TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Serigala Abu-abu, Predator dengan Persebaran Terluas di Dunia

Saudara dari anjing domestik saat ini, nih!

serigala abu-abu muda yang berada di penangkaran (pixabay.com/ArtTower)

Serigala abu-abu (Canis lupus) merupakan predator yang masih berkerabat dengan beberapa jenis anjing lain, seperti rubah, coyote, jackal, hingga anjing domestik yang manusia pelihara. Mereka adalah jenis serigala yang sangat umum dijumpai di belahan Bumi bagian utara. Mulai dari Amerika Utara, Eropa, hingga beberapa tempat di Asia.

Bobot serta panjang dari serigala abu-abu bervariasi, tergantung dengan subspesiesnya. Sedangkan bulunya cenderung lebat dengan variasi warna yang tergantung dari habitat mereka tinggal. Warna tersebut mulai dari abu-abu, hitam, cokelat, putih, atau bahkan dapat berwarna kemerahan.

Tentunya tak berhenti sampai di situ. Serigala abu-abu masih punya sederet fakta menarik yang siap membuatmu terkagum-kagum dengannya. Penasaran bukan? Yuk, simak daftar selengkapnya dalam artikel berikut ini!

1. Keluarga anjing dengan ukuran terbesar di dunia

Serigala northeastern, subspesies serigala abu-abu yang jadi keluarga anjing terbesar di dunia. (pixabay.com/Dancewithrachel)

Keluarga anjing (canidae) yang ada di dunia saat ini ada sekitar 34 spesies berbeda. Mereka tersebar mulai dari belahan Bumi utara hingga selatan. Nah, di antara banyaknya spesies tersebut, rekor ukuran terbesar dipegang oleh serigala abu-abu, lho.

Dari seluruh subspesies yang ada, serigala abu-abu northwestern jadi serigala sekaligus jenis anjing terbesar di dunia. Dilansir National Geographic, subspesies serigala tersebut dapat berbobot hingga 68 kilogram dengan tinggi yang hampir mencapai 1 meter. Selain itu, panjang dari serigala tersebut ditaksir mampu mencapai 2 meter dari ujung kepala hingga ujung ekor!

Baca Juga: 5 Fakta Serigala, Hewan Monogami dan Pemegang Prinsip Hierarki

2. Jenis serigala yang punya banyak subspesies

Subspesies serigala abu-abu yang tinggal di Eurasia, Arab, dan Asia punya warna bulu yang lebih bervariasi. (pixabay.com/Holzauge222)

Serigala abu-abu adalah satu dari dua jenis serigala utama yang ada di dunia. Menariknya, berbeda dengan saudaranya di Ethiopia (Canis simeansis), serigala abu-abu terdiri atas banyak subspesies yang membuat penyebarannya sangat luas, khususnya di bagian tengah hingga utara Bumi.

Dilansir National Geographic, saat ini sekurang-kurangnya terdapat 40 subspesies berbeda dari serigala abu-abu. Seperti yang telah dijelaskan di atas, mereka tersebar dari belahan Bumi utara hingga beberapa tempat seperti di India, Arab, dan Timur Tengah. Menariknya, ukuran dari masing-masing subspesies berbeda sesuai dengan asal mereka. Serigala abu-abu yang ada di bagian utara cenderung lebih besar ketimbang yang lebih ke selatan.

3. Predator dengan kelompok solid yang dipimpin oleh sepasang serigala dominan

Kelompok serigala abu-abu yang sedang berjalan-jalan di daerah teritorinya. (pixabay.com/mila-del-monte)

Serigala adalah satu dari sekian jenis predator yang memilih berkelompok agar dapat mempertahankan diri hingga berburu mangsa. Satu kelompok serigala biasanya terdiri atas enam hingga sepuluh individu. Nah, seperti predator berkelompok lainnya, tentu kelompok serigala ini memiliki individu dominan yang jadi pimpinannya.

Bukannya diisi oleh satu pejantan atau betina dominan, justru pemimpin kelompok serigala adalah sepasang serigala yang diberi julukan alpha. Dilansir Britannica, pasangan alpha dari kelompok serigala tak hanya simbol pimpinan bagi anggotanya.

Alpha jantan adalah sosok yang akan menjaga teritori dan menyediakan makanan bagi kelompok. Sementara sebagian besar waktu dari alpha betina digunakan untuk merawat dan menjaga anak-anak, meski pada beberapa kesempatan dapat ikut berburu.

Tak hanya itu, pasangan dominan juga jadi sosok sentral yang mengajarkan serigala muda cara bertahan hidup. Berkat peran keduanya, anggota serigala yang lain dapat berkoordinasi dengan baik ketika berburu atau mempertahankan sarang. Selain itu, sifat serigala yang sangat suka bersosialisasi juga membuat keutuhan kelompok jadi semakin kokoh.

4. Setiap lolongan serigala abu-abu unik dan punya maksud tersendiri

sekelompok serigala abu-abu yang sedang melolong (pixabay.com/WorldInMyEyes)

Serigala memiliki berbagai metode untuk saling berinteraksi satu sama lain. Mereka dapat menggunakan sinyal visual pada tubuh mereka dan bau yang dikeluarkan. Akan tetapi, salah satu cara komunikasi serigala yang pastinya paling umum diketahui adalah suara lolongan mereka. Ternyata ada sejumlah fakta menarik dari suara ini, lho.

Menurut laporan Animalia, lolongan pada serigala berfungsi untuk berkoordinasi ketika sedang bergerak serta mempererat ikatan antar anggota kelompok. Kesan kalau serigala hanya melolong pada saat bulan purnama pun tak sepenuhnya tepat. Sebab, serigala justru akan lebih suka melolong ketika malam lebih terang yang mana biasanya terjadi ketika bulan purnama datang.

Selain itu, lolongan pada serigala bak sidik jari pada manusia. Artinya, nada vokal yang dikeluarkan oleh seekor serigala pasti berbeda dengan serigala lainnya. Keunikan ini jadi cara bagi para peneliti untuk mengidentifikasi tiap-tiap individu di alam liar.

5. Mereka merupakan predator yang cukup rakus

Serigala abu-abu adalah predator nokturnal. Selain itu, mereka juga cenderung lebih suka memburu mangsa yang berukuran jauh lebih besar daripada tubuhnya seperti elk, rusa, bison, moose, hingga karibu. Akan tetapi, mereka juga tak menolak untuk memburu mangsa dengan ukuran yang lebih kecil.

Menurut laman Animal Diversity, seekor serigala mampu melahap hingga 9 kilogram daging dalam satu kali makan. Agar dapat memenuhi hasrat masing-masing individu tersebut, maka serigala memang harus berburu hewan yang lebih besar jika bersama kawanannya. Meski demikian, mereka juga tetap memilih calon mangsanya. Biasanya serigala abu-abu akan memburu hewan yang masih anak-anak, sakit atau cacat, hingga tua.

Hebatnya lagi serigala abu-abu juga bisa memakan hampir seluruh bagian tubuh mangsanya. Mereka kedapatan mengonsumsi bulu dan tulang dari mangsanya sebelum akhirnya pergi meninggalkannya.

Baca Juga: 10 Hewan Ini juga 'Berpuasa', Ada yang Bertahan 10 Tahun

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya