TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Benda Bersejarah Berbahan Jaring Laba-laba, Multifungsi

Amat berguna dan bernilai di zamannya

ilustrasi jaring laba-laba (unsplash.com/Nicolas Picard)

Apa yang kamu rasakan saat melihat jaring laba-laba? Kalau kamu merasa jijik, tidak apa-apa! Selain itu, pastinya muncul keinginan besar dalam diri untuk membersihkan sarang tersebut. Masa kini, sarang laba-laba adalah tanda kalau sesuatu sudah kotor, usang, dan perlu dibersihkan atau diganti.

Namun, di zaman dulu, jaring laba-laba lebih berarti. Layaknya sutra, jaring laba-laba tipis, elastis, dan berdaya tahan tinggi digunakan untuk membuat berbagai macam benda bersejarah. Inilah beberapa benda bersejarah di dunia yang dibuat dari jaring laba-laba di masanya. Tak ternilai!

1. Perban

ilustrasi perban luka (unsplash.com/ Diana Polekhina)

Pada zaman dulu, tidak ada perban luka secanggih masa kini. Jadi, masyarakat Yunani dan Romawi Kuno belajar menggunakan jaring laba-laba sebagai perban. Mengapa jaring laba-laba? Inilah beberapa alasan utamanya:

  • Jaring laba-laba mengandung vitamin K yang cepat menghentikan pendarahan
  • Jaring laba-laba bersifat antibiotik dan antijamur, sehingga mencegah infeksi parah
  • Jaring laba-laba dapat menyatu dengan kulit manusia seiring proses penyembuhan

Tunggu dulu! Jaring yang digunakan harus dari laba-laba yang tidak beracun, terutama untuk luka terbuka. Meski terkesan efektif, mari syukuri keberadaan obat-obatan dan perban luka modern.

2. Kain emas

jubah emas berbahan jaring laba-laba di Victoria and Albert Museum (wikimedia.org)

Pada 2009, tersiar sebuah proyek untuk membuat jubah emas berbahan jaring laba-laba. Datang dari Inggris, pakar sejarah seni dan tekstil, Simon Peers, dan rekannya, Nicholas Godley, melibatkan 1 juta laba-laba Golden orb-weaver (Nephila) dari Madagaskar untuk menenun sebuah jubah selama 5 tahun.

Tak ada laba-laba Nephila yang dibunuh. Setelah jaringnya terkumpul, semua laba-laba tersebut dilepaskan ke alam liar. Hasilnya adalah kain emas sepanjang 3,4 meter dan selebar 1,2 meter. Proses menenun kain tersebut membutuhkan 82 orang

3. Reticle untuk mikroskop hingga senapan

reticle dengan jaring laba-laba (dehilster.info)

Sejak abad ke-19, jaring laba-laba sudah lazim digunakan sebagai reticle untuk bidikan optik di senapan, teleskop, hingga peralatan sains lainnya. Hal ini dikarenakan jaring laba-laba amat tipis sehingga tak menghalangi pandangan para ilmuwan. Selain itu, jaring laba-laba juga memberikan pengukuran yang akurat.

Penggunaan jaring laba-laba sebagai reticle di bidang militer terkenal tercatat menjelang akhir Perang Dunia II (WW2). Pada 1934, tercatat bahwa jaring laba-laba Black widow (Latrodectus) digunakan sebagai reticle untuk bidikan senapan dan bom. 

Baca Juga: 20 Instrumen Musik Paling Mahal di Dunia, Semoga Merdu

4. Senar biola

Shigeyoshi Osaki memainkan biola dengan senar jaring laba-laba. (japantimes.co.jp)

Dengan tipisnya jaring laba-laba, maka tidak aneh kalau material ini digunakan untuk keperluan musik. Dimuat dalam Physical Review Letters pada April 2012, seorang peneliti Jepang dari Nara Medical University, Shigeyoshi Osaki, berhasil memanfaatkan jaring dari 300 laba-laba Nephila untuk membuat senar biola.

Shigeyoshi kemudian membandingkan senar tersebut dengan senar besi, nilon, hingga usus hewan. Hasilnya, senar biola dari jaring laba-laba memiliki warna nada yang unik. Sementara harganya bisa amat mahal jika dijual, Shigeyoshi berambisi untuk memproduksi senar laba-laba ini dalam jumlah besar.

5. Gantungan tempat tidur

ilustrasi hiasan tempat tidur dari jaring laba-laba (youtube.com/The Art Institute of Chicago)

Pada 1889 di Paris, satu set gantungan tempat tidur dipamerkan di Exposition Universelle. Siapa kira, gantungan tersebut terbuat dari jaring laba-laba! Gantungan tempat tidur tersebut dibuat oleh seorang biarawan Prancis, Jacob Paul Camboué, dan rekan bisnisnya, M. Nogué. Jaring yang digunakan berasal dari laba-laba Nephila.

Tujuan utama Romo Camboué adalah agar benua Eropa bisa menciptakan sutra seperti China. Bahkan, dari usaha Romo Camboué dan Nogué, mereka menciptakan mesin yang dapat menarik jaring dari 24 laba-laba dalam sekali tarikan. Namun, hingga saat ini, gantungan dari jaring laba-laba tersebut hilang bersama waktu.

6. Sepatu

sepatu Adidas berbahan serat jaring laba-laba Biosteel (biosteel-fiber.com)

Pada November 2016, perusahaan peralatan olahraga asal Jerman, Adidas, kembali menggebrak pasar dengan mengumumkan bahan sepatu ramah lingkungan lainnya: jaring laba-laba. Dibuat oleh Futurecraft Biofabric, purwarupa sepatu Adidas ini menggunakan bahan Biosteel, bahan yang berasal dari jaring laba-laba produksi AMSilk.

Selain ramah lingkungan, daya tahan sepatu berbahan jaring laba-laba ini juga tidak perlu diragukan. Serat Biosteel digadang-gadang sebagai material yang 100 persen alami dan juga berdaya tahan tinggi. Selain itu, salah satu kelebihan utama dari Biosteel adalah 15 persen lebih ringan dari serat sintetis lainnya.

7. Lensa biologi

ilustrasi jaring laba-laba (humanbioscience.org)

Dimuat dalam jurnal Journal of Applied Physics pada 2020 silam, para peneliti Taiwan menggunakan jaring laba-laba P. phalangioides yang elastis dan berdaya tahan tinggi untuk membuat biolens.

Dicelupkan dalam resin khusus dan disinari ultraviolet (UV), jaring laba-laba tersebut menjadi biolens yang dapat digunakan sebagai lensa optik berakurasi tinggi. Ditembakkan laser, biolens ini dapat mengeluarkan sinar yang mirip rontgen untuk menghasilkan citra kedalaman tubuh manusia beresolusi tinggi.

Baca Juga: 15 Hewan Terkenal yang Dikira Punah, padahal Masih Ada

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya