TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Metode Konservasi Hewan Liar yang Unik dan Tidak Umum

Apa pun akan dilakukan demi kelestarian alam dan penghuninya

cheetah (living.medicareful.com)

Menjaga alam dan melakukan penelitian terhadap kehidupan di dalamnya bukanlah hal yang mudah. Para peneliti sering kali harus memutar otak untuk menentukan strategi apa yang paling cocok demi konservasi yang lebih baik.

Dari sini timbullah beberapa ide menarik yang rasa-rasanya susah dipercaya. Berikut ini beberapa ide unik dari para peneliti untuk konservasi.

1. Kamp pelatihan panda

panda (flickr.com)

Ide ini muncul setelah Xiang Xiang, panda yang lahir dari konservasi, mati setelah satu tahun dilepas ke alam. Dari sini peneliti membuat kamp pelatihan panda yang mana tujuannya melatih daya tahan hidup para panda. Simulasi badai sampai tanah longsor dibuat pada kamp ini.

2. Robot ikan penyetrum

lionfish (npr.org)

Ikan singa adalah ikan yang beracun. Selain susah dimangsa, ikan tersebut sangat susah ditangkap karena lincah. Mengatasi masalah itu dengan tujuan penelitian, peneliti membuat robot berbentuk ikan. Robot tersebut punya kemampuan menyengat yang akan melumpuhkan ikan singa dan nantinya disedot untuk ditangkap.

3. Drone pengamatan dugong

dugong (flickr.com)

Dugong masuk dalam golongan hewan pemalu yang susah ditemui. Agar tidak lari, peneliti memanfaatkan drone untuk melacak kehidupannya. Drone ini diterbangkan dari kapal kecil dan akan mengambil gambar mereka di udara.

4. Menyamar sebagai bangau

bangau rejan (earthwatch.org)

Ada satu jenis bangau yang suka meniru pengasuh manusianya, yaitu bangau rejan. Sebagai bangau tertinggi di Amerika Utara, peneliti melihat kondisi ini meresahkan.

Mereka takut bangau rejan akan mengalami krisis identitas dan mengira manusia sebagai pasangan potensialnya. Maka dari itu, para peneliti mengajukan petugas konservasi bangau rejan untuk mengenakan kostum bangau. Kostumnya adalah sesuatu yang berwarna putih dengan boneka kepala di satu tangan.

Baca Juga: 7 Hewan Paling Mematikan bagi Manusia di Dunia, Ada Hewan Apa Saja?

5. Robot orang-orangan sawah berbentuk ikan

ikan nyamuk (guppyaquarium.com)

Peneliti di New York menciptakan robot yang berbentuk ikan bass bermulut besar demi menakuti ikan nyamuk, spesies ikan air tawar yang mengancam ekologi. Ketakutan yang ditimbulkan robot ini memberikan stres kepada ikan nyamuk hingga menyebabkan stres, kekurangan berat badan, sampai berakhir mengurangi tingkat reproduksi.

6. Kereta muskox antarbenua

muskox (dmitryarkhipov.com)

Strategi konservatif ini diterapkan pada awal abad 20 di Amerika. Muskox, hewan semacam bison, dicoba dibawa ke Alaska setelah perburuan berlebihan dan perubahan iklim mengurangi populasinya di sana.

Dengan bermodalkan kereta, para peneliti mengangkut hewan tersebut dari Greenland dan membawanya melalui kapal ke New York, yang diteruskan memakai kereta sampai tiba di Alaska.

7. Elektro ejakulasi

singa (nationalgeographic.com)

Bukan hal yang aneh untuk inseminasi buatan di industri agrikultur dan dunia konservatif. Permasalahannya inseminasi buatan susah diterapkan untuk hewan buas macam singa atau macan. Maka dari itu, ditemukan metode bernama elektro ejakulasi, metode menggunakan tabung plastik dan kabel tembaga.

8. Helm ejakulasi burung

kakapo (nzbirdsonline.org.nz)

Ada satu video viral di 2009 di mana ahli ilmu hewan Mark Cawardine dikawin oleh burung Sirocco. Situasi itu membuat khawatir para peneliti. Maka di sini dibuatlah helm ejakulasi yang dibuat dari karet. Ada lubang di situ dengan fungsi mengumpulkan spesimen sperma. Mudahnya helm ini merupakan sex toy bagi burung tersebut.

9. Sosis kodok beracun

kodok tebu (smithsonianmag.com)

Kodok tebu adalah salah satu kodok paling beracun di dunia. Sayangnya, mereka banyak menjadi mangsa predator dan itu berakhir membunuhnya. Peneliti pun mencoba sesuatu yang lain. Mereka membekukan katak hidup, mengulitinya, dan menjadikannya sosis.

Lalu sosis itu akan ditambahkan kimia bernama Thibenzole dan dilemparkan dari helikopter untuk dimangsa predator. Zat kimia itu bakal membuat predator yang memangsa sosis itu mual dan kapok berburu kodok tebu.

Baca Juga: 6 Fakta Tentang Hewan Menguap, Apakah Semua Hewan Melakukannya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya