TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Propaganda Paling Menggemparkan dalam Sejarah

Ada yang menjadi ikonik hingga mencetuskan sebuah perang

poster Rosie the Riveter (ebay.com)

Propaganda adalah informasi yang biasanya menyesatkan, yang bertujuan untuk membujuk dan memanipulasi (istilah ilmiahnya adalah memperdaya). Dari pesan politik hingga iklan, propaganda dibuat untuk mengubah kenyataan melalui psikologi manusia.

Lalu, ada pula propaganda yang justru memberikan perubahan besar. Beberapa di antaranya merupakan kampanye propaganda paling berani yang pernah ada dalam sejarah. Propaganda-propaganda apa saja yang pernah mengubah jalannya sejarah, ya? 

1. Guerrero Heroico, propaganda melegenda dari wajah ikonik Che Guevara

mural foto ikonik Che Guevara (irishexaminer.com)

Che Guevara adalah salah satu tokoh paling berpengaruh. Lahir dari keluarga kelas menengah di Argentina. Sudut pandangnya yang radikal, mengatarnya ke kelompok Fidel Castro dan revolusi Kuba, di mana ia menjadi tangan kanan Fidel Castro.

History melaporkan bahwa dia bertanggung jawab atas penjara La Cabaña, di mana ia memerintahkan pengeksekusian 144 orang. Namun, semua ini tidak terlepas dari propaganda paling mencolok yang pernah ada, yakni Guerrero Heroico, foto ikonik Guevara yang dicatat NPR telah menjadi foto yang paling banyak dibuat dalam sejarah.

Seperti yang dilaporkan Smithsonian, foto ini diambil oleh Alberto Korda pada tahun 1960, yang akhirnya menjadi sangat populer dan banyak digunakan oleh hampir semua gerakan atau filosofi yang kontra-budaya. Wajahnya menjadi gambaran umum untuk aksi pemberontakan.

2. Join, or Die, membantu terbentuknya Amerika Serikat

"Join or Die.” Benjamin Franklin di The Pennsylvania Gazette, 9 Mei 1754 (blogs.loc.gov)

Salah satu ikon paling terkenal dari Perang Revolusi adalah ilustrasi "Join, or Die" yang dibuat oleh Benjamin Franklin. Menggambarkan seekor ular yang dibagi menjadi delapan bagian yang mewakili koloni Inggris di Amerika (Carolina Selatan, Carolina Utara, Virginia, Maryland, New York, New Jersey, dan Pennsylvania diberi label khusus, dengan empat koloni New England dikelompokkan bersama di bawah label "NE" ), ini adalah pesan yang kuat dan dibuat lebih efektif karena singkat dan sederhana.

Seperti yang ditulis oleh penulis Karen Severud Cook, Franklin awalnya menerbitkan ilustrasi di surat kabar The Pennsylvania Gazette pada tahun 1754 dalam upaya untuk menyatukan koloni melawan Prancis selama Perang Prancis dan India. Ilustrasi ini menyerupai peta, undulasi ular mencerminkan lekukan garis pantai timur, membangkitkan kesatuan koloni.

Satu dekade kemudian, gambar itu digunakan untuk mempromosikan persatuan antara koloni melawan Inggris. The Constitution Daily mencatat bahwa propaganda ini menyiratkan ketakutan. Meyakinkan banyak orang untuk mengikuti propaganda ini, jika tidak, mereka akan berada dalam bahaya.

3. Rosie the Riveter, mengajak perempuan untuk mengambil alih pekerjaan laki-laki selama masa perang

poster Rosie the Riveter (ebay.com)

Dilansir laman The Atlantic, model yang terkenal dalam poster "We Can Do It!" atau yang sekarang dikenal sebagai Rosie the Riveter, mendorong banyak perempuan untuk bekerja di pabrik selama Perang Dunia II. 

Banyaknya laki-laki yang dikirim untuk berperang pada tahun 1940-an, membuat pekerjaan manufaktur kekurangan tenaga kerja, AS pun membutuhkan perempuan untuk mengambil alih pekerjaan tersebut. Namun, sebagian besar dari 18 juta perempuan yang mengambil alih pekerjaan itu bukanlah orang baru di dunia kerja—mereka kehilangan pekerjaan selama Great Depression, dan ada juga yang sudah bekerja di pekerjaan bergaji rendah. 

Baca Juga: Kemlu AS: 5 Media Tiongkok Mesin Propaganda Pemerintah

4. America's Army, propaganda yang memberi kesan positif terhadap militer

Militer adalah pekerjaan yang dianggap mulia karena dilakukan demi kepentingan negara, tapi pekerjaan ini juga sangat berbahaya. Ada propaganda America's Army, sebuah video games yang dirilis pada tahun 2002, dan mengalami beberapa pembaruan, yang terbaru pada tahun 2013. 

Propaganda yang cukup mencolok, yang secara eksplisit menyiratkan bahwa menjadi militer di Angkatan Darat Amerika Serikat tampak sangat menyenangkan dan membanggakan. Seperti dilansir HowStuffWorks, pemerintah membuat propaganda berupa video game ini untuk menguji senjata konseptual dalam dunia militer. 

Rekrutmen semacam ini sangat vital bagi masa depan operasi militer. Seperti yang dilaporkan The Guardian, meningkatnya penggunaan drone dan teknologi jarak jauh dalam peperangan  membuat video game ini semakin berguna.

Beberapa rekrutan bahkan dilatih jauh sebelum mereka benar-benar bergabung. Seperti yang ditunjukkan oleh TechRadar, penelitian menunjukkan bahwa orang Amerika berusia 16 hingga 24 tahun memandang tentara sebagai pekerjaan yang positif karena bermain video game ini.

5. La Bestia, propaganda paling menarik melalui lagu

Imigran Amerika Tengah pergi ke utara dengan naik ke atas kereta barang pada 6 Agustus 2013 di dekat Juchitan, Meksiko. (huffingtonpost.com)

Imigrasi menjadi topik hangat di Amerika Serikat selama beberapa dekade, dan kita pasti tahu dengan beberapa upaya (seperti tembok besar) untuk membatasi pergerakan ilegal orang-orang dari Meksiko, Amerika Latin dan Amerika Selatan ke AS. Namun, ada banyak propaganda terkait masalah ini.

Seperti dilansir The Guardian, "La Bestia" ("The Beast") adalah sebuah lagu tentang bahayanya menaiki kereta barang. Kereta disebut sebagai The Beast atau Train of Death. Vice melaporkan, lagu tersebut dibuat dan didistribusikan oleh US Customs and Border Protection Agency.

Menurut penulis lagu, Carlo Nicolau dan Eddie Ganz, lagu itu adalah bagian dari CD kompilasi yang dikirim ke stasiun radio di Honduras, El Salvador, Guatemala, dan daerah sekitarnya. Propaganda lagu ini diharapkan dapat menembus budaya populer dan membuat orang lebih takut naik kereta barang yang biasa ditumpangi para imigran ilegal. 

6. Memasang iklan demi membuat propaganda palsu

iklan di New York Times, 1976 (nknews.org)

Melansir Business Insider, di Korea Utara tahun 1969 dan 1997, ada serangkaian iklan dalam satu halaman penuh di surat kabar seperti The New York Times, The Washington Post, dan The Guardian.

Iklan ini berisi propaganda untuk meyakinkan warga Korea Utara bahwa negara mereka bukanlah negara yang gagal. Meskipun kenyataannya, Korea Utara sedang mengalami krisis pada saat itu. 

Misalnya, sebuah iklan yang ditempatkan di The New York Times pada tahun 1969 mempromosikan biografi pemimpin Korea Utara saat itu Kim Il-Sung dengan judul 'Korea Telah Menghasilkan Pahlawan Abad ke-20.' Tetapi seperti yang dicatat oleh NK News, bahkan para pendukung Korea Utara pun menganggap bahwa iklan itu adalah ide yang bodoh, karena iklannya tidak banyak berpengaruh dan juga sangat mahal.

7. Troll farm Rusia dalam memanipulasi internet

The New York Times melaporkan bahwa "troll farm" Rusia mempekerjakan orang untuk menyebarkan disinformasi dan kekacauan dengan menyamar sebagai pengguna internet biasa, yang ditujukan pada sebuah paroki kecil di Louisiana pada tahun 2014. Propaganda ini dirancang untuk mengikis kepercayaan masyarakat pada sumber informasi dan otoritas.

Seperti yang dilaporkan The Guardian, mereka yang bekerja di gedung St. Petersburg, di mana sebagian besar troll farm ini beroperasi, membuat banyak akun di platform media sosial, berpura-pura menjadi penduduk setempat, dan memposting banyak hal seperti resep dan berbagi lagu yang mereka suka sambil menyaring propaganda yang lebih bermuatan politik.

Troll dengan kemampuan bahasa Inggris yang handal juga diarahkan untuk mengomentari artikel yang diterbitkan oleh The New York Times dan sumber berita lainnya, sehingga menyebabkan lebih banyak kekacauan. Mereka yang mengatur tipuan online seperti yang ada di Louisiana ini beroperasi di bawah moniker "Special Projects Department." Propaganda ini dinilai efektif karena sulit membedakan yang asli dan yang palsu. 

Baca Juga: Balas Dendam, Korut Siapkan 12 Juta Brosur Propaganda Anti-Korsel

8. Poster Hope Obama merupakan propaganda

Seniman Shepard Fairey terlihat menandatangani poster "Hope" Barack Obama di Echo Park Los Angeles pada 12 Januari 2009. (abcnews.go.com/Damian Dovarganes)

Kata "propaganda" memiliki konotasi negatif, yang mempromosikan sesuatu yang tidak kita setujui atau kita anggap jahat, tetapi propaganda tidak selalu memiliki tujuan jahat. Poster "Hope" Barack Obama yang dibuat oleh Shepard Fairey itu merupakan propaganda saat kampanye Barack Obama. 

Dalam sebuah wawancara di The Huffington Post, Fairey harus meminta izin secara resmi dari tim Obama agar tidak terjadi kesalahpahaman. Saat izinnya diterima, dia membuat gambar itu hanya dalam waktu satu hari.

Poster aslinya menggunakan kata "Progress", tetapi dianggap tidak menyampaikan pesan yang dimaksud, lalu akhirnya diubah menjadi "Hope". Poster itu sekarang berada di Galeri Potret Nasional AS. 

9. Operasi Himmler

Operasi Himmler (intersofts.com)

Pada tahun 1939, Hitler dan Nazi memiliki masalah. Mereka meyakinkan banyak warga Jerman bahwa kesengsaraan pasca-Perang Dunia I yang mereka alami itu akibat dari perjanjian yang ditandatangani Jerman di Versailles. Hitler berniat menyerang Polandia tetapi tidak ingin menggunakan kekerasan, karena tentara Polandia cukup sedikit dan tidak adanya niatan jahat untuk menyakiti Jerman.

Jerman akhirnya menggunakan propaganda paling transparan di abad ke-20, Operasi Himmler. Seperti yang dilaporkan The Washington Post, Heinrich Himmler melancarkan serangan palsu kepada tentara Jerman di sebuah stasiun radio Polandia yang seolah-olah dilakukan tentara Polandia. Wartawan Barat ditunjukkan mayat-mayat, dan diberi tahu bahwa kekejaman ini adalah ulah Polandia.

Hitler kemudian pergi ke hadapan Reichstag dan membuat pidato berapi-api menentang Polandia, mengabaikan fakta bahwa Jerman telah menandatangani perjanjian non-agresi dengan Polandia lima tahun sebelumnya, dan bahwa mobilisasi militer Polandia lambat dan tidak kompeten. Dua hari kemudian Perang Dunia II dimulai, jadi Operasi Himmler dianggap cukup sukses. 

10. Propaganda Inggris yang merendahkan laki-laki

poster "Daddy, what did YOU do in the Great War?" (zazzle.co.uk)

Pada tahun 1916, Kantor Perang Inggris merancang salah satu upaya untuk mempermalukan para laki-laki agar bergabung menjadi tentara dengan poster "Daddy, what did YOU do in the Great War?" Ketika Perang Dunia I pecah, Inggris tidak cukup siap dari segi militer.

Seperti yang dicatat oleh British Library, tentara Inggris sedikit, tidak ada wajib militer, dan banyak laki-laki tidak ingin bergabung dengan tentara karena takut jika keluarga mereka terlantar, terutama dari segi ekonomi. Nah, untuk meyakinkannya, Inggris membuat propaganda yang menyinggung kaum laki-laki, dan membuat mereka merasa pengecut karena takut menjadi tentara.

11. The real photoshop Soviet

Seperti yang ditulis The New Yorker, Joseph Stalin sangat sensitif dengan mereka yang kurang berpartisipasi dalam revolusi yang membawa kaum Bolshevik ke tampuk kekuasaan, dan dia pun menghapus orang-orang itu dari foto, salah satunya Leon Trotsky.

Seperti yang dicatat oleh Open Culture, manipulasi ini dirancang untuk menampilkan Stalin sebagai satu-satunya pahlawan Uni Soviet. Ada banyak foto dari pemerintahan Stalin yang telah dihapus—tetapi tidak tahu siapa saja mereka.

Baca Juga: 7 Kartun Propaganda Terkenal yang Dibuat Disney selama Perang Dunia II

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya