6 Peristiwa Gelap dan Kacau yang Terjadi di Era Viking

Ternyata perbudakan menjadi hal yang lazim di era Viking!

Bangsa Viking selalu dikaitkan dengan penjarahan dan kebrutalan. Ditambah dengan beragam film dan serial yang menceritakan bangsa Viking membuat gambaran tersebut begitu nyata. Faktanya, banyak pengetahuan yang kita miliki tentang Viking tidak sepenuhnya akurat. 

Akan tetapi, di era Viking, semua peristiwa berjalan cukup gelap dan kacau. Ya, sama halnya dengan banyak peradaban lainnya. Apa saja, ya, peristiwa-peristiwa itu?

1. Mengorbankan budak sebagai hadiah bagi majikan yang meninggal 

6 Peristiwa Gelap dan Kacau yang Terjadi di Era VikingDi era Viking, sejumlah budak dipenggal dan dikubur bersama majikannya. (dok. University of Oslo/Anne Stalsberg, NTNU Vitenskapsmuseet)

National Geographic mengatakan bahwa ekonomi bangsa Viking dibangun di atas perdagangan budak. Hal ini dibuktikan berkat penemuan pada tahun 1980-an, di mana orang Viking memiliki budak, dan bahkan mengorbankan budak untuk kematian majikannya sendiri.

Universitas Oslo menerbitkan temuannya di sebuah situs di Flakstad, Norwegia, dalam Journal of Archaeological Science pada tahun 2014. Tanah pemakaman itu berasal dari beberapa waktu di akhir Zaman Besi, antara 550 sampai 1030, dan ada 10 orang yang dimakamkan di sana. Tiga dikubur sendirian, tetapi ada dua penguburan ganda dan satu penguburan rangkap tiga, dan dari sisa-sisa empat kerangka itu tidak memiliki kepala.

Dalam tulisan bangsa Viking di Islandia, budak akan dikorbankan dengan tuan mereka yang sudah meninggal. Budak itu dipenggal untuk membedakan kelas sosialnya, kemudian dikubur bersama sebagai "hadiah" untuk pemilik budak kelas atas.

2. Biara-biara dijadikan target Viking

6 Peristiwa Gelap dan Kacau yang Terjadi di Era VikingIlustrasi negosiasi perdagangan budak di negara Slavia Timur. (commons.wikimedia.org/Sergey Ivanov)

Viking jelas tidak menciptakan perbudakan, tetapi menurut sejarawan John Haywood, yang dilansir History, kota terbesar di Irlandia, termasuk Dublin dan Limerick, menjadi pusat perdagangan budak Viking. Hal itu terjadi selama ratusan tahun, karena lokasinya strategis bagi para perampok Viking yang menjarah biara di pantai Irlandia, Inggris, dan Prancis.

Viking menargetkan biara bukan karena ingin mencari kekayaan atau membenci Kekristenan, tetapi mereka ingin menculik orang-orang terpelajar yang dapat dikebiri dan dijual sebagai kasim.

Sebagian besar permintaan budak dan kasim datang dari Timur Tengah dan Byzantium, di mana para kasim akan dipekerjakan sebagai guru, penjaga harem, dalam berbagai peran pemerintahan, atau sebagai pelayan istana.

Ini menjadi industri yang membentuk tulang punggung perdagangan budak Mediterania. Perampok Viking melihat biara sebagai tambang emas yang cukup menguntungkan.

3. Restorasi gigi sebagai simbol status

6 Peristiwa Gelap dan Kacau yang Terjadi di Era Vikingtengkorak Viking dengan ukiran gigi dari Fjälkinge (Swedia) (commons.wikimedia.org/Wolfgang Sauber)

Pada tahun 2006, antropolog Caroline Arcini menerbitkan temuannya dari 557 kerangka Viking. Ada 24 dari mereka yang memiliki serangkaian garis horizontal di giginya.

William Fitzhugh dari Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian mengira bahwa itu adalah tanda yang dibuat orang Viking setelah bertemu dengan masyarakat Afrika Barat.

Suku-suku asli Amerika juga ditemukan telah membuat pola horizontal yang sama di gigi mereka. Terlepas dari mana mereka mendapatkan ide seperti itu, praktik yang mereka lakukan bisa dibilang sangat akurat. Para antropolog percaya bahwa dibutuhkan keterampilan tingkat profesional untuk melakukannya dengan benar.

Baca Juga: 8 Fakta Terselubung Seputar Bangsa Viking, Kamu Sudah Tahu?

4. Pembantaian Hari St. Brice

6 Peristiwa Gelap dan Kacau yang Terjadi di Era Vikingilustrasi pejuang Viking (unsplash.com/Gioele Fazzeri)

Pada tahun 2010, para arkeolog Inggris dari Oxford Archaeology, sebagaimana yang dilaporkan The Independent, menggali sebuah situs di luar Weymouth dan menemukan 55 orang Viking yang dieksekusi dan dimutilasi di kuburan massal.

Merekonstruksi tempat kejadian, para arkeolog mengatakan bahwa mereka ditelanjangi (tidak ada artefak pakaian yang ditemukan bersama mereka), kemudian dipenggal dengan wajah menghadap ke depan agar mereka bisa melihatnya. Wajah dan telinga kanannya juga menunjukkan kerusakan yang luas.

Kemungkinan itu adalah Pembantaian Hari St. Brice, yang terjadi pada 13 November 1002, atas perintah Raja Inggris Ethelred the Unready. Inggris telah membayar upeti untuk perdamaian bahkan ketika Viking terus menyerang dan menjarah.

Ethelred yang muak, memerintahkan untuk membantai orang-orang Viking di Inggris. Tidak jelas berapa banyak yang tewas, tetapi raja Denmark, Swein Forkbeard, sangat sedih atas eksekusi saudara perempuan dan anaknya.

5. Pengorbanan manusia

6 Peristiwa Gelap dan Kacau yang Terjadi di Era VikingTissø di Sjælland, Danmark berusia lebih dari 1000 tahun. Penemuan menunjukkan bahwa ada ritual pengorbanan ke danau suci di awal Zaman Besi (waktu Merovingian - periode Viking). (commons.wikimedia.org/Västgöten)

Beberapa sumber kontemporer menceritakan tentang pengorbanan bangsa Viking yang dilakukan untuk Dewa Odin, seperti 99 orang, kuda, anjing, dan elang yang dikorbankan setiap sembilan tahun.

Ada cerita lain yang mengatakan bahwa orang-orang Viking berkumpul di Uppsala setiap sembilan tahun untuk mengorbankan manusia, kuda, dan anjing dalam kelompok sembilan, lalu menggantung mereka di pohon-pohon di hutan suci.

Namun, kisah itu masih diperdebatkan, tetapi Museum Nasional Denmark mengatakan bahwa para arkeolog menggali situs pengorbanan di Trelleborg dan menemukan sebuah sumur berisi tulang-tulang hewan dan kerangka dari lima korban manusia. Empat di antaranya adalah anak-anak berusia antara 4 sampai 7 tahun.

6. Pembunuhan bayi

6 Peristiwa Gelap dan Kacau yang Terjadi di Era Vikingilustrasi bayi (unsplash.com/Jill Sauve)

Pembunuhan bayi sangat umum terjadi sepanjang sejarah, salah satunya situs pemakaman bayi Romawi yang ditemukan arkeolog. Viking pun tidak jauh berbeda.

Pembaptisan anak dengan nama tertentu berasal dari Viking. Ritual mereka disebut Ausa Vatni, dan itu hanya terjadi setelah orang tua memutuskan bahwa anaknya tidak layak untuk dibesarkan.

Hal ini sering dilakukan pada anak perempuan. Itu sebabnya anak laki-laki melebihi jumlah anak perempuan, setidaknya empat banding satu dan bahkan sembilan banding satu.

 

Memang benar, beberapa tindakan Viking sangat di luar logika dan penuh kekerasan. Seperti halnya 6 peristiwa di atas yang melibatkan bangsa Viking.

Baca Juga: 5 Sisi Lain Bangsa Viking yang Sering Dianggap Brutal dan Sadis

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya