TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Beli Teleskop? Ini 7 Hal yang Harus Kamu Pertimbangkan!

Biar gak nyesel beli

ilustrasi teleskop di rumah (unsplash.com/Jennifer Lim-Tamkican)

Untuk para pencinta astronomi, membeli sebuah teleskop itu penting. Kenapa? Dengan teleskop, kita bisa melihat objek langit dengan jelas. Selain itu, bagi kamu yang suka astrophotography, teleskop dapat disambungkan dengan kamera untuk memotret objek langit beresolusi tinggi.

Tetapi, bagi para pemula di hobi astronomi, membeli teleskop bisa membingungkan karena berbagai istilah dan spesifikasi teknisnya. Nah, kalau kamu ingin beli teleskop dan sedang bingung, inilah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelumnya!

1. Apa fungsi teleskop?

Pexels/LucazPezeta

Hal yang perlu kamu tahu adalah, teleskop bukan alat yang memperbesar ukuran objek langit. Fungsi teleskop adalah mengumpulkan cahaya. Dengan kata lain, teleskop membantu matamu melihat objek langit yang redup agar lebih terang.

Faktor ini tergantung dari lebaran sebuah cermin teleskop. Sebagai contoh, cermin teleskop dengan diameter 4 inci dapat mengumpulkan cahaya 4 kali lebih banyak, dibandingkan cermin 2 inci. Dengan kata lain, semakin besar teleskop, semakin jelas objek langit (dan harganya)!

2. Tahukah kamu, teleskop ada tiga jenis?

ilustrasi tiga jenis teleskop yang umum (astroshop.eu)

Melansir laman Info Astronomy, ada tiga jenis teleskop yang umumnya beredar di pasaran:

  • Lensa (refraktor): mengumpulkan cahaya dari objek langit dengan menggabungkan 2-4 lensa sebagai lensa objektif. Contoh, Telescope F76700 di harga Rp998 ribu

  • Cermin (reflektor): jenis Newtonian yang paling umum beredar. Teleskop ini memantulkan cahaya objek langit dari cermin primer ke cermin sekunder datar di dekat bagian atas tabung teleskop. Cahaya tersebut lalu dibelokkan ke sudut siku-siku (90°) dan memasuki lensa mata untuk dilihat oleh mata kita. Contoh, Telescope Celestron PowerSeeker 80EQ di harga Rp4,2 juta

  • Gabungan lensa dan cermin (katadioptrik): menggabungkan cermin primer (reflektor) dengan lensa korektor (refraktor) yang ada di bagian depan tabung teleskop. Cahaya objek langit dipantulkan ke cermin sekunder lalu ke lensa mata. Contoh, Telescope Celestron NexStar 127SLT di harga Rp17,2 jutaan

Nah, dari ketiga jenis teleskop tersebut, yang paling terjangkau harganya adalah teleskop refraktor, dan yang paling mahal adalah teleskop katadioptrik.

Baca Juga: 10 Bulan Paling Aneh di Tata Surya, Ada yang Mirip Bumi!

3. Apakah kamu tahu cara pakai teleskop?

ilustrasi menggunakan teleskop (accuweather.com)

Tidak perlu khawatir, setiap teleskop pasti memiliki buku manual untuk perakitan dan penggunaannya. Alangkah lebih baik untuk me-setting teleskop di dalam ruangan sebelum dibawa ke luar pada malam hari agar bisa langsung digunakan.

Untuk teleskop tipe pemula, biasanya kamu hanya harus merakit bagian tripod dan dudukan (mount) teleskop saja, tidak sampai tabung teleskop (tipe advanced). Jadi, jika kamu baru mulai hobi ini, tidak perlu takut gak bisa menggunakan teleskop.

4. Kenapa harga teleskop selangit?

ilustrasi toko teleskop (gaega.xyz)

Sebelumnya, kita tahu kalau teleskop refraktor adalah yang paling "membumi", sementara katadioptrik yang "selangit". Faktor ini sebenarnya relatif dengan dompet, tetapi banyak orang yang bertanya mengenai harga teleskop yang dianggap mahal.

Ini dikarenakan teleskop yang baik memiliki optik, tripod, sistem berkualitas tinggi, dan kontrol mekanis yang mudah digunakan. Jika hanya sekadar untuk melihat Bulan, tentu banyak teleskop yang tergolong murah. Pastikan kebutuhan astronomimu sesuai dengan kekuatan dompetmu, ya!

5. Selain optik, apa elemen penting pada teleskop?

Seorang perempuan melihat Bulan dengan menggunakan teleskop (shutterstock.com/AstroStar)

Info Astronomy menyarankan untuk melihat bagian mount teleskop. Bagian ini menyangga teleskop agar tepat melihat objek langit. Jadi, bagian mount tidak kalah penting.

Jika mount tidak kokoh menyangga teleskop, maka teleskop bisa goyang dan objek langit tidak terlihat dengan jelas. Oleh karena itu, para penggiat astronomi dan astrophotographer pun butuh teleskop tajam dengan mount kokoh, sehingga pemandangan yang dihasilkan pun beresolusi tinggi!

6. Boleh tes drive dulu sebelum beli?

ilustrasi teleskop (stuff.co.nz)

Bisa iya dan bisa tidak. Kalau kamu membelinya di toko fisik, teleskop tentu saja bisa dicoba. Tetapi, kalau beli secara daring, ya, tidak bisa. Jadi, kalau terpaksa beli online karena tak ada toko fisik, harus bagaimana, dong?

Jika kamu tidak yakin, kamu dapat bertanya ke komunitas astronomi dan mencoba teleskopnya. Para anggota komunitas astronomi umumnya sudah memiliki teleskop sendiri. Bukan cuma dapat mencoba teleskop, kamu pun bisa memperluas jejaring pertemanan dengan sesama penyuka astronomi!

Baca Juga: 8 Peristiwa Langit Terbaik Juli 2021, Hujan Meteor 2 Hari

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya