12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata Dunia

Banyak prespektif jauh berbeda dari pemahaman masyarakat

"Sejarah adalah serangkaian kebohongan yang telah disepakati orang," kata Napoleon Bonaparte, seperti yang dikutip dari Quote Investigator.

Nah, benarkah sejarah itu diselipi kebohongan? Jawaban atas pertanyaan itu sangat bergantung pada siapa orang-orang yang bersangkutan dan cerita apa yang mereka ceritakan. Begitulah cara kerja sejarah dunia.

Orang yang berbeda, memiliki cerita berbeda pula. Namun terkadang, cerita yang sama akan berbeda, tergantung pada siapa yang menceritakannya. Begitu pula dengan sejarah Amerika, yang menghasilkan serangkaian cerita jauh berbeda, tergantung pada negara-negara mana yang menceritakannya. 

1. Perang Korea menurut Korea Utara

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata Dunialedakan dalam Perang Korea (Dok. U.S. Department of Defense)

Perang Korea secara teknis belum berakhir. Anggota dinas militer yang ditempatkan di Korea Selatan bergabung dengan Veteran Perang Asing, meskipun gencatan senjata diumumkan pada tahun 1953.

Sayangnya, orang Amerika hanya tahu sedikit tentang konflik ini dan sering disebut sebagai 'Perang yang Terlupakan'. Namun, sejarah ini tidak dilupakan di Korea Utara, bahkan mereka mempelajari tentang hal ini secara profan dan tidak akurat.

Sebuah buku teks Korea Utara yang dikutip dalam makalah terbitan Universitas Negeri New York di Cortland menceritakan bagaimana perang dimulai. Buku itu mengklaim bahwa Korea Utara diserang pada 25 Juni 1950, imperialis Amerika memerintahkan pasukan boneka Korea Selatan untuk menyerang Korea Utara. Buku teks itu menyebutkan bahwa negosiasi dan musyawarah perdamaian adalah trik biadab, di mana AS dan Korea Selatan menyarankan gencatan senjata atas dasar maksud tertentu.

Selama perang, buku teks tersebut menyatakan tuduhan-tuduhan tanpa bukti dan bertentangan dengan setiap keterangan dari semua pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ada di sana. Bahkan, buku teks itu menyebutkan bahwa orang Amerika menggunakan bom atom dan senjata biologis untuk membunuh tawanan Perang Korea Utara. 

Di Museum of American War Atrocities Korea Utara, seperti yang dijelaskan oleh Newsweek, museum itu menunjukkan bahwa tentara AS melakukan kejahatan perang seperti membunuh para perempuan.

"Orang Amerika adalah pembantai yang secara brutal membantai orang-orang kami," kata buku tur museum itu. Pemandu wisata museum bahkan berulang kali menyebut orang Amerika sebagai miguk nom, atau 'bedebah Amerika'.

2. Revolusi Amerika tidak dianggap terlalu penting, bahkan di Amerika sendiri

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaGeorge Washington melintasi Delaware dalam Revolusi Amerika (vox.com/Emanuel Leutze)

Para ahli berpendapat, apakah Perang Kemerdekaan Amerika adalah peristiwa paling penting dalam sejarah AS? Karena bagi sebagian besar negara bagian, peristiwa itu hampir tidak disebutkan dalam buku sejarah, terutama di sekolah.

Quartz melaporkan, bahwa negara-negara yang mengajarkan tentang Revolusi Amerika umumnya memasukkannya ke kurikulum Enlightenment. Berbeda di Prancis, yang mengajarkan sejarah ini sebagai pendahuluan dari Revolusi eponim mereka sendiri, yang bisa dibilang lebih penting – mungkin karena keterlibatan Prancis dalam Revolusi Amerika.

Sementara itu, The Washington Post mengutip data dari seorang profesor Universitas Glasgow yang memperkirakan bahwa kurang dari 10% mahasiswa Inggris mempelajari Revolusi Amerika.

3. Bagaimana dunia menilai peristiwa 9/11 tergantung dari hubungannya dengan Amerika

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata Duniaserangan 9/11 (Shawn Baldwin / AP Photo)

Bagi jutaan orang Amerika, serangan teroris 11 September 2001, adalah satu-satunya peristiwa terpenting dalam sejarah modern. Bagi para sejarawan, serangan itu adalah salah satu insiden internasional yang paling terdokumentasi, tercakup dengan baik, dan diketahui secara global. Namun, buku teks di seluruh dunia memiliki sudut pandang berbeda tentang peristiwa 9/11.

Peneliti dan jurnalis foto Elizabeth Herman menjelaskan kepada WBUR bahwa penggunaan kata sifat dan kata ganti dalam tulisan sejarah tentang peristiwa ini, mengaburkan fakta dari apa yang terjadi.

"Pada 11 September 2001," kata sebuah buku teks Pakistan, "American Trade Center dan posisi strategis lainnya diserang oleh teroris tak dikenal." Negara-negara lain, menggunakan kata 'insiden', alih-alih 'serangan'.

Banyak negara besar, terutama saingan geopolitik atau ekonomi, cenderung tidak fokus pada peristiwa hari itu dan lebih fokus dengan apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya. Di sekolah-sekolah China, 9/11 diyakini sebagai tanda berkurangnya hegemoni Amerika. 

4. Perang Amerika-Spanyol di mata Spanyol dan Filipina

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata Duniailustrasi Perang Spanyol-Amerika, 1898 (fineartamerica.com/Granger)

Di sekolah-sekolah Amerika, Perang Spanyol-Amerika umumnya diajarkan dengan satu atau dua tema dominan. Pertama, seperti yang ditunjukkan oleh materi kelas dari Library of Congress yang berjudul, "The Spanish-American War: The United States Becomes a World Power." Kedua, seperti yang ditunjukkan oleh pelajaran interaktif dari PBS Learning Media — "Imperialism and the Spanish-American War."

Dalam dua buku itu, menurut History Lessons oleh penulis Dana Lindaman dan Kyle Ward melalui Edutopia, ia membandingkan bagaimana Perang Spanyol-Amerika diajarkan di Spanyol dan Filipina. Spanyol lebih fokus pada alasan mengapa Kekaisaran Spanyol sekarat di tempat pertama dan dipukuli oleh orang Amerika yang dianggap tidak memiliki tentara profesional.

Sementara itu, Filipina telah bergabung dengan Amerika dalam memerangi Spanyol dan berharap agar Amerika memperjuangkan kebebasan mereka, justru dikhianati dan harus jatuh ke tangan imperialis Amerika.

Menurut U.S. State Department Historian, setelah Amerika menguasai Spanyol, pertempuran pun pecah antara pasukan Amerika dan nasionalis Filipina. Di Filipina, perang dianggap sebagai imperialisme yang disengaja.

Perang ini tidak tercetus oleh tenggelamnya kapal USS Maine secara tidak sengaja, seperti yang diyakini penyabot Spanyol dan diklaim propaganda Amerika selama beberapa dekade. Dalam buku teks Filipina, kapal USS Maine sengaja diledakkan oleh mata-mata Amerika untuk memprovokasi perang.

5. Di Kanada, Perang 1812 sangat dikenang

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaBagi orang Kanada, Perang tahun 1812 adalah keberhasilan pertahanan koloni kecil mereka dari serangan yang jauh lebih besar. (Dok. Library and Archives Canada)

Perang 1812 adalah peristiwa sejarah yang sedikit diketahui oleh kebanyakan orang Amerika. Tetapi, tidak bagi Kanada. "Orang Kanada memandang masyarakat Amerika sebagai agresor atau penyerbu dalam perang itu," ungkap kepala kurator untuk Museum dan Layanan Warisan Toronto kepada Smithsonian Magazine. Faktanya, pemecatan terkenal Washington, D.C., dan pembakaran Gedung Putih adalah pembalasan atas invasi Amerika ke Toronto. 

Guru sekolah umum, Kanada Bryce Honsinger, mengatakan kepada NPR bahwa murid-muridnya belajar sejarah ini tiga hingga empat minggu sekali.

Dia mengajarkan bahwa perang sangat penting dalam memahami sejarah dan identitas Kanada. “Banyak orang Kanada menganggap bahwa kami memenangkan perang itu. Kami melawan salah satu kekuatan besar di dunia dan kami mampu mengalahkan mereka kembali," imbuhnya. 

6. Orang Afrika tidak ingin mengingat dan mengakui sejarah perbudakan

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaIlustrasi Orang Afrika pertama yang diperbudak tiba di Jamestown, yang menciptakan perbudakan di Amerika Utara. (Dok. Hulton Archive)

Perbudakan di Amerika Utara memiliki sejarah panjang sebelum mencapai klimaks dalam Perang Saudara. Menurut Database Perdagangan Budak Trans-Atlantik, sekitar 12,5 juta orang dari Afrika pergi ke Amerika dan 40.000 pelayaran sebagian besar menuju Amerika Selatan dan Tengah. Kurang dari 3 persen budak Afrika pergi ke Amerika Utara.

Banyak budak yang dibawa dari Ghana, yang selama lebih dari satu abad menjadi pusat perdagangan budak Inggris di pantai barat Afrika. Setelah perbudakan berakhir, menurut sejarawan Nat Amarteifio kepada The World, para kepala suku dan masyarakat tidak ingin mengingat sejarahnya

Itu mengapa Afrika tidak memasukkan sejarah perbudakan ini ke buku pelajaran. "Kebanyakan orang Afrika, ketika saya datang ke Afrika, tidak mengakui bahwa (perdagangan budak) pernah terjadi," kata Nat Amarteifio. 

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Mansa Musa, Manusia Terkaya Sepanjang Sejarah Dunia

7. China dan Korea sangat membenci buku sejarah Perang Dunia II versi Jepang 

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaPengunjuk rasa China sering melakukan protes terkait buku sejarah Perang Dunia II milik Jepang yang dianggap menutupi fakta sebenarnya. (Dok. AFP News Agency)

Perang Dunia II adalah konflik paling terkenal dalam sejarah. Melansir laman National World War II Museum, setidaknya 60 juta orang tewas. China menjadi negara yang banyak memakan korban jiwa, yakni hingga 20 juta, meskipun China mengklaim 50 juta.

Orang Amerika mengetahui bahwa China bergabung dengan perang pada tahun 1941, dan perang dimulai pada tahun 1939. Bagi orang China sendiri, perang diyakini dimulai pada tahun 1937, dan murid-murid di China diberitahu betapa kejamnya orang Jepang. Sekolah-sekolah Korea juga mengajarkan tentang kekejaman yang mereka hadapi di bawah pendudukan Jepang. Namun, beberapa buku teks Jepang menyajikan narasi yang jauh berbeda, yang membuat marah beberapa negara.

DW melaporkan tentang buku teks sejarah yang digunakan di lebih dari 50 sekolah menengah pertama di seluruh Jepang, buku itu meniadakan banyak kekejaman dan kejahatan perang yang pernah dilakukan Jepang. Sejarah yang dihilangkan itu adalah serangan massal, pemenggalan kepala, dan tewasnya lebih dari 300.000 orang dalam Pembantaian Nanjing tahun 1937.

Ratusan ribu perempuan dan gadis Korea yang dipaksa bekerja sebagai pekerja seks untuk tentara Jepang juga tidak diceritakan, yang akhirnya memicu protes di Seoul. Hiromichi Moteki, ketua kelompok yang menulis buku itu, mengatakan kepada DW bahwa Jepang tidak bertanggung jawab atas kesalahan apa pun. 

8. Orang Jerman tidak tahu betul apa itu D-Day

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaD-Day (Dok. Hulton Archive)

Pada tanggal 6 Juni 1944, akhir dari rezim Nazi sudah di depan mata. Itulah yang kebanyakan orang Amerika pelajari di sekolah. D-Day, pasukan pembebasan yang jumlahnya lebih dari 150.000 orang mendarat di Normandia untuk memulai pukulan telak ke Jerman. Stars and Stripes mewawancarai mahasiswa Jerman di Universitas Heidelberg untuk peringatan 60 tahun pendaratan D-Day dan sejarah Perang Dunia II yang pernah mereka pelajari. 

"Peran Amerika sangat sedikit dalam pertempuran ketimbang Tentara Merah Rusia," kata mahasiswa bernama Philipp Trein yang berusia 22 tahun.

Sebagian besar dunia juga meyakini bahwa pertempuran itu terjadi di Rusia, bukan di Prancis. Melansir laman National WWII Museum, hingga 80 persen korban Jerman berada di Front Timur. Sebelas juta orang Rusia tewas dalam Perang Dunia II dan Amerika sekitar 400.000 orang. 

9. Hari Columbus sangat berbeda di Amerika Selatan dan Tengah

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaPendaratan Columbus, dilukis oleh Dióscoro Puebla, sekitar tahun 1862. (Dok. Wikipedia)

Christopher Columbus adalah tokoh penting dalam sejarah, dan perjalanannya ke Amerika mampu mengubah dunia. Hari Columbus bahkan diperingati sebagai hari libur resmi federal AS. Dikutip dari The Business Journals, hampir 3 juta orang Amerika tinggal di 54 komunitas berbeda yang dinamai Columbus. Namun faktanya, puluhan juta orang Amerika tidak merayakan Hari Columbus. 

Melansir NPR, Venezuela dan Nikaragua merayakan Hari Perlawanan Pribumi yang menandai kebrutalan kolonial Columbus. Di Chili, Hari Columbus diganti dengan Hari Penemuan Dua Dunia, Hari Penghormatan terhadap Keanekaragaman Budaya di Argentina, dan Hari Dekolonisasi di Bolivia.

10. Perang Dingin di mata Rusia

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata Duniailustrasi tentara Rusia (Stanislav Krasilnikov / TASS)

Rusia adalah negara terbesar di dunia, dan Uni Soviet pernah menjadi negara komunis pertama dalam sejarah. Selama 70 tahun, Uni Soviet adalah negara komunis paling berpengaruh di dunia dan juga pernah menjadi musuh terbesar Amerika.

Perang Dingin dimulai setelah Perang Dunia II dan berlangsung hingga Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Sejarah ini masih diceritakan di Amerika, tetapi di Rusia berbeda. Dalam kutipan dari bukunya, The Cold War in Russian History Textbooks, sejarawan Rusia Alexander Khodnev meneliti sekolah-sekolah Rusia setelah 30 tahun sejak berakhirnya Perang Dingin.

Khodnev mengatakan bahwa setelah Uni Soviet runtuh, sejarawan revisionis mengajarkan bahwa Uni Soviet yang memulai Perang Dingin. Namun, dalam buku teks Rusia — Amerika Serikat yang memulainya. Buku teks Rusia memang mengkritik para pemimpin Soviet dan berbagai tindakan Soviet selama Perang Dingin, tetapi warga yang pernah hidup dalam pemerintahan Uni Soviet tidak mengakui pendudukan Eropa Timur oleh Uni Soviet.

11. Perang Vietnam disebut Perang Amerika oleh rakyat Vietnam

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaPerang Vietnam (Dok. Interim Archives)

Perang Vietnam adalah perang yang menyakitkan bagi banyak orang Amerika. Negara adidaya tersebut kehilangan sekitar 58.000 nyawa, jutaan orang turun ke jalan untuk protes, dan seperti yang dijelaskan Rewire, Amerika Serikat memenangkan hampir semua pertempurannya melawan Viet Cong.

Orang Vietnam, menyebutnya sebagai Perang Amerika dan sudah diajarkan sejak sekolah dasar. Mereka juga menganggap bahwa Vietnam memenangkan perang tersebut. Menurut siswa-siswa di Hanoi, Amerika memulai perang untuk membantu Prancis merebut kembali Vietnam. Buku teks Vietnam menyebutkan bahwa lebih dari 1 juta pejuang Vietnam Utara tewas.

12. Orang Islandia mengklaim bahwa bangsa Viking yang menemukan benua Amerika

12 Peristiwa Sejarah dan Keterlibatan Amerika di Mata DuniaPatung Viking menjulang di atas fjord di Qassiarsuk, situs pemukiman Nordik pertama di Greenland, yang didirikan oleh Erik the Red. (smithsonianmag.com/Ciril Jazbec)

Hampir 500 tahun sebelum Christopher Columbus mengarungi samudra biru untuk mendarat di Bahama, penjelajah Islandia Viking, Erik the Red sudah melakukannya terlebih dahulu, yakni mendarat di Greenland.

Dikutip dari NPR, Presiden Calvin Coolidge sebenarnya mendukung klaim Erik the Red sebagai orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Amerika, tetapi pada tahun 1934, Franklin Delano Roosevelt meresmikan bahwa Columbus-lah orang pertama yang menemukan Amerika. 

Dilansir laman Smithsonian Magazine, buku The Saga of Erik the Red dan The Saga of the Greenlanders ditulis sekitar dua atau tiga abad setelah penjelajahan besar Viking. Buku itu merinci bagaimana Erik menemukan dan menciptakan koloni di Greenland, dan putranya Leif menemukan dan menjarah Vinland, yang mereka sebut Amerika Utara. Anak-anak di sekolah dasar Islandia diajarkan bahwa 'Leifur' menemukan dunia baru dan menjadi petualang hebat sebagai pahlawan Viking.

Sejarah ternyata menyimpan kerumitannya sendiri, beberapa negara punya versi kisahnya terkait peristiwa yang berkaitan dengan bangsanya. Hal ini juga tidak terlepas dari banyak kepentingan dan faktor lainnya. Lalu, bagaimana, nih, pendapat kalian? 

Baca Juga: Tertua di Amerika, Ini 12 Sejarah Jalur Kereta Api Lintas Benua 

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya