TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Sejarah Ucapan Minal 'Aidin wal-Faizin

Artinya bukan 'mohon maaf lahir dan batin'

ilustrasi bermaaf-maafan di kala Idulfitri (pixabay.com/brendageisse)

Setelah berpuasa sebulan penuh selama Ramadan, akhirnya umat Muslim merayakan Idulfitri atau Lebaran pada 13 Mei 2021 atau 1442 Hijriah. Meskipun Lebaran tahun ini tetap terasa berbeda karena pandemi penyakit virus corona baru (COVID-19), jangan berkecil hati!

Saatnya merangkai kata untuk dibagikan pada teman dan sanak saudara. Salah satu ucapan yang sering dipakai adalah Minal 'Aidin wal-Faizin (من العائدين والفائزين).

Namun, tidak sedikit yang salah kaprah menganggap artinya "Mohon maaf lahir dan batin". Sebenarnya, apa cerita di balik ucapan Minal 'Aidin wal-Faizin? Yuk, simak biar ucapan Lebaranmu semakin paripurna!

Baca Juga: 7 Pengkhianat Para Nabi di Sejarah Islam, Bagaimana Nasibnya?

1. Membedah ucapan Minal 'Aidin wal-Faizin

Ilustrasi Idulfitri (ok.ru)

Sebelum mengetahui sejarahnya, yuk kita bedah dulu ucapan sakral di Idulfitri satu ini beserta artinya. Arti Minal 'Aidin wal-Faizin dapat kita lihat dari dua kata pembentuk utamanya, Aidin dan wal-Faizin.

Aidin (العائدين) berasal dari kata kerja atau fi'il "'Aada" (عاد) yang artinya "kembali" dan hari raya, dan dipakai bentuk jamak mudzakkar salim pelaku atau fa'il-nya, dari عائد (‘Aaidun) menjadi Aidin. Jadi, "Aidin" memiliki arti "Mereka yang kembali".

Lalu, wal-Faizin (الفائزين) berasal dari fi'il "faza" (فاز) yang artinya "menang", dan setelah diubah jadi bentuk fa'il dengan mudzakkar salim, kata tersebut berubah jadi "wal-faizin".

Jadi, jika digabungkan Minal 'Aidin wal-Faizin memiliki arti "Dari orang-orang yang kembali/orang-orang yang merayakan hari raya dan dari orang-orang yang menang". Tidak ada hubungannya dengan saling bermaaf-maafan.

2. Sejarah Minal 'Aidin wal-Faizin, dari ucapan selamat setelah peperangan dan syair

Kedua laki-laki saling bermaaf-maafan saat Idulfitri. (mydigitalchart.com)

Setelah membedah dan mengetahui arti dari Minal 'Aidin wal-Faizin, yuk, pelajari sedikit sejarahnya! Ada dua pemikiran sejarah tentang ucapan ini, yaitu dari ucapan selamat setelah kembali dari peperangan dan dari petikan syair. Bagaimana?

Menurut beberapa sumber, pada masa Kekhalifahan Rasyidin/اَلْخِلَافَةُ ٱلرَّاشِدَةُ pada 632 Masehi/11H, ucapan Minal 'Aidin wal-Faizin umum diucapkan setelah kembali dari medan pertempuran. Sesuai dengan artinya, ucapan ini berarti memberi selamat pada "mereka yang kembali (dari peperangan) dan mereka yang menang".

Sumber lain mengatakan bahwa Minal 'Aidin wal-Faizin berasal dari syair pada masa Al-Andalus/Andalusia (Spanyol dan Portugal masa kini) oleh Shafiyuddin Al-Huli. Menurut kitab Dawawin Asy-Syi’ri al-Arabi ala Marri Al-Ushur (jilid 19, hal. 182), ucapan ini adalah nyanyian para perempuan dalam merayakan hari raya, berbunyi

"Ja’alna minal ‘aidina wal faizina" yang berarti "Jadikan kami orang-orang yang menang dan orang-orang yang beruntung".

Baca Juga: Sambut Hari Kemenangan, Ini 5 Fakta Sejarah Idulfitri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya