TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Senjata Mematikan dalam Sejarah Perang, Ada Semburan Api

Meluluh lantakkan sepertiga bumi

senapan mesin maxim (Internet Archive Book Images, No restrictions, via Wikimedia Commons)

Senjata yang pertama kali dibuat dalam sejarah manusia berasal dari Zaman Perunggu. Gada yang terbuat dari batu dipasangkan pada tongkat dan digunakan khusus sebagai alat berburu. Senjata berburu itu cocok untuk menghancurkan tulang. Kemudian, pedang pun muncul pertama kali saat masih di Zaman Perunggu juga. Sejak saat itulah mulai disempurnakannya senjata demi memaksimalkan potensi membunuh dan menahan serangan lawan.

Mungkin saja itu adalah prototipe dari perkembangan senjata modern saat ini. Pembuatan dan penggunaan senjata dari batu hingga terciptanya roket menjadi kekuatan revolusioner dalam pertempuran. Berikut lima senjata mematikan dalam sejarah perang. Apa saja, ya?

1. Senjata Biologis

senjata biologis (STW932, CC BY-SA 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0>, via Wikimedia Commons)

Senjata biologis sebetulnya cenderung berubah-ubah daripada senjata kimia. Meskipun para tentara tahu mana kawan dan mana lawan, akan tetapi virus dan bakteri pada senjata biologis ini tidak membeda-bedakan mana kawan dan lawan.

Awal tahun 1346, pasukan Genoa di Feodosiya, Ukraina berhasil bertahan dari serangan pasukan Mongol yang terjadi selama lebih dari satu tahun. Ketika penyakit wabah mulai menyerang pasukan Mongol, orang-orang Mongol mulai melemparkan mayat-mayat dari atas tembok kota yang telah terinfeksi wabah virus. Sayangnya, pasukan Genoa secara tidak sadar membawa wabah ke Eropa demi melarikan diri dari epidemi tersebut. Akibatnya, 25 juta nyawa melayang karena terserang wabah virus yang dikenal sebagai peristiwa Black Death.

Hingga beberapa abad kemudian, senjata biologis telah dilarang di bawah aturan protokol Jenewa tahun 1925. Akan tetapi, Jepang melakukan program eksperimen ekstensif mengenai senjata biologis di China, dan kemudian eksperimen tersebut menewaskan 3.000 lebih subjek uji manusia. Hingga sekarang, pembatasan pengembangan dan penimbunan senjata biologis berada di bawah Konvensi Senjata Biologis, yakni sebuah perjanjian internasional yang berperan sebagai pernyataan norma global dan kemanusiaan terhadap senjata biologis.

Baca Juga: 10 Senjata Api Paling Mematikan dalam Sejarah Baku Tembak

2. Senjata Nuklir (Little Boy)

senjata nuklir (US Government - Manhattan Project, Public domain, via Wikimedia Commons)

Kehadiran senjata nuklir telah merenggut 70 ribu orang di Kota Hiroshima, Jepang. Dan bahaya lain dari kekuatan senjata nuklir atau bom atom adalah radiasinya yang sangat mengerikan. Hasil ledakan senjata nuklir (Little Boy) yang dijatuhkan di Kota Hiroshima sama dengan 15 kiloton TNT dan juga setara dengan senjata rudal RS-28 Sarmat Rusia (Satan 2). Seorang insinyur asal Rusia menyatakan bahwa satu rudal Satan 2 bisa melenyapkan wilayah seukuran Texas dan Negara Perancis.

Walaupun perjanjian pembatasan senjata telah mengurangi ukuran senjata nuklir, tetapi diperkirakan ada lebih dari 15 ribu senjata nuklir di bumi untuk saat ini. Negara yang kebanyakan yang memiliki senjata tersebut adalah Rusia, Amerika Serikat, dan menyusul Korea Utara.

3. Senapan Mesin Maxim

senapan mesin maxim (Internet Archive Book Images, No restrictions, via Wikimedia Commons)

Abad ke-19 menjadi revolusi bagi teknologi senjata api. Peralatan mesin mengembangkan presisi yang lebih akurat dalam pembuatan senjata, karena tembakan terkadang misfires dan kurang akurat dengan menggunakan tutup perkusi dan amunisi kartrid. Bubuk yang terbakar tanpa asap lebih bersih dibanding bubuk hitam. Dan industri senjata dengan sigap menyadari potensi pemanfaatan senjata untuk meningkatkan laju tembakkannya.

Hiram Maxim adalah seorang penemu senjata Maxim yang menggabungkan semua inovasi sebelumnya hingga menjadi satu senjata. Dia juga merupakan seorang advokat yang blak-blakan terkait senjata buatannya. Senjata Maxim mulai dikembangkan sekitar tahun 1844, yang merupakan senapan mesin berpendingin air dan dioperasikan dengan sabuk pengaman. Senapan ini mampu menembakkan lebih dari 500 peluru dalam satu menit pada jarak 2.000 yard (1.830 meter).

Muncul serangan yang menggunakan senjata Maxim versi Jerman, dengan melawan taktik gerakan infanteri Inggris yang sebetulnya sudah ketinggalan zaman. Alhasil, kekuatan dari senjata ini cukup mencengangkan. Lebih dari 2o ribu tentara Inggris tewas dalam pertempuran tersebut.

4. Api Yunani (Greek Fire)

Greek Fire (Gts-tg, CC BY-SA 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0>, via Wikimedia Commons)

Cerita legenda George Carlin yang membawakan konsep pelempar api dengan mengatakan "Wah, saya ingin sekali membakar orang-orang yang berkumpul di sana. Tetapi saya terlalu lama menuntaskan pekerjaan. Dan seandainya saja saya memiliki sesuatu yang bisa dilemparkan berupa api pada mereka." Cerita Carlin itu akhirnya menjadi prototipe senjata yang diciptakan oleh orang Yunani Bizantium.

Dia menciptakan senjata yang dikenal sebagai Greek Fire atau Api Yunani. Komposisi senjata Greek Fire dirahasiakan secara ketat sehingga formulasinya masih belum diketahui hingga sekarang. Namun, akurasi dan efektivitasnya dalam pertempuran membuat Kekaisaran Bizantium tetap berjaya selama puluhan tahun.

Dalam versi Api Yunani modern yaitu Napalm, pertama kali digunakan dalam Perang Dunia II. Senjata pembakar ini mengandung Napalm dan termasuk senjata yang digunakan dalam pemboman Sekutu di Dresden pada tanggal 13–15 Februari 1945 dan di Tokyo, Jepang pada tanggal 9–10 Maret 1945.

Penyerangan senjata ini pertama kalinya membunuh sekitar 25 ribu orang dan meluluhlantakkan pusat budaya besar Eropa. Sedangkan penyerangan kedua membunuh sekitar 100 ribu warga sipil yang meruntuhkan setengah Ibukota Jepang. Kendati demikian, para kritikus mengecam serangan ini sebagai kejahatan perang, tetapi para Sekutu tetap mempertahankannya sebagai upaya perang untuk menaklukkan musuh.

Baca Juga: 5 Hal yang Mungkin Terjadi Jika Perang Pakai Senjata Biologis

Verified Writer

Ali Akbar Mhd

Menyukai Kesibukan Walau Tak Lupa Rebahan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya