TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Figur Hari Natal yang Paling Menyeramkan di Dunia

Bukan bahagia, malah bikin trauma!

ilustrasi Sinterklas dan sosok terkenal di hari Natal (pixabay.com/dandelion_tea)

Jatuh tiap tanggal 25 Desember, umat Nasrani merayakan hari Natal sebagai hari kelahiran sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Selain itu, dunia juga merayakannya dengan berbagai perayaan dan pertukaran hadiah. Oleh karena itu, selain Yesus Kristus, Natal juga identik dengan figur-figur budaya lain, seperti Sinterklas.

Namun, berbagai kebudayaan juga menjadikan hari Natal sebagai ajang untuk memberi pelajaran kepada anak-anak nakal. Beberapa figur yang menyeramkan pun diselipkan sebagai rekan Sinterklas agar anak-anak tidak nakal dan patuh pada orang tua. Barulah, mereka bisa mendapatkan hadiah.

Bikin bulu kuduk merinding, inilah 9 figur hari Natal yang menyeramkan dan bikin trauma anak kecil di dunia. Mungkin, kamu pernah mengalaminya?

1. Krampus

potret topeng Krampus (pikist.com)

Populer di benua Eropa, Krampus adalah rekan Sinterklas yang benar-benar menyerupai iblis. Ia berbulu hitam, bertaring, berlidah panjang, memiliki kaki kambing, dan bertanduk. Selain itu, ia juga datang dengan rantai yang bunyinya saja sudah membuat anak-anak nakal gemetar.

Sementara Sinterklas memberi hadiah pada anak-anak baik, Krampus datang untuk memecut anak-anak nakal dengan dahan pohon betula. Dalam beberapa penggambaran, Krampus juga dikatakan membawa karung untuk membawa anak-anak nakal untuk disantap atau dibuang ke neraka!

Sementara hari perayaan St. Nikolas jatuh pada 5 Desember, malam Krampus atau Krampusnacht diperingati sehari sebelumnya. Terkenal dengan parasnya yang menyeramkan, Krampus kerap menjadi monster di film horror (yang paling baru adalah film Krampus pada 2015).

2. Frau Perchta

ilustrasi Frau Perchta (ranker.com)

Terkenal di kawasan Bayern dan Austria, Frau Perchta adalah sosok mengerikan yang menyerupai perempuan tua bak nenek sihir yang berpakaian compang-camping. Tidak bersama Sinterklas, Frau Perchta (atau Bertha) datang sendiri dan tahu mana anak yang baik dan nakal.

Untuk anak baik, Frau Perchta memberikan mereka koin perak. Namun, jika kamu anak nakal, Frau Perchta akan datang, membelek perutmu dan mengeluarkan isinya, lalu mengisi perutmu dengan jerami! Sebagai catatan, Frau Perchta berkeliling 12 hari antara hari Natal dan hari raya Epifani (6 Januari).

3. Mari Lwyd

ilustrasi Mari Lwyd (wikipedia.org)

Sudah tercatat pada tradisi Natal di Wales Selatan sejak abad ke-19, Mari Lwyd adalah salah satu tradisi yang menakutkan. Bukan karena apa yang ia perbuat, melainkan penampilannya. Mari Lwyd adalah sosok tinggi dengan kepala berbentuk tengkorak kuda yang ditutupi jubah putih dan berbagai pernak-pernik.

Umumnya datang beramai-ramai dengan segerombolan orang, Mari Lwyd dan gerombolannya akan mengetuk rumahmu dan melantunkan sajak agar bisa masuk. Kamu harus membalas dengan sajak untuk menolak mereka. Pada akhirnya, Mari Lwyd akan menang dan masuk ke rumahmu serta kamu harus menjamu mereka.

Datangnya rombongan Mari Lwyd dihubungkan dengan keberuntungan. Namun, saat masuk, Mari Lwyd terkenal usil dan suka mencuri. Tidak jarang, orang di dalam Mari Lywd juga membunyikan rahang Mari Lwyd dan mengejar orang (terutama anak-anak). Bisa bikin trauma, kan? 

Baca Juga: 7 Sejarah Natal, dari Budaya Pagan ke Simbol Kelahiran

4. Grýla, Kucing Yule, dan Bocah Yule

ilustrasi Bocah Yule, kucing Yule, dan Grýla (icelandwithaview.com)

Terkenal di daerah Islandia sejak abad ke-17, legenda Grýla, Kucing Yule, dan 13 Bocah Yule amat terkenal untuk menundukkan anak-anak nakal. Apa saja yang mereka perbuat?

  • Grýla: raksasa betina yang menculik anak-anak nakal ke guanya dan disantap. Grýla bisa dienyahkan dengan diberi makanan

  • Kucing Yule/Jólakötturinn: kucing besar peliharaan Grýla yang memakan anak-anak dan orang atau merampas makanan mereka yang tidak memakai baju baru saat Natal. Jólakötturinn tidak akan menghampiri jika kamu memakai baju baru atau menumpuk baju lama di luar rumah

  • Bocah Yule: tiga belas putra Grýla (yang berbadan kerdil tetapi sudah dewasa) yang mengusili anak-anak. Kalau kamu baik, Bocah Yule akan memberikan hadiah di dalam sepatu yang diletakkan di dekat jendela; jika kamu nakal, Bocah Yule malah memberikanmu kentang busuk

5. Hans Trapp

ilustrasi orang-orangan sawah dan Hans Trapp (patheos.com)

Selain Krampus, rakyat Alsace, Prancis, mengenal Hans Trapp (Hans Trott) sebagai salah satu sosok yang datang dengan Sinterklas. Sementara sekarang datang untuk memukul anak-anak nakal di hari Natal sebagai "Ksatria Hitam" (Schwarzer Ritter), legenda Hans Trapp terdengar lebih dark pada zaman dahulu.

Konon, Hans Trapp adalah sosok kaya raya yang serakah dan bersekutu dengan iblis. Dikucilkan, Hans jatuh miskin dan menjadi gila. Berpakaian jerami bak orang-orangan sawah, Hans membunuh seorang bocah dan hendak memakannya. Murka dengan tingkahnya, Tuhan membinasakan Hans Trapp dengan petir dari langit.

Kisah Hans Trapp sebenarnya diadaptasi dari sosok ksatria Jerman bernama Hans von Trothe (1450–1503). Namun, von Trothe sebenarnya bukanlah kanibal. Meskipun bertentangan dengan Paus Aleksander VI dan dikucilkan dari komunitas Katolik, von Trothe adalah ksatria dengan gelar Chevalier d'Or di Prancis.

6. Kallikantzaros

ilustrasi Kallikantzaros (wikimedia.org)

Populer di daerah Eropa Tenggara dan Turki, Kallikantzaros (καλικάντζαρος) adalah iblis yang tinggal di bawah tanah dan keluar selama hari Natal hingga Epifani. Sebagai makhluk malam, Kallikantzaros baru berhenti berulah saat hari terang. Berbagai kawasan memiliki cerita sendiri mengenai Kallikantzaros, yaitu:

  • Yunani: Kallikantzaros tinggal di bawah tanah dan menggergaji pohon dunia dan baru keluar saat Natal hingga Epifani. Saat kembali ke bawah tanah, ternyata pohon dunia sudah kembali seperti semula sehingga mereka harus terus menggergaji lagi

  • Serbia: Kalau keluar malam-malam, Kallikantzaros yang berat akan melompat ke punggungmu dan memaksamu menggendongnya hingga ayam berkokok

  • Turki: Kallikantzaros akan memukulmu sampai mati jika tidak menjawab pertanyaannya. Selain itu, ia akan meniru suara orang yang tersayang untuk menarikmu keluar dan jika tak disadarkan, kamu terancam mati kedinginan di luar

Beberapa cara untuk mengusir Kallikantzaros adalah dengan meninggalkan saringan, membakar sepatu yang berbau tidak sedap, dan membiarkan perapian menyala agar sang iblis tidak bisa masuk. Meletakkan Lokma/Loukoumades dan sosis di atap rumah serta menyanyikan lagu juga bisa membuat Kallikantzaros pergi dengan sendirinya.

Konon, anak yang lahir selama Natal hingga Epifani bisa berubah jadi Kallikantzaros! Untuk mencegahnya, bayi harus diikat bersama dengan bawang putih/jerami atau kuku kaki anak harus dihitamkan. Selain itu, mereka yang lahir pada Sabtu konon dapat melihat dan berinteraksi dengan Kallikantzaros.

7. Belsnickel

ilustrasi Belsnickel (pennlive.com)

Populer di kawasan Jerman sejak abad ke-19, Belsnickel datang sendiri saat Natal. Datang berbaju compang-camping dengan mantel dan topi bulu, bertopeng, dan memiliki lidah panjang, Belsnickel datang untuk memberi hadiah pada anak-anak baik dan hukuman untuk anak-anak nakal.

Untuk anak-anak baik, Belsnickel datang membawa kue, permen, dan kacang-kacangan. Selain itu, Belsnickel juga membawa cemeti untuk memukul anak-anak nakal atau yang terlalu serakah dan menginginkan hadiah dari Belsnickel.

8. Zwarte Piet

ilustrasi Zwarte Piet atau Piet Hitam (rtlnieuws.nl)

Populer di kebudayaan Belanda hingga Indonesia, Zwarte Piet atau Piet Hitam adalah salah satu sosok yang menemani Sinterklas. Piet Hitam memiliki wajah hitam, rambut acak-acakan, dan bibir merah menyala. Bukan tidak mungkin kamu telah mendengar ancaman dari Piet Hitam waktu kecil dulu.

Sementara Sinterklas memberikan hadiah pada anak baik, Zwarte Piet dikatakan akan mengarungi anak-anak nakal dan memaksa mereka bekerja untuk Sinterklas! Selain itu, Zwarte Piet juga yang memberikan hadiah arang atau ranting pohon pada anak-anak yang sedikit nakal.

Namun, sosok Zwarte Piet kerap dikecam dunia karena erat dengan rasisme terhadap orang berkulit hitam. Oleh karena itu, Piet Hitam masa kini lebih digambarkan bermuka cemong (bukan sepenuhnya hitam).

Baca Juga: 10 Tradisi Perayaan Natal di Berbagai Negara yang Unik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya