12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarah

Tewas karena dibunuh hingga meninggal karena penyakit

Intinya Sih...

  • Politisi terkenal seperti Abraham Lincoln, John F. Kennedy, Julius Caesar tewas karena pembunuhan yang mencegah mereka mencapai tujuan ambisius mereka.
  • Presiden AS William Mckinley dan James Abram Garfield meninggal karena dibunuh, sementara Zachary Taylor dan Spencer Perceval tewas akibat serangan penembak.
  • Salvador Allende dan Jo Cox menjadi korban politik dengan kematian tragis akibat serangan brutal yang mengakhiri karir politik mereka.

Buku-buku sejarah dipenuhi dengan tokoh-tokoh pemerintahan yang ingin mewujudkan ambisi mereka melalui jabatan. Sayangnya, nasib mereka tidak selalu baik. Terkadang, beberapa dari mereka menjadi sasaran upaya pembunuhan dan tewas sebelum mencapai tujuan mereka.

Abraham Lincoln tewas saat berada di tempat yang tidak tepat, di sebuah pertunjukan teater. Hal serupa terjadi pada John F. Kennedy, ia tewas tertembak saat menikmati udara segar di mobil limosin terbuka sambil melambaikan tangan untuk menyapa warga di sekitar wilayah Dallas. Kematian tragis seperti ini juga menimpa tokoh-tokoh dari peradaban kuno seperti Julius Caesar, atau raja, ratu, dan diktator kuno yang dibunuh oleh saingan mereka.

Tapi, bagaimana dengan para politisi yang namanya jarang terdengar? Para politisi yang tak kalah ambisiusnya, tetapi meninggal dunia secara kebetulan sebelum meninggalkan jejaknya dalam sejarah? Mereka meliputi para presiden atau perdana menteri, yang semuanya wafat saat berada di tempat kerja. Sedihnya, nama-nama mereka dilupakan sejarah.

1. Upaya pembunuhan Presiden William McKinley sudah ditebak sebelumnya

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahpotret William McKinley di Ruang Perjanjian (commons.wikimedia.org/Frances Benjamin Johnston)

Sudah dua kali sekretaris pribadi Presiden William Mckinley, George B. Cortelyou, membatalkan acara temu sapa presiden pada tanggal 6 September 1901, karena ia khawatir dengan keselamatan Mckinley. Setelah dua kali dibatalkan, Mckinley memaksa menghadiri pertemuan publik. Kunjungan Mckinley ke pameran pan-Amerika berakhir dengan terjadinya penembakan William McKinley oleh seorang anarkis bernama Leon Czolgosz. Meskipun tidak tewas ditempat kejadian, tetapi William Mckinley meninggal dunia setelah delapan hari dirawat di rumah sakit karena keracunan darah, tulis laporan History

Bisa dibilang, William McKinley adalah presiden paling populer pada saat itu. Dia memimpin AS dengan meraih kemenangan dalam Perang Spanyol-Amerika, menaikan upah buruh, dan memenangkan pemilihan kembali dengan telak pada tahun sebelumnya. Czolgosz sendiri mengklaim bahwa dia menembak McKinley karena disuruh. Namun, ada spekulasi bahwa Czolgosz hanya ingin mengalahkan kaum anarkis yang membunuh Umberto I Italia di tahun sebelumnya.

Berbicara mengenai pembunuhan William McKinley, ini adalah salah satu pembunuhan paling bermartabat dalam sejarah Amerika. Setelah Czolgosz berhasil menembak McKinley, sang presiden dengan berdarah-darah masih berupaya menghentikan massa yang memukuli pembunuhnya, sebelum presiden meminta Cortelyou untuk menyampaikan kabar tersebut kepada istrinya.

2. Kematian Presiden James Garfield bisa dibilang kematian terburuk

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahpotret James Garfield (commons.wikimedia.org/Brady-Handy Photograph Collection)

Sebelum ia terkenal sebagai kucing gemuk yang menyukai lasagna, James Abram Garfield terkenal sebagai presiden terlupakan yang juga tewas dibunuh. Pada tanggal 2 Juli 1881, Garfield hanya menjabat selama empat bulan sebagai presiden. Pasalnya, nasib buruk menimpanya saat ia naik kereta ke New England untuk liburan. Garfield ditembak dua kali dari belakang saat dia berada di ruang tunggu stasiun kereta oleh seorang penulis bernama Charles Guiteau.

Seperti yang dijelaskan PBS, Garfield masih bertahan hingga 80 hari setelah penembakan itu. Segera setelah penembakannya, seorang dokter bernama Dr. Doctor, memasukkan jari-jarinya ke dalam lukanya untuk mengeluarkan peluru tanpa mencuci tangannya. Standar kebersihan yang buruk di abad ke-19, membuat para dokter di zaman itu tidak steril dalam menangani pasien. Akibatnya, luka tembak Garfield jadi terinfeksi.

Hingga tanggal 19 September 1881, Garfield dilanda demam yang semakin parah. Lubang pelurunya menjadi luka sepanjang 50 sentimeter dan mengeluarkan nanah. Berat badannya turun hampir 45 kilogram. Menjelang kematiannya, infeksinya semakin memburuk. Bahkan kata-kata terakhirnya hanyalah teriakan, "ini sakit, ini sakit!"

3. William Henry Harrison meninggal hanya empat minggu setelah menjabat sebagai presiden, karma?

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahdaguerreotype lukisan cat minyak dari sosok William Henry Harrison, Presiden Amerika Serikat ke-9 (commons.wikimedia.org/Albert Sands Southworth/Josiah Johnson Hawes/Fallschirmjäger)

William Henry Harrison dikaitkan dengan sosok Presiden ke-9 yang terkenal karena suka menghancurkan -suku-suku Indian di Amerika. Dia bahkan menjadikan visi-misinya itu dalam kampanye pemilihannya. Pada tahun 1794, Harrison membantu Angkatan Darat AS untuk membantai suku Shawnees dan Miamis di Battle of Fallen Timbers di Ohio.

Pada tahun 1800, ia menjadi gubernur Indiana dan menggunakan posisinya untuk menghancurkan jutaan hektar tanah suku-suku Indian. Pada tahun 1811, ia kembali melontarkan pukulan ke suku Shawnee di Pertempuran dari Tippecanoe. Harrison juga memanfaatkan Perang tahun 1812 untuk melawan suku-suku Indian yang bersekutu dengan Inggris. William Henry Harrison mengubah perang ini menjadi pembantaian penduduk asli Amerika. 

Harrison menjadi presiden pada tahun 1841, di usia 68 tahun. Harrison pun merayakan kemenangannya dengan pidato pengukuhan terlama dalam sejarah AS. Sial baginya, dia meninggal empat minggu kemudian karena pneumonia. Jabatan yang sangat singkat untuk dirayakan secara meriah.

4. Presiden Warren G. Harding meninggal ditengah-tengah skandal yang menimpanya

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan SejarahWarren Gamaliel Harding, Presiden Amerika Serikat Ke-29, menjabat dari 1921 hingga kematiannya pada 1923. (commons.wikimedia.org/Harris and Ewing)

Pada tahun 1921, ada skandal Teapot Dome (Skandal Teko Teh) yang dilakukan Presiden ke-29, Warren G. Harding. Skandal ini terkait dengan cadangan minyak di dekat sebuah tempat bernama Teapot Dome di Wyoming. Intinya, ini adalah skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan sekitar 90 persen kabinet Harding, dan merugikan jutaan warga yang telah membayar pajak.

Setelah berita ini meledak ke publik, Harding meninggal dunia karena dugaan serangan jantung atau stroke pada tanggal 2 Agustus 1923. Sementara itu, semua rekan kabinetnya menghadapi hukuman penjara. Kematian Harding juga menjadi kabar baik bagi Partai Republik. Wakil Presiden Calvin Coolidge mengambil alih dan bertahan dalam pemilu tahun 1924, karena ia tidak terlibat dalam skandal tersebut. Akan tetapi, ada spekulasi bahwa Harding diracun.

5. Zachary Taylor meninggal tak lama setelah menjadi presiden Amerika yang disebut-sebut sebagai pahlawan perang yang bijaksana

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahpotret Zachary Taylor setelah kemenangannya di Palo Alto dan Monterrey México, Taylor terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/James Lambdin)

Baca Juga: 12 Kejahatan Politisi Dunia yang Pernah Tercatat Sejarah 

Kebanyakan warga AS mengingat Zachary Taylor karena meninggal hanya 16 bulan setelah menjabat sebagai presiden. Taylor bukan saja seorang pahlawan perang dan pemimpin yang luar biasa, dia juga seorang pendukung anti-perbudakan. Taylor secara pribadi memimpin serangan militer terhadap negara mana pun yang mengancam akan memisahkan diri dari Union.

Zachary Taylor pernah bertugas di ketentaraan selama beberapa dekade. Dilansir Britannica, dia hadir pada awal Perang Meksiko-Amerika dan membantu mengakhiri perang tersebut dengan memenangkan Pertempuran Buena Vista melawan pasukan yang jumlahnya setara tiga banding satu. Taylor bahkan mengizinkan Angkatan Darat Meksiko melakukan gencatan senjata selama delapan minggu untuk berkumpul kembali setelah kalah dalam satu pertempuran. Hal ini membuktikan kredibilitas kemanusiaannya dan kecintaannya pada pertempuran, serta juga menjunjung tinggi HAM.

Partai Whig memilih Zachary Taylor sebagai kandidatnya dalam pemilihan presiden pada tahun 1848. Taylor pun berhasil, ia menjadi presiden dari Partai Whig terakhir yang memenangkan kursi kepresidenan dalam sejarah AS. Sayangnya, pada tanggal 4 Juli 1850, Taylor meminum air yang diduga telah tercemar oleh bakteri kolera. Dia meninggal hanya beberapa hari kemudian.

6. Spencer Perceval, Perdana Menteri Inggris yang satu-satunya dibunuh tetapi dilupakan warganya

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahpotret Spencer Perceval (commons.wikimedia.org/George Francis Joseph)

Pada 11 Mei 1812, Perdana Menteri Inggris Spencer Perceval tewas ditembak John Bellingham di House of Commons. Sebagaimana yang dikabarkan The Independent, Bellingham sebenarnya sangat menyesali perbuatannya, tapi dia mengaku bahwa dia harus melakukannya.

Sayangnya, kematian Spencer Perceval hilang dari ingatan warga Inggris. Satu-satunya patung mendiang Spencer Perceval berdiri di kota bekas pabrik Northampton. Padahal, Perceval adalah perdana menteri yang baik, dihormati, dan juga kompeten. Apalagi, dia satu-satunya perdana menteri Inggris yang pernah dibunuh. Sementara itu, Abraham Lincoln, yang bukan pemimpin Inggris, justru memiliki patung di luar Parlemen Westminster.

Hal ini sangat disayangkan karena, seperti yang ditunjukkan oleh History Today, Bellingham secara keliru mengira bahwa pemerintah Inggris akan membebaskannya saat dia dipenjara di Rusia selama lima tahun, tapi Inggris tidak membantunya. Akibatnya, Bellingham merencanakan pembunuhan perdana menteri. Mungkin itu sebabnya, kematian Spencer Perceval tidak mendapat perhatian warga Inggris. Massa bahkan mencoba menyerbu Parlemen dan membebaskan Bellingham. Mereka percaya bahwa dia adalah seorang revolusioner dan bukan mantan narapidana yang tidak berguna.

7. Huey Long dan misteri kematiannya

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan SejarahSenator Huey Long saat sedang berbicara dari belakang meja kerjanya di tahun 1935. (commons.wikimedia.org/Harris and Ewing)

Terpilih sebagai gubernur termuda di Louisiana pada usia 34 tahun, Huey Long adalah seorang populis (ideologi yang mengutamakan rakyat dan merendahkan kaum elit) modern. Saat menjabat sebagai gubernur, ia menghapuskan pajak dan membagikan barang-barang gratis, sekaligus menunjuk langsung para pejabat publik, polisi, bahkan guru di negara bagian tersebut.

Pada bulan September 1936, Long berusaha untuk meloloskan undang-undang agar dia bisa memecat seorang hakim yang tidak kooperatif, yaitu Hakim Benjamin Henry Pavy. Sayangnya, ini menjadi malapetaka baginya. Pada tanggal 8 September, menantu Pavy, Carl Weiss, menembak Long hingga tewas di luar gedung Capitol. Namun, Weiss ditembak lebih dari 30 kali oleh pengawal Long.

Pada tahun 2015, The Daily Beast melaporkan bukti yang telah lama disembunyikan. Sebenarnya, pengawal Long menghujani Weiss dengan peluru karena Weiss meninju wajah gubernur, tapi salah satu peluru tersebut memantul dari pilar marmer dan membunuh Long sendiri. Fakta ini berhasil ditutup-tutupi karena penyelidikannya dikontrol secara ketat oleh pemerintah.

8. Rodrigo Lara, dibunuh karena mencoba menegakkan keadilan

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan SejarahOlga Duque de Ospina bersama Rodrigo Lara Bonilla (commons.wikimedia.org/Familia oyd)

Pada tahun 1984, Rodrigo Lara dianugerahi jabatan politik terburuk di seluruh dunia. Dia diangkat menjadi Menteri Kehakiman di Kolombia, tepat ketika kartel kota Medellin pimpinan Pablo Escobar melancarkan perang tiada henti terhadap negara tersebut. Selama beberapa bulan yang singkat, Lara mendesak Escobar yang baru terpilih untuk keluar dari kongres. Lara juga mengekstradisi pengedar narkoba ke AS, dan membakar kokain senilai lebih dari satu miliar dolar, tulis laporan The Guardian.

Pada tanggal 30 April 1984, Lara ditembak mati saat melakukan perjalanan ke Bogota. Pembunuh bayaran dari kartel Medellin melaju di samping mobilnya dan melepaskan tembakan ke arah Lara yang sedang duduk di kursi penumpang bagian belakang. Escobar diduga menjadi penyusup di negara bagian Kolombia. Jadi, penembaknya kemungkinan adalah pengawal Lara sendiri.

Setelah itu, Pablo Escobar mengebom Bogota, menjatuhkan pesawat terbang, menculik anggota elit politik, dan melakukan pembunuhan. Pemerintah Kolombia tidak diam begitu saja dan berbalik melawan. Akan tetapi, baru pada tahun 1993, Escobar akhirnya berhasil dilumpuhkan dan dibunuh di kota Medellin. Pablo Escobar diketahui telah membunuh puluhan politisi dan ribuan warga sipil.

9. Pembunuhan politisi Jo Cox membuktikan betapa kejamnya perang ras

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahpnghormatan untuk anggota parlemen Jo Cox di Parliament Square, London (commons.wikimedia.org/Richard Humphrey)

Dari semua politisi dalam artikel ini, kematian Jo Cox mungkin yang paling tragis. Sebagai anggota parlemen dari Partai Buruh Inggris, Cox adalah pendukung imigrasi dan keanggotaan Inggris di Uni Eropa. Bagi seorang tukang kebun bernama Thomas Mair, dukungannya ini dianggap keterlaluan. Thomas Mair adalah seorang penganut supremasi kulit putih yang menganggap bahwa imigrasi itu ilegal.

Thomas Mair memberanikan diri untuk menghampiri Cox dalam pertemuan publik pada tahun 2016. Mair kemudian menembak Cox sebanyak dua kali sebelum menikamnya. Setelah terjadinya pembunuhan Cox, banyak warga Inggris yang berpendapat bahwa tindakan Mair dipicu oleh referendum Brexit. 

Mair adalah teroris sayap kanan pertama yang dijatuhi hukuman di Inggris sejak David Copeland, yang dihukum karena membunuh tiga orang dan melukai lebih dari 100 orang dengan bom pipa yang menargetkan komunitas imigran dan LGBT pada tahun 1999. Copeland juga menjadi orang pertama yang membunuh seorang teroris. Copeland dijatuhi hukuman seumur hidup, hukuman terlama yang dapat diberikan oleh hakim.

10. Salvador Allende, dikudeta oleh militer dengan cara dihujani tembakan dan rudal

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahpotret Salvador Allende (commons.wikimedia.org/Portada Biblioteca del Congreso Nacional de Chile)

Sebuah rudal menghantam istana presiden di Santiago, Chili. Di dalamnya, pemimpin Marxis pertama yang terpilih secara demokratis dalam sejarah Amerika Latin, bernama Salvador Allende, terjebak. Menjadi Presiden Chile sejak tahun 1970, Allende berhasil melakukan satu upaya kudeta. Dia bahkan lolos dari serangkaian rencana CIA yang ingin menggulingkannya. 

Sayangnya, disaat-saat terakhirnya, tank-tank bergerak di jalanan, pos pemeriksaan militer berjaga di pintu keluar kota, dan jet tempur menghujani Salvador Allende dan pengawalnya dengan rudal. Pada tanggal 11 September 1973, terjadi pengambilalihan kekuasaan oleh Jenderal Pinochet.

Sebelumnya, Allende pernah ditawarkan untuk ke luar negeri demi keselamatannya, tapi Allende menolak dan bersembunyi di istananya. Seperti yang dijelaskan Time, Allende justru mempersenjatai diri dengan AK-47 dan terus menyampaikan pesan kepada para pendukungnya, bahkan ketika ledakan mengguncang gedung dan pasukan pro Pinochet melepaskan tembakan.

Ketika istana berhasil dilumpuhkan, Allende memerintahkan pengawalnya yang masih bertahan untuk menyerah. Allende kemudian berjalan ke gedung Aula Kemerdekaan dan bunuh diri. Dia menembak dirinya sendiri di bagian rahangnya. Setelah kematiannya, Chili dipimpin di bawah kediktatoran Pinochet selama 17 tahun lamanya.

11. Spencer Pettis dan Thomas Biddle tewas karena duel terbodoh dalam sejarah

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan Sejarahilustrasi dalam A Duel 1776 (1976) (commons.wikimedia.org/James C. Kulhanek/James F. Kulhanek)

Spencer Pettis adalah Menteri Luar Negeri Missouri yang keempat. Kemudian, dia menjadi Menteri Luar Negeri AS. Pettis hidup di awal abad ke-19. Dia tenar karena tewas dalam salah satu duel paling bodoh dalam sejarah.

Saat itu, Pettis melakukan kampanye pemilihannya kembali pada tahun 1831. Buruknya, dia selalu menghina siapa pun yang tidak disukainya, termasuk pahlawan perang Amerika bernama Thomas Biddle. Biddle yang mengetahui penghinaan itu, langsung melacak Pettis dan mencambuknya.

Pettis pun menantang Biddle untuk berduel. Biddle menerimanya, asalkan mereka saling menembak dari jarak 1,5 meter. Kantor Arsip Negara Bagian Missouri menunjukkan bahwa Biddle berharap Pettis tidak menyetujui persyaratan duelnya yang tidak masuk akal. Namun, Pettis malah menerima tantangan itu. Keduanya pun berduel pada tanggal 26 Agustus 1831. Saat mendapat momen yang tepat untuk menembak, mereka berdua berbalik dan menembak dari jarak dekat. Nahas, keduanya tewas.

12. Tentara Republik Irlandia (IRA) yang membunuh banyak anggota parlemen Inggris

12 Politisi Dunia yang Wafat Saat Menjabat, Terlupakan SejarahLord Frederick Charles (1836–1882) di Galeri Potret Nasional, London (commons.wikimedia.org/George Richmond/John D. Miller)

Dalam sejarah panjang Inggris, hanya delapan anggota parlemen yang dibunuh saat masih menjabat. Salah satunya adalah Perdana Menteri Spencer Perceval. Yang lainnya adalah Jo Cox, dibunuh oleh seorang supremasi kulit putih. Enam lainnya dibunuh oleh Partai Republik Irlandia.

Yang pertama terjadi pada tahun 1882, ketika Kepala Sekretaris Irlandia (saat itu merupakan provinsi Inggris) Lord Frederick Cavendish, ditikam hingga tewas di taman Dublin oleh kelompok yang dikenal sebagai Irish Invincibles, seperti yang dijelaskan Britannica. Yang kedua terjadi pada hari-hari awal Perang Saudara Irlandia pada tahun 1922, politisi serikat pekerja Ulster, Sir Henry Wilson, ditembak oleh sekelompok orang bersenjata dari Tentara Republik Irlandia (IRA). Setelah itu, antara tahun 1979 sampai 1990, Airey Neave tewas karena ledakan bom mobil, Robert Bradford ditembak mati, Anthony Berry tewas dalam pemboman Hotel Brighton yang hampir membunuh Margaret Thatcher, dan terakhir Ian Gow yang tewas karena bom mobil juga.

Sebagian besar pembunuhan terjadi selama peristiwa The Troubles. Peristiwa di mana kelompok republik dan serikat pekerja Irlandia melakukan kerusuhan di Irlandia Utara, dan menewaskan sekitar 4.000 orang dalam 30 tahun. Mereka baru berhenti pada Perjanjian Jumat Agung tahun 1998 yang mengakhiri perang gerilya.

Setiap manusia, ingin namanya abadi dan diingat banyak orang. Oleh karena itu, banyak orang yang berlomba-lomba mengukir prestasi di segala bidang, seperti politik, mungkin. Akan tetapi, bagaimana jika apa yang mereka lakukan sia-sia karena ada beberapa orang jahat di luar sana yang tidak suka dengan apa yang mereka raih. Ya, hal ini menimpa politisi-politisi yang sudah kita bahas di atas. Terdengar tragis, tapi begitulah akhir kisah mereka.

Baca Juga: Politisi Korsel Serukan Peningkatan Keamanan usai Insiden Penikaman

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya