TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Tipe Teman Toxic Berdasar Riset Ilmiah, Kamu Termasuk?

Teman kamu yang toxic, atau malah justru kamu

giphy.com/Sasheer Zamata

"Duh, lingkungan aku toxic banget, sih!" — gak jarang kita dengar keluhan ini.

Kamu pasti sering mendengarkan istilah toxic. Toxic di sini memiliki arti sebagai hal yang meracuni, memiliki risiko membuat sesuatu menjadi jelek. Jika itu disambungkan dengan kata orang, komunitas atau lainnya, kata toxic menjadi bermakna “orang yang memberi pengaruh buruk kepada sekitar.”

Menarik, karena faktanya sesuatu yang toxic semakin disadari berkat kehadiran internet dan fenomena ini pun juga menjadi semakin membesar. Tidak sedikit orang yang menutup akun media sosialnya karena tidak mampu menanggung komentar masyarakat yang begitu toxic dan menyudutkan.

Pertanyaan di sini adalah sejauh apakah seseorang bisa dimasukkan dalam kategori toxic? Ternyata ada sejumlah penelitian yang mencoba mengungkap hal ini dan melihat di mana sajakah keberadaan orang toxic itu.

1. Berada di dekat orang toxic akan menimbulkan emosi negatif

elemental.medium.com

Dalam artikel “10 Toxic People You Should Avoid At All Costs,” Travis Bradberry si kontributor Forbes mencoba sedikit menjelaskan seperti apakah orang-orang toxic tersebut. Dia menjelaskan bahwa orang toxic adalah orang “yang menentang logika. Beberapa dari mereka tidak sadar akan efek negatif dari yang mereka lakukan, beberapa lainnya malahan sangat puas dalam membuat kekacauan dan mendorong seseorang ke titik batasnya.”

2. Hal itu bisa membuat seseorang menjadi sakit

giphy.com

Travis menuliskan bahwa ada penelitian yang mampu menunjukkan seberapa berimbaskah toxic person kepada orang lain. Studi dari Friedrich Schiller University menemukan jika sedikit paparan rangsangan yang menyebabkan emosi negatif ke otak dapat membebani otak dengan skala besar. Tekanan ini bisa ada dalam jangka waktu lama.

Untuk beberapa hari, bagian otak hippocampus akan menjadi tidak seimbang dan untuk beberapa minggu, tekanan tersebut akan merusak sel-sel otak. Inilah mengapa Travis menuliskan bahwa orang toxic sebaiknya tidak diladeni lebih jauh.

3. Orang-orang yang berhasil atau sukses, merupakan orang-orang yang mampu mengenali toxic people di sekitarnya

goalcast.com

Lebih lanjut lagi, Travis menuliskan jika permasalahan emosi dan ketenangan punya imbas langsung kepada performamu. TalentSmart melakukan sebuah riset terhadap lebih dari satu juta orang dan menemukan 90 persen orang yang berperforma baik adalah mereka yang tetap bisa tenang. Ketenangannya tersebut datang dari kemampuannya mengenali toxic person dan menjauhkannya.

Baca Juga: 9 Trik Psikologi yang Ampuh Menyelamatkanmu dari Situasi Canggung

4. Orang toxic ada di mana-mana

giphy.com

Ada pembahasan dari tfln.co yang mencoba memberikan pengakuan orang-orang yang masuk ke dalam komunitas toxic. Jawabannya begitu beragam.

Ada yang mengatakan komunitas toxic itu datang dari kelompok orang yang ditinggal pasangan sahnya, band, bahkan hingga kelompok pencinta kartu Yu-Gi-Oh pun ada. Ini mengindikasikan bahwa orang toxic ada di mana-mana.

5. Dalam industri gaming, Dota 2 diakui sebagai game dengan komunitas paling toxic yang pernah ada

giphy.com

Jika kamu mengecek Google dan mengetik toxic community, maka sebagian besar pencarian akan mengarahkanmu kepada dunia gaming. Tidak mengagetkan memang karena komunitas gaming banyak berisikan orang-orang toxic.

Sebuah studi mempelajari 15 judul game dan menemukan Dota 2 berisikan komunitas toxic paling besar. Itu dikarenakan laporan 79 persen pemain yang mengatakan mereka pernah mendapatkan pelecehan. Bahkan 38 persennya mengatakan sering dilecehkan.

6. Ada banyak bentuk pelecehan dari toxic person dan itu termasuk rasisme

theundefeated.com

Situs win.gg menuliskan jika pelecehan terhadap pemain game online umumnya berbasis pada identitas. Seperti hasil dari survei online game dari ADL/Newzoo pada 2019, 30 persen ke atas para pemain dilecehkan karena mereka perempuan dan LGBTQ+.

Sedangkan di angka 31 persen, mereka diejek karena memiliki darah keturunan Afrika Amerika. Tidak sedikit pula ujaran kebencian itu mengarah kepada agama.

7. Orang toxic beragam macamnya

talkspace.com

Kembali ke artikel Forbes, Travis membuat daftar macam-macam orang toxic dan ada 10 tipe yang dia jabarkan:

  • Si penggosip: suka membicarakan ketidakberuntungan orang;
  • Si temperamen: tidak bisa mengontrol emosinya dan selalu menjadikan ketidakseimbangan emosinya sebagai alasan;
  • Si korban: selalu melihatnya dirinya menderita dan merasa menjadi orang paling sial;
  • Si penyedot: membuatmu memiliki jarak terhadap orang lain;
  • Si pencemburu: selalu iri dengan hasil kerja atau performa orang;
  • Si manipulator: penuh tipu daya dan pintar mempergunakan kelebihan dan kelemahanmu;
  • Dementor: penyebar negativitas dalam satu ruangan;
  • Si gila: sengaja menyiksamu karena itu caranya untuk mendapatkan kepuasan;
  • Si penilai: akan memandang rendah hal kesukaanmu;
  • Si arogan: melihat semua yang kamu lakukan sebagai tantangan ke dirinya;

Baca Juga: 7 Alasan Ilmiah Kamu Bisa Menilai Sesuatu Cantik atau Jelek, Itu Alami

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya