11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga Inggris

Pertempuran jadi jalan terakhir untuk memperebutkan takhta

Kamu mungkin sudah tahu jika George R. R. Martin terinspirasi dengan Perang Mawar saat menulis "Game of Thrones". Ya, Wars of the Roses adalah pertarungan selama tiga dekade antara beberapa cabang dari satu keluarga (York, Lancaster, dan Tudor) tentang perebutan takhta Inggris.

Beberapa tahun pertama, perang dimulai dengan skala kecil, hanya melibatkan 2.000 hingga 3.000 tentara. Melansir laman History Today, tetapi sejarawan agak kesulitan untuk menemukan motif dari semua orang yang terlibat.

Namun, catatan pertempuran menunjukkan bahwa tentara bertambah seiring dengan berlanjutnya perang. Semakin lama konflik berlangsung tanpa penyelesaian yang pasti, semakin banyak orang yang terlibat. Lalu bagaimana sejarah lengkapnya? 

1. Dimulai karena rakyat menginginkan perubahan

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisJack Cade adalah pemimpin pemberontakan rakyat melawan pemerintah Inggris pada tahun 1450, ketika Inggris di pimpin oleh Raja Henry VI. (British Library)

Perang Mawar berlangsung selama lebih dari 30 tahun. Perang tercetus ketika pasukan Ratu Margaret dari Anjou, berbaris menuju Pertempuran St. Albans, meninggalkan kehancuran sepanjang 48 km. Tentara bayaran Skotlandia dan Prancis diterjunkan.

Perang ini juga diawali ketika rakyat menginginkan perubahan, karena Wangsa Lancaster, Henry VI dianggap sebagai raja yang lemah dan tidak kompeten. Jack Cade memimpin beberapa pemberontakan, dan banyak yang bergabung dengan gerakan Wangsa York karena dirasa memiliki kepemimpinan yang berbeda.

2. Inggris sering terlibat dalam perang

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisPertempuran Agincourt, 1415 M, merupakan kemenangan besar bagi Inggris dalam Perang Seratus Tahun. (britainfirst.org)

Sebelum dimulainya Perang Mawar, Perang Seratus Tahun dengan Prancis telah berlangsung selama satu abad terakhir. Faktanya, Perang Seratus Tahun bahkan belum sepenuhnya selesai sampai tahun 1475, oleh Edward IV dan Louis XI, tulis Britannica. Prancis dan Inggris selalu bermusuhan, dan di satu sisi, Perang Seratus Tahun sangat mirip dengan Perang Mawar. 

Tentara menghancurkan lahan pertanian di kedua negara, terutama tentara bayaran di Prancis, mengutip laman Lumen Learning. Populasi Prancis turun setengahnya pada saat Perang Seratus Tahun selesai. Tentara lokal dan feodal dihapuskan selama abad ini. Bangsawan Inggris yang kehilangan tanah di Prancis menjadi gelisah, karena Perang Mawar akan tercetus. 

3. Pertanda dan takhayul dalam pertempuran

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisJasper Tudor, komandan Lancester di Pertempuran Mortimer's Cross pada 3 Februari 1461 dalam Perang Mawar (britishbattles.com)

Menjelang awal Perang Mawar, keluarga dari Wangsa York merasa percaya diri karena kepercayaan akan "three suns of York". Selama salah satu pertempuran besar pertama, Pertempuran Salib Mortimer pada tahun 1461, semua yang berada di sana melihat semacam tiga matahari terbit di langit. Meskipun sebagian besar dari mereka was-was, Edward IV mengira bahwa itu pertanda baik, tulis British Heritage. Ketiga matahari itu, menurut Edward IV, mewakili dirinya dan kedua saudaranya.

Wangsa Lancaster mengalami hal buruk karena tentara bayaran asing mereka belum kunjung tiba di medan perang. Hampir 4.000 tentara tewas hari itu. Tentara tenggelam saat berenang di sungai terdekat atau dibunuh oleh lawan yang bersembunyi. Pada akhirnya, Wangsa York menang, dan Edward IV dimahkotai empat bulan kemudian. Raja baru ini akhirnya memasukkan simbol matahari ke dalam lencananya, seperti yang dilansir Decoded Science.

4. Para tentara berpartisipasi dalam salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Inggris

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisPertempuran Towton pada 29 Maret 1461 dalam Perang Mawar. (Graham Turner)

Pertempuran Towton adalah pertempuran satu hari paling berdarah yang pernah dialami Inggris. Sekitar 50.000 tentara bertempur, dengan sekitar 28.000 tewas. Antara 50.000 hingga 65.000 tentara bertemu di lapangan dekat Towton dan Saxton pada Minggu Palma bersalju tahun 1461, tulis Historic UK.

Edward IV yang berusia 18 tahun, mengikuti jejak ayahnya untuk menggulingkan raja Wangsa Lancaster, Henry VI. Kedua pasukan bertempur selama 10 jam. Pasukan Wangsa Lancaster kalah. Banyak tentara terbunuh bahkan ketika mereka melarikan diri dari lapangan. 

Sebagian besar rakyat yang bertempur datang dari utara, meskipun beberapa berasal dari wilayah yang jauh, seperti Hertfordshire. Kuburan di sekitar Towton menunjukkan banyaknya yang meninggal di usia yang cukup muda. Perang menjadi malapetaka selama beberapa dekade yang akan datang. 

Tidak ada pertempuran besar selama tiga tahun ke depan karena banyaknya orang yang tewas di Towton. Henry VI, Ratu Margaret, dan semua anak mereka telah melarikan diri ke Skotlandia, yang berarti perselisihan akan berlanjut. 

5. Edward IV pergi dari Inggris untuk sementara waktu

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisEdward IV dari Inggris bertemu dengan Louis XI dari Prancis di Picquigny untuk menegaskan Perjanjian Picquigny. (A Chronicle of England/Wikimedia Commons)

Edward IV memegang takhta sampai Oktober 1470, ketika ia melarikan diri ke Burgundia setelah oposisi menyerbu. Kekuasaan dikembalikan ke Henry VI. Meskipun Edward telah menjadi raja selama hampir satu dekade, popularitasnya di kalangan rakyat bawah sangatlah buruk, menurut "Edward IV" karya Charles Ross. Sarjana John Warkworth mencatat bahwa rakyat senang dengan perubahan pada awal dekade, tetapi kemakmuran yang mereka harapkan tidak terwujud. Belum lagi masalah kenaikan pajak.

Edward IV mengumpulkan sekelompok teman tepercaya dan kembali ke Inggris untuk merebut kemenangan dalam pertempuran Barnet dan Tewksbury, kemudian mendapatkan kembali takhta dan memerintah hingga tahun 1483.

Baca Juga: 5 Fakta Kerajaan Araucania dan Patagonia, Umurnya Kurang dari 2 Tahun!

6. Tidak ada yang tahu harus mendukung pihak yang mana

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisThomas Stanley (1435 – 29 Juli 1504) adalah seorang bangsawan dan politikus Inggris. (luminarium.org)

Beberapa pengkhianatan terjadi di medan perang, yang secara drastis mengubah jalannya perang. Tidak ada perjanjian atau kompromi yang dibuat selama perang, karena ini adalah pertarungan dinasti. Seperti yang dilansir laman World History, pertempuran ini dilakukan untuk melenyapkan pihak lain. 

Earl of Warwick mendukung Wangsa York pada awalnya, terutama Edward IV, dan akhirnya mendapat julukan "The Kingmaker" karena membantu Edward IV naik ke atas takhta selama paruh pertama perang. Namun, pada tahun 1470, Warwick bergabung dengan oposisi Wangsa Lancaster untuk mendukung Henry VI ke atas takhta. Warwick terbunuh selama Pertempuran Barnet.

Lord Thomas Stanley terkenal karena memainkan 'kedua sisi sekaligus', kata History Times History. Dia mendukung Wangsa Lancaster dan Wangsa Yorks, tetapi dia berkhianat dengan merangkul monarki Tudor yang baru, selama dia mendapatkan imbalan yang adil.

7. Penguasa bersikap keras bahkan dengan para bangsawan

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisIlustrasi Henry VI, lahir pada tahun 1421 dan merupakan Raja Inggris Lancaster terakhir. (philippagregory.fandom.com)

Di zaman ketika eksekusi menjadi hal biasa, para penguasa bersikap keras. Bahkan penguasa yang dianggap populer atau tercerahkan, seperti Elizabeth I, mengeksekusi beberapa rakyatnya sendiri. Perang terus-menerus terjadi, dan anak-anak meninggal di segala usia. Hukuman sangat mencerminkan kesulitan hidup.

Bangsawan dieksekusi selama perang. Kebrutalan dan pembunuhan meningkat karena alasan politik. Henry VI mungkin telah dibekap di Menara London untuk mencegahnya kembali ke takhta. Ketegangan meningkat selama masa perang, dan mengingat Perang Mawar berlangsung selama 30 tahun, tidak mengejutkan bahwa para bangsawan ingin selalu berpihak kepada raja. 

Prajurit biasa atau tentara di pasukan swasta terseret ke dalam pertempuran yang diikuti oleh tuan mereka. Ada pertempuran kecil yang hanya menelan 100 korban, tetapi ada pertumpahan darah seperti Towton. 

8. Kekacauan dan misteri hilangnya dua anak laki-laki

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisRichard III (spotlightenglish.com)

Banyak bangsawan meninggal dalam pertempuran atau dieksekusi selama Perang Mawar. Beberapa mulai menggunakan pasukan pribadi untuk kepentingan sendiri. Misalnya, Pertempuran Nibley Green dilakukan untuk menyelesaikan perselisihan antara keluarga Lisle dan Berkeley, tulis North Nibley. Itu adalah pertempuran terakhir di Inggris antara pasukan kecil tentara swasta. 

Ketika seorang raja mengambil kembali takhta, keluarga penentang akan melarikan diri, seperti dalam kasus ratu Wangsa York, Elizabeth Woodville dan anak-anaknya yang mencari suaka di Westminster Abbey pada 1470, ketika suaminya, Raja Edward IV melarikan diri dari Inggris. Mereka tetap aman, di antara keributan perebutan takhta. 

Setelah Edward IV meninggal, adiknya Richard III merebut kekuasaan dan mengamankan keponakan sekaligus pewaris takhta, Edward V dan Richard di Menara London. Mereka menghilang beberapa minggu kemudian, pada Juni 1483. Hilangnya mereka masih menjadi misteri selama berabad-abad.

9. Para penguasa memenangkan dan kehilangan takhtanya selama peperangan berlangsung

https://www.youtube.com/embed/VjO55pKuBo4

Henry VI, Edward IV, dan Richard III menjadi orang yang keluar masuk kekuasaan selama perang. Akhirnya, Henry VII menang di Pertempuran Bosworth, pertempuran puncak dalam perang melawan Richard III.

Abad ke-15 masih menganut kepercayaan bahwa Tuhan memberikan hak keluarga raja untuk memerintah. Namun, Perang Mawar meyakinkan rakyat bawah dan penguasa bahwa hak ilahi juga bergantung pada kekuatan raja untuk mengklaim takhta dan mempertahankannya. Oleh karena itu, jika mereka keturunan seorang raja, mereka memiliki hak yang diberikan Tuhan untuk memerintah.

10. Kemenangan yang menentukan di Pertempuran Bosworth

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisPertempuran Lapangan Bosworth. Kemenangan bersejarah Henry Tudor atas Raja Richard III pada 22 Agustus 1485. (Richard Caton Woodville)

Sebelum Pertempuran Bosworth, Tudor tidak dianggap sebagai calon takhta. Namun, Henry Tudor menjadi pemain kunci berkat pernikahan ibunya dengan Thomas Stanley pada tahun 1472, dan menjadi penentu dalam kemenangan Tudor atas takhta Inggris, lalu kematian kerabatnya, menjadikannya satu-satunya laki-laki yang masih hidup dengan klaim leluhur Wangsa Lancaster. 

Pertempuran terakhir dari Perang Mawar di Bosworth terjadi pada 22 Agustus 1485. Sejak Henry Tudor berlayar dari Prancis ke Wales, dan dari sana ia pergi ke Leicestershire, di mana pasukannya bertambah menjadi 5.000 orang. Ayah tirinya, Thomas Stanley, juga membawa pasukan pribadinya yang terdiri dari 6.000 orang ke pertempuran. Keputusan Henry untuk menikahi Elizabeth dari York juga memengaruhi. 

Pasukan Tudor kalah jumlah, setara dengan dua banding satu. Sekitar 15.000 tentara berada di lapangan, lapor Historic UK. Setelah beberapa kali bolak-balik, Richard III menyerang lawannya. Dia terbunuh dan Henry VII dinobatkan di medan perang. 

Henry VII memegang takhtanya selama bertahun-tahun setelah Pertempuran Bosworth. Dia membuktikan bahwa ia memiliki hak untuk memerintah, dan dinasti Tudor dimulai, dengan demikian mengakhiri perang.

11. Banyak hal yang harus diselesaikan Henry VII setelah Perang Mawar berakhir

11 Sejarah Perang Mawar, Perebutan Takhta Keluarga InggrisHenry VII adalah Raja Inggris dan raja pertama dari 'Dinasti Tudor'. (thefamouspeople.com)

Henry VII menjabat dengan pemerintahan yang stabil di Inggris. Perang Mawar berakhir dengan Pertempuran Stoke pada tahun 1487, ketika Lambert Simnel yang berpura-pura memiliki hak takhta ditangkap dan diampuni.

Henry VII dikenal sebagai orang yang kikir, meskipun ia juga sangat paham politik. Perdagangan berkembang selama masa pemerintahannya, saat ia menandatangani perjanjian dengan Denmark, Spanyol, Portugal, Florence, dan Belanda, seperti yang ditulis laman World History Encyclopedia. 

Dengan berubahnya setiap generasi, politik dan kehidupan sosial, takhta Inggris juga selalu berpindah-pindah tangan. Itulah sebabnya Perang Mawar tercetus, semoga membantumu dalam mempelajari sejarah, ya. 

Baca Juga: 8 Fakta Unik Queen Victoria, Ratu Terbaik Kerajaan Inggris

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya