TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengagumkan, 10 Kisah Mitologi Jepang Paling Terkenal

Pasti pernah dengar!

pemandangan Jepang (pixabay.com/fleglsebastian7)

Selain karena makanan yang enak dan kebudayaannya yang mengagumkan, Jepang juga terkenal dengan cerita-cerita legendanya. Mengajarkan nilai-nilai yang kini diterapkan oleh masyarakat Jepang, cerita-cerita tersebut tidak pernah terlupakan karena terus diadaptasi oleh dunia hiburan.

Kalau kamu suka menonton anime atau membaca manga, kemungkinan besar, kamu tahu mengenai cerita-cerita ini. Tambah pengetahuan soal Jepang, inilah 10 kisah mitologi Jepang yang paling terkenal di Negeri Sakura.

1. Momotarō (桃太郎)

kelahiran Momotaro (wikimedia.org)

Alkisah, hiduplah pasangan suami istri tua yang tak kunjung memiliki anak. Suatu hari, saat tengah mencuci baju di sungai, mereka melihat sebuah persik mengapung. Setelah dibelah, seorang anak laki-laki muncul!

Bocah tersebut berkata bahwa ia adalah titisan dewa untuk mengalahkan iblis. Bahagia mendapatkan seorang putra, mereka menamainya Momotarō/桃太郎, yang berarti "Anak sulung" (Tarō) dari "Persik" (Momo).

Momotaro dan teman-teman hewannya membasmi para oni. (wikimedia.org)

Momotarō tumbuh dewasa dan pergi mengembara untuk membunuh oni/鬼 atau setan raksasa di Pulau Setan atau Onigashima. Dalam perjalanan, Momotarō bertemu seekor anjing, monyet, dan burung yang setuju membantunya menumpas para oni dengan imbalan camilan kibi dango/黍団子.

Singkat cerita, Momotarō dan teman-teman hewannya berhasil masuk ke benteng oni dan mengalahkan mereka. Momotarō menangkap pimpinan para oni tersebut dan membawa harta rampasannya kembali ke rumah lalu hidup bahagia selamanya!

2. Urashima Tarō (浦島太郎)

Urashima Taro dan Otohime di Istana Dewa Naga. (wikimedia.org)

Suatu hari, seorang nelayan muda bernama Urashima Tarō (浦島太郎) memarahi anak-anak yang iseng mempermainkan kura-kura kecil. Ia mengembalikan kura-kura tersebut ke laut. Keesokan harinya, Tarō dihampiri oleh kura-kura besar yang menyatakan rasa terima kasih telah membebaskan kura-kura yang ternyata adalah putri kaisar Laut Ryujin (龍神).

Jadi, sang kura-kura besar membawa Tarō ke Istana Dewa Naga (竜宮城). Di sana, ia bertemu dengan Ryujin dan sang kura-kura kecil yang menjelma jadi seorang putri cantik, Otohime (乙姫). Tarō tinggal di sana selama 3 hari, sebelum akhirnya memutuskan pulang karena khawatir dengan ibunya.

Urashima Taro menjadi tua karena membuka kotak dari Otohime. (wikimedia.org)

Sebelum pergi, Otohime menyerahkan sebuah kotak permata (玉手箱) kepada Tarō dan memperingatkannya untuk tidak membukanya. Saat kembali ke darat, semua berubah. Rumah sudah lenyap dan ibunya sudah tiada, dan orang-orang yang ia kenal tak ada lagi.

Orang-orang mengenal Tarō sebagai "orang yang hilang di laut 300 tahun lalu". Ternyata, 1 hari yang berlalu di Istana Dewa Naga sama seperti 100 tahun. Putus asa dan sedih karena kehilangan ibunya, Tarō membuka kotak pemberian Otohime. Muncul asap putih dan Tarō pun jadi laki-laki tua. Terdengar sayup-sayup suara sedih Otohime:

"Sudah kubilang jangan buka kotak itu. Di dalamnya adalah hari-hari tuamu ...".

3. Kaguyahime/Kisah Pemotong Bambu (かぐや姫)

Kaguyahime kembali ke Bulan. (wikimedia.org)

Alkisah, seorang pemotong bambu tua menemukan sebuah batang bambu yang bercahaya. Saat dipotong, muncullah seorang anak perempuan. Ia pun menamainya Kaguyahime/かぐや姫 dan membesarkannya seperti putrinya sendiri.

Kaguyahime tumbuh cantik dan banyak laki-laki yang ingin mempersuntingnya, namun ia menolaknya satu per satu dengan tantangan yang sulit. Sampai satu hari, Kaisar Jepang melamarnya, dan Kaguyahime pun tetap menolaknya karena ia merasa bukan dari Bumi. Namun, Kaisar Jepang tak menyerah dan tetap berhubungan dengan Kaguyahime.

Gunung Fuji (hipwallpaper.com)

Saat Kaguyahime memandang Bulan, hatinya dipenuhi kesedihan. Ternyata, Kaguyahime adalah seorang putri yang dikirim dari Bulan karena perang yang berkecamuk di sana. Singkat cerita, Kaguyahime pun kembali ke Bulan dan kesedihan pun melanda orangtuanya dan sang Kaisar Jepang.

Di sebuah surat yang ditujukan untuk sang Kaisar, Kaguyahime menyelipkan ramuan keabadian. Bagi sang Kaisar, lebih baik ia mati daripada hidup abadi tanpa Kaguyahime. Jadi, ia menyuruh bawahannya membakar surat dan ramuan keabadian itu di gunung berapi tertinggi di Jepang. Konon, gunung itu adalah Gunung Fuji/富士山.

Baca Juga: Menakjubkan, 12 Senjata Dewa Populer dari Mitologi Jepang

4. Kintarō/金太郎

Kintaro mengangkat ikan besar. (wikimedia.org)

Pada suatu hari, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Kintarō/金太郎 yang diasuh oleh penyihir gunung atau yama-uba (山姥) di Gunung Ashigara/足柄山. Layaknya Simson dan Hercules, Kintarō dianugerahi kekuatan yang luar biasa untuk seorang bocah laki-laki. Kintarō sering diceritakan bergulat dengan beruang hingga mengalahkan oni.

Saat tumbuh dewasa, Kintarō mengganti namanya jadi Sakata no Kintoki/坂田金時 dan berpapasan dengan Minamoto no Yorimitsu/源 頼光. Terkesan dengan kekuatannya saat menundukkan iblis Shuten-Doji/酒呑童子, Yorimitsu membawa Kintarō ke Kyoto dan mengangkatnya sebagai salah satu Empat Raja Langit atau Shitennō/四天王.

5. Tanabata (たなばた)

Orihime dan Hikoboshi (wdrfree.com)

Putri Tenun atau Orihime/織 姫 adalah putri dari Raja Langit atau Tentei/天帝 yang menenun pakaian indah di tepi sungai Amanogawa/天の川 atau Bimasakti. Tentei sangat suka pakaian buatan Orihime. Tetapi, Orihime sedih karena ia tak kunjung bertemu jodohnya.

Prihatin, sang ayah pun mengatur perjodohannya dengan Penggembala Bintang atau Hikoboshi/彦星. Orihime dan Hikoboshi saling jatuh cinta dan menikah. Namun, setelah menikah, Orihime jadi jarang menenun dan "sapi" Hikoboshi masuk ke istana Tentei. Karena marah, Tentei pun memisahkan Orihime dan Hikoboshi ke seberang Amanogawa!

Tanabata (jw-webmagazine.com)

Sedih, Orihime memohon untuk dipersatukan kembali. Tentei pun tergerak hatinya dan mengizinkan mereka bertemu pada hari ke-7 bulan ke-7 jika Orihime berhasil menyelesaikan tenunannya. Namun, ternyata tak ada jembatan bagi mereka untuk menyeberang. Orihime pun semakin sedih!

Sekelompok burung pun datang dan menghibur Orihime dengan membangun jembatan dengan sayap mereka agar kedua sejoli dapat bertemu lagi. Itulah arti festival Tanabata (たなばた).

Jika turun hujan, maka burung murai tak dapat datang dan Orihime harus menunggu setahun lagi untuk bertemu dengan Hikoboshi. Hujan yang turun tersebut diartikan sebagai air mata dari Orihime dan Hikoboshi yang tidak dapat bertemu.

6. Bunbuku Chagama (分福茶釜)

ilustrasi Bunbuku Chagama (arinobu-tea.com)

Alkisah, rahib kepala kuil Morin-ji di Prefektur Gunma memiliki teko teh atau chagama (茶釜) yang unik. Saat tengah dipanaskan, chagama tersebut berubah jadi makhluk setengah rakun atau tanuki/狸. Namun, saat berusaha ditangkap, tanuki tersebut berubah lagi jadi chagama. Jadi, mereka menjualnya ke tukang loak.

Tanuki tersebut berubah lagi di hadapan sang tukang loak. Mereka pun sepakat untuk mencari uang bersama. Tanuki tersebut akan berubah jadi chagama dan menghibur banyak orang demi sang tukang, dan sang tukang akan memperlakukan sang tanuki dengan baik hati.

Jadi, sang tukang loak membuat pertunjukan atraksi bak sirkus dan banyak orang penasaran melihat tanuki setengah chagama tersebut. Tukang loak tersebut jadi kaya raya, dan mengembalikan chagama tersebut ke kuil Morin-ji.

7. Kachi-kachi yama (かちかち山)

Kelinci membakar kayu di punggung Tanuki. (wikimedia.org)

Konon, seorang laki-laki tua menangkap seekor tanuki untuk disantap. Sang tanuki memohon kepada istri pria tersebut untuk melepaskannya. Namun, saat dilepaskan, tanuki tersebut membunuh sang istri!

Menyamar jadi sang istri, tanuki tersebut memberi makan daging sang istri pada laki-laki tua tersebut! Kaget, laki-laki itu pun dilanda kesedihan. Lalu, seekor kelinci yang adalah teman laki-laki tersebut mengatakan bahwa ia akan membalaskan dendamnya pada sang tanuki.

Pura-pura jadi teman sang tanuki, kelinci tersebut malah menganiayanya dengan berbagai cara di berbagai kesempatan. Satu hari, sang tanuki tengah membawa kayu bakar untuk membuat api unggun di gunung. Sang kelinci iseng membakar kayu tersebut. Mendengar suara percikan api (kachi-kachi), sang tanuki bertanya kepada kelinci. Kelinci menjawab,

"Itu adalah kachi-kachi yama"

Tanuki menganggap sang kelinci bercanda. Namun, api semakin besar dan membakar punggung sang tanuki. Untungnya, sang tanuki tidak mati.

Kelinci memukul Tanuki dengan dayung sampai tenggelam. (wikimedia.org)

Lalu, tanuki menantang sang kelinci sebagai ajang pembuktian siapa yang lebih baik. Mereka membuat perahu untuk melintasi danau. Sang kelinci membuat perahu dari batang pohon yang kokoh, sementara tanuki membuat perahu dari lumpur.

Awalnya, tanuki dan kelinci sama-sama seimbang. Namun, perahu lumpur tanuki mulai larut dan ia pun tenggelam. Saat tanuki berusaha menyelamatkan diri, sang kelinci mengaku bahwa ia adalah sahabat laki-laki yang tanuki sakiti dan ini adalah balas dendam. Sang kelinci pun memukul tanuki dengan kayu agar ia tenggelam.

Sang kelinci lalu kembali ke rumah sang laki-laki tua dan memberitahukannya tentang segala tindakannya pada tanuki. Ia pun lega dan berterima kasih pada sang kelinci atas perbuatan adilnya.

8. Shita-kiri suzume (舌切り雀)

burung dan gunting dari cerita Shita-Kiri Suzume (wikimedia.org)

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang penebang kayu tua dan istrinya yang miskin. Sementara penebang kayu itu adalah sosok yang jujur dan baik hati, sang istri berbeda 180 derajat. Satu hari, saat sang penebang kayu pergi ke gunung, ia melihat seekor burung terluka. Kasihan, ia membawanya pulang dan merawatnya.

Istrinya marah dan tidak mau ikut merawat burung tersebut. Bahkan, ia tak memberinya makan. Saat ia memergoki burung tersebut memakan beras yang tersisa, perempuan yang jahat tersebut memotong lidah burung itu (sesuai judulnya) dan mengusirnya! Mengetahui hal tersebut, sang penebang tua pergi mencari sang burung.

shita kiri suzume (ukiyo-e.org)

Dipandu burung-burung lainnya, ia menemukan sang burung di tengah-tengah hutan bambu. Bersama-sama, mereka berpesta. Sebelum pulang, sang pria disuruh memilih antara keranjang besar dan kecil. Karena tua, ia memilih yang kecil agar tidak berat dibawa. Setibanya di rumah, ternyata keranjang tersebut berisi berbagai harta.

Termakan keserakahannya, sang istri tanpa merasa bersalah apalagi malu menghampiri kediaman sang burung dan langsung memilih kotak yang besar. Sang burung memperingatkan agar tidak membukanya sebelum sampai ke rumah.

Namun, sang istri tak bisa menahan diri. Saat ia membuka kotaknya di tengah perjalanan, yang ia temukan adalah ular-ular mematikan dan makhluk-makhluk mengerikan! Konon, sang istri begitu kaget hingga ia terjungkal dan terjatuh ke jurang!

9. Issun-bōshi (一寸法師)

Issun-bōshi mengarungi sungai dengan mangkuk dan sumpit. (wikimedia.org)

Pada suatu hari, sepasang suami istri tua berdoa agar dapat dikaruniai seorang putra. Doa tersebut dikabulkan. Namun, saat lahir, sang anak hanya berukuran satu sun (1 inci). Oleh karena itu, sang anak disebut Issun-bōshi/一寸法師.

Satu hari, sang bocah ingin menjadi tentara. Jadi, ia memulai perjalanannya mengarungi sungai dengan mangkuk sebagai perahu, sumpit sebagai dayung, serta jarum dan jerami sebagai pedang dan sarungnya. Sesampainya di ibukota, Issun-bōshi dipekerjakan oleh seorang bangsawan.

Issun-bōshi mengusir oni dan mendapatkan Uchide no Kozuchi. (wikimedia.org)

Tetapi, putri dari keluarga bangsawan tersebut diculik oni. Saat berusaha menyelamatkan sang putri, oni tersebut memakan Issun-bōshi. Dengan ukuran kecilnya, ia tetap selama dan menusuk-nusuk perut oni tersebut dengan jarum. Tak tahan, sang oni memuntahkan Issun-bōshi dan melarikan diri.

Issun-bōshi kemudian mengambil palu ajaib Uchide no Kozuchi/打ち出の小槌 milik sang oni yang bisa mengabulkan apa saja. Jadi, ia pun mengayunkan palu tersebut dan tumbuh tinggi hingga 182 sentimeter! Percaya diri, Issun-bōshi menikahi sang gadis. Dengan palu tersebut, Issun-bōshi  dan istri hidup berkelimpahan selamanya.

Baca Juga: 15 Dewa dan Dewi Terpopuler dari Mitologi Jepang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya