TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mati karena Kehabisan Udara, Ini yang Akan Kamu Rasakan!

Kamu akan berlomba dengan waktu sebelum kehilangan nyawa

IDN Times/Shukma Sakti

Tidak ada yang tidak takut dengan kematian. Dalam hidup di dunia ini, pastinya kamu pernah bertanya-tanya akan seperti apakah kematian yang menghampirimu.

Apakah kamu akan mati dalam tidur atau akan mati dalam kecelakaan? Tidak ada yang bisa menjawabmu mengingat tak ada orang mati yang bisa bercerita tentang hal itu.

Dari sekian banyaknya penyebab kematian, satu yang paling mengerikan adalah tercekik akibat kehabisan udara. Ini biasa terjadi kepada mereka yang terkurung dalam ruangan kedap udara, tidak ada sirkulasi udara, dan oksigennya terbatas.

Beberapa contohnya adalah terjebak di kotak atau dikubur hidup-hidup. Seperti apa yang terjadi pada tubuhmu ketika perlahan-lahan mendekati kematian karena kehabisan udara? Berikut ini penjelasan ilmiahnya.

1. Kamu akan mati terlebih dahulu karena keracunan karbon dioksida ketimbang kehabisan oksigen

id.pinterest.com

Perlu kamu ketahui, jumlah oksigen yang kamu hirup sesuai dengan volume ruanganmu. Jika tidak ada tempat sirkulasi udara, maka jumlah oksigen akan menjadi sangat terbatas dan akan bercampur dengan karbon dioksida. Apalagi jumlah karbon dioksida yang keluar juga sama dengan oksigen yang kamu hirup, waktu tercekikmu bakal lebih cepat apabila kamu bernapas dengan cepat.

Dalam hitungan pada Physics Forums, diperkirakan kamu bisa bertahan selama kurang lebih 12 hari dalam ruangan tertutup 26 meter persegi sebelum benar-benar kehabisan udara. Ini pun dengan kondisi dalam satu ruangan hanya terdapat satu orang saja dan bernapas normal. Yang lebih mengerikan, sebelum kamu mati kehabisan oksigen, kamu mati terlebih dahulu akibat keracunan karbon dioksida.

Baca Juga: 6 Kematian Pesohor Dunia yang Pernah Membuat Gempar, Siapa Saja?

2. Cukup 1 persen konsentrasi karbon dioksida untuk membuatmu pusing

unifirstfirstaidandsafety.com

Dalam suatu forum di Quora, para ahli mencoba menjawab apa yang terjadi ketika kamu terjebak dalam ruang kedap udara. Dijelaskan secara ilmiah, kamu sudah akan merasakan dampaknya ketika konsentrasi karbon dioksida mencapai satu persen dalam satu ruangan tertutup. Walaupun konsentrasi oksigen masih 20 persen, kamu sudah bisa merasakan kalau udara di sekitarmu sudah terasa pengap dan membuatmu pusing.

Pada saat konsentrasi oksigen itu mencapai angka lima persen, kamu sudah merasa tidak enak badan. Kamu akan mulai susah berpikir dan berkonsentrasi, serta mual. Memang masih sadar, tetapi di situ kamu sudah benar-benar tersiksa.

Barulah pada angka tujuh persen hingga 10 persen, kesadaranmu hilang. Mulai dari sini, jika tubuhmu tak kunjung mendapat asupan oksigen, nyawamu akan hilang.

3. Hanya beberapa menit dari kondisi tidak sadar, organ dalammu akan rusak

revistazunai.com.br

BBC juga menjelaskan apa yang terjadi bila tubuhmu kekurangan oksigen. Saat tubuh manusia tidak mendapatkan asupan oksigen sekali, sel-sel di tubuh kita mulai mati. Sinyal listrik yang menyalakan neuron otakmu menurun dan pada akhirnya berhenti berfungsi. Ini nantinya akan merambat ke organ-organ yang lain pula.

Dihitung-hitung kembali, seorang dewasa menghirup seperlima sampai seperempat liter oksigen untuk tiap menitnya ketika beristirahat. Jumlah itu bisa menjadi empat liter jika individu tersebut berolahraga atau beraktivitas dengan berat. Dikatakan pula stres dan panik turut mempengaruhi, Maka dari itu, mereka yang tenggelam di bawah air tidak pernah bertahan lama.

4. Seiring susahnya bernapas, kamu akan mulai berpikir yang tidak-tidak

tekcrispy.com

Sebelum tidak sadar, besar kemungkinan kamu akan merasakan berbagai hal yang bercampur aduk. Chris Lemons yang pernah merasakan sensasi terjebak di bawah air dan diwawancara BBC menyatakan dia merasa marah sekaligus banyak meminta maaf kepada tunangannya. Dia juga marah kepada sekitarnya.

Fakta menarik: dikatakan anak-anak dan perempuan lebih memiliki kemungkinan selamat lebih besar dalam kondisi kehabisan udara. Itu dikarenakan ukuran tubuhnya yang lebih kecil ketimbang pria sehingga konsumsi oksigennya lebih sedikit sekaligus tubuhnya lebih mudah mendingin. Ya, suhu tubuh udara juga berpengaruh pada kebutuhan oksigen.

Baca Juga: 12 Teori Konspirasi Terkait Penyebab Kematian Tokoh Terkenal Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya