menjadi sumber sinar matahari dan api untuk manusia dan menciptakan karya seni. Akan tetapi, koyote juga digambarkan tidak memiliki sopan santun. Itu mengapa koyote sering kali menimbulkan masalah. Namun, ini dimaksudkan untuk mengingatkan generasi muda agar tidak melanggar norma-norma sosial. Kisah-kisah tentang Koyote semacam ini tersebar luas dan diceritakan di banyak budaya, di antaranya suku Navajo, Blackfoot, Shoshone, dan Ute.

Bagi suku Nez Perce, koyote digambarkan sebagai pemimpin binatang. Namun, meski koyote sangat berwibawa dan seperti dewa dalam kisah penciptaan, koyote cenderung nakal. Kisah-kisah tersebut sudah ada selama berabad-abad lamanya.

12. Buaya

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!seekor buaya (unsplash.com/Saketh Upadhya)

Orang Mesir Kuno memuja banyak hewan, salah satunya Dewa Sebek—dewa buaya yang tinggal di provinsi Fayyum. Tidak diketahui secara pasti apa peran Sebek dalam kebudayaan Mesir. Sebek adalah dewa kematian dan penguburan, tapi ada yang mengatakan bahwa ia adalah dewa kesuburan. Namun, ia digabungkan dengan Re—dewa matahari, dan menjadi Sebek-Re. Penghormatan orang Mesir terhadap buaya, yang bertahan hingga zaman Romawi Kuno, terlihat jelas dalam praktik mumifikasinya. Pasalnya, mumi buaya pernah ditemukan di Fayyum dan tempat lain di Mesir.

Namun, buaya juga merupakan totem bagi budaya lain di Afrika. Di wilayah Bechuana-Basuto di Afrika Selatan, membunuh buaya merupakan suatu kejahatan, bahkan bila dilakukan secara tidak sengaja. Jika membunuh secara sengaja, maka hukumannya bisa dieksekusi.

Dalam budaya Basuto, ada kepercayaan bahwa buaya bernama Lafitwe dapat membunuh orang dengan sekali pandang atau menyeret bayangan korbannya ke sungai. Di bekas provinsi Afrika Selatan, Transvaal, suku Bapedi percaya bahwa buaya memiliki khasiat penyembuhan dan otak buaya dimanfaatkan sebagai obat, seperti yang dijelaskan dalam South African Journal of Science.

Bagi suku Maya Kuno, buaya berperan dalam keagamaan mereka. Hal ini dibuktikan dengan adanya mitos dan seni tentang buaya. Beberapa bukti bahkan menyatakan bahwa situs upacara Nixtun-Chich' di Guatemala dirancang untuk meniru punggung buaya.

13. Jaguar

13 Hewan Ini Dianggap Suci dalam Sejarah Manusia, Setara Dewa!Jaguar (unsplash.com/Geranimo)

Di Mesoamerika Kuno, dewa jaguar bernama Panthera Onca disembah. Jaguar memang dianggap dewa oleh suku Olmec, Maya, dan Aztec. Dalam seni dan arsitektur peradaban ini, terlihat jelas bahwa jaguar disejajarkan dengan kehebatan militer.

Salah satu contohnya adalah singgasana El Castillo—piramida besar Chichen Itza, yang dihiasi gambar jaguar merah. Dalam banyak penggambaran di situs tersebut, terdapat makhluk setengah jaguar, setengah manusia, sehingga melambangkan manusia dengan keperkasaan jaguar. Kesuburan dan bumi juga dikaitkan dengan jaguar, seperti yang terlihat pada Dewi Tlaltecuhtli, yang cakarnya mirip dengan predator kucing, hal ini diungkapkan dalam National Geographic.

Peran jaguar dalam masyarakat sangatlah kompleks. Jaguar digadang-gadang terhubung dengan langit dan bumi, serta dengan terang dan gelap. Peran ini memberi jaguar kekuasaan yang dialihkan kepada penguasa Mesoamerika. Itu sebabnya jaguar sangat dihormati, sehingga raja dan pejuang di Mesoamerika menambahkan nama jaguar ke nama mereka. Di sisi lain, dalam budaya Maya, ada tradisi tato kulit dengan gambar jaguar.

Meskipun jaguar tidak memiliki status yang sama di zaman modern, hewan ini masih dihormati, lho, oleh masyarakat di Guerrero, Meksiko. Masyarakat di sana berdandan seperti jaguar dalam sebuah festival. Meskipun keberadaan jaguar terancam dan populasinya mengalami penurunan, serta hilangnya habitat jaguar, banyak orang di Meksiko dan Amerika Tengah masih mengagumi jaguar.

Memang sudah selayaknya kita sebagai manusia menghormati keberadaan makhluk hidup lain di dunia, khususnya hewan. Manusia seharusnya hidup berdampingan dengan hewan dan tidak membunuh demi kesenangan semata. Namun, menganggap hewan sebagai dewa juga agaknya sangat berlebihan, mengingat manusia itu sendiri jauh lebih mulia, karena kita dibekali pikiran ketimbang binatang. Akan tetapi, kita juga harus menghormati setiap kepercayaan di banyak kebudayaan di dunia, karena kepercayaan terkait animisme ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Baca Juga: 4 Hewan Unik yang Hidup di Taman Nasional Yellowstone, Bikin Terpukau!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya