Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan Alexandria

Memiliki koleksi literatur kuno terlengkap #IDNTimesScience

Perpustakaan Besar Alexandria, pada kenyataannya, merupakan keajaiban dunia kuno. Diciptakan pada era Helenistik dan kosmopolitan dari Alexander Agung. Perpustakaan Alexandria dibangun oleh penerus Alexander sebagai lokasi sentral untuk mencari informasi melalui buku dan teks. Dengan tujuan ini, perpustakaan menjadi pusat pembelajaran di sekitar Mediterania, dan banyak pemikir terhebat pada masa itu yang berkumpul di sana.

Namun, tragedi menimpa Perpustakaan Besar ini dan semua manuskripnya yang tak ternilai hilang. Tetapi bagaimana hal seperti itu bisa terjadi? Yuk, terus simak nasib tragis yang pernah menimpa Perpustakaan Alexandria. 

1. Asal mula terbentuknya Perpustakaan Alexandria 

https://www.youtube.com/embed/jvWncVbXfJ0

Meskipun tidak ada informasi pasti tentang siapa yang membangun Perpustakaan Alexandria, tetapi hal ini dimulai dengan Alexander Agung, penakluk Mesopotamia yang menyebarkan budaya Yunani ke seluruh dunia. Seperti yang dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, semangat eksplorasi Alexander yang haus akan pengetahuan di tempat-tempat yang dia taklukkan memberikan pengaruh besar bagi era Helenistik. 

Penerus Alexander sebagai penguasa di Mesir, yakni Ptolemeus I, adalah orang yang berinisiatif untuk mewujudkan perpustakaan yang berisi banyak ilmu pengetahuan, seperti impian Alexander yang ingin membuat Alexandria sebagai pusat penelitian dan pembelajaran ilmiah di Mediterania. Ptolemeus dibantu oleh Demetrius dari Phaleron, seorang filsuf Yunani yang diberi tugas untuk membuat perpustakaan yang berisi salinan setiap buku di dunia sekitar tahun 295 SM.

2. Dibangunnya perpustakaan

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan AlexandriaPtolemeus II (ancient.eu)

Demetrius dari Phaleron meyakinkan Ptolemeus I untuk membangun Perpustakaan Alexandria sebagai bagian dari kompleks kuil yang dikenal sebagai Mouseion, atau Temple to the Muses. Kuil ini merupakan kuil untuk sembilan dewi seni, pusat pembelajaran, dan juga pusat budaya untuk interpretasi, debat filosofis, dan intelektual.

Menurut Ancient History Encyclopedia, pembangunan Mouseion dimulai pada masa pemerintahan Ptolemeus I di bawah arahan Demetrius, dan berisi "area kuliah, laboratorium, observatorium, kebun raya, kebun binatang, tempat tinggal, dan ruang makan". Namun, Perpustakaan Alexandria sendiri mungkin belum ada di bawah pemerintahan Ptolemeus I.

Tetapi, dalam Perpustakaan Alexandria, ada dokumen yang dikenal sebagai Surat Aristeas. Yang mengungkapkan bahwa perpustakaan tersebut kemungkinan besar mulai dibangun pada masa pemerintahan Ptolemeus kedua, sekitar 282 SM dan 246 SM.

3. Perburuan buku-buku

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan AlexandriaPerpustakaan Agung Alexandria, Mesir oleh Ward and Lock's Illustrated History of the World, diterbitkan sekitar 1882. (dissolve.com)

Mengumpulkan salinan dari setiap buku berharga di dunia bukanlah tugas kecil. Karena itu, para pustakawan di Perpustakaan Besar Alexandria menggunakan sejumlah taktik yang cukup licik. Menurut Encyclopedia Britannica, salah satunya dengan menugaskan beberapa kelompok di pelabuhan Alexandria untuk memeriksa setiap kapal yang masuk dan mencari buku.

Jika mereka menemukannya, buku-buku itu disita, dibawa ke perpustakaan, dan salinannya langsung dibuat. Pemilik asli akan diberikan buku salinannya dan bayaran sebagai kompensasi, lalu pustakawan akan menambahkan dokumen asli itu ke rak buku Alexandria. Buku semacam itu disebut sebagai "from the ships."

Kisah lain mengatakan bahwa Ptolemeus III menulis surat kepada gubernur Athena untuk meminjam karya lengkap dari penyair besar. Karya-karya ini milik negara dan tidak untuk dipinjamkan. Tetapi, Ptolemeus III meyakinkan bahwa dia akan memberikan deposit sebesar 15 talenta perak sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. Namun, begitu Ptolemeus dipinjamkan buku-buku itu, dia tidak memenuhi janjinya, dan justru mengirim salinan buku itu ke Athena. 

4. Berapa banyak buku yang dimiliki Perpustakaan Alexandria? 

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan Alexandriailustrasi Perpustakaan Alexandria (thelivingmoon.com)

Secara harfiah, Perpustakaan Alexandria tidak memiliki semua buku di dunia pada abad ketiga SM. Jadi berapa banyak buku yang sebenarnya dimilikinya? BookRiot menunjukkan dari berbagai sumber bahwa Perpustakaan Besar itu menampung antara 500.000 sampai 700.000 buku, yang masuk dalam kategori retorika, hukum, epik, tragedi, komedi, puisi, sejarah, kedokteran, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lain.

Ancient History Encyclopedia menyatakan bahwa 500.000 buku adalah perkiraan yang terlalu besar, angka itu mungkin merujuk pada jumlah gulungan, bukan jumlah buku, banyak di antaranya terdiri dari beberapa gulungan. Bagaimanapun, mereka memang memiliki cukup buku sehingga membangun cabang kedua yang dikenal sebagai Serapeum, seperti di distrik kuil Serapis. 

Buku apa yang mereka miliki? Banyak koleksi dokumen Yunani yang diperoleh dari Athena dan Rhodes - termasuk, yang diduga dari perpustakaan pribadi Aristoteles sendiri. Perpustakaan juga menerjemahkan banyak karya dari Mesir, Asyur, Persia, dan bahkan teks Buddha. Satu karya terkenal yang mereka miliki adalah Alkitab. Penerjemahan kitab suci Ibrani ke dalam versi Yunani yang disebut Septuaginta dibuat untuk perpustakaan sebagai gagasan inti dari Surat Aristeas. 

5. Tokoh-tokoh hebat di Perpustakaan Alexandria

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan Alexandriailustrasi Perpustakaan Alexandria (egypttoursportal.com)

Perpustakaan Alexandria berhasil menarik cendekiawan, penulis, dan seniman terbaik dunia untuk datang dan bekerja di kota tersebut. ThoughtCo. mengungkapkan bahwa ada sejumlah tokoh terkenal dan ahli dari Perpustakaan Besar, termasuk matematikawan hebat Euclid, yang menciptakan konsep-konsep geometri. Selain itu, astronom yang bernama Ptolemeus juga bekerja di Alexandria, di mana ia mengembangkan model alam semesta yang merupakan model standar sampai adanya karya Copernicus, yakni lebih dari 1.000 tahun. 

Sarjana Alexandria terkenal lainnya - yang merupakan kepala perpustakaan ketiganya - adalah Eratosthenes, yang ada 2.000 tahun sebelum Christopher Columbus, ia membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Ada pula penyair hebat di Alexandria, yaitu Callimachus, yang menjadi salah satu penyair pastoral paling penting di era Helenistik, ia juga menemukan katalog perpustakaan pertama dalam karyanya Pinakes. Apollonius dari Rhodes, yang menulis puisi epik tentang Jason dan Argonauts yang mengubah genre untuk era baru, adalah murid Callimachus di Alexandria. 

Baca Juga: Ini 6 Wisata Sejarah di Kota Kelahiran Ratu Cleopatra, Alexandria

6. Apakah Julius Caesar penyebab hancurnya Perpustakaan Alexandria? 

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan Alexandriapatung julius caesar (thefamouspeople.com)

Dari begitu banyak aspek tentang Perpustakaan Alexandria, tetapi ada rumor yang menyatakan bahwa perpustakaan dan isinya telah hancur total di masa lalu. Hilangnya koleksi literatur kuno terlengkap yang pernah dikumpulkan ini menjadi salah satu bencana terbesar dalam sejarah. Seperti yang dijelaskan dalam Ancient History Encyclopedia, perpustakaan itu dibakar pada 48 SM ketika kota Alexandria diduduki oleh Julius Caesar.

Awalnya, Caesar terperangkap di istana kerajaan karena kapal-kapal Mesir menghalangi jalan keluar di pelabuhan. Caesar memerintahkan anak buahnya membakar kapal-kapal Mesir untuk mempercepat pelariannya, tetapi api tidak terkendali, yang juga membakar banyak bangunan di pantai terdekat, termasuk gudang senjata. Akan tetapi, bukti menunjukkan bahwa sebagian atau bahkan semua bangunan perpustakaan Alexandria selamat dari kebakaran akibat perintah Caesar. Namun, ada peristiwa lain yang benar-benar menghancurkan perpustakaan. 

7. Perpustakaan Alexandria sudah rapuh jauh sebelum kebakaran Julius Caesar terjadi

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan AlexandriaPtolemeus Philopator saat berada di Kuil Yerusalem (fineartamerica.com)

Julius Caesar sering kali disalahkan atas hancurnya Perpustakaan Alexandria, faktanya perpustakaan itu sudah tak diminati jauh sebelum orang Romawi sampai di sana. Menurut penulis ER Bevan, pada masa pemerintahan Ptolemeus VIII–yang gelar resminya adalah Euergetes, tetapi lebih populer dikenal sebagai Physcon, "pot- bellied", para sarjana perpustakaan terjebak dalam pergulatan dinasti yang justru melemahkan perpustakaan. 

Pada 145 SM, kepala perpustakaan, Aristarchus, serta sebagian besar intelektual Alexandria, memberikan dukungan mereka kepada Ptolemeus VII (dikenal sebagai Philopator) atas saingannya Physcon, yang dikenal sebagai orang yang sangat kejam. 

Oleh sebab itu, Physcon membunuh Philopator dan naik takhta, setelah itu ia menangkap siapa pun yang berada di pihak Philopator. Mereka diantaranya Aristarchus dan semua elit intelektual Alexandria, yang tersebar di seluruh Yunani. Mereka pun melarikan diri dari kejaran Physcon. Aristarchus sendiri melarikan diri ke pulau Siprus. Peristiwa ini mengungkapkan bahwa banyak seniman dan intelektual Alexandria tidak ingin berkunjung atau bergabung dengan Perpustakaan Alexandria. 

8. Hancurnya Serapeum 

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan AlexandriaKuil Serapeum (nilecruised.com)

Terlepas dari turunnya minat di Perpustakaan Alexandria karena masalah kekuasaan dan kebakaran di kota yang disebabkan oleh pasukan Caesar, bukti menunjukkan bahwa setidaknya sebagian dari perpustakaan masih berdiri beberapa dekade setelah Caesar berada di sana.

Seperti yang dijelaskan dalam Ancient History Encyclopedia, filsuf Strabo bekerja di Alexandria pada tahun 20 SM, dan dia menjelaskan bahwa perpustakaan memang tidak memiliki prestise seperti dahulu. Jika kuil atau bangunan Mouseion masih ada pada 20 SM, jelas Caesar tidak menghancurkannya pada 48 SM.

Pada 391 M, Roma menjadi kekaisaran Kristen dan kaisarnya, Theodosius I, ingin menghapus semua sisa-sisa paganisme di seluruh wilayah Roma. Ini diantaranya Serapeum, cabang dari Perpustakaan Alexandria yang berfungsi ganda sebagai kuil untuk Serapis. Serapeum, yang terletak di dekat Perpustakaan Alexandria, dihancurkan oleh Theophilus, Uskup Alexandria.  

9. Kehancuran Perpustakaan Alexandria terjadi secara bertahap selama 500 tahun

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan Alexandriabangunan perpustakaan Alexandria (deskarati.com)

Seperti yang ditunjukkan oleh Ancient History Encyclopedia, menyalahkan satu orang sebagai penyebab hancurnya Perpustakaan Alexandria adalah hal yang mustahil. Bagaimanapun, kota Alexandria merupakan tempat perebutan kekuasaan dalam sebagian besar sejarah kuno, terutama selama era Romawi.

Selain Ptolemeus, ada juga persaingan antara orang-orang terkemuka Romawi, dan kemudian pemberontakan oleh mereka yang ditindas oleh kekaisaran Romawi. Karena itu, sejarah Alexandria sangat tidak stabil, dan kekerasan di kota itu memiliki konsekuensi negatif bagi perpustakaan. 

Misalnya, pertikaian antara kaisar Romawi Aurelian dan ratu Zenobia dari Palmyra pada 270 M ketika kota itu diduduki oleh pasukan Zenobia. Aurelian berhasil memulihkan kota untuk Roma setelah pertempuran yang kejam dan merusak. Secara khusus, distrik di mana Perpustakaan Alexandria berada telah "hancur". Kota itu kemudian dijarah lagi beberapa tahun kemudian oleh Diocletian. Jadi siapa yang benar-benar menghancurkan Perpustakaan Alexandria? Jawabannya adalah semuanya. "Peristiwa" besar yang menghancurkan Perpustakaan Alexandria merupakan kerusakan bertahap yang terjadi selama sekitar 500 tahun. 

10. Pustakawan terakhir Alexandria

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan AlexandriaRachel Weisz sebagai Hypatia dan Michael Lonsdale sebagai Theon dalam Films Agora 2010. (aceshowbiz.com)

Perpustakaan Alexandria memiliki sejumlah cendekiawan yang sangat terkenal sebagai kepala perpustakaannya selama berabad-abad. Kepala perpustakaan terakhir adalah Theon dari Alexandria. Menurut Ancient History Encyclopedia, Theon adalah seorang matematikawan dan astronom yang hidup di paruh abad keempat Masehi. Dia hidup pada masa pemerintahan Theodosius (orang yang menghancurkan Serapeum) dan mengajar di Mouseion.

Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang Theon, putrinya Hypatia justru jauh lebih terkenal. Hypatia adalah seorang filsuf dan ahli matematika yang lahir sekitar tahun 370 M, dan dia adalah satu-satunya filsuf wanita yang masih dikenal dari zaman kuno Yunani-Romawi. Tetapi Hypatia dibunuh pada tahun 415 M oleh kelompok orang Kristen karena hubungannya dengan seorang prefek pagan setempat.  

11. Teori keterlibatan Khalifah Muslim dalam penghancuran Perpustakaan Alexandria

Perpustakaan Terbesar di Era Kuno, 12 Fakta Perpustakaan AlexandriaKhalifah Umar bin Khattab (history101.com)

Ancient Origins mengungkapkan sebuah catatan bahwa Khalifah Muslim Umar bin Khattab bertanggung jawab atas penghancuran terakhir perpustakaan tersebut. Pada 640 M, tentara Arab yang berada di bawah kendali Jenderal Amr ibn el-As berhasil merebut kota Alexandria setelah pengepungan yang panjang.

Orang-orang Arab yang berhasil menaklukan dunia di bawah ajaran Muhammad, mendengar desas-desus tentang perpustakaan yang berisi pengetahuan dunia itu, jadi Khalifah Umar menginstruksikan untuk memusnahkan semua isinya karena bertentangan dengan Alquran, dan dianggap tidak berguna. 

Tetapi kisah ini dianggap apokrif. Catatan tertulis tentang peristiwa ini muncul ratusan tahun setelah peristiwa itu diduga terjadi. Selain itu, tidak ada bukti bahwa Perpustakaan Alexandria masih ada pada abad ketujuh. Apalagi, penulis karya tersebut adalah seorang Kristen Suriah yang memiliki motifasi untuk mencoreng nama khalifah Muslim. 

12. Perpustakaan baru

https://www.youtube.com/embed/7AW8EWDW0vc

Menurut Encyclopedia Britannica, Perpustakaan Alexandria yang dibangun oleh Ptolemeus kembali dihidupkan lagi oleh seorang profesor di Universitas Alexandria pada tahun 1972. Pemerintah Mesir setuju untuk mensponsori proyek tersebut, dan pembangunan Bibliotheca Alexandrina selesai pada tahun 2001. Situs baru ini terletak di sebelah universitas dan dekat dengan lokasi Mouseion aslinya, yang jaraknya lebih dari 30 meter dari Laut Mediterania. 

Bibliotheca dibangun menyerupai silinder raksasa yang muncul dari tanah dengan atap berbentuk cakram yang menyerupai bentuk matahari terbit di atas laut. Salah satu dindingnya terdiri dari 6.000 panel granit yang berisi semua huruf yang dikenal di dunia. Perpustakaan modern ini menampung lebih dari delapan juta jilid, jauh lebih banyak daripada perpustakaan kuno, dan juga mencakup planetarium dan sekolah ilmu perpustakaan. 

Keajaiban arsitektur dan ilmu pengetahuan dari Perpustakaan Alexandria memang tak bisa diragukan lagi. Sayangnya, perpustakaan ini tak abadi dan lekang dimakan zaman.

Baca Juga: 5 Perpustakaan Keren dan Lengkap di Kanada, Bukan Sekadar Surga Buku 

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya