TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Serangan Teroris yang Banyak Menewaskan Korban Jiwa, Mematikan

Korban tewas bahkan mencapai ribuan jiwa, di mana saja? 

Seorang pria lari dari ledakan besar di depan Hotel Safari di Mogadishu, Somalia. (nbcnews.com/Said Yusuf Warsame/EPA)

Terorisme dirancang untuk menabur ketakutan, dan cara utamanya adalah kematian. Bekas luka psikologis dan ekonomi dari terorisme sangat dalam dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk pulih kembali.

Namun bukan berarti jumlah korban tewas akibat aksi teroris tidak penting. Orang-orang yang kehilangan nyawanya karena serangan teroris harus selalu diingat, dan dampak dari serangan semacam itu berbanding lurus dengan jumlah orang yang kehilangan nyawanya. Berikut adalah serangan teroris paling mematikan dalam sejarah.

1. Pengeboman Air India Flight 182 (1985) terdapat 329 korban jiwa

Pelaut Inggris menurunkan jenazah dari Air India Flight 182 yang jatuh di lepas pantai Irlandia pada 23 Juni 1985. (scoopwhoop.com/AFP File)

Seperti dilansir The Caravan, pada 23 Juni 1985, sekelompok teroris Sikh Kanada melakukan penyerangan dalam penerbangan Air India dari Montreal ke London. Mereka berhasil menyelundupkan dua bom dalam koper dan meledakkannya di tengah penerbangan.

Pesawat 'hancur' di udara, menewaskan 329 orang di dalamnya, dan 82 di antaranya adalah anak-anak. Pemboman itu adalah pembunuhan massal terbesar dalam sejarah Kanada. 

2. Pembantaian Gamboru Ngala, Nigeria (2016) menewaskan 336 korban jiwa

kelompok Boko Haram (aljazeera.com/Afolabi Sotunde/Reuters)

Seperti yang dijelaskan oleh BBC News, Boko Haram adalah kelompok fanatik agama yang ingin mengubah Nigeria menjadi negara Islam. Pada tahun 2016, kelompok teroris ini terlibat dalam salah satu serangan teroris paling mematikan.

Seperti dilansir Business Insider, kelompok tersebut menjebak pasukan keamanan di kota Gamboru Ngala. Lalu mereka membakar gedung dan menembak semua orang di sana tanpa pandang bulu. 336 orang tewas dari populasi sekitar 3.000 orang.

3. Bom Karrada, Irak (2016) menewaskan 341 korban jiwa

Sebuah truk yang sarat dengan bahan peledak meledak di distrik perbelanjaan Karrada di Baghdad. (bz-berlin.de/Reuters)

Pemboman Karrada terjadi hari Minggu pagi yang ramai di Baghdad dalam penutup bulan Ramadhan. Dilakukan oleh Negara Islam (ISIS), serangan itu menargetkan Muslim Syiah.

Seperti dicatat oleh CNN, serangan itu menggunakan truk yang diisi dengan bahan peledak dan dikemudikan oleh seorang pembom bunuh diri. Banyak orang tewas seketika oleh ledakan itu, The Atlantic mencatat bahwa ledakan itu membakar gedung di dekatnya, dan ratusan orang di dalamnya terjebak. Diperkirakan 341 tewas.

4. Penyandraan berujung kematian di Sekolah Beslan, Rusia (2004), terdapat 385 korban jiwa

Seorang pria membawa seorang anak laki-laki keluar dari sekolah. Pasukan khusus Rusia bergerak setelah beberapa ledakan keras terdengar dan atap gym runtuh pada 3 September 2004. (ibtimes.co.uk/AFP File)

Seperti dilansir History, pada tanggal 1 September 2004, sekelompok teroris Chechnya  menyandera 1.000 orang di Sekolah No. 1 di Beslan, Rusia. Para teroris menuntut agar Rusia memindahkan pasukannya dari Chechnya.

Pasukan keamanan Rusia tiba, dan selama tiga hari melakukan negosiasi. Selama waktu ini, para sandera tidak diberi makanan atau minum. Pada pagi hari tanggal 3 September, beberapa ledakan terdengar di dalam gedung, dan pasukan Rusia menyerbu sekolah tersebut.

Pada tahun 2017, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menduga bahwa penyelamatan yang dilakukan pasukan Rusia justru mengakibatkan lebih banyak korban jiwa. Dikutip laman WorldAtlas, sebanyak 385 orang tewas, banyak dari mereka adalah anak-anak. 

5. Pembantaian Trujillo, Kolombia (1988-1994) memakan 400 korban jiwa

Di Taman Monumen Trujillo, ada lebih dari 230 osuarium di tujuh tingkat. Jenazah para korban dikuburkan di sana, diberi penghormatan patung yang diukir di tanah liat oleh kerabat mereka. (pbicolombia.org)

PBI Colombia menjelaskan bahwa Pembantaian Trujillo adalah serangkaian pembunuhan mengerikan yang dilakukan oleh kartel narkoba dengan bantuan dari polisi, tentara, dan pejabat lokal.

Hal ini terjadi ketika warga sipil bekerja sama dengan kelompok perlawanan untuk menghalangi pengiriman narkoba, akibatnya, kartel membunuh hampir semua orang di daerah itu–yang menjuru pada aksi terorisme. Menurut AP News, para korban disiksa dan sekitar 400 orang kehilangan nyawa karena teror ini.

Baca Juga: Curhat Napi Teroris, Bertaubat dan Ingin Kembali Diterima Masyarakat

6. Dibakarnya Cinema Rex di Iran (1978) dan menewaskan 420 korban jiwa

kebakaran di bioskop Rex, Iran (parstoday.com)

Sebelum Revolusi Islam, Iran adalah monarki represif yang sangat bersahabat dengan Amerika Serikat dan Barat. Shah Iran, Mohammad Reza Pahlavi, menjadi Raja melalui kudeta yang diatur oleh Amerika Serikat. Namun seperti dicatat oleh The National Interest, Shah menghadapi perpecahan antar rakyatnya terkait pandangan ekstremis, terutama ulama Muslim Syiah konservatif.

The Washington Post melaporkan bahwa pada 19 Agustus 1978, teroris membakar bioskop yang ramai di kota Abadan. Empat pria menghalangi pintu keluar teater dan menyiram gedung dengan bensin lalu membakarnya. 

Para pelaku tidak pernah diidentifikasi secara pasti. Namun, serangan ini merenggut 420 nyawa dan memicu revolusi yang menggulingkan Shah dari kekuasaan pada tahun 1979.

7. Pemboman Mogadishu, Somalia (2016) menewaskan 655 korban jiwa

Seorang pria lari dari ledakan besar di depan Hotel Safari di Mogadishu, Somalia. (nbcnews.com/Said Yusuf Warsame/EPA)

Somalia, terutama ibu kotanya Mogadishu, tidak asing dengan serangan teroris. The Guardian melaporkan bahwa sebuah truk yang diselundupi bahan peledak dihentikan oleh polisi di sebuah pos pemeriksaan, pengemudi yang panik menginjak pedal gas, dan mengemudikan truk melewati barikade sambil ditembaki tentara. 

Truk ini pun menabrak sebuah kapal tanker berisi bahan bakar yang di parkir di dekat sebuah hotel. Ledakan yang dihasilkan pun jauh lebih besar. Selain itu, NPR melaporkan bahwa bom di truk kedua diledakkan dua jam kemudian. Serangan ini menewaskan 655 orang.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, diyakini bahwa itu ulah kelompok militan yang disebut Islamis al-Shabab, yang memang terkenal melakukan beberapa serangan mematikan di Somalia.

8. Pembantaian polisi Sri Lanka (1990) memakan 774 korban jiwa

ilustrasi Tentara Satgas Khusus (STF) Polisi Sri Lanka.(wionews.com/AFP)

Sebagian besar serangan teroris menargetkan warga sipil. Namun pada tahun 1990, sebuah kelompok teroris yang dikenal sebagai Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) mengejutkan dunia dengan membunuh hampir 800 petugas polisi di Sri Lanka.

LTTE menuntut negara bagian Tamil yang merdeka di timur laut Sri Lanka. Daily News melaporkan bahwa pada 11 Juni 1990, sekelompok besar pejuang LTTE merebut sebuah kantor polisi di Provinsi Timur negara itu. Dengan menyandera beberapa petugas polisi, mereka menjarah pos dan menuntut agar semua kantor polisi lain di daerah itu dikosongkan. 

LTTE menyandera 774 petugas polisi ke dalam hutan, mengikat tangan mereka dan menembaknya. Pembantaian itu menghancurkan setiap peluang perdamaian yang dinegosiasikan antara pemerintah dan LTTE.

9. Pemboman komunitas Yazidi, Irak (2007) menewaskan 795 korban jiwa

pemboman Yazidi (dailymail.co.uk)

Yazidi adalah minoritas etnis dan agama di Irak yang mengalami diskriminasi dan penindasan karena agama mereka menggabungkan unsur-unsur Kristen, Islam, dan Zoroastrianisme.

Pada tahun 2007, serangan ini berubah menjadi mematikan, beberapa truk berisi bahan peledak di bawa ke pemukiman Yazidi yang terpencil dan miskin di Irak utara dan diledakkan, menewaskan hampir 800 orang Yazidi. 

Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku atas serangan brutal itu, Amerika Serikat meyakini bahwa kelompok teroris Al Qaeda bertanggung jawab, lapor Reuters

10. Pembantaian Natal, Republik Demokrasi Kongo (2008) menewaskan 865 korban jiwa

potret desa Buleusa, Kongo pada Juli 2016 (thestar.com/Eduardo Soteras/AFP)

Seperti yang dijelaskan oleh Britannica, Lord's Resistance Army (LRA), yang dipimpin oleh Joseph Kony, adalah salah satu organisasi teroris yang paling brutal di dunia dan ingin menggulingkan pemerintah Uganda serta menciptakan sistem berdasarkan Sepuluh Perintah.

Human Rights Watch melaporkan bahwa pada bulan Desember 2008, kelompok LRA menyerang warga sipil yang berkumpul untuk merayakan Natal. Orang-orang ini dipukuli dan dibacok sampai tewas.

Korban tewas dalam pembantaian Natal ini pun mencapai 865—mungkin lebih. Selain itu, sekitar 160 anak diculik oleh kelompok tersebut. LRA mengulangi serangan tersebut, menewaskan sekitar 300 warga sipil lainnya pada tahun 2009.

11. Pembantaian Camp Speicher, Irak (2014), lebih dari 1.700 korban jiwa

Tentara raqi memberi hormat saat berdiri di samping kuburan massal tentara Syiah dari Kamp Speicher yang telah dibunuh oleh militan ISIS di kompleks mantan presiden Irak Saddam Hussein di Tikrit. (ibtimes.co.in/Reuters)

Dikutip The Independent, ISIS berhasil mengatur serangan teroris terburuk kedua dalam sejarah pada tahun 2014. Pada saat itu, ISIS baru saja merebut kota Mosul. Mereka menangkap tentara Irak yang direkrut. 

Al Jazeera melaporkan bahwa ISIS mengidentifikasi Muslim Syiah dan non-Muslim yang direkrut dan mengeksekusi mereka, satu per satu. Mereka kemudian membuang mayat-mayat itu ke kuburan massal atau melemparnya ke sungai Tigris. Sekiranya, lebih dari 1.700 taruna dieksekusi.

Baca Juga: Mengenal ETA, Teroris Asal Spanyol yang Menyerah 10 Tahun Lalu

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya