TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Kunci Cara Selamat Menghadapi Arus Banjir atau Sungai yang Kuat

Jangan pernah berjajar menyamping!

straitstimes.com

Banjir menjadi makanan sehari-hari warga Indonesia di kala musim hujan. Walaupun tidak semua daerah merasakan hal yang serupa seperti yang dialami Jakarta pada Januari 2020 lalu, tetap saja ada bahaya mengancam. Mulai dari penyakit hingga tersetrum listrik, banyak risiko yang muncul saat terjadi banjir.

Salah satu kasus yang sering terjadi adalah terseret banjir karena arus air yang kencang. Kenyataannya ada cara yang cukup jitu agar tidak terseret arus. Cara tersebut cukup sederhana, namun sering kali tidak diketahui oleh orang. Berikut ini beberapa kunci cara selamat dari arus banjir atau sungai yang kuat!

1. Jangan pernah sendirian

tvnz.co.nz

Kamu akan lebih mudah terseret arus jika dalam kondisi sendirian. Dalam situasi sendirian, ada baiknya tidak bergerak dan menunggu bala bantuan atau sampai arus agak tenang dan berpegangan atau bersandar pada sesuatu yang kuat.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Ini 6 Tip Menghindari Sengatan Listrik dalam Air

2. Jangan berjejer menyamping

srilankamirror.com

Tidak berbeda dengan berdiri sendirian, berjejer menyamping hanya akan membuat kalian terseret. Arus air yang kuat akan menyapu bersih kalian. Terlebih jika saling bergandengan tangan, jelas akan membuat efek berantai yang mana berakhir menyeret semua orang.

3. Baiknya adalah berbaris dari depan ke belakang

petnshollyclass2017.weebly.com

Cara ampuh mengatasi arus besar dan kuat adalah berbaris berderet dari depan ke belakang, dengan kondisi orang paling kuat berada di depan dan di belakang. Formasi ini akan membuatmu bertahan dari terbawa arus air.

4. Ada penjelasan ilmiah terkait formasi ini

towerracing.net

Ilmu fisika bisa menjelaskan mengapa formasi ini kuat menghadapi arus. Posisi berbaris ini dapat menahan benturan dari arus air. Orang paling depan akan menerima benturan paling besar, namun benturan itu semakin berkurang dan melewati orang di belakang, membuat yang paling belakang dapat menahan arus.

Contoh mudahnya adalah balapan sepeda. Formasi paling umum dari balapan sepeda adalah berbaris dari depan ke belakang. Itu karena pesepeda yang berada tepat di belakang pesepeda lain tidak akan terkena angin sehingga dapat menghemat staminanya ketimbang pesepeda dengan posisi paling depan.

Baca Juga: 7 Bencana Banjir Terparah di Dunia, Banjir Jakarta Semoga Tidak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya