TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Chuckwalla, Tubuhnya Bisa Menjadi Balon!

Reptil ini masih berkerabat dengan iguana

Seekor chuckwalla yang sedang mengamati area sekitar di atas batu. (commons.wikimedia.org/gailhampshire)

Nama chuckwalla (genus Sauromalus) mungkin masih cukup asing di telinga kita. Mereka merupakan jenis kadal sub-famili Iguaninae yang terbagi atas enam spesies berbeda. Seluruh jenis chuckwalla yang ada saat ini hanya dapat dijumpai di Amerika Utara, khususnya pada daerah-daerah gurun pasir.

Berbeda dengan iguana, tubuh dari chuckwalla lebih melebar dengan warna abu-abu, kuning, atau kemerahan dan bagian hitam di area kepala. Ekor chuckwalla juga jauh lebih tebal ketimbang kerabatnya itu.

Reptil ini tumbuh hingga panjang 75 cm dengan bobot 1,3 kg. Tentunya reptil unik yang satu ini juga punya sejumlah fakta lain yang sayang untuk dilewati. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Chuckwalla tergolong reptil herbivor

Meski berpenampilan sangar, ternyata chuckwalla tergolong sebagai herbivor. (commons.wikimedia.org/Souza Cyndi)

Meski penampilannya lebih mirip seperti predator, sebenarnya chuckwalla tergolong sebagai hewan herbivor. Dilansir Britannica, reptil ini mengonsumsi berbagai jenis tanaman dan dedaunan di gurun pasir. Misalnya saja semak creosotecholla cacti, bunga-bunga, hingga buah-buahan yang bisa mereka temui.

Pada beberapa kesempatan, ternyata mereka juga mengonsumsi serangga meski sangat jarang. Menariknya, chuckwalla sebenarnya tidak bisa mencerna selulosa yang ada pada dinding sel tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut, reptil ini mengembangkan mikroorganisme pada ususnya yang berfungsi untuk menghancurkan selulosa pada tanaman yang mereka konsumsi.

2. Suka berjemur di tempat-tempat tinggi

Seekor chuckwalla yang sedang memanjat tebing berbatu untuk berjemur di bawah sinar Matahari. (commons.wikimedia.org/Robb Hannawacker/NPS)

Oleh karena habitatnya yang berada di gurun pasir, maka wajar kalau chuckwalla rutin berjemur di bawah sinar matahari. Malahan, berbeda dengan mayoritas hewan gurun lain, reptil ini tergolong hewan diurnal yang artinya mereka lebih aktif pada siang hari. Ditambah lagi, chuckwalla punya kebiasaan unik tiap kali akan berjemur.

Dilansir ThoughtCo, chuckwalla lebih suka berjemur ketika Matahari belum terlalu terik, yakni pada pagi dan sore hari dengan suhu sekitar 38 derajat Celsius. Selain itu, mereka akan berada di atas batu-batu yang tinggi. Ketika chuckwalla merasakan kalau suhu sangat tinggi, mereka akan langsung turun ke sarangnya dan langsung mengurangi aktivitasnya atau biasa disebut aestivation.

Baca Juga: 6 Fakta Menakjubkan Iguana Laut, Bersinnya Bisa Keluar Garam

3. Bisa membuat tubuhnya menjadi balon

ilustrasi paru-paru chuckwalla yang mengembang ketika merasa terancam (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Selain harus beradaptasi pada cuaca gurun yang tak kenal ampun, chuckwalla juga diharuskan bertahan dari serangan berbagai predator yang mengincarnya. Ular derik, alap-alap, elang ekor merah, hingga koyote menargetkan chukwalla sebagai salah satu buruan utama. Uniknya, reptil ini punya mekanisme pertanahan tersendiri untuk menghindari ancaman-ancaman tersebut.

San Francisco Zoo melansir bahwa chuckwalla mampu untuk mengembangkan paru-parunya hingga membuat tubuhnya seperti balon. Biasanya, sebelum mengembangkan paru-paru tersebut, chuckwalla akan bersembunyi di lubang sarangnya.

Dengan tubuhnya yang mengembang seperti balon itu, predator akan kesulitan memburu chuckwalla. Sebab, tidak ada celah sedikit pun untuk mengeluarkan tubuh mereka yang menutup akses lubang di sarangnya.

4. Sistem reproduksi chuckwalla

Common chuckwalla (Sauromalus ater) yang berukuran besar bersama Western Fence Lizards Sceloporus occidentalis) yang berukuran lebih kecil dalam satu habitat yang sama. (commons.wikimedia.org/GFDL, all CC-BY-SA)

Agar memperoleh hak kawin dengan betina di sekitarnya, para pejantan chuckwalla harus bersaing satu sama lain. Ketika bertarung, biasanya pejantan akan saling menggigit dan menanduk lawannya hingga salah satu menyerah dan pergi. Pejantan yang menang itulah yang mendapatkan hak untuk kawin dengan betina di sekitar wilayahnya.

Ritual kawin chuckwalla pun terbilang unik. Menurut San Francisco Zoo, pejantan akan menggesek-gesekkan kepala hingga menjilati betinanya agar mau kawin. Setelah proses perkawinan selesai, betina umumnya akan mengeluarkan 5–16 butir telur dan mengeraminya sendirian. Akan tetapi, ketika telur sudah menetas, baik betina maupun jantan chuckwalla sama sekali tidak mengambil peran untuk membesarkan anak-anaknya.

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya