TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Bencana Terbesar dalam Sejarah Misi Luar Angkasa

Dari Soyuz 1 hingga tragedi pesawat ulang-alik Columbia 

Ilustrasi Soyuz Rusia, peluncuran satelit Glonass dari Kosmodrom Plesetsk. (thelivingmoon.com/Roscosmos)

Sejak awal peradaban, manusia sudah terpesona dengan benda-benda di langit, lalu selama beberapa dekade terakhir, umat manusia menunjukkan minatnya untuk menjelajahi luar angkasa. Sayangnya, bidang eksplorasi luar angkasa ini tidak terlepas dari sejumlah kecelakaan dan kematian.

Berikut adalah beberapa bencana terbesar dalam sejarah luar angkasa, apa yang menyebabkannya, apa yang dipelajari oleh Badan Antariksa Dunia darinya, dan siapa yang harus bertanggung jawab. 

1. Bencana mematikan Nedelin (1960) 

Sejak lahirnya Perlombaan Antariksa, Kepala Marsekal Mitrofan Nedelin meminta percepatan pengembangan rudal balistik antarbenua R-16, untuk peringatan ke-43 revolusi Soviet, seperti yang dikutip laman Air & Space Magazine.

Akibatnya, pekerja mengabaikan risiko dan melewati protokol keselamatan saat mengerjakan rudal di landasan peluncuran Kosmodrom Baikonur, kesalahan yang menyebabkan ledakan mematikan pada 24 Oktober 1960.

Insiden ini merenggut sekitar 100 nyawa, termasuk Nedelin sendiri. Penyelidikan dirahasiakan oleh pihak berwenang, butuh dua dekade sebelum publik mengetahui detail terkait tragedi itu. 

2. Bencana R-9 Desna (1963)

roket R-9A (ww2.dk)

Tiga tahun setelah tragedi Nadelin, pada hari yang sama, tragedi serupa terjadi. National Technical University of Ukraine mengutip kabar bahwa tim di Kosmodrom Baikonur melakukan tes komprehensif pada roket Soviet, Korolev Rocket R-9A.

Ledakan besar terjadi di silo peluncuran akibat korsleting dan komponen bahan bakar yang menguap, yang merenggut delapan nyawa. Kremlin mengidentifikasi bahwa tujuh dari mereka adalah tentara, dan satu adalah ahli sipil.

Sampai hari ini, tentara Rusia menghormati tanggal 24 Oktober untuk tidak melakukan peluncuran roket atau pekerjaan penting lainnya yang berhubungan dengan ruang angkasa di Baikonur. 

3. Tragedi kecelakaan pesawat jet dalam pelatihan misi luar angkasa Gemini 9 (1966) 

Astronaut NASA Elliot See dan Charles Bassett dipilih untuk menerbangkan misi Gemini IX pada tahun 1966. (dok. nasa.gov)

Pada tanggal 28 Februari 1966, astronaut Elliott See Jr. dan Charles Bassett II menaiki jet pelatihan militer T-38. Berdasarkan laporan dari St. Louis Post-Dispatch, latihan ini untuk persiapan misi luar angkasa Gemini IX, penerbangan awak ketujuh dalam program Gemini, yang dijadwalkan pada Mei tahun 1966. 

Saat ingin mendarat di landasan Lambert Field di St. Louis, Missouri, jet mereka tidak sengaja menabrak atap Gedung 101, atau Operasi Luar Angkasa Gemini, yang menampung kendaraan eksplorasi ruang angkasa.

Lalu, pesawat itu menabrak halaman bangunan di dekatnya, lalu meledak. Kedua pilot tewas. Selain itu, puing-puing yang jatuh dari langit-langit Gedung 101 menghantam sekitar 12 karyawan di dalamnya.

Komite investigasi menyimpulkan bahwa kecelakaan itu akibat cuaca buruk dan kesalahan perhitungan oleh See. Dilansir NASA, dua anggota awak Gemini IX ini dikuburkan di Pemakaman Nasional Arlington.

Baca Juga: 5 Sampel yang Diambil di Luar Angkasa untuk Diteliti di Bumi

4. Tragedi Apollo 1 (1967) 

Pada tanggal 27 Januari 1967, pukul 1:00 siang, astronaut Roger Chaffee, Gus Grissom, dan Ed White berpartisipasi dalam sesi pelatihan pra-penerbangan dalam modul di Cape Canaveral, sekitar sebulan sebelum misi Apollo 204. Selama sesi, modul dipasang pada roket tanpa bahan bakar.

Seperti yang diungkapkan Smithsonian National Air & Space Museum, lima setengah jam kemudian, kebakaran terjadi di kokpit karena masalah korsleting. Para astronaut terjebak di dalam modul karena pintu palka tidak bisa dibuka.

Para ahli mengatakan bahwa mereka meninggal dalam setengah menit pertama dari kebakaran karena mengalami luka bakar yang serius dan menghirup asap. Untuk menghormati ketiga astronaut tersebut, Apollo 204 secara resmi diberi nama "Apollo 1."

5. Tragedi Soyuz 1 (1967)

Persiapan Vladimir Komarov sebelum peluncurannya yang mengakibatkan kecelakaan fatal. (rarehistoricalphotos.com/Sputnik)

Kolonel Vladimir Komarov, yang sebelumnya menjabat sebagai komandan misi penerbangan luar angkasa Voskhod pada tahun 1964 mendapatkan kehormatan sebagai kosmonaut pertama yang terbang ke luar angkasa sebanyak dua kali. Tragisnya, dalam peluncuran Soyuz 1 pada 23 April 1967, dia menjadi orang pertama yang tewas dalam perjalanan ruang angkasa.

Berdasarkan tulisan Space Safety Magazine, Komarov sudah mengetahui ada masalah di pesawat ruang angkasa setelah diluncurkan. Soyuz 1 pun mulai kehilangan daya, jadi pesawat itu kembali ke Bumi pada hari berikutnya. Namun, karena sistem kontrol Soyuz 1 yang bermasalah dan sulit dikendalikan, Komarov pun harus mengarahkan pesawat secara manual.

Sayangnya, parasut utama pesawat itu gagal dikerahkan — pesawat mengalami tabrakan berkecepatan tinggi ke tanah. Ketika Soyuz 1 jatuh, roket berbahan bakar padatnya meledak, melenyapkan semua yang ada di dalamnya dan membunuh Komarov.

6. Tragedi penerbangan X-15 atau 3-65-97 (1967

Michael Adams di samping pesawat X-15 setelah penerbangan penelitian yang sukses pada 22 Maret 1967. Adams tewas dalam kecelakaan pesawat nomor tiga pada 15 November 1967. (dok. nasa.gov)

Pada tanggal 15 November 1967, mayor Angkatan Udara AS Michael James Adams melakukan penerbangan ketujuh dengan pesawat hipersonik X-15, Penerbangan Amerika Utara. Dia akan mengemudikan jet yang dijuluki X-15-3, yang digadang-gadang sebagai pesawat canggih.

Sayangnya, mesin berjalan 3,3 detik lebih lama dari rencana penerbangan awal, membuat pesawat terbang melampaui ketinggian yang diproyeksikan. X-15-3 juga mengalami kerusakan pada Sistem Data Penerbangan Inersianya, akibatnya pesawat itu jatuh di daerah terpencil sekitar 5,5 mil dari Randsburg, California. Adams pun tewas.

Secara anumerta, Adams menerima Lencana Astronaut Amerika Serikat, sebuah penghargaan yang diberikan kepada individu yang telah berhasil melakukan penerbangan luar angkasa karena berhasil mencapai ketinggian 50 mil, ungkap NASA.

7. Kematian kosmonaut Soyuz 11 (1971)

Awak misi Soyuz 11 (kiri ke kanan: Vladislav Volkov, Georgi Dobrovolski, dan Viktor Patsayev) pada hari peluncuran, 6 Juni 1971. (allthatsinteresting.com/Sovfoto)

Melansir laman Astronomy Magazine, Georgi Dobrovolski, Vladislav Volkov, dan Viktor Patsayev melakukan peluncuran Soyuz 11 pada tanggal 6 Juni 1971, mereka melakukan percobaan di stasiun luar angkasa pertama selama tiga minggu. 

Namun, tragedi terjadi ketika mereka mencapai Bumi pada 30 Juni. Sebuah kebocoran menyebabkan dekompresi, menewaskan ketiga anggota awak dalam waktu kurang dari dua menit dengan wajah yang membiru dan darah yang menetes dari hidung dan telinga mereka.

Baca Juga: Bikin Merinding, 10 Kejadian Teraneh di Luar Angkasa Dialami Astronaut

8. Bencana peluncuran di landasan Plesetsk (1980)

Ilustrasi Soyuz Rusia, peluncuran satelit Glonass dari Kosmodrom Plesetsk. (thelivingmoon.com/Roscosmos)

Butuh sembilan tahun bagi dunia untuk mengetahui tentang kecelakaan mengerikan yang terjadi di Situs Kosmodrom Plesetsk 43: Sebuah ledakan yang menewaskan 48 orang, ungkap BBC. 

Roket Soyuz yang membawa satelit pengintai militer dijadwalkan diluncurkan pada 18 Maret 1980, pukul 21.16. Sayangnya, beberapa jam sebelum peluncuran, roket meledak di landasan peluncuran, di samping tangki minyak tanah dan oksigen cair. Puluhan tewas di tempat dan beberapa mengalami luka bakar. 

Menurut komisi investigasi Soviet, tragedi itu disebabkan oleh kesalahan operator dan keluarnya oksigen cair. Namun, ada fakta bahwa oksigen peroksida bocor karena filter bahan bakar roket.

9. Tragedi Challenger (1986)

Space Shuttle Challenger digunakan dalam sembilan misi penting dari tahun 1983 hingga 1986, termasuk perjalanan luar angkasa pertama program Space Shuttle, peluncuran wanita Amerika pertama (Sally Ride) dan orang Afrika pertama.

Peluncuran Challenger yang ke-10, dijadwalkan pada 28 Januari 1986, salah satu dari tujuh orang krunya adalah Christa McAuliffe. Sayangnya, tragedi terjadi di 73 detik setelah peluncuran pesawat ulang-alik. Seperti yang diceritakan Space.com, Challenger meledak saat dunia menyaksikan peluncurannya.

Investigasi mengungkapkan bahwa suhu di bawah titik beku merusak segel karet pada pendorong roket, dan bencana Challenger mungkin dapat dihindari jika NASA menentukan hari yang tepat untuk peluncurannya. Lalu, sebuah monumen untuk menghormati kru berdiri di Arlington Memorial Cemetery.

10. Insiden Intelsat 708 (1996)

Sebuah makalah tahun 2014 yang diterbitkan di Colorado Law Review membagikan beberapa detail tentang peluncuran Intelsat 708 yang gagal, satelit telekomunikasi yang dibuat oleh Space Systems/Loral. Pada tanggal 15 Februari 1996, roket Long March 3B yang membawa satelit diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang China. 

Sayangnya, roket itu terbalik, berbelok keluar jalur selama 22 detik sebelum jatuh. Sedikitnya enam orang tewas dalam insiden itu, dan 57 lainnya luka-luka, lapor kantor berita pemerintah China Xinhua melalui The Space Review.

Namun, para ahli AS mengatakan bahwa kecelakaan itu menewaskan 300 hingga 500 orang, berdasarkan perkiraan populasi dan kerumunan orang di dekat lokasi kecelakaan.

Penyelidikan selanjutnya mengungkapkan bahwa sistem panduan Long March 3B rusak. Namun, hingga hari ini, jumlah korban tewas sebenarnya dari insiden ini masih belum pasti. 

11. Bencana pesawat ulang-alik Columbia (2003) 

Ilustrasi Pesawat Ulang-alik Columbia yang meledak saat masuk kembali ke Bumi pada 1 Februari 2003, menewaskan tujuh astronautnya. (fineartamerica.com/Chris Butler)

Columbia membuat sejarah pada 12 April 1981, sebagai Space Shuttle (pesawat ulang alik) pertama yang terbang di luar angkasa. Sayangnya, misi STS-107 yang didedikasikan untuk penelitian menjadi penerbangan terakhirnya.

Pada 16 Januari 2003, kira-kira 82 detik setelah lepas landas, sepotong busa seukuran tas kerja jatuh dari tangki luar pesawat ulang-alik dan mengenai sayap kiri kendaraan, merusak pelindung panasnya. Saat pesawat ulang-alik Columbia ini kembali ke Bumi pada 1 Februari 2003, pesawat ini meledak dan tidak ada astronaut yang selamat. 

Baca Juga: Gak Nyangka, 11 Hewan Ini Sudah Mencicipi Luar Angkasa

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya