TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Benda yang Mengandung Gas CFC, dari Pendingin hingga Parfum!

Gas CFC berpotensi merusak lapisan ozon

ilustrasi kulkas (Unsplash.com/nrd)

Tren peningkatan pemanasan global masih menjadi atensi serius di dunia saat ini. Dalam prosesnya, pemanasan global berlangsung akibat gas rumah kaca yang terperangkap di atmosfer Bumi sehingga membuat suhu meningkat di atas rata-rata. Sejumlah gas rumah kaca yang populer antara lain karbon dioksida, metana, hingga klorofluorokarbon.

Klorofluorokarbon atau juga dikenal sebagai CFC merupakan senyawa kimia yang terdiri dari gabungan klorin, fluor, dan karbon. CFC sangat berbahaya ketika dilepaskan ke atmosfer karena reaksi destruktifnya. Gas ini terkandung dalam beberapa produk yang sering digunakan oleh manusia. Penasaran apa saja? Simak ulasannya berikut ini ya!

1. Kulkas 

ilustrasi kulkas (Unsplash.com/Cong Wang)

Kulkas biasanya digunakan untuk tempat menyimpan makanan agar tak lekas busuk. Dikutip Sciencing, kulkas memiliki mekanisme pendinginan yang disebut dengan refrigasi. Hal ini ditujukan untuk mengurangi atau menurunkan suhu suatu benda dan mengubah suatu zat dari suatu keadaan menjadi keadaan lain seperti air menjadi es. 

Media utama yang memegang peranan penting dalam mendinginkan suatu benda di kulkas dinamakan evaporator. Pada evaporator inilah terjadi proses penguapan di mana refrigeran (CFC) mengalami perubahan wujud. Adanya gas CFC ini memungkinkan makanan lebih tahan lama di kulkas karena mengalami proses pendinginan.

Baca Juga: 7 Fakta Ozon, Lapisan di Atmosfer yang Bisa Menyerap Sinar Ultraviolet

2. Air Conditioner (AC)

ilustrasi ruangan yang ber-AC (Pexels.com/Max Vakhtbovych)

Pada dasarnya, Air Conditioner (AC) memiliki tujuan yang sama dengan kulkas, yaitu mendinginkan sesuatu yang berada di sekitarnya. Penggunaan AC seolah sudah menjadi kebutuhan wajib yang nyaris ditemui di berbagai tempat, baik lingkungan kerja, layanan publik, bahkan di rumah sekali pun.

Namun, AC menggunakan gas rumah kaca bernama Chlorofluorocarbon alias CFC yang bisa menyebabkan pemanasan global terus meningkat. Kegunaan gas ini pada AC sendiri untuk mendinginkan udara dan kemudian melepaskannya ke atmosfer. Gas ini berpotensi terperangkap di lapisan stratosfer bumi, tempat di mana lapisan ozon berada.

3. Hair spray

ilustrasi penggunaan hair spray (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Penggunaan hair spray telah merebak ke seluruh penjuru dunia sebagai bagian dari perawatan diri. Meski begitu, benda yang satu ini tetap memberikan pengaruh bagi kelestarian lingkungan lantaran mengandung CFC. Banyak hair spray mengandung CFC untuk memberikan manfaat lebih dalam menata rambut si pengguna.

Meski dalam beberapa tahun terakhir industri hair spray mulai beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan, pengaruh gas CFC tetap bertahan lama. Dilansir Britannica, CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun yang kemungkinan bisa berdampak pada kerusakan atmosfer di masa yang akan datang.

4. Cat semprot

ilustrasi cat semprot (Pexels.com/Su Korkmaz)

Beberapa merk cat semprot yang biasa digunakan untuk mewarnai benda tertentu memiliki kandungan CFC di dalamnya. Dalam sejarahnya, cat semprot aerosol modern ditemukan pada tahun 1926 oleh seorang ilmuwan asal Norwegia, Erik Rotheim. Cat semprot ini terus mengalami perkembangan, termasuk kandungan zatnya.

Hingga tahun 1980-an, gas CFC sebagian besar digunakan sebagai propelan dalam penggunaan cat semprot. Meski berbahaya lantaran mengandung CFC yang merusak ozon di atmosfer, penggunaan CFC di kaleng semprot aerosol masih tetap digunakan hingga detik ini dengan jumlah yang kecil.

Baca Juga: Ngeri, 5 Permasalahan yang Timbul Bila Terdapat Lubang di Lapisan Ozon

Verified Writer

Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya