TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UMM Kembangkan Antibakteri dari Daun Belimbing Wuluh  

Untuk tangkal bakteri Salmonella Typhi pada daging ayam   

Freedomnesia

Malang, IDN Times - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mendorong mahasiswanya untuk melakukan riset dan penelitian. Tak ayal sejumlah penemuan menarik berhasil didapatkan oleh para mahasiswa yang melakukan penelitian. Terbaru, empat orang mahasiswa UMM mengembangkan antibakteri dari daun belimbing wuluh. Keempat mahasipswa tersebut adalah Hanifa Adina, Keiko Maryati Putri, Nadhifatul Reina, dan Nadya Sinta. 

1. Salmonella Typhi menempel pada makanan

Proses penelitian untuk membuat pengawet berbahan umbi kucai. Dok/Humas UMM

Hanifa Adani selaku ketua kelompok menjelaskan bahwa daun belimbing wuluh memiliki kandungan antibakteri yang ampuh untuk menangkal Salmonella Typhi pada daging ayam. Salmonella Typhi sendiri adalah bakteri yanh menularkan penyakit tipes. Biasanya bakteri ini menular melalui kotoran yang menempel pada makanan mulai dari daging, daging ayam dan beberapa makanan lain. Karena hal itulah kemudian muncul ide melakukan penelitian terkait antibakteri.

2. Sebagian besar daging ayam mengandung Salmonella

Peternak ayam petelur tetap berproduksi meski harga pakan mahal. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh Hanifa mengatakan bahwa berdasarkan sejumlah jurnal, sebagian besar daging ayam yang ada di pasar dan rumah potong masih mengandung zat Salmonella. Padahal zat tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi. Untuk itu perlu adanya penangkal untuk memastikan bahwa daging ayam tersebut sehat. 

“Kami menemukan fakta bahwa banyak beredar daging yang masih mengandung Salmonella Typhi jika dimakan oleh manusia. Untuk itu kami lakukan riset untuk mencari solusi," ucapnya. 

Baca Juga: Mahasiswa UMM Buat Minuman Prebiotik Pengganti Susu Sapi

3. Daun belimbing wuluh mengandung flavonoid

Hasil ekstrak umbi kucai untuk bahan pengawet. Dok/Humas UMM

Setelah mencari bahan riset, akhirnya didapatilah daun belimbing wuluh sebagai bahan utama. Hanifa, memaparkan selama proses riset penelitian, mereka menemukan adanya zat flavonoid pada daun belimbing wuluh.

Adapun zat ini memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan pada kandungan makanan dan mencegah berkembangnya zat buruk salmonella pada daging ayam. Dari situlah kemudian diketahui bahwa daun belimbing wuluh bisa digunakan sebagai sumber antibakteri.

Untuk mendapatkan zat antibakteri yang diharapkan, daun belimbing wuluh diolah melalui beberapa tahap. Waktu yang diperlukan juga terkhitung cukup lama yakni kisaran tiga hingga empat minggu. Pengolahannya sendiri adalah daun belimbing wuluh dipotong-potong kemudian dikeringkan. Setelah itu, daun yang sudah kering dihaluskan. Kemudian ditambahkan pelarut dan diuapkan hingga mendapat ekstrak kental. Ekstrak kental itulah yang bisa digunakan menjadi antibakteri. 


“Cara penggunaannya cukup dengan memasukkan daging ayam dan merendamnya bersama dengan antibakteri tersebut,” tuturnya.

Baca Juga: Mahasiswa UMM Kembangkan Pengawet Makanan Alami dari Umbi Kucai 

Verified Writer

Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya