TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Wendigo, Makhluk Mitologi Amerika Utara yang Memangsa Manusia

Apakah Wendigo sebenarnya hanya istilah penyakit mental?

cuplikan Wendigo dalam game Fallout 76 (dok. Bethesda Game Studios/Fallout 76)

Ada banyak kisah mengerikan tentang makhluk menyeramkan di luar sana. Di Indonesia sendiri, ada cukup banyak kisah dan legenda tentang hantu dan monster. Nah, kali ini kita akan membahas tentang Wendigo. 

Cerita tentang Wendigo sendiri sudah ada selama berabad-abad dalam cerita rakyat Amerika Utara. Wendigo dikisahkan hidup di hutan belantara Amerika Utara. Penggambaran modern menggambarkannya mirip seperti rusa tapi bertubuh layaknya manusia. Wendigo digadang-gadang memangsa manusia dan mencabik-cabiknya. Yuk, kita cari tahu apa itu sebenarnya Wendigo! Apakah ia nyata atau mitos semata?

1. Mitos tentang Wendigo

representasi wendigo menurut tradisi Algonquian (commons.wikimedia.org/SpongePP)

Menurut legenda, Wendigo adalah monster mengerikan yang memangsa manusia di hutan Amerika Utara. Ada yang menganggap bahwa Wendigo itu berkepala rusa jantan. Wendigo bisa berubah wujud seperti manusia, tapi dalam versi yang mengerikan, seperti bertubuh kurus kering karena rasa kelaparannya yang tak kunjung hilang.

Namun, dalam versi cerita lain, Wendigo bisa tumbuh sebanding dengan ukuran makanan yang baru saja dikonsumsinya. Ini membuat Wendigo tidak bisa makan sampai kenyang. Sementara itu, menurut sarjana suku Ojibwe, Basil Johnston, bibir Wendigo itu sobek dan berbau busuk.

Dalam cerita lain, Wendigo adalah roh jahat yang menguasai tubuh manusia. Manusia itu dikutuk dengan rasa lapar yang tak ada habisnya untuk memakan daging manusia. Roh jahat ini dapat merasuki siapa pun yang hatinya dipenuhi dengan keegoisan atau keserakahan hingga membuat mereka melakukan tindakan kanibalisme.

2. Cerita rakyat di balik kisah Wendigo

lukisan suku Algonquian, Siouan, dan Caddoan di sebelah barat Mississippi (commons.wikimedia.org/Karl Bodmer)

Seperti banyak kisah kriptozoologi (ilmu yang mencari keberadaan hewan yang belum terbukti) lainnya, kisah Wendigo berakar pada berbagai budaya. Wendigo berasal dari wilayah Amerika Utara yang menjadi cerita rakyat masyarakat adat Algonquian. Istilah Algonquian dalam hal ini merujuk ke satu suku asli Amerika dan lebih ke subset (himpunan bagian) budaya yang sebagian besar berbasis di sekitar Kanada, pantai Timur Laut AS, dan wilayah Great Lakes. Beberapa suku di antaranya adalah Cree, Ojibwe, dan Innu. Banyak dari suku ini memiliki dialek yang sama dan pengalaman hidup yang keras di Utara.

Kelaparan menjadi momen yang ditakuti semua orang. Nah, karena ketakutan inilah, lahirlah cerita dan personifikasi mitologis terkait ancaman tersebut. Hal ini mirip seperti kekhawatiran manusia tentang potensi destruktif dari teknologi nuklir, yang akhirnya menciptakan kisah Godzilla ke peradaban modern.

Ketakutan akan kelaparan ini kemungkinan besar menyebabkan berkembangnya cerita tentang Wendigo. Selain itu, suku yang berbeda memiliki variasi mitologinya yang berbeda pula. Akan tetapi, ada satu hal yang sama, yakni kelaparan yang membuat orang merenggut nyawa orang lain yang tidak waspada atau istilahnya kanibalisme.

3. Apakah seseorang bisa lepas dari kejaran Wendigo?

ilustrasi batu es (pixabay.com/roegger)

Menurut legenda, tidak ada yang bisa melarikan diri jika bertemu dengan Wendigo. Wendigo tidak akan berhenti saat mengejar mangsanya. Ia pun tidak mudah dialihkan. Jadi, ke mana pun mangsanya pergi, makhluk itu akan mengikuti, mencakar, dan mencabik-cabik santapannya.

Namun, kelemahan utama Wendigo adalah jantungnya. Makhluk itu memiliki jantung yang terbuat dari es padat. Jadi, jantungnya rentan terhadap kekerasan, seperti pukulan, karena bisa hancur. Jika ingin selamat dari Wendigo, seseorang harus mengambil jantung Wendigo dengan pisau perak atau peluru, lalu menghancurkannya. Kemudian, masukkan jantung yang hancur itu ke dalam kotak perak, kunci kotak itu, lalu kubur.

4. Psikosis Wendigo

ilustrasi seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental (pixabay.com/Małgorzata Tomczak)

Sering kali, nama makhluk mitologis dijadikan nama kondisi medis tertentu. Nama makhluk mitologis Chimera, misalnya, dijadikan nama medis chimerism (kimerisme) genetik. Ini sebutan untuk kondisi saat manusia memiliki lebih dari satu set DNA. Kata fobia juga terinspirasi dari nama mitologi Yunani, Phobos, yaitu personifikasi ketakutan dalam bahasa Yunani. Narsisme, hermafroditisme, dan sindrom Proteus berasal dari mitologi kuno. Wendigo sendiri dijadikan nama yang berkaitan dengan gangguan mental. 

Psikosis Wendigo adalah istilah untuk mereka yang tertarik memakan daging manusia. Menariknya, mereka memakan manusia bukan karena kelaparan atau kekurangan makanan. Faktanya, beberapa kasus psikosis Wendigo yang paling terkenal terjadi tanpa alasan apa pun. Intinya, mereka melakukannya karena suka. Namun, alasan di balik kondisi mental ini masih diperdebatkan, seperti apakah kondisi kejiwaan ini murni gangguan mental atau akibat dari kisah-kisah yang tertanam secara budaya.

Baca Juga: Sifat Kucing Meniru Pemiliknya, Ini Mitos atau Fakta?

5. Para Yesuit yang pernah menemui psikosis Wendigo

ilustrasi misionaris Yesuit yang menyebarkan ajaran Kristen ke penduduk asli Amerika (commons.wikimedia.org/Internet Archive Book Images)

Selama lebih dari 40 tahun pada tahun 1600-an, sekelompok misionaris Prancis dari ordo Jesuit melakukan perjalanan melewati Prancis Baru, petak luas Amerika Utara yang sekarang terdiri dari Montreal, Quebec, dan wilayah Amerika Serikat yang diperoleh selama Pembelian Louisiana. Dalam misi ini, para misionaris berinteraksi dengan penduduk asli untuk menyebarkan agama Katolik. Para misionaris ini pun menerbitkan kisah mereka dalam buku berjudul Relations des Jésuites de la Nouvelle-France atau The Jesuit Relations yang mereka gunakan untuk menyebarkan karya mereka dan untuk mendapatkan dukungan finansial.

Di beberapa halaman dalam buku tersebut, para Yesuit ini menggambarkan nasib buruk yang menimpa sekelompok laki-laki yang akan mereka temui. Kabarnya, sekelompok laki-laki ini telah dikuasai oleh psikosis misterius. Para laki-laki ini jadi sangat rakus dengan daging manusia, baik itu perempuan, anak-anak, bahkan laki-laki lain. Mereka selalu mencari mangsa baru dan tidak pernah kenyang.

Sekelompok laki-laki ini pun harus dieksekusi karena hanya inilah cara satu-satunya untuk mengakhiri kebuasan mereka. Buku ini adalah salah satu sumber tulisan Barat pertama terkait kasus psikosis Wendigo. Mungkin buku ini juga dibumbui dengan dongeng sebagai cerita pengantar tidur terburuk yang pernah ditulis.

6. Kasus psikosis Wendigo, seorang laki-laki yang membunuh dan memakan keluarganya sendiri

potret Swift Runner di Fort Saskatchewan setelah penangkapannya (commons.wikimedia.org/George M. Dawson)

Menurut Edmonton Journal, laki-laki yang dikenal sebagai Swift Runner adalah anggota suku Cree. Dia pernah bekerja sebagai pemandu bagi polisi berkuda setempat. Namun, menjelang akhir tahun 1878, Swift Runner membawa keluarganya ke hutan dan menemui kejadian yang mengerikan.

Keluarga Swift Runner terakhir kali terlihat di depan umum pada musim semi tahun 1879. Runner mengeklaim bahwa seluruh keluarganya, yang terdiri dari istri dan enam anaknya, meninggal karena kelaparan selama musim dingin yang terjadi berbulan-bulan lamanya. Polisi di Fort Saskatchewan curiga dengan pengakuan Swift Runner karena hanya dia yang berhasil bertahan hidup dari ganasnya kelaparan musim dingin. 

Polisi akhirnya menyelidiki perkemahannya dan menemukan sisa-sisa tulang yang dagingnya sudah diambil bersih, beberapa tulang sumsumnya bahkan telah dilubangi. Ada pula tengkorak manusia. Saat dikonfrontasi tentang kejahatan tersebut, Swift Runner mengaku telah membunuh dan memakan keluarganya sendiri.

Kisah Swift Runner kemudian menjadi contoh dari kasus psikosis Wendigo. Ia diyakini lebih memilih membantai dan memakan seluruh keluarganya ketimbang berburu hewan liar. Swift Runner akhirnya dieksekusi pada akhir 1879. Dia dijatuhi hukuman gantung pertama yang disetujui pemerintah Alberta.

7. Dukun Jack Fiddler

potret Robert "Jack" Fiddler (commons.wikimedia.org/Indian and Northern Affairs Canada)

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ada seorang anggota Bangsa Pertama Danau Berpasir bernama Zhauwuno-geezhigo-gaubow. Ia dikenal oleh orang Eropa di daerah itu sebagai "Jack Fiddler". Dia adalah seorang dukun, tabib suci dengan keahlian yang sangat dicari. Jack digadang-bisa melawan Wendigo.

Jack mengaku sudah menangani 14 Wendigo dalam hidupnya dengan metode eutanasia (mengakhiri hidup korban) yang diduga Wendigo. Ketika seseorang merasakan bahwa kutukan Wendigo mulai menguasainya, orang itu akan memanggil dukun untuk mengakhiri kesengsaraannya. Ini dilakukan agar orang tersebut tidak membuat hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah pergantian abad, tradisi suku mulai dikesampingkan. Pemerintah Kanada mengirim pasukan untuk menyelidiki dan mencari korban eutanasia karena masalah psikosis Wendigo ini. Jack dan saudaranya lalu ditangkap karena tuduhan pembunuhan. Sebelum dia akan dieksekusi, dukun itu melarikan diri dari penjara dan bunuh diri.

8. Wechuge, makhluk yang hampir mirip dengan Wendigo

potret delapan anak Athabaskan di Yukon Bawah, Alaska, 1895 (commons.wikimedia.org/Veazie Wilson)

Wendigo bukan satu-satunya makhluk jahat yang diduga mengintai di Amerika Utara. Penduduk asli Athabaskan juga memiliki cerita mengerikan selama berabad-abad tentang makhluk yang mirip dengan iblis. Wechuge adalah makhluk mengerikan versi Athabaskan yang kurang terkenal dari kisah Wendigo di Algonquian.

Menurut David D Gilmore dalam bukunya, Monsters: Evil Beings, Mythical Beasts, and All Manner of Imaginary Terrors, Wechuge bisa sama ganasnya dengan Wendigo. Namun, ia tidak sekuat atau semengerikan penampilannya. Oleh karena itu, Wechuge jauh lebih lihai menipu untuk menjerat mangsa manusia ketimbang Wendigo. Wechuge sangat sulit untuk dibedakan dari manusia selain dari beberapa aspek penampilan mereka, seperti matanya yang liar, gigi tajam, dan bibir yang robek serta berdarah.

Di sisi lain, Wechuge memiliki organ yang terbuat dari es, sama seperti halnya Wendigo. Jadi, kedua monster itu bisa dibunuh dengan cara yang sama. Pertama, ia bisa dibunuh dengan api untuk melelehkan organnya yang membeku. Kedua, ia bisa mati dengan dipenggal kepalanya.

9. Wendigo bisa meniru suara manusia

cuplikan Wendigo dalam game Fallout 76 (dok. Bethesda Game Studios/Fallout 76)

Dalam bukunya, Dangerous Spirits: The Windigo in Myth and History, Shawn Smallman mengatakan bahwa dalam tradisi lisan penduduk asli Amerika yang diturunkan dari generasi ke generasi, Wendigo memiliki kekuatan menyeramkan untuk meniru ucapan manusia. Menurut legenda, keterampilan mengerikan Wendigo jauh lebih mengesankan daripada burung beo. Wendigo menggunakan mimikrinya untuk memikat korban agar mendekatinya. Namun, dalam artikelnya, "Incursion Into Wendigo Territory", Jackson Eflin menjelaskan bahwa Wendigo bisa mengubah wajah mereka menjadi orang lain. 

10. Penggambaran Wendigo dalam budaya modern berbeda dengan penggambaran dari suku asli Amerika

potret cosplay Wendigo dalam Fan Expo Canada pada 2015 (commons.wikimedia.org/GabboT)

Pada 2021, kesuksesan film horor berjudul Antlers membuat nama Wendigo lebih tersebar luas dalam budaya populer. Namun, penggambaran makhluk dalam film itu juga bertanggung jawab dalam interpretasi yang salah tentang seperti apa monster legendaris Windigo tersebut. Menurut serial PBS berjudul Monstrum, tidak ada satu pun mitos dari Algonquian yang pernah menggambarkan bahwa Wendigo memiliki tanduk.

Faktanya, penggambaran Wendigo dengan ciri-ciri seperti rusa jantan adalah murni ciptaan fiksi modern. Selain novel awal abad ke-20, The Wendigo karya Algernon Blackwood, film Wendigo (2001) adalah salah satu film pertama yang menunjukkan bahwa penggambaran makhluk itu tidak akurat, seperti adanya tanduk rusa. Sejak saat itu, Hollywood menggunakan konsep tersebut dan menggambarkan Wendigo dengan tanduk dalam beberapa produksi horor lainnya, seperti pembuatan ulang film Pet Semetary dan dalam serial Hannibal.

Di sisi lain, cerita penduduk asli Amerika mengaitkan bahwa Wendigo bukanlah rusa jantan. Bahkan, istilah pribumi yang menyebutkan Windigo diartikan sebagai 'kanibal'. Ada juga dialek saat kata itu lebih akurat diterjemahkan sebagai 'burung hantu', yakni makhluk malam.

Baca Juga: 5 Mitos Seputar Alam Semesta yang Dipercaya oleh Peradaban Kuno

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya