Gebrakan Cara Profesor UGM Hadapi DBD Ini Diakui Dunia
Sebuah harapan baru untuk membasmi DBD dari dunia!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia patut berbangga! Pada Rabu (15/9/2021) lalu, salah satu putri bangsa, Prof. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D. dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memenangkan penghargaan "The 100 Most Influential People of 2021" dari majalah Time.
Prof. Adi bersanding dengan musisi kondang Amerika, Billie Eilish, sebagai seorang pioneer karena kontribusinya terhadap pengentasan demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Kontribusi Prof. Adi dituangkan dalam bentuk sebuah riset terhadap nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi "biang kerok" DBD.
Baca Juga: Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Sukses Kurangi Kasus Demam Berdarah
1. Dinominasikan oleh istri Bill Gates, Prof. Adi menghadapi pandemi yang menakutkan
Nominasi untuk Prof. Adi datang dari istri Bill Gates sekaligus seorang pegiat filantropi, Melinda F. Gates. Ia bercerita mengenai kunjungannya ke Yogyakarta, Jawa Tengah, dan melihat sendiri antusiasme serta keberhasilan riset Prof. Adi memberantas DBD di lingkungannya.
Data pada Mei 2021 dari World Health Organization (WHO) mencatatkan kalau 70 persen kasus DBD berasal dari Asia. Bahkan, DBD menjangkit sekitar 390 juta jiwa per tahun dan 3,9 miliar jiwa terancam terkena DBD. Disebarkan oleh nyamuk A. aegypti, DBD lebih rawan menyebar di daerah tropis dan saat musim hujan.
Baca Juga: Mengenal Fase Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Cara Penanganannya